Pemetaan Penyakit Hewan Untuk Menentukan Status Wilayah

Desa : Mungo 500 500 Negatif - Brucellosis 6. Pdg. Pariaman VII Koto Sei. Sariak Desa : T. Mandahiling T. Sikumbang 250 250 250 Negatif - Brucellosis 250 Negatif - Brucellosis Jumlah 2.632 Dari hasil pemeriksaan sampel Brucellosis ras sapi yang diperiksa antara lain Simental, Simental Crosing, Brahman, PO, FH Crosing, Bali dan Limosin dengan kisaran umur ternak antara 1 sampai 8 tahun. Pemeriksaan sampel Brucellosis yang dilaksanakan pada 6 Kabupaten umumnya didapatkan hasil Negatif Brucellosis kecuali pada Kabupaten Pasaman. Dari 500 sampel yang diperiksa di Kabupaten Pasaman terdapat 7 sampel yang positif hasil uji RBT hal ini dilanjutkan pada pengujian CFT.

II. Pemetaan Penyakit Hewan Untuk Menentukan Status Wilayah

Penyakit Hewan Hasil pengamatan penyakit hewan tahun 2002 di Propinsi Sumatera Barat dan daerah kantong penyakit sesuai dengan hasil pemeriksaan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner BPPV Regional II Bukittinggi di Baso adalah sebagai berikut : A. Parasit Darah. 1. Anaplasmosis. Kasus penyakit Anaplasmosis selama tahun 2002 terjadi pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat dengan kasus tertinggi di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. 2. Babesiosis. Kasus penyakit Babesiosis selama tahun 2002 terjadi pada Kabupaten Pasaman, 50 Kota, Tanah Datar, Sawahlunto Sijunjung, Pesisir Selatan dan Kota Padang Panjang. 48 3. Theileriosis. Kasus penyakit Theileriosis selama tahun 2002 umumnya terjadi pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat dengan kasus tertinggi Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Pesisr Selatan dan Agam. 4. Boophilus Kasus penyakit Boophilus selama tahun 2002 terjadi di Kabupaten 50 Kota. 5. Trypanosomiasis. Kasus penyakit Tryphanosomiasis tahun 2002 terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. B. Cacing Pada umumnya Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat tertular penyakit cacing diantaranya : 1. Ascarias 2. Bunostomum sp 3. CoccidiaEmeria sp 4. Dirofilaria 5. Oesophagustomum sp 6. Syngamus 7. Toxocara sp 8. Trichonema sp. C. Defesiensi 1. Anemia terjadi di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pesisir Selatan 2. Defesiensi Calsium terjadi di Kabupaten 50 Kota, Tanah Datar, Sawahlunto Sijunjung, Pesisir Selatan dan Kota Padang Panjang. 3. Defesiensi Magnesium terjadi di Kabupaten 50 Kota, Sawahlunto Sijunjung, Pesisir Selatan dan Kota Padang Panjang 4. Defesiensi Posphor terjadi di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. D. Virus 1. ND 49 Dari hasil pemeriksaan BPPV Regional II Bukittinggi jumlah kasus ND pada ayam terdapat di Kabupaten 50 Kota. 2. Rabies Kasus penyakit Rabies pada Hewan Penular Rabies HPR selama tahun 2002 berdasarkan pemeriksaan BPPV Regional II Bukittinggi, setiap Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Barat tertular penyakit Rabies kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kasus positif tertinggi adalah Kota Padang, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Sawahlunto. Dibanding tahun 2001 terjadi penurunan kasus 15 , dimana tahun 2001 positif rabies 233 kasus dan tahun 2002 sebayak 198 kasus.

III. Uptd Klinik Hewan Dan Laboratorium Kesmavet