Motivasi Ibu Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi Di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

(1)

KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2008

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

GRISELLI SARAGIH

NIM : 075102070

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2 0 0 8


(2)

Judul : Motivasi Ibu Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi Di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

Nama : Griselli Saragih

NIM : 075102070

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing,

(Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS) NIP. 132 258 269


(3)

BANGUN TOBING KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2008

Karya Tulis Ilmiah

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2008 Yang Menyatakan,


(4)

Nama : Griselli Saragih

NIM : 075102070

Program : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Tahun Akademik : 2007 / 2008

Pembimbing Penguji

... ...Penguji I (Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS) (dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes)

...Penguji II (Dina Indarsita, SST., SPd., M.Kes)

...Penguji II (Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS)

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

... ... (Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS) (dr. Murniati Manik, Msc, SpKK)

NIP. 132 259 269 NIP. 130 810 201

Koordinator Ketua Pelaksana


(5)

NIM : 075102070

Program : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Tahun Akademik : 2007 / 2008

Abstrak

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia turut mempengaruhi kegiatan posyandu. Peran posyandu dalam menunjang kesehatan masyarakat termasuk bayi juga merosot. Demikian juga dengan tingkat kunjungan bayi ikut menurun. Motivasi ibu membawa bayi merupakan salah satu penyebab rendahnya kunjungan ke posyandu..

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi. Disain penelitian adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 61 orang dan seluruhnya dijadikan sampel (total sampling). Lokasi penelitian yaitu di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik responden sebagian besar dalam kategori cukup (72,1%). Kebutuhan ibu dalam pemanfaatan posyandu karena bayi memerlukan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan tubuh (82,0%). Harapan ibu membawa bayi ke posyandu agar bayi tumbuh sehat (72,1%). Minat ibu membawa bayi ke posyandu karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi (73,8%). Motivasi ekstrinsik responden sebagian besar dalam kategori cukup (65,6%). Dorongan keluarga yang paling banyak menjadi motivasi ibu yaitu suami mendukung untuk membawa bayi ke posyandu (86,9%). Lingkungan yang memotivasi ibu yaitu orang-orang di lingkungan mengajak ibu ke posyandu setiap ada kegiatan (67,2%). Imbalan yang menjadi motivasi ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar (gratis) (88,5%).

Disimpulkan bahwa motivasi ibu masih perlu ditingkatkan lagi sehingga menjadi kategori baik. Diharapkan pada ibu untuk membawa anak setiap kegiatan posyandu. Kepada Kepala Desa diharapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menunjuk kader posyandu yang dapat bekerja optimal.


(6)

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan KasihNya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang disusun untuk melengkapi dan memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara. Judul Karya Tulis Ilmiah ini yaitu yang berjudul : “Motivasi Ibu Dalam Pemanfaatan Posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008”

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD, K.GEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik FK USU.

2. dr. Murniati Manik, MSc,SpKK, selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik FK Universitas Sumatera Utara.

3. Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS, selaku koordinator mata kuliah Metodologi Penelitian, sekaligus sebagai pembimbing dalam penyusunan KTI ini.

4. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes, dan Dina Indarsita, M.Kes, selaku pembimbing yang senantiasa membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.


(7)

6. Morkan Purba, Kepala Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Orang tua dan seluruh anggota keluarga yang selalu memberikan dukungan pada penulis selama menjalani pendidikan ini.

8. Teman-teman seperjuangan yang saling mendukung selama proses belajar mengajar sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan studi di Program Studi D-IV Bidan Pendidik FK USU.

Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan. Terima kasih.

Medan, Juni 2008

Penulis


(8)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Pertanyaan Penelitian ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1. Tujuan Umum ... 4

1.3.2. Tujuan Khusus ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Motivasi ... 6

2.1.1. Definisi Motivasi ... 6

2.1.2. Jenis-jenis Motivasi ... 7

2.1.3. Tujuan Motivasi ... 10

2.1.4. Unsur-unsur Motivasi ... 10

2.1.5. Fungsi Motivasi ... 12

2.2. Posyandu ... 12

2.2.1. Definisi ... 12

2.2.2. Tujuan Pokok Posyandu ... 13

2.2.3. Sasaran Posyandu ... 14

2.2.4. Manfaat Posyandu ... 14

2.2.5. Kegiatan Posyandu ... 14

2.2.6. Tingkatan Posyandu ... 17

2.2.7. Mengembangkan Posyandu ... 18

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 19

3.1. Kerangka Konseptual ... 19

3.2. Defenisi Konseptual dan Operasional ... 21

3.2.1. Definisi Konseptual ... 19

3.2.2. Definisi Operasional ... 19

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 22

4.1. Desain Penelitian ... 22


(9)

4.4. Pertimbangan Etik ... 23

4.5. Instrumen Penelitian ... 24

4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 24

4.6.1. Validitas ... 24

4.6.2. Reliabilitas ... 25

4.7. Pengumpulan Data ... 26

4.8. Pengolahan Data ... 27

4.9. Analisis Data ... 27

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

5.1. Hasil Penelitian ... 29

5.1.1. Karakteristik Responden ... 29

5.1.2. Motivasi Intrinsik ... 30

5.1.3. Motivasi Ekstrinsik ... 33

5.2. Pembahasan ... 36

5.2.1. Motivasi Intrinsik ... 36

5.2.2. Motivasi Ekstrinsik ... 38

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

6.1. Kesimpulan ... 40

6.2. Saran-saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA


(10)

Halaman Tabel 5.1. Karakteristik Responden di Desa Bangun Tobing

Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun

2008 ... 29 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Motivasi Intrinsik Responden

Dalam Pemanfaatan Posyandu di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun

2008 ... 31 Tabel 5.3. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebutuhan

Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2008 ... 31 Tabel 5.4. Distribusi Jawaban Responden Tentang Harapan

Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2008 ... 32 Tabel 5.5. Distribusi Jawaban Responden Tentang Minat

Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2008 ... 33 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Motivasi Ekstrinsik Responden

Dalam Pemanfaatan Posyandu di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun

2008 ... 34 Tabel 5.7. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dorongan

Keluarga Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 ... 34


(11)

Serdang Tahun 2008 ... 35 Tabel 5.9. Distribusi Jawaban Responden Tentang Imbalan

Keluarga Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 ... 36


(12)

1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) 2. Lembar Kuesioner Penelitian

3. Sebaran Hasil Uji Coba Kuesioner 4. Uji Validitas dan Reliabilitas 5. Master Data

6. Output SPSS

7. Jadwal Kegiatan (Time Table)

8. Surat Izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik 9. Surat Balasan Penelitian


(13)

I. Data Pribadi

Nama : GRISELLI SARAGIH

Tempat/Tanggal Lahir : Bangun Tobing, 21 Februari 1985 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak : Ke 3 dari 3 bersaudara Agama : Kristen

Pekerjaan : Staff Pengajar Akbid Imelda Medan Alamat : Jl. Pasar 3 Krakatau No. 9 Medan

II. Data Orang tua

Nama Ayah : Ukin Hendrik Saragih Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Ramentina Purba Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Pasar 3 Krakatau No. 9 Medan

III. Data Pendidikan

1. Tahun 1991 – 1997 : SD GKPS Bangun Tobing 2. Tahun 1997 – 2000 : SMP RK Lubuk Pakam

3. Tahun 2000 – 2003 : SMU Dharma Bakti Padang Bulan Medan 4. Tahun 2003 – 2006 : D-III Akademi Kebidanan Imelda

6. Tahun 2007 – 2008 : Program D-IV Bidan Pendidik Propinsi Sumatera Utara

IV. Data Pekerjaan

1. Tahun 2006 – 2007 : Staf Pengajar Akademi Kebidanan Imelda Medan


(14)

NIM : 075102070

Program : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Tahun Akademik : 2007 / 2008

Abstrak

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia turut mempengaruhi kegiatan posyandu. Peran posyandu dalam menunjang kesehatan masyarakat termasuk bayi juga merosot. Demikian juga dengan tingkat kunjungan bayi ikut menurun. Motivasi ibu membawa bayi merupakan salah satu penyebab rendahnya kunjungan ke posyandu..

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi. Disain penelitian adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 61 orang dan seluruhnya dijadikan sampel (total sampling). Lokasi penelitian yaitu di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik responden sebagian besar dalam kategori cukup (72,1%). Kebutuhan ibu dalam pemanfaatan posyandu karena bayi memerlukan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan tubuh (82,0%). Harapan ibu membawa bayi ke posyandu agar bayi tumbuh sehat (72,1%). Minat ibu membawa bayi ke posyandu karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi (73,8%). Motivasi ekstrinsik responden sebagian besar dalam kategori cukup (65,6%). Dorongan keluarga yang paling banyak menjadi motivasi ibu yaitu suami mendukung untuk membawa bayi ke posyandu (86,9%). Lingkungan yang memotivasi ibu yaitu orang-orang di lingkungan mengajak ibu ke posyandu setiap ada kegiatan (67,2%). Imbalan yang menjadi motivasi ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar (gratis) (88,5%).

Disimpulkan bahwa motivasi ibu masih perlu ditingkatkan lagi sehingga menjadi kategori baik. Diharapkan pada ibu untuk membawa anak setiap kegiatan posyandu. Kepada Kepala Desa diharapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menunjuk kader posyandu yang dapat bekerja optimal.


(15)

1.1. Latar Belakang

Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu hal dan keadaan yang datang dari dalam diri dan merupakan pendorong untuk melakukan kegiatan, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu dan merupakan pengaruh dari orang tua atau lingkungan, misalnya seorang ibu membawa balitanya ke posyandu karena ada dorongan dari suami, keluarga, atau orang lain (Purwanto, 1999).

Kunjungan balita di posyandu berkaitan dengan peran ibu sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap kesehatan balitanya, karena balita sangat bergantung dengan ibunya. Kunjungan ibu dengan membawa balita ke posyandu karena adanya motif tertentu misalnya agar anaknya mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Untuk itu, motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu balita mempunyai andil yang besar dalam meningkatkan kesehatan balitanya. Menurut Uphoff (2002) dengan membawa balita ke posyandu maka akan mendapatkan manfaat yaitu anak mendapatkan kesehatan ke arah yang lebih baik, mendapatkan kemudahan pelayanan di satu kesempatan dalam satu tempat sekaligus, dapat menghindari pemborosan waktu, tingkat partisipasi masyarakat mencapai target yang diharapkan dan


(16)

cakupan pelayanan dapat diperluas sehingga dapat mempercepat terwujudnya peningkatan derajat kesehatan balita.

Posyandu di Indonesia berdiri sejak tahun 1984, dan dalam perkembangannya posyandu tumbuh dengan pesat hingga tahun 1993. Posyandu dapat berkembang pesat disebabkan oleh relatif rendahnya pembiayaan penyelenggaraan namun dapat menjangkau cakupan target yang lebih luas, sehingga posyandu menjadi alternatif pelayanan kesehatan yang harus dipertahankan, dan pada tahun 1999 pemerintah melakukan pembaharuan posyandu (Poerdji, 2002).

Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara optimal oleh masyarakat, termasuk posyandu (Widiastuti, 2006). Jumlah Posyandu di Indonesia pada tahun 1997 sebanyak 240.000 buah, sementara jumlah ibu dan balita yang rutin mengikuti pemantauan dan promosi pertumbuhan mencapai 60-80%. Setelah terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, jumlah tersebut menurun menjadi 30-50% (Manuhutu, 2005).

Hasil penelitian Ulfah (2002) menunjukkan bahwa pemanfaatan posyandu di propinsi Sumatera Utara hanya sebesar 15,18%. Pada masa Orde Baru, pemanfaatan posyandu balita dengan pelayanan informasi kesehatan ibu dan anak sangat efektif dalam menurunkan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. Dalam waktu lima tahun (1985-1990), Angka Kematian Bayi Indonesia turun sebesar 15 poin yaitu 73 per 1000 kelahiran hidup menjadi 58 per 1000 kelahiran hidup.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia juga turut mempengaruhi kegiatan posyandu, dimana peran posyandu dalam menunjang kesehatan


(17)

masyarakat juga ikut merosot. Demikian juga dengan tingkat kunjungan balita ke posyandu menurun. Munculnya kasus-kasus penyakit polio, gizi buruk, menunjukkan bahwa pemantauan dan promosi pertumbuhan yang dilaksanakan di Posyandu melemah. Survey Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2000 menunjukkan bahwa masih terdapat 23 Kabupaten di Indonesia dengan prevalensi gizi kurang lebih 40% dan ini dapat mengakibatkan kematian pada bayi (Manuhutu, 2005).

Tingginya angka kematian balita menunjukkan bahwa belum maksimalnya pemanfaatan posyandu oleh ibu yang mempunyai bayi. Rendahnya pemanfaatan posyandu oleh ibu dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu yang masih rendah tentang manfaat posyandu, oleh karenanya ibu tidak termotivasi untuk membawa bayi ke posyandu. Selain itu ada anggapan ibu bahwa tidak perlu membawa bayinya ke posyandu jika anak tidak mengalami sakit. Timbulnya motivasi ibu untuk membawa bayinya ke posyandu dipengaruhi oleh adanya motivasi intrinsik dan ekstrinsik (Zulkifli, 2003).

Pengamatan penulis di Desa Bangun Tobing dan berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas STM Hilir menunjukkan bahwa kunjungan bayi selama satu semester (Januari – Juni 2007) menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka kunjungan bayi. Dari 82 bayi yang ada di Desa Bangun Tobing, kunjungan ke posyandu pada bulan Januari 2007 tercatat sebanyak 56 bayi (68,29%), Februari 2007 sebanyak 42 bayi (51,21%), Maret 2007 sebanyak 53 bayi (64,63%), April 2007 sebanyak 35 bayi (42,68%), Mei 2007 sebanyak 31 bayi (37,80%), dan Juni 2007 sebanyak 28 bayi (34,14%).


(18)

Dari uraian dan data-data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan motivasi ibu membawa anaknya ke posyandu yaitu mengenai motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi yang berlokasi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008.

1.2. Pertanyaan Penelitian

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bentuk motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui motivasi intrinsik ibu terhadap pemanfaatan posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008.

b. Untuk mengetahui motivasi ekstrinsik ibu terhadap pemanfaatan posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008.


(19)

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian.

1.4.2. Bagi Instansi pendidikan

Bagi instansi pendidikan sebagai bahan informasi di bidang kesehatan bagi instansi terhadap pelaksanaan posyandu dan menambah kepustakaan D-IV Bidan Pendidikan Universitas Sumatera Utara.

1.4.3. Bagi Tempat Penelitian

Bagi tempat penelitian sebagai bahan masukan dan informasi tentang posyandu di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008.


(20)

2.1. Motivasi

2.1.1. Definisi Motivasi

Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni “movere” yang berarti “menggerakkan” (Winardi, 2007).

Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Swanburg (2000) mendefenisikan motivasi sebagai konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu dan respon intrinsik yang menampakkan perilaku manusia.

Sedangkan menurut Moekijat (2000) dalam bukunya “Dasar-dasar Motivasi” bahwa motivasi yaitu dorongan / menggerakkan, sebagai suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu.

Berdasarkan beberapa pengertian dan topik penelitian ini menyangkut pemanfaatan posyandu balita, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi ibu dalam pemanfaatan balita merupakan suatu dorongan yang terdapat dalam diri ibu sehingga menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Hal ini terkait dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan balita yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatannya.


(21)

2.1.2. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Djamarah (2002) motivasi terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1. Motivasi intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik datang dari hati sanubari umumnya karena kesadaran, misalnya ibu membawa balita ke posyandu karena ibu tersebut sadar bahwa dengan membawa balita ke posyandu maka balita akan mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan pelayanan kesehatan untuk balita lainnya.

Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu :

a. Kebutuhan (need)

Seseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya faktor-faktor kebutuhan baik biologis maupun psikologis, misalnya motivasi ibu untuk membawa balita ke posyandu untuk imunisasi karena balita akan mendapatkan kekebalan tubuh.

b. Harapan (Expectancy)

Seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pencapaian tujuan, misalnya ibu membawa balita ke posyandu untuk imunisasi


(22)

dengan harapan agar balita tumbuh dengan sehat dan tidak mudah tertular oleh penyakit-penyakit infeksi.

c. Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh, misalnya ibu membawa balita ke posyandu tanpa adanya pengaruh dari orang lain tetapi karena adanya minat ingin bertemu dengan teman-teman maupun ingin bertemu dengan tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat).

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu (Djamarah, 2002)

Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah :

a. Dorongan keluarga

Ibu membawa balita ke posyandu bukan kehendak sendiri tetapi karena dorongan dari keluarga seperti suami, orang tua, teman. Misalnya ibu membawa balita ke posyandu karena adanya dorongan (dukungan) dari suami, orang tua ataupun anggota keluarga lainnya. Dukungan dan dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi ibu untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi balitanya. Dorongan positif yang diperoleh ibu, akan menimbulkan kebiasaan


(23)

yang baik pula, karena dalam setiap bulannya kegiatan posyandu dilaksanakan ibu akan dengan senang hati membawa balitanya tersebut.

b. Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal. Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya. Dalam sebuah lingkungan yang hangat dan terbuka, akan menimbulkan rasa kesetiakawanan yang tinggi. Dalam konteks pemanfaatan posyandu, maka orang-orang di sekitar lingkungan ibu akan mengajak, mengingatkan, ataupun memberikan informasi pada ibu tentang pelaksanaan kegiatan posyandu.

c. Imbalan

Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan sehingga orang tersebut ingin melakukan sesuatu, misalnya ibu membawa balita ke posyandu karena ibu akan mendapatkan imbalan seperti mendapatkan makanan tambahan berupa bubur, susu ataupun mendapatkan vitamin A. Imbalan yang positif ini akan semakin memotivasi ibu untuk datang ke posyandu, dengan harapan bahwa anaknya akan menjadi lebih sehat.


(24)

2.1.3. Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007).

Setiap tindakan motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan dicapai. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau akan dicapai, maka semakin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi pada seseorang harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, serta kepribadian orang yang akan dimotivasi (Taufik, 2007).

2.1.4. Unsur-Unsur Motivasi

Menurut Sardiman (2007), motivasi mengandung tiga unsur penting, yaitu :

1. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.


(25)

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan perubahan tingkah laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam dari diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang / terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan yang akan dicapai oleh orang tersebut.

Menurut Taufik (2007), motivasi mengandung tiga komponen pokok di dalamnya, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.

1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu; memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respons-respons efektif, dan kecenderungan mendapatkan kesenangan.

2. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian seseorang menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku seorang individu diarahkan terhadap sesuatu.

3. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.


(26)

2.1.5. Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya..

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses penyeleksian.

2.2. Posyandu 2.2.1. Definisi

Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan balita yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian Norma Kecil Keluarga Berencana Sejahtera (NKKBS) (Syahlan, 2002).


(27)

Zulkifli (2003) mengatakan posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraannya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi.

Menurut Effendy (2002) Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.

Sedangkan Menurut Rusmi (2002), posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Posyandu terdiri dari posyandu balita dan posyandu lansia.

2.2.2. Tujuan Pokok Posyandu

Tujuan pokok posyandu adalah sebagai berikut : (1)Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, (2)Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, (3)Mempercepat penerimaan NKKBS, (4)Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dari kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, (5) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografis, dan (6)Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka ahli teknologi untuk usaha-usaha kesehatan masyarakat khususnya balita (Rusmi, 2002).


(28)

2.2.3. Sasaran Posyandu

Yang menjadi sasaran Posyandu adalah : 1. Bayi 0 – 1 tahun

2. Balita 1 – 5 tahun

3. Ibu hamil (bumil), ibu meneteki (buteki), ibu nifas (bufas), pasangan usia subur.

4. Ibu ber KB

5. WUS (Wanita Usia Subur) (Effendy, 2002).

2.2.4. Manfaat Posyandu

Beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan posyandu adalah sebagai berikut : (1)Tiap program dapat mencapai hasil yang optimal walaupun sumber dayanya terbatas dan juga dapat diperoleh hingga ke arah yang lebih baik, (2)Masyarakat memperoleh pelayanan di satu kesempatan dan satu tempat sekaligus, (3)Dapat dihindari pemborosan waktu, (4)Tingkat partisipasi masyarakat mencapai target yang diharapkan, (5)Cakupan pelayanan dapat diperluas sehingga dapat mempercepat terwujudnya peningkatan kesehatan bayi dan balita serta terwujudnya NKKBS (Ulfah, 2002).

2.2.5. Kegiatan Posyandu

Kegiatan di Posyandu adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat setempat harus benar-benar berperan serta dalam kegiatan tersebut. Peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu tidak saja dalam bentuk


(29)

kehadiran sebagai pihak yang meminta pelayanan, tetapi juga yang memberi pelayanan.

Ada 9 (sembilan) kegiatan yang dilakukan di Posyandu, meliputi : 1. Pendaftaran

2. Penimbangan anak di bawah lima tahun (balita) 3. Pencatatan hasil penimbangan

4. Imunisasi

5. Pembagian oralit, vitamin A, tablet tambah darah FE, pemberian makanan tambahan.

6. Pengobatan penyakit sederhana, termasuk diare dan ISPA 7. Pelayanan KIA/KB

8. Penyuluhan 9. Rujukan

10.Pelaporan (Syahlan, 2002).

Pelaksanaan kegiatan balita di Posyandu menggunakan sistem 5 (lima) meja yaitu :

1. Meja I : Pendaftaran

1) Mendaftar bayi/balita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS.

2) Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada formulir atau register ibu hamil.


(30)

2. Meja II : Penimbangan balita.

1) Menimbang bayi / balita.

2) Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.

3. Meja III : Pengisian kartu menuju sehat (KMS)

Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.

4. Meja IV : Penyuluhan kesehatan

1) Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan.

2) Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.

3) Memberikan rujukan ke puskesmas apabila diperlukan untuk balita, ibu hamil dan menyusui.

4) Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu, misalnya pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, oralit, dan sebagainya.


(31)

5. Meja V : Pelayanan kesehatan 1) Pelayanan imunisasi

2) Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 3) Pengobatan

4) Pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya (Tim Lintas Sektoral, 2000).

2.2.6. Tingkatan Posyandu

Indikator yang digunakan untuk menentukan kategorisasi atau stratifikasi Posyandu adalah sebagai berikut :

1. Posyandu pratama (warna merah)

Adalah Posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.

2. Posyandu madya (warna kuning)

Adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali / tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, akan tetapi cakupan program utama masih rendah yaitu 50%.

3. Posyandu purnama (warna hijau)

Adalah Posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 x/tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih dan cakupan 5 program lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan sudah ada dana sehat yang masih sederhana.


(32)

4. Posyandu mandiri (warna biru)

Adalah Posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% kepala keluarga (PKK, 1999).

2.2.7. Mengembangkan Posyandu

Menurut Rusmi (2002), cara mengembangkan posyandu antara lain : 1. Adanya program khusus untuk membina kesehatan balita usia 36 hingga 59

bulan.

2. Perlu adanya telaah khusus usia sasaran posyandu 36 hingga 59 bulan.

3. Tenaga penolong persalinan merupakan salah satu alternatif untuk melakukan promosi posyandu, oleh karena itu penyuluhan tentang posyandu dapat dicantumkan pada kartu KMS balita.


(33)

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian tentang motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu balita adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1. Kerangka Konsep

3.2. Defenisi Konseptual dan Operasional 3.2.1. Definisi Konseptual

1. Motivasi intrinsik adalah suatu hal dan keadaan yang datang dari diri sendiri yang mendorong untuk melakukan kegiatan demi memenuhi kebutuhan sehingga manusia menjadi puas (Hamzah, 2007). Faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik antara lain :

a. Kebutuhan (need), seseorang dimana aktivitas / kegiatan, karena adanya faktor-faktor kebutuhan baik biologis maupun kebutuhan psikologis (Taufik, 2007).

Pemanfaatan Posyandu Bayi  Motivasi Intrinsik

- Kebutuhan

- Harapan

- Minat

 Motivasi Ekstrinsik

- Dorongan Keluarga

- Lingkungan


(34)

b. Harapan (expectancy), seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan, keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pencapaian tujuan (Taufik, 2007).

c. Minat adalah suatu rasa lebih suka atau rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh (Suryabrata, 2007).

2. Motivasi ekstrinsik adalah suatu hal dan keadaan yang datang dari luar atau pengaruh dari orang untuk melakukan pencapaian tujuan (Hamzah, 2007), faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik antara lain :

a. Dorongan keluarga, seseorang ingin melakukan sesuatu karena adanya dorongan dari keluarga seperti suami, orang tua, teman (Taufik, 2007) b. Lingkungan, seseorang dapat termotivasi oleh karena lingkungan

tempat dimana seseorang tersebut tinggal (Taufik, 2007)

c. Imbalan, seseorang dapat termotivasi oleh karena adanya imbalan, tanpa adanya imbalan ia tidak akan mau melakukan kegiatan (Taufik, 2007).

3. Pemanfaatan posyandu balita adalah pemanfaatan posyandu untuk imunisasi, penimbangan berat badan, pemberian oralit dan vitamin A pada balita (Effendy, 2002).

3.2.2. Definisi Operasional

1. Motivasi intrinsik adalah suatu gerak hati ibu yang datang dari diri sendiri tanpa adanya pengaruh dari orang lain untuk membawa balita ke posyandu. Motivasi intrinsik ini antara lain:


(35)

a. Kebutuhan adalah keinginan ibu untuk mendapatkan anak yang sehat yaitu dengan membawa balita ke posyandu.

b. Harapan adalah harapan ibu setelah balita dibawa ke posyandu.

c. Minat adalah rasa ingin yang timbul pada ibu dengan membawa balita ke posyandu.

2. Motivasi ekstrinsik adalah suatu gerak hati ibu yang dipengaruhi oleh orang lain untuk membawa balita ke posyandu. Motivasi ekstrinsik ini antara lain :

a. Dorongan keluarga yaitu ibu membawa balita ke posyandu karena adanya dorongan keluarga (suami, orang tua, teman).

b. Lingkungan yaitu ibu membawa balita ke posyandu karena adanya motivasi dari lingkungan sekitar tempat ibu tinggal.

c. Imbalan yaitu ibu membawa balita ke posyandu karena adanya imbalan yang dijanjikan (diberikan) oleh posyandu.

3. Pemanfaatan posyandu balita adalah kunjungan ibu dengan membawa balita pada setiap kegiatan posyandu.

4. Balita adalah bayi berumur di bawah lima tahun di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.


(36)

4.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross

sectional untuk mengetahui bentuk motivasi ibu dalam pemanfaatan

posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi dan bertempat tinggal di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang yaitu sebanyak 61 orang.

4.2.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini yaitu keseluruhan populasi yaitu sebanyak 61 orang. Hal ini sesuai dengan Arikunto (2006), bahwa bila populasi kurang dari 100 orang maka sampel diambil dengan menggunakan

total sampling.

Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu : 1. Ibu yang mempunyai bayi di bawah 3 tahun.

2. Bertempat tinggal di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.


(37)

3. Dapat membaca dan menulis. 4. Bersedia menjadi responden

4.3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena belum pernah dilakukan penelitian tentang motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi.

4.4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, penulis meminta izin dari Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan mengajukan izin kepada Kepala Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian.

Lembar persetujuan (informed consent) menjadi responden diberikan

kepada calon responden yang diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan dan apabila responden menolak untuk diteliti maka tidak dipaksakan. Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner. Dalam lembar kuesioner tidak dituliskan nama responden untuk merahasiakan identitasnya.


(38)

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Data demografi berisi umur, suku, agama, pendidikan dan jumlah anak. 2. Kuesioner tentang motivasi ibu sebanyak 30 pertanyaan yang dibagi

menjadi :

a. Pertanyaan motivasi intrinsik sebanyak 15 pertanyaan yaitu kebutuhan sebanyak 5 pertanyaan, harapan sebanyak 5 pertanyaan, dan minat sebanyak 5 pertanyaan. Jika menjawab ya nilai 1, menjawab tidak nilai 0.

b. Pertanyaan motivasi ekstrinsik sebanyak 15 pertanyaan yaitu dorongan keluarga sebanyak 5 pertanyaan, lingkungan sebanyak 5 pertanyaan, dan imbalan sebanyak 5 pertanyaan. Jika menjawab ya nilai 1, menjawab tidak nilai 0.

4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.6.1. Validitas

Pengujian Validitas instrumen dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment :

Rhitung =

  

2 2

2 2

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

Keterangan :

rhitung = koefisien korelasi


(39)

Yi = Jumlah skor total (item) n = Jumlah responden

Selanjutnya diuji dengan menggunakan rumus uji t, sebagai berikut : thitung =

 

2

r 1 2 n r   Keterangan : t = nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung

n = jumlah responden

Untuk tabel t = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2). Jika nilai thitung >

ttabel berarti valid, demikian sebaliknya jika nilai thitung < ttabel berarti tidak

valid.

Setelah dilakukan uji coba instrumen penelitian (pilot study) pada 10 orang responden, dari 30 pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner sebanyak 29 kuesioner dinyatakan valid, dan 1 kuesioner dinyatakan tidak valid yaitu pada kuesioner nomor 25. Setelah dianalisa butir pertanyaan tersebut, maka pertanyaan nomor 25 diperbaiki. (Hasil ujicoba kuesioner dapat dilihat pada lampiran tabel uji validitas kuesioner penelitian).

4.6.2. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Spearman Brown, sebagai berikut :

r11 =

b b r 1 r . 2 


(40)

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item.

rb = Korelasi product moment antara belahan

Setelah dilakukan pengukuran reliabilitas instrumen penelitian pada 10 responden, dari 30 buah pertanyaan yang diajukan sebanyak 29 pertanyaan dinyatakan reliabel karena harga r11 lebih besar daripada ttabel

yaitu 0,707. Sedangkan 1 pertanyaan dinyatakan tidak reliabel karena lebih kecil dari ttabel yaitu pada pertanyaan nomor 25. Setelah dianalisa butir

pertanyaan tersebut, maka pertanyaan nomor 25 diperbaiki. (Hasil ujicoba kuesioner dapat dilihat pada lampiran tabel uji reliabilitas kuesioner penelitian).

4.7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Peneliti menyerahkan lembar kuesioner kepada responden dengan terlebih

dahulu meminta persetujuan (informed consent) apakah ibu bersedia menjadi responden yaitu dengan menandatangani surat persetujuan penelitian.

2. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner tersebut.

3. Agar pengumpulan dapat berjalan dengan cermat dan teliti, peneliti mengawasi atau mendampingi responden saat mengisi kuesioner.

4. Setelah responden selesai menjawab kuesioner yang dibagikan selanjutnya peneliti mengumpulkan kuesioner kembali dengan terlebih


(41)

dahulu memeriksa jawaban responden apakah sudah terisi seluruhnya sehingga dalam pengolahan data tidak terjadi kendala.

4.8. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara : 1)Editing, dilakukan pengecekan kelengkapan data yang terkumpul, bila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data, diperiksa, diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang terhadap responden. 2)Coding data dilakukan dengan cara memberikan kode pada setiap jawaban yang diberikan responden. 3)Tabulating digunakan untuk menyusun dan menghitung hasil data serta pengambilan kesimpulan data dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi.

4.9. Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan perhitungan statistik deskriptif dengan terlebih dahulu memberikan kode pada seluruh pernyataan kemudian diolah dengan program SPSS. Dari pengolahan data tersebut, data demografi disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi.

Sebelum menentukan baik, cukup, dan kurang, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik responden dalam pemanfaatan posyandu balita, terlebih


(42)

dahulu ditentukan panjang kelas. Nilai tertinggi yang diperoleh responden yaitu 15 sedangkan nilai terendah yang diperoleh responden yaitu 0. Nilai panjang kelas berdasarkan kategori motivasi yaitu :

i =

kelas banyaknya

rentang

i = 3

0 15

i = 5

Sehingga rentang motivasi intrinsik dan motivasi intrinsik dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik : Jika responden memperoleh nilai 11-15 2. Cukup : Jika responden memperoleh nilai 6-10 3. Kurang : Jika responden memperoleh nilai <6


(43)

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian yang dilakukan, karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar responden berumur 20-30 tahun sebanyak 43 orang (70,5%), paling sedikit berumur <20 tahun sebanyak 2 orang (3,3%). Suku Batak merupakan responden terbesar sebanyak 27 orang (44,3%), paling sedikit suku Melayu sebanyak 1 orang (1,6%). Agama responden sebagian besar adalah Kristen sebanyak 32 orang (52,5%), dan sisanya beragama Islam sebanyak 29 orang (47,5%). Pendidikan responden sebagian besar adalah SMA sebanyak 37 orang (60,7%), dan paling sedikit perguruan tinggi sebanyak 3 orang (4,9%). Jumlah anak responden sebagian besar yaitu 21 orang sebanyak 33 orang (54,1%), dan paling sedikit mempunyai anak >3 orang sebanyak 2 orang (3,3%).

Tabel 5.1. Karakteristik Responden di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No Karakteristik Responden Jumlah (f)

Persentase (%) 1 Umur

<20 tahun 20-30 tahun >30 tahun 2 43 16 3,3 70,5 26,2 2 Suku Bangsa

Jawa Batak Karo Mandailing Padang Melayu 10 27 17 3 3 1 16,4 44,3 27,9 4,9 4,9 1,6


(44)

No Karakteristik Responden Jumlah (f) Persentase (%) 3 Agama Islam Kristen 29 32 47,5 52,5 4 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 6 15 37 3 9,8 24,6 60,7 4,9 5 Jumlah Anak

1 orang 2 orang 3 orang > 3 orang

11 33 15 2 18,0 54,1 24,6 3,3

5.1.2. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik responden terdiri dari kebutuhan, harapan, dan minat dalam pemanfaatan posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008. Motivasi yang baik dengan memperoleh nilai 11-15, motivasi yang cukup dengan memperoleh nilai 6-10, sedangkan responden dengan motivasi kurang dengan memperoleh nilai <6.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, motivasi intrinsik responden dalam pemanfaatan posyandu bayi sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 44 orang (72,1%), dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 8 orang (13,1%).


(45)

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Motivasi Intrinsik Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No Motivasi Intrinsik Jumlah Persentase

1 2 3 Baik Cukup Kurang 9 44 8 14,8 72,1 13,1

Total 61 100

1. Kebutuhan

Kebutuhan responden yang menjadi motivasi intrinsik dalam pemanfaatan posyandu bayi menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan ke posyandu karena bayi memerlukan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan tubuh dari penyakit sebanyak 50 orang (82,0%), sedangkan yang paling sedikit menyatakan ke posyandu karena bayi ditimbang setiap bulan sebanyak 16 orang (26,2%).

Tabel 5.3. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebutuhan Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No

Soal Pertanyaan

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

f % f % f %

1 Bayi ibu dibawa ke posyandu karena ingin mendapatkan vitamin A.

42 68,9 19 31,1 61 100 2 Ibu ke posyandu karena bayi

ditimbang setiap bulan.

16 26,2 45 73,8 61 100 3 Ibu ke posyandu karena bayi

memerlukan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan tubuh.

50 82,0 11 18,0 61 100

4 Ibu membawa bayi ke posyandu karena ibu membutuhkan informasi kesehatan anak.

30 49,2 31 50,8 61 100

5 Untuk mendapatkan anak yang sehat perlu diketahui informasi tentang anak ibu setiap bulan.


(46)

2. Harapan

Harapan responden yang menjadi motivasi intrinsik dalam pemanfaatan posyandu bayi menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan membawa bayi ke posyandu agar bayi tumbuh sehat sebanyak 44 orang (72,1%), sedangkan yang paling sedikit menyatakan membawa bayi ke posyandu agar kebal terhadap penyakit menular sebanyak 34 orang (55,7%). Tabel 5.4. Distribusi Jawaban Responden Tentang Harapan Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No

Soal Pertanyaan

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

f % f % f %

6 Ibu membawa bayi ke posyandu agar kebal terhadap penyakit menular.

34 55,7 27 44,3 61 100 7 Ibu membawa bayi ke posyandu agar

bayi tidak mudah sakit.

35 57,4 26 42,6 61 100 8 Ibu membawa bayi ke posyandu agar

bayi tumbuh sehat.

44 72,1 17 27,9 61 100 9 Ibu berharap bayi yang sakit akan

sembuh jika dibawa ke posyandu.

43 70,5 18 29,5 61 100 10 Ibu mengharapkan bayi akan tumbuh

sesuai dengan yang diharapkan ibu.

40 65,5 21 34,4 61 100

3. Minat

Minat responden yang menjadi motivasi intrinsik dalam pemanfaatan posyandu bayi menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan membawa bayi ke posyandu karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi sebanyak 45 orang (73,8%), sedangkan yang paling sedikit menyatakan membawa bayi ke posyandu karena ingin bertemu dengan teman-teman yang mempunyai bayi seusia anak sebanyak 20 orang (32,8%).


(47)

Tabel 5.5. Distribusi Jawaban Responden Tentang Minat Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No

Soal Pertanyaan

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

f % f % f %

11 Ibu datang ke posyandu karena keinginan ibu sendiri.

32 52,5 29 47,5 61 100 12 Ibu membawa bayi ke posyandu

karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi.

45 73,8 16 26,2 61 100

13 Ibu ke posyandu karena ingin bertemu dengan teman-teman yang mempunyai bayi seusia anak ibu.

20 32,8 41 67,2 61 100

14 Ibu membawa bayi ke posyandu karena ingin bertemu dengan bidan / perawat.

26 42,6 35 57,4 61 100

15 Ibu ke posyandu karena ingin bertemu mengetahui informasi tentang kesehatan bayi.

29 47,5 32 52,5 61 100

5.1.3. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik responden terdiri dari dorongan keluarga, lingkungan, dan imbalan dalam pemanfaatan posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008. Motivasi yang baik dengan memperoleh nilai 11-15, motivasi yang cukup dengan memperoleh nilai 6-10, sedangkan responden dengan motivasi kurang dengan memperoleh nilai <6.

Motivasi ekstrinsik responden dalam pemanfaatan posyandu bayi sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 40 orang (65,6%), dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 7 orang (11,5%).


(48)

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Motivasi Ekstrinsik Responden Dalam Pemanfaatan Posyandu di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No Motivasi Ekstrinsik Jumlah Persentase

1 2 3 Baik Cukup Kurang 14 40 7 23,0 65,6 11,5

Total 61 100

1. Dorongan Keluarga

Dorongan keluarga yang menjadi motivasi ekstrinsik bagi responden dalam pemanfaatan posyandu bayi menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan suami mendukung untuk membawa bayi ke posyandu sebanyak 53 orang (86,9%), sedangkan yang paling sedikit menyatakan anggota keluarga yang lain (saudara ibu) mau mengantar ke posyandu sebanyak 22 orang (36,1%).

Tabel 5.7. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dorongan Keluarga Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No

Soal Pertanyaan

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

f % f % f %

16 Suami ibu mendukung untuk membawa bayi ke posyandu.

53 86,9 8 13,1 61 100 17 Suami mau mengantar ibu setiap ada

kegiatan posyandu.

43 70,5 18 29,5 61 100 18 Keluarga memberikan dorongan

pada ibu agar membawa bayi ke posyandu.

38 62,3 23 37,7 61 100

19 Anggota keluarga yang lain (saudara ibu) mau mengantar ibu ke posyandu.

22 36,1 39 63,9 61 100

20 Anggota keluarga memberikan in-formasi tentang kegiatan posyandu.


(49)

2. Lingkungan

Lingkungan responden yang menjadi motivasi ekstrinsik bagi responden dalam pemanfaatan posyandu bayi menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan orang-orang di lingkungan sekitar mengajak ke posyandu setiap ada kegiatan sebanyak 41 orang (67,2%), sedangkan yang paling sedikit menyatakan tetangga ibu memaksa ibu agar membawa bayi ke posyandu sebanyak 29 orang (47,5%).

Tabel 5.8. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dukungan Lingkungan Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No

Soal Pertanyaan

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

f % f % f %

21 Tetangga ibu memaksa ibu agar membawa bayi ke posyandu.

29 47,5 32 52,5 61 100 22 Tetangga ibu mengingatkan ibu pada

saat ada kegiatan posyandu.

39 63,9 22 36,1 61 100 23 Orang-orang di lingkungan ibu

memberikan informasi setiap akan dilaksanakan kegiatan posyandu

33 54,1 28 45,9 61 100

24 Orang-orang di sekitar lingkungan ibu menjelaskan manfaat membawa bayi ke posyandu.

33 54,1 28 45,9 61 100

25 Orang-orang di lingkungan sekitar ibu mengajak ibu ke posyandu setiap ada kegiatan.

41 67,2 20 32,8 61 100

3. Imbalan

Imbalan yang menjadi motivasi ekstrinsik bagi responden dalam pemanfaatan posyandu bayi menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar (gratis) sebanyak 54 orang (88,5%), sedangkan yang paling sedikit menyatakan


(50)

membawa bayi ke posyandu karena ada pemberian Vitamin A sebanyak 30 orang (49,2%).

Tabel 5.9. Distribusi Jawaban Responden Tentang Imbalan Dalam Pemanfaatan Posyandu Bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

No

Soal Pertanyaan

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

f % f % f %

26 Ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar (gratis).

54 88,5 7 11,5 61 100 27 Ibu ke posyandu karena mendapatkan

makanan tambahan (bubur) gratis untuk bayi

42 68,9 19 31,1 61 100

28 Ibu mendapatkan susu gratis jika membawa bayi ke posyandu.

35 57,4 26 42,6 61 100 29 Ibu membawa bayi ke posyandu

karena ada pemberian Vitamin A.

30 49,2 31 50,8 61 100 30 Imbalan yang ibu terima / peroleh

membuat ibu senang datang ke posyandu.

31 50,8 30 49,2 61 100

5.2. Pembahasan

5.2.1. Motivasi Intrinsik

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi intrinsik responden dalam kategori cukup (72,1%), dan paling sedikit dalam kategori kurang (13,1%).

Menurut Taufik (2007), motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik datang dari hati sanubari umumnya karena kesadaran.


(51)

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu kebutuhan, harapan, dan minat.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi ibu sebagian besar dalam kategori cukup yang masih perlu ditingkatkan hingga motivasi ibu menjadi baik dalam pemanfaatan posyandu bayi, dan masih ditemukan 13,1% responden dengan motivasi kurang.

Dari 15 pertanyaan tentang motivasi intrinsik yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu kebutuhan, harapan, dan minat dengan masing-masing 5 pertanyaan terlihat bahwa motivasi ibu berdasarkan kebutuhan sebagian besar ibu ke posyandu karena bayi memerlukan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan tubuh (82,0%). Selama ini kegiatan pemberian imunisasi pada bayi merupakan fokus kegiatan posyandu, sehingga ibu berpandangan bahwa posyandu identik dengan imunisasi ataupun sebaliknya. Anggapan ini menjadi motivasi bagi ibu karena dengan pemberian imunisasi anak diharapkan akan mempunyai kekebalan terhadap penyakit menular seperti polio, TBC, dan lain-lain (Rusmi, 2002).

Harapan responden yang paling banyak dalam pemanfaatan posyandu bayi yaitu ibu membawa bayi ke posyandu agar bayi tumbuh sehat (72,1%). Harapan tersebut merupakan harapan hampir setiap ibu yang mempunyai bayi. Bayi yang tumbuh sehat akan dapat memberikan dampak yang positif, tidak saja bagi bayi sendiri tetapi bagi keluarga, masyarakat, dan bahkan bagi negara, karena akan mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan dan meningkatkan harapan menjadi generasi masa depan yang cemerlang.


(52)

Minat ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi sebagian besar karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi (73,8%). Kesadaran tersebut tumbuh dalam diri ibu sendiri sehingga ibu merasa bahwa dengan membawa bayi posyandu akan mendapatkan bayi yang sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Minat ibu tersebut tidak perlu mendapat perintah atau disuruh agar membawa bayi ke posyandu. Dengan kesadaran yang baik, ibu menganggap bahwa kesehatan bayi merupakan tanggung jawabnya dan tanpa perlu mendapat perintah, ibu akan mencari pelayanan kesehatan seperti posyandu.

5.2.2. Motivasi Ekstrinsik

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi ekstrinsik responden dalam pemanfaatan posyandu dalam kategori cukup (65,6%), dan paling sedikit dalam kategori kurang (11,5%).

Menurut Djamarah (2002), motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik yang menjadi pendorong bagi ibu dalam pemanfaatan posyandu bayi belum baik dan perlu ditingkatkan. Masih ditemukan 11,5% responden yang kurang mendapatkan motivasi ekstrinsik.

Dari 15 pertanyaan tentang motivasi ekstrinsik yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu dorongan keluarga, lingkungan, dan imbalan. Pada pertanyaan tentang dorongan keluarga, sebagian besar ibu menyatakan


(53)

bahwa suami mendukung untuk membawa bayi ke posyandu (86,9%) merupakan motivasi ekstrinsik bagi ibu. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena suami merupakan pasangan yang bersama-sama mempunyai kepentingan dalam kesehatan bayi, sehingga suami perlu memberikan dukungan pada ibu agar datang pada setiap kegiatan posyandu. Sedangkan yang kurang memotivasi ibu yaitu anggota keluarga yang lain tidak mau mengantar ibu ke posyandu (63,9%).

Motivasi ekstrinsik dari lingkungan responden menunjukkan bahwa yang memotivasi ibu yaitu orang-orang di sekitar lingkungan mengajak ke posyandu setiap ada kegiatan (67,2%). Dukungan lingkungan itu merupakan dukungan yang positif sehingga ibu dapat bersama-sama membawa bayi ke posyandu agar mendapatkan pelayanan kesehatan bagi bayi seperti imunisasi, pemberian susu gratis, pemberian vitamin A, dan lain-lain.

Imbalan yang menjadi motivasi ekstrinsik bagi responden dalam pemanfaatan posyandu yaitu ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar (gratis) (88,5%).

Menurut Rusmi (2002), sesuai dengan program pemerintah, pemberian imunisasi, pemberian bubur, pemberian susu ataupun pemberian vitamin A diberikan secara gratis. Hal ini menjadi motivasi ekstrinsik bagi ibu untuk membawa bayi ke posyandu, karena dengan kondisi ekonomi yang sulit, pemberian secara gratis menjadi tumpuan bagi ibu terutama ibu dari kalangan menengah ke bawah.


(54)

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah penulis sajikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Responden berumur 20-30 tahun (70,5%), suku Batak (44,3%), beragama Kristen (52,5%), berpendidikan SMA (60,7%), dengan jumlah anak 2 orang (54,1%).

2. Motivasi intrinsik responden sebagian besar dalam kategori cukup (72,1%). Kebutuhan ibu dalam pemanfaatan posyandu karena bayi memerlukan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan tubuh (82,0%). Harapan ibu membawa bayi ke posyandu agar bayi tumbuh sehat (72,1%). Minat ibu membawa bayi ke posyandu karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi (73,8%).

3. Motivasi ekstrinsik responden sebagian besar dalam kategori cukup (65,6%). Dorongan keluarga yang paling banyak menjadi motivasi ibu yaitu suami mendukung untuk membawa bayi ke posyandu (86,9%). Lingkungan yang memotivasi ibu yaitu orang-orang di lingkungan mengajak ibu ke posyandu setiap ada kegiatan (67,2%). Imbalan yang menjadi motivasi ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar (gratis) (88,5%).


(55)

6.2. Saran-saran 1. Bagi Ibu

Diharapkan untuk membawa anak pada setiap kegiatan posyandu dan menanyakan tentang informasi kesehatan bayi sehingga ibu lebih memahami dan menjadi termotivasi untuk membawa bayi ke posyandu.

2. Kepala Desa

Diharapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menunjuk kader-kader posyandu yang dapat bekerja lebih optimal dalam mengajak dan memotivasi ibu untuk membawa bayi ke posyandu.


(56)

Arikunto, S., (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah (2002), Teori Motivasi, Edisi II, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Effendy, N., 2002, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2, EGC, Jakarta.

Hamzah, U, 2007, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Edisi I, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Notoatmodjo, S., (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan II, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta.

_____________, (2007), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta.

Manuhutu, B., (2005), Posyandu Kehilangan Pamor, www.sinarharapan.co.id/ berita/0211/12/nas10.html, Tanggal 02 November 2005

PKK, (1999), Pokok-pokok Penjelasan Pokja IV Tim Penggerak PKK Propinsi Sumatera Utara, Tim Penggerak PKK Propinsi Sumatera Utara, Medan.

Poerdji, S., (2002), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Balita Berkunjung ke Posyandu, Edisi II, EGC, Jakarta.

Riduwan, (2005), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung.

Rusmi, (2002), Fungsi dan Kegiatan Posyandu, Edisi I, EGC, Jakarta.

Sardiman, A.M., (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Edisi 1, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Suryabrata, S., (2007), Psikologi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Swanburg, (2002), Konsep-konsep Motivasi, Bagian II, Jakarta.

Syahlan, J.H, (2002), Kebidanan Komunitas, Penerbit Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan, Jakarta.


(57)

Taufik, M., (2007). Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan Dalam Bidang Keperawatan Untuk Perawat dan Mahasiswa Keperawatan, Infomedika, Jakarta.

Tim Lintas Sektoral, (2000), Panduan Pelatihan Kader Posyandu, Tim Lintas Sektoral, Jakarta.

Ulfah, M., (2002), Revitalisasi Posyandu, Bagian II, Jakarta. Uphoff, (2002), Program-Program Posyandu, Bagian I, Jakarta.

Widiastuti, IGAA, Kristiani, (2006), Pemanfaatan Posyandu di Kota Denpasar, Program Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Winardi, J, (2007). Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Zulkifli, (2003), Posyandu dan Kader Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 2003.


(58)

Nama : GRISELLI SARAGIH NIM : 075102070

Hari/Tanggal Materi yang dikonsulkan Saran Pembimbing Paraf Pembimbing


(59)

Nama : GRISELLI SARAGIH NIM : 075102070

Hari/Tanggal M A T E R I Anjuran / Saran Paraf Pembimbing

25-11-07 Perbaikan proposal Perbaiki kuesioner. 03-12-07 Perbaikan proposal Perbaikan menurut

penguji I dan II, analisis data menggunakan uji statistik disempurnakan. 08-01-08 Perbaikan proposal Lengkapi dengan uji coba

kuesioner. 24-01-08 Uji coba kuesioner

(Validitas dan reliabilitas)

Perbaiki penghitungan data uji validitas dan reliabilitas.

28-01-08 Uji validitas dan reliabilitas ACC uji validitas dan reliabilitas, lanjutkan penelitian.

02-05-08 Konsul hasil penelitian Perbaiki tabel. 09-05-08 Konsul bab 5, hasil dan

pembahasan.

Perbaiki sesuai saran,

terutama pada pembahasan.

25-05-08 Konsul hasil dan pembahasan Perbaiki, lanjutkan dengan kesimpulan dan saran.

09-06-08 Konsul Bab 5 dan 6 Perbaiki sesuai saran, lengkapi KTI dengan daftar pustaka, abstrak, daftar isi, lampiran.

11-06-08 Konsul KTI Perbaiki penulisan KTI, sub judul.

16-06-08 Konsul perbaikan KTI Perbaiki abstrak dan kata pengantar


(60)

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 9 Cukup 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 10 Cukup

2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10 Cukup 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 Cukup

3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 9 Cukup 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 9 Cukup

4 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 8 Cukup 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10 Cukup

5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 5 Kurang 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 Kurang

6 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 10 Cukup 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 Cukup

7 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10 Cukup 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12 Baik

8 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6 Cukup 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10 Cukup

9 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 Cukup 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 9 Cukup

10 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 7 Cukup 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9 Cukup

11 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 5 Kurang 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 7 Cukup

12 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 Cukup 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 7 Cukup

13 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 10 Cukup 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik

14 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 6 Cukup 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 8 Cukup

15 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 9 Cukup 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 5 Kurang

16 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 Baik 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik

17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 9 Cukup 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 Baik

18 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 8 Cukup 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 9 Cukup Jumlah Kategori KEBUTUHAN HARAPAN MINAT DOR. KELUARGA DOR. LINGKUNGAN


(61)

23 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 Baik 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9 Cukup

24 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 8 Cukup 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 8 Cukup

25 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 9 Cukup 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 Cukup

26 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 9 Cukup 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12 Baik

27 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 8 Cukup 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 10 Cukup

28 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12 Baik 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik

29 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5 Kurang 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 5 Kurang

30 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11 Baik 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 9 Cukup

31 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 9 Cukup 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 8 Cukup

32 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 Cukup 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 Baik

33 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5 Kurang 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 9 Cukup

34 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 9 Cukup 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 Cukup

35 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 Baik

36 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8 Cukup 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 10 Cukup

37 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 Baik 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 Cukup

38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 11 Baik 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik

39 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Cukup 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 10 Cukup

40 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 Kurang 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 11 Cukup


(62)

46 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 10 Cukup 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 7 Cukup

47 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 8 Cukup 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 Baik

48 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 7 Cukup 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 10 Cukup

49 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 9 Cukup 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 9 Cukup

50 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 8 Cukup 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 9 Cukup

51 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 5 Kurang 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 Kurang

52 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 10 Cukup 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 7 Cukup

53 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 8 Cukup 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 9 Cukup

54 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 7 Cukup 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 Baik

55 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 9 Cukup 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 8 Cukup

56 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 8 Cukup 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 10 Cukup

57 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 Kurang 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 9 Cukup

58 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 6 Cukup 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 5 Kurang

59 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 10 Cukup 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 10 Cukup

60 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 Cukup 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 7 Cukup

61 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5 Kurang 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 5 Kurang

Jumlah : 42 16 50 30 33 34 35 44 43 40 32 45 20 26 29 53 43 38 22 41 29 39 33 33 41 54 42 35 30 31 Keterangan :


(63)

Saya yang bernama Griselli Saragih / 075102070 adalah mahasiswi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada program Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Motivasi Ibu Dalam pemanfaatan posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Untuk keperluan tersebut peneliti memohon kesediaan ibu untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti mohon kesediaan ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika ibu bersedia silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.

Semua informasi yang diberikan dalam penelitian hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Ibu berhak untuk ikut atau tidak ikut berpartisipasi tanpa ada sanksi dan konsekuensi buruk di kemudian hari. Jika ada hal yang kurang dipahami ibu dapat bertanya langsung kepada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan ibu menjadi partisipan dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Medan, April 2008

Partisipan, Nama Peneliti,


(64)

Saya mengucapkan terima kasih atas tawaran saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian yang berjudul “Motivasi Ibu Dalam pemanfaatan posyandu bayi di Desa Bangun Tobing Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008”

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini dengan sukarela.

Hormat saya, Responden


(65)

Pengkajian Data Demografi Petunjuk Pengisian :

1. Semua pertanyaan dalam kuesioner ini harus dijawab. 2. Untuk soal nomor 1 isilah titik-titik yang telah tersedia.

3. Untuk soal selain nomor 1 berilah tanda checklist () pada kotak yang telah disediakan dan isilah titik-titik jika ada pertanyaan yang harus dijawab.

4. Setiap pertanyaan dijawab hanya dengan satu jawaban yang sesuai menurut keadaan ibu

Pertanyaan :

1. Usia ibu : ...Tahun

2. Suku : Jawa Batak Karo Mandailing Padang Melayu Lainnya, ... 3. Agama : Islam Kristen Buddha

Hindu Lainnya, ...

4. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi 5. Jumlah anak : 1 orang 2 orang


(66)

No. Responden :...

Diisi oleh peneliti

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda checklist () pada kolom jawaban yang telah disediakan.

No Pertanyaan Jawaban Skor

Ya Tidak MOTIVASI INTRINSIK

A. Kebutuhan

1. Bayi ibu dibawa ke posyandu karena ingin mendapatkan vitamin A.

2. Ibu ke posyandu karena bayi ditimbang setiap bulan.

3. Ibu ke posyandu karena bayi memerlukan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit.

4. Ibu membawa bayi ke posyandu karena membutuhkan informasi tentang kesehatan anak.

5. Untuk mendapatkan anak yang sehat perlu diketahui informasi tentang anak ibu setiap bulan.

B. Harapan

6. Ibu membawa bayi ke posyandu agar kebal terhadap penyakit menular.

7. Ibu membawa bayi ke posyandu agar bayi tidak mudah sakit.

8. Ibu membawa bayi ke posyandu agar bayi tumbuh sehat.

9. Ibu berharap bayi yang sakit akan sembuh jika dibawa ke posyandu.

10. Ibu mengharapkan bayi akan tumbuh sesuai dengan yang diharapkan ibu.


(67)

11. Ibu datang ke posyandu karena keinginan ibu sendiri.

12. Ibu membawa bayi ke posyandu karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi.

13. Ibu ke posyandu karena ingin bertemu dengan teman-teman yang mempunyai bayi seusia anak ibu.

14. Ibu membawa bayi ke posyandu karena ingin bertemu dengan bidan / perawat.

15. Ibu ke posyandu karena ingin bertemu mengetahui informasi tentang kesehatan bayi.

MOTIVASI EKSTRINSIK A. Dorongan Keluarga

16. Suami ibu mendukung untuk membawa bayi ke posyandu.

17. Suami mau mengantar ibu setiap ada kegiatan posyandu.

18. Keluarga memberikan dorongan pada ibu agar membawa bayi ke posyandu.

19. Anggota keluarga yang lain (saudara ibu) mau mengantar ibu ke posyandu.

20. Anggota keluarga memberikan informasi tentang kegiatan posyandu.

B. Lingkungan

21. Tetangga ibu memaksa ibu agar membawa bayi ke posyandu.

22. Tetangga ibu mengingatkan ibu pada saat ada kegiatan posyandu.

23. Orang-orang di lingkungan ibu memberikan informasi setiap akan dilaksanakan kegiatan posyandu

24. Orang-orang di sekitar lingkungan ibu menjelaskan manfaat membawa bayi ke posyandu.

25. Orang-orang di lingkungan sekitar ibu mengajak ibu ke posyandu setiap ada kegiatan.


(68)

26. Ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar (gratis).

27. Ibu ke posyandu karena mendapatkan makanan tambahan (bubur) gratis untuk bayi 28. Ibu mendapatkan susu gratis jika membawa

bayi ke posyandu.

29. Ibu membawa bayi ke posyandu karena ada pemberian Vitamin A.

30. Imbalan yang ibu terima / peroleh membuat ibu senang datang ke posyandu.


(69)

No Uraian Banyak Satuan Biaya Satuan (Rp.) Jumlah Biaya (Rp.) 1 Biaya Personal

- Peneliti Utama

- Operator Komputer

- Surveyor (pencari data)

1 1 1 Orang Orang Orang 100.000.- 50.000.- 50.000.- 100.000.- 50.000.-2 Biaya non formal :

- Kertas HVS

- Collecting data:

 Buku

 Flash disk

 Disket

 Fotokopi

 Fotocopy kuesioner

- Penjilidan proposal

- Penjilidan KTI

2 8 1 2 80 5 5 Rim Buah Buah Buah LS Eks Buah Buah 25.000.- 50.000.- 200.000.- 6.000.- 250.000.- 3.000.- 10.000.- 50.000.- 400.000.- 200.000.- 12.000.- 250.000.- 70.000.- 15.000.-

50.000.-3 Administrasi Survey LS

100.000.-4 Transportasi Survey LS

200.000.-5 Akomodasi Survey LS

150.000.-6 Seminar KTI LS

45.000.-Total Biaya ... 1.842.000.-Terbilang : Satu Juta Delapan Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah.

Peneliti,


(70)

No Koefisien Harga t

Item Korelasi Tabel

1 0,813 0,897 0,707 Valid / Reliabel 2 0,580 0,734 0,707 Valid / Reliabel 3 0,792 0,884 0,707 Valid / Reliabel 4 0,501 0,718 0,707 Valid / Reliabel 5 0,733 0,846 0,707 Valid / Reliabel 6 0,530 0,723 0,707 Valid / Reliabel 7 0,813 0,897 0,707 Valid / Reliabel 8 0,712 0,832 0,707 Valid / Reliabel 9 0,652 0,789 0,707 Valid / Reliabel 10 0,619 0,765 0,707 Valid / Reliabel 11 0,659 0,794 0,707 Valid / Reliabel 12 0,558 0,716 0,707 Valid / Reliabel 13 0,643 0,783 0,707 Valid / Reliabel 14 0,723 0,839 0,707 Valid / Reliabel 15 0,583 0,737 0,707 Valid / Reliabel 16 0,619 0,765 0,707 Valid / Reliabel 17 0,572 0,728 0,707 Valid / Reliabel 18 0,703 0,826 0,707 Valid / Reliabel 19 0,619 0,765 0,707 Valid / Reliabel 20 0,714 0,833 0,707 Valid / Reliabel 21 0,871 0,931 0,707 Valid / Reliabel 22 0,830 0,907 0,707 Valid / Reliabel 23 0,765 0,867 0,707 Valid / Reliabel 24 0,571 0,727 0,707 Valid / Reliabel 25 0,409 0,581 0,707 Tidak Valid 26 0,558 0,716 0,707 Valid / Reliabel 27 0,813 0,897 0,707 Valid / Reliabel 28 0,712 0,832 0,707 Valid / Reliabel 29 0,582 0,736 0,707 Valid / Reliabel 30 0,792 0,884 0,707 Valid / Reliabel

Keputusan Harga r11


(71)

1,002 1,501 1,466 1,733 1,06 1,530 1,626 1,813 1,424 1,712 1,304 1,652 1,238 1,619 1,318 1,659 1,116 1,558 1,286 1,643 1,446 1,723 1,166 1,583 1,238 1,619 1,144 1,572 1,406 1,703 1,238 1,619 1,428 1,714 1,742 1,871 1,66 1,830 1,53 1,765 1,142 1,571 0,818 1,409 1,116 1,558 1,626 1,813 1,424 1,712 1,164 1,582 1,584 1,792


(72)

DI DESA BANGUN TOBING KECAMATAN STM HILIR

KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2008

Ole h :

GRI SELLI SARAGI H


(73)

Derajat kesehatan masyarakat di

Indonesia

masih rendah.

Salah satu penyebabnya

belum

dimanfaatkannya sarana kesehatan

termasuk posyandu.


(74)

hanya 15,18%.

Ibu tidak termotivasi membawa bayi ke

posyandu

dipengaruhi faktor dalam

diri (intrinsik)

&

dari luar diri (ekstrinsik)

Di Desa Bangun Tobing

data

Januari-Juli 2007

Kunjungan bayi ke


(75)

Bagaimana

motivasi ibu dalam

pemanfaatan

posyandu bayi di

Desa Bangun Tobing

Kecamatan STM Hilir

Kabupaten Deli

Serdang Tahun


(76)

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

1. Mengetahui Motivasi

Intrinsik

2. Mengetahui motivasi

ekstrinsik

Mengetahui bentuk motivasi ibu

dalam pemanfaatan posyandu bayi

di Desa Bangun Tobing


(77)

Peneliti

D-IV B.P.

Tempat

Penelitian


(78)

Motivasi

Definisi Motivasi

Jenis-jenis Motivasi

Tujuan Motivasi

Unsur-unsur Motivasi

Fungsi Motivasi

Posyandu

Definisi

Tujuan Pokok Posyandu

Sasaran Posyandu

Manfaat Posyandu

Kegiatan Posyandu


(79)

Pemanfaatan

Posyandu

Bayi

Motivasi Intrinsik

-Kebutuhan

-Harapan

-Minat

Motivasi Ekstrinsik

-Dorongan Keluarga

-Lingkungan


(80)

Definisi

Operasional,

dapat dilihat dalam KTI

hal. 19-21


(81)

Desain

Penelitian

Deskriptif,

pendekatan cross sectional.

Populasi

61 orang

seluruhnya

dijadikan sampel.

Lokasi

Desa

Bangun

Tobing

Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli

Serdang.


(82)

pendidik

Izin dari kepala desa

menandatangani persetujuan

menjaga

kerahasiaan responden.

Instrumen

Kuesioner

30 pertanyaan

Mot. Intrinsik (15 soal)

kebutuhan,

harapan, minat masing-masing 5 soal.

Mot. Ekstrinsik (15 soal)

Dorongan

keluarga, lingkungan, imbalan

masing-masing 5 soal.


(83)

29 valid

1 soal diperbaiki.

Pengumpulan

data

membagikan

langsung kuesioner.

Pengolahan data

Editing, coding, dan

tabulating.

Analisa

data

Dianalisis

secara


(1)

N o M ot iva si Ek st rinsik Jum la h Pe rse nt a se

1 2 3

Ba ik

Cuk up

Kura ng

1 7

4 0

7

2 3 ,0

6 5 ,6

1 1 ,5

Tot a l 6 1 1 0 0


(2)

M

O

T

I

V

A

S

I

Pembahasan

Kebutuhansebagian besar ibu ke posyandu karena bayi perlu mendapatkan kekebalan

tubuh (82,0%)

Harapansebagian besar ibu membawa bayi ke posyandu agar bayi tumbuh sehat (72,1%)

Minatsebagian besar karena ibu sadar tentang pentingnya posyandu bagi bayi (73,8%)

M

O

T

I

V

A

S

I

I

N

T

R

I

N

S

I

K


(3)

M

O

T

I

V

A

S

I

Dorongan keluarga, sebagian besar ibu menyatakan bahwa suami mendukung untuk membawa bayi ke posyandu (86,9%)

Lingkunganyang memotivasi ibu yaitu orang-orang di sekitar lingkungan mengajak ke posyandu setiap ada kegiatan (67,2%)

Imbalansebagian besar ibu membawa bayi ke posyandu karena tidak membayar (gratis) (88,5%).

M

O

T

I

V

A

S

I

E

K

S

T

R

I

N

S

I

K


(4)

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

Motivasi intrinsik responden

sebagian besar dalam

kategori cukup.

Motivasi ekstrinsik

responden sebagian besar

dalam kategori cukup


(5)

SARAN

Bagi Ibu

Bagi Kepala Desa

U

n

iv

e

r

s

ita

s

Su

m

a

te

r

a

U

ta

r


(6)