Motivasi Ekstrinsik Hasil Penelitian

38 Minat ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi sebagian besar karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi 73,8. Kesadaran tersebut tumbuh dalam diri ibu sendiri sehingga ibu merasa bahwa dengan membawa bayi posyandu akan mendapatkan bayi yang sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Minat ibu tersebut tidak perlu mendapat perintah atau disuruh agar membawa bayi ke posyandu. Dengan kesadaran yang baik, ibu menganggap bahwa kesehatan bayi merupakan tanggung jawabnya dan tanpa perlu mendapat perintah, ibu akan mencari pelayanan kesehatan seperti posyandu.

5.2.2. Motivasi Ekstrinsik

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi ekstrinsik responden dalam pemanfaatan posyandu dalam kategori cukup 65,6, dan paling sedikit dalam kategori kurang 11,5. Menurut Djamarah 2002, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik yang menjadi pendorong bagi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi belum baik dan perlu ditingkatkan. Masih ditemukan 11,5 responden yang kurang mendapatkan motivasi ekstrinsik. Dari 15 pertanyaan tentang motivasi ekstrinsik yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu dorongan keluarga, lingkungan, dan imbalan. Pada pertanyaan tentang dorongan keluarga, sebagian besar ibu menyatakan Universitas Sumatera Utara 39 bahwa suami mendukung untuk membawa bayi ke posyandu 86,9 merupakan motivasi ekstrinsik bagi ibu. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena suami merupakan pasangan yang bersama-sama mempunyai kepentingan dalam kesehatan bayi, sehingga suami perlu memberikan dukungan pada ibu agar datang pada setiap kegiatan posyandu. Sedangkan yang kurang memotivasi ibu yaitu anggota keluarga yang lain tidak mau mengantar ibu ke posyandu 63,9. Motivasi ekstrinsik dari lingkungan responden menunjukkan bahwa yang memotivasi ibu yaitu orang-orang di sekitar lingkungan mengajak ke posyandu setiap ada kegiatan 67,2. Dukungan lingkungan itu merupakan dukungan yang positif sehingga ibu dapat bersama-sama membawa bayi ke posyandu agar mendapatkan pelayanan kesehatan bagi bayi seperti imunisasi, pemberian susu gratis, pemberian vitamin A, dan lain-lain. Imbalan yang menjadi motivasi ekstrinsik bagi responden dalam pemanfaatan posyandu yaitu ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar gratis 88,5. Menurut Rusmi 2002, sesuai dengan program pemerintah, pemberian imunisasi, pemberian bubur, pemberian susu ataupun pemberian vitamin A diberikan secara gratis. Hal ini menjadi motivasi ekstrinsik bagi ibu untuk membawa bayi ke posyandu, karena dengan kondisi ekonomi yang sulit, pemberian secara gratis menjadi tumpuan bagi ibu terutama ibu dari kalangan menengah ke bawah. Universitas Sumatera Utara 40

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah penulis sajikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Responden berumur 20-30 tahun 70,5, suku Batak 44,3, beragama Kristen 52,5, berpendidikan SMA 60,7, dengan jumlah anak 2 orang 54,1. 2. Motivasi intrinsik responden sebagian besar dalam kategori cukup 72,1. Kebutuhan ibu dalam pemanfaatan posyandu karena bayi memerlukan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan tubuh 82,0. Harapan ibu membawa bayi ke posyandu agar bayi tumbuh sehat 72,1. Minat ibu membawa bayi ke posyandu karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi 73,8. 3. Motivasi ekstrinsik responden sebagian besar dalam kategori cukup 65,6. Dorongan keluarga yang paling banyak menjadi motivasi ibu yaitu suami mendukung untuk membawa bayi ke posyandu 86,9. Lingkungan yang memotivasi ibu yaitu orang-orang di lingkungan mengajak ibu ke posyandu setiap ada kegiatan 67,2. Imbalan yang menjadi motivasi ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar gratis 88,5. Universitas Sumatera Utara