PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS VIII SMP SWASTA MULIA KOTA RANTANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

(1)

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS VIII

SMP SWASTA MULIA KOTA RANTANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Oleh:

Tutianti Lumban Gaol NIM.3112111009

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Tutianti Lumban Gaol. NIM. 3112111009. “Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru PKn dalam mengatasi kenakalan siswa Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Swata Mulia Kota Rantang yang berjumlah 87 Siswa yang terdiri dari dua kelas dan sampel yang diambil seluruh jumlah populasi yaitu berjumlah 87 siswa dengan tehnik random sampel. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, penyebaran angket dan wawancara/interview. Tehnik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini dengan rumus statistik sederhana (persentase). Hasil penelitian dan pembahasan maka diambil kesimpulan : “guru pendidikan kewarganegaraan sangat besar peranannya dalam menggatasi siswa-siswa yang nakal di SMP Swasta Mulia Kota Rantang yaitu berada diantara 85%-100%. Ini membuktikan bahwa peran guru PKn benar adanya dalam mengatasi kenakalan siswa yaitu guru PKn bereran sebagai penasehat, pelatih, pengajar, pembimbing, dan model/teladan. Kenakalan siswa yang terjadi di SMP Swasta Mulia ini masih tergolongan kedalam kenakalan ringan. Adapun hambatan-hambatan yang dialami guru dalam mengatasi kenakalan siswa ini adalah siswa yang sering diganggu oleh temannya tidak segera memberi tahu kepada guru sehingga guru kurang cepat mengambil tindakan kemudian siswa yang merokok sering melakukannya diluar jam sekolah jadi guru kurang bisa mengontrol perilaku siswa.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya serta pertolongannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peran Guru PKn Dalam Mengatasi Kenakan Siswa Di SMP Swasta Mulia Kota Rantang Tahun Peajaran 2014/2015”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda Rasulullah Saw yang mana beliau telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan bagaimana yang saat ini manusia rasakan. Adapaun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S1) pada jurusan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan fakultas ilmu sosial Universitas Negeri Medan.

Dengan segala keterbukaan penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam menyusun skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oeh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku rektor Unimed beserta stafnya. 2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku dekan FIS Unimed, pembantu dekan beserta

stafnya.

3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku wakil dekan bidang akademik III sekaligus sebagai penguji skripsi penulis yang telah banyak memberikan


(6)

arahan, masukan serta bimbingan semangat kepada penulis demi sempurnanya skripsi ini.

4. Ibu Drs. Nurmala berutu M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. 5. Ibu Dr Reh Bungana Beru PA, SH. M. Hum selaku ketua jurusan PPKn. 6. Bapak Arif Wahyudi selaku sekretaris jurusan PPKn.

7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, SH, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan motivasi, arahan, dorongan dan semangat untuk bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M. Hum sebagai dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji utama penulis yang telah banyak memberikan nasehat dan motivasi baik pada waktu seminar proposal maupun ketika meminta tanda tangan KRS selama berada di kampus Unimed.

9. Bapak Drs Ramli, MA selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan supaya skripsi penulis bisa lebih baik lagi.

10. Bapak/Ibu dosen di jurusan PPKn yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama berada di Unimed.

11. Kepada seluruh staf pengawai fakultas ilmu sosial yang telah banyak membentu dalam menyelesaikan pemberkasan penulis.

12. Pak jon selaku staf pegawai di jurusan PPKn yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan pemberkasan.

13. Bapak Suwarto selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Mulia kota rantang yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan izin kepada penulis unntuk


(7)

melakukan penelitian dan juga memberikan informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan skripsi.

14. Kepada murid-murid SMP Swasta Mulia yang telah rela meluangkan waktunya untuk mengisi angket yang penulis bagikan.

15. Ibu Sumiati selaku guru di SMP Swasta Mulia Kota rantang yang telah membantu penulis dalam membagikan angket kepada murid-murid kelas VIII dalam penelitian penulis.

16. Terima kasih kepada teman-teman regular A 2011 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.

17. Terima kasih kepada teman-teman PPLT SMP Pembaunan Galang yang telah memberikan motivasi dan pelajaran berharga selama berada di posko.

18. Terima kasihkepada teman-teman satu kos Gg. Kertawi yaitu kk nova, pinta, diyah, Susiana, leni, dina dank k popy. Dan juga kepada teman-teman satu kos Jln. Perjuangan Gg. Rahayu yaitu kk ayu, kk cici, kk umi, kk evi, kk dia, kk sopi, kk yana, kk ita.

19. Kepada seluruh keluarga penulis yang telah memberikan penulis motivasi dalam hidu yaitu seluruh tante penulis, sepupu, penulis ucapakan terima kasih. 20. Terima kasih banyak yang tiada henti-hentinya penulis sampaikan kepada

opungku tercinta S. Gultom yang membesarkan, menyayangi, mendukung, mmenyekolahkan dari SD sampai kejenjang sarjan yang telah berkorban baik secara materil dan moril serta selalu membawa nama penulis dalam doanya.


(8)

Tiada yang dapat penulis berikan untuk mengucapkan rasa terima kasih penulis selain doa kepada Allah SWT yang lebih baik atas dukungan dan kebaikan yang diberikan kepada penulis maka akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan terima kasih.

Medan, Juni 2015 Penulis

Tutianti Lumban Gaol NIM. 3112111009


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Pengertian Peran ... 7

2. Pengertian Guru ... 7


(10)

4. Pendidikan Kewarganegaraan ... 15

5. Pengertian Kenakalan Siswa ... 17

6. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Siswa ... 19

7. Jenis-Jenis Kenakalan Siswa ... 25

8. Upaya Yang Dilakukan Guru Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa .... 27

B. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 32

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

1. Metode Observasi ... 33

2. Angket atau Kuesioner ... 33

3. Wawancara atau Interview ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 34


(11)

A. Hasil Penelitian ... 35

1. Sejarah Berdirinya SMP SWASTA MULIA KOTA RANTANG Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang ... 35

2. Identitas Sekolah ... 36

3. Visi dan Misi SMP SWASTA MULIA KOTA RANTANG ... 36

4. Tujuan ... 36

5. Sasaran ... 37

6. Struktur Organisasi ... 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

C. Cara Untuk Menegah Dan Mengatasi Kenakalan Siswa ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Memberikan Nasehat Kepada Siswa Tidak Rapi Dan Tidak Memakai Pakaian Sebagaimana Mestinya ... 39

Tabel 2 Memberikan Nasehat Kepada Siswa Yang Tidur Dalam Kelas Saat Belajar Berlangsung ... 40

Tabel 3 Menjadi penengah apabila ada perbedaan pendapat yang menyebabkan perbedaan antar siswa ... 41

Tabel 4 Menjadi penengah apabila ada perbedaan pendapat yang menyebabkan perbedaan antar siswa ... 42

Tabel 5 Menyerukan untuk memelihara hak orang lain ... 43

Tabel 6 Pembelajaran PKn sering diserukan untuk memelihara ketertiban dan keamanan ... 44

Tabel 7 Guru memberikan hukuman efek cera kepada siswa yang bolos sekolah ... 46

Tabel 8 Mengangkat isu-isu sentral yang bermuatan moral dalam masyarakat ... 47

Tabel 9 Diajarkan untuk tidak mementingkan diri sendiri Dan rasa tanggung jawab sebagai warga Negara ... 48


(13)

Tabel 10 Pembelajaran PKn sering dibahas tentang sikap hormat menghormati ... 49

Tabel 11 Memberikan motivasi dan bimbingan untuk menjadi pribadi yang baik ... 50

Tabel 12 Membantu memecahkan masalah disaat siswa menghadapi masalah ... 51

Tabel 13 Memberikan motivasi positif kepada siswa mengalami masalah ... ... 52

Tabel 14 Memberikan motivasi positif kepada siswa mengalami masalah ... ... 52

Tabel 15 Guru PKn ramah tamah di luar sekolah/dilingkungan masyarakat ... ... 53

Tabel 16 Mengajak siswa untuk berlaku sopan santun kepada semua guru Siswa dan karyawan sekolah ... 54

Tabel 17 Mengajak siswa untuk berlaku sopan santun kepada semua guru Siswa dan karyawan sekolah ... 55

Tabel 18 Mengajak siswa untuk berlaku sopan santun kepada semua guru Siswa dan karyawan sekolah ... 56


(14)

Tabel 19 Mengajak siswa untuk berlaku sopan santun kepada semua guru Siswa dan karyawan sekolah ... 57

Tabel 20 Mengajak siswa untuk berlaku sopan santun kepada semua guru Siswa dan karyawan sekolah ... 58

Tabel 21 Mengajak siswa untuk berlaku sopan santun kepada semua guru Siswa dan karyawan sekolah ... 59

Tabel 22 Mengajak siswa untuk berlaku sopan santun kepada semua guru Siswa dan karyawan sekolah ... 60


(15)

xii

DAFTAR LAMPIRAN 1. Angket Penelitian

2. Daftar wawancara

3. Foto – foto Sebagai Dokumentasi 4. Surat Nota Tugas

5. Penerbitan Surat Izin Penelitian Dari Jurusan PPKn 6. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas

7. Surat Telah Mengadakan Penelitian

8. Surat Keterangan Laboratorium PPKn FIS Unimed

9. Surat Keterangan Penyerahan 1 Buku Ke Ruang Baca Fakultas Ilmu Sosial

10. Surat Keterangan Perpustakaan Unimed

11. Daftar Peserta Siminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn Unimed

12. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi 13. Pernyataan Keaslian Tulisan 14. Riwayat Hidup


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga pendidikan dasar dan menengah dijajaran kementrian pendidikan nasional. Sekolah menjadi kebutuhan mendasar bagi semua orang, sehingga sekolah dianggap sebagai rumah kedua bagi anak didik (murid) untuk mendapatkan pendidikan setelah pendidikan pertama dari keluarga (orang tua). Pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu dan materi pelajaran kepada siswa, lebih luas dari itu kegiatan mendidik juga merubah perilaku siswa ke arah yang lebih baik sehingga dapat berguna bagi lingkungan keluarga, masyarakat dan bahkan negara.

Sekolah yang pada dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan pendidikan, diharapkan dapat menjadikan masyarakat yang lebih maju. Oleh karena itu, sekolah sebagai pusat pendidikan harus dapat melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya dapat menyiapkan para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses pembangunan masyarakat. Pengertian sekolah dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah “bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada tingkatan yaitu dasar, lanjutan, tinggi)”.

Guru adalah sebagai contoh yang harus ditiru oleh anak murid. Oleh karena itu, tingkah laku seorang guru harus mencerminkan nilai-nilai baik yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Guru bukan hanya sebagai pentrasfer


(17)

ilmu kepada peserta didik, tetapi guru juga harus mampu untuk merubah tingkah laku murid yang nakal. Sehingga pekerjaan seorang guru harus bersifat profesionalisme. Sehingga peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui peran guru di sekolah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki moral dan kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi.

Komponen sekolah yang sangat berperan dalam mengatasi kenakalan siswa adalah guru, sehingga guru mempunyai peranan besar dalam membentuk moral siswa. Salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam membentuk moral siswa adalah mata pelajaran PKn. Sebab mata pelajaran PKn mengajarkan pendidikan moral dan berkarakter sebagai salah satu cara untuk mengatasi kenakalan siswa. Dalam hal ini, guru PKn diharapkan mampu dalam membimbing, mencegah dan mengatasi siswa-siswa yang nakal.

Masa usia sekolah menengah atau sekolah menengah pertama (SMP) bertepatan dengan masa remaja. Remaja adalah masa yang labil karena masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Menurut Sarwono (2011:2) bahwa “masa remaja adalah periode transisi (peralihan) antara masa anak-anak kemasa dewasa yang ditunjukkan dengan tingkah laku yang susah diatur, mudah terangsang perasaan”.


(18)

Dalam masa ini, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun psikisnya. Sehingga sangat rentang melakukan hal-hal pelanggaran norma-norma yang berlaku. Contoh sederhana dalam hal ini antara lain merokok, bolos sekolah, pacaran, kebut-kebutan di jalan, perkelahian antar pelajar, melawan guru, memakai obat-obat terlarang.

Kenakalan yang dilakukan oleh siswa akan berakibat negatif, terutama bagi pelakunya sendiri maupun bagi orang lain. Pada diri pelaku akan berakibat terjadi perubahan tingkah laku yang baik menjadi buruk, yang lebih fatal lagi jika berakibat dan berpengaruh kepada orang lain, sehingga jumlah siswa yang nakal akan menjadi bertambah. Faktor terjadinya kenakalan siswa dapat diketahui dari berbagai faktor diantaranya faktor keluarga, lingkungan maupun teman bergaul. Permasalahan inilah perlu peran guru PKn diruang lingkup sekolah sebagai guru yang dapat memberikan kontribusi membina moral dan kedisiplinan siswa menuju siswa yang dapat diharapkan oleh orang tua, masyarakat dan negara Indonesia sebagai generasi muda.

Berdasarkan hasil observasi sementara yang berupa wawancara kepada kepala sekolah dan melihat situasi siswa dan sekolah, maka penulis melihat perilaku menyimpang dikalangan yang terjadi pada siswa seperti melawan kepada guru, berpakaian tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, merokok dilingkungan sekolah, kebut-kebutan di jalan, pacaran, membolos sekolah pada saat jam pelajaran dan tidak masuk sekolah. Masalah seperti inilah yang tidak bisa dibiarkan terus-menerus, tentu harus ada upaya yang dilakukan dalam mengantisipasi perilaku menyimpang yang terjadi dikalangan siswa. Maka salah


(19)

satu upaya untuk memperbaiki kenakalan siswa adalah peran guru PKn karena guru PKn yang lebih berperan untuk memberikan nilai-nilai moral melalui membelajaran PKn.

Dari uraian di atas, penulis ingin mengkaji lebih dalam peran guru PKn dalam mengatasi kenakalan siswa kelas VIII di SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah digunakan untuk memperjelas dari masalah yang akan dibahas dalam melakukan penelitian. Dari latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang penulis temukan diantaranya sebagai berikut:

1. Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan siswa.

2. Peran guru PKn belum maksimal dalam mengatasi kenakalan siswa.

3. Kenakalan yang dilakukan siswa SMP Swasta Mulia mengkhawatirkan.

4. Upaya-upaya yang dilakukan guru PKn untuk mengatasi kenakalan siswa belum maksimal.

5. Faktor yang menjadi hambatan guru PKn dalam menangani siswa-siswa yang

nakal.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dalam mengadakan penelitian, maka masalah perlu

dibatasi agar masalah yang diteliti dapat dipahami secara terperinci serta yang diteliti dapat terarah. Adapun masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:


(20)

1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan siswa Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang!

2. Peran guru PKn belum maksimal dalam mengatasi kenakalan siswa di Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang!

D.Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah diatas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkkan terjadinya kenakalan siswa Kelas

VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang ?

2. Bagaimana peran guru PKn dalam mengatasi kenakalan siswa Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan tentunya ada tujuan yang akan dicapai, demikian juga penelitian. Adapun tujuan dari penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan siswa Kelas

VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

2. Untuk mengetahui cara guru PKn dalam mengatasi siswa-siswa yang nakal di Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.


(21)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk penulis, menambah pengetahuan khususnya sebagai calon guru agar dapat memberikan pendidikan yang dapat mengatasi kenakalan siswanya nantinya.

2. Untuk sekolah, agar guru mengetahui bahwa guru memiliki peran penting dalam mengatasi kenakalan siswanya dan bukan hanya memberikan materi saja.

3. Untuk jurusan, dapat menjadi referensi bagi kawan-kawan yang

membutuhkannya.

4. Untuk pemerintah, agar dapat lebih serius dalam menangani sistem pendidikan supaya dapat melahirkan generasi-generasi penerus yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang telah penulis kemukakan didepan, maka penulis dapat simpulkan bahwa :

1. Peran guru PKn di SMP Swasta Mulia Kota Rantang Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang sudah berperan dalam mengatasi kenakalan siswa. Guru PKn melakukannya dengan memberikan nasehat kepada siswa yang terpengaruh oleh temannya untuk melakukan perbuatan-perbuatan nakal, jika siswa yang telah melakukan kenakalan dengan berulang kali maka diberikan hukuman supaya efek jera. Selain itu juga, guru PKn juga memberikan contoh tauladan yang dapat ditiru oleh para peserta didik yaitu seperti tidak merokok didalam kelas, berpakaian rapi, ramah kepada masyarakat, guru, staf pegawai dan bahkan ramah kepada siswa-siswi. Guru PKn juga bisa menempatkan dirinya disekolah seperti otang tua dan sahabat yang bisa menjadi tempat curhat jika siswa tersebut mengalami masalah.

2. Jenis-jenis kenakalan yang sering dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak ini masih terjadi walaupun kenakalan yang dilakukan oleh siswa tersebut masih tergolong ringan yaitu seperti siswa yang masih ada yang tidak berpakaian sebagaimana mestinya, cabut ketika masih jam pelajaran berlangsung, berkelahi dengan teman, kebut-kebutan dijalanan, rambut panjang bagi siswa putra.


(23)

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan kiranya :

1. Kepada sekolah, guru dan staf pegawai untuk lebih meningkatkan kerjasama yang baik dalam memajukan mutu pendidikan terutama peningkatkan kerjasama yang baik dalam mencegah dan menangani siswa-siswa yang nakal. Siswa-siswa adalah penerus bangsa yang akan menggantikan para guru-guru yang ada disekolah, sehingga semua elemen sekolah baik maka akan melahirkan siswa-siswa yang baik pula.

2. Kepada orang tua, orang tua juga harus mempunyai tanggung jawab penuh dalam mendidik anaknya dirumah dengan baik karena tempat bermain anak pertama kali adalah keluarga, maka orang tua tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya kepada guru untuk membina karakter anak.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. (2010). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta Kartono, Kartina. (2013). Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Laning, Vina L. (2008). Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Klaten: Cempaka Putih

Sarwono, Sarlito W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sinamo, Jansen. (2010). 8 Etos Keguruan. Jakarta: Institut Darma Mahardika Widjaja, H.A.W. (2004). Pedoman pelaksanaan pendidikan pancasila pada

perguruan tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Uno, Hanzah B. (2008). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Budiyono.(2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bintang Indonesia Puspitawati, Herien.(2006). Kenakalan Pelajar. Bandung: IPB Press

Nasution, S.(2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Ubaedillah, A & Abdul, Rozak (2014). Pendidikan Kewarganegaraan. Pancasila,

Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: PT Gelora Aksara

Pratama

Hasbullah.(2011). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa.(2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Bakry, Noor Ms.(2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Purnamo, E.(2010). Skripsi Penanggulangan Kenakalan Siswa Oleh Guru

Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Bayat. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga


(25)

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Jahya, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Azhar, Syaifuddin.(2000). Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta


(1)

1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan siswa Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang!

2. Peran guru PKn belum maksimal dalam mengatasi kenakalan siswa di Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang!

D.Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah diatas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkkan terjadinya kenakalan siswa Kelas

VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang ?

2. Bagaimana peran guru PKn dalam mengatasi kenakalan siswa Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan tentunya ada tujuan yang akan dicapai, demikian juga penelitian. Adapun tujuan dari penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan siswa Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

2. Untuk mengetahui cara guru PKn dalam mengatasi siswa-siswa yang nakal di Kelas VIII SMP Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk penulis, menambah pengetahuan khususnya sebagai calon guru agar dapat memberikan pendidikan yang dapat mengatasi kenakalan siswanya nantinya.

2. Untuk sekolah, agar guru mengetahui bahwa guru memiliki peran penting dalam mengatasi kenakalan siswanya dan bukan hanya memberikan materi saja.

3. Untuk jurusan, dapat menjadi referensi bagi kawan-kawan yang membutuhkannya.

4. Untuk pemerintah, agar dapat lebih serius dalam menangani sistem pendidikan supaya dapat melahirkan generasi-generasi penerus yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang telah penulis kemukakan didepan, maka penulis dapat simpulkan bahwa :

1. Peran guru PKn di SMP Swasta Mulia Kota Rantang Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang sudah berperan dalam mengatasi kenakalan siswa. Guru PKn melakukannya dengan memberikan nasehat kepada siswa yang terpengaruh oleh temannya untuk melakukan perbuatan-perbuatan nakal, jika siswa yang telah melakukan kenakalan dengan berulang kali maka diberikan hukuman supaya efek jera. Selain itu juga, guru PKn juga memberikan contoh tauladan yang dapat ditiru oleh para peserta didik yaitu seperti tidak merokok didalam kelas, berpakaian rapi, ramah kepada masyarakat, guru, staf pegawai dan bahkan ramah kepada siswa-siswi. Guru PKn juga bisa menempatkan dirinya disekolah seperti otang tua dan sahabat yang bisa menjadi tempat curhat jika siswa tersebut mengalami masalah.

2. Jenis-jenis kenakalan yang sering dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP

Swasta Mulia Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak ini masih terjadi walaupun kenakalan yang dilakukan oleh siswa tersebut masih tergolong ringan yaitu seperti siswa yang masih ada yang tidak berpakaian sebagaimana mestinya, cabut ketika masih jam pelajaran berlangsung, berkelahi dengan teman, kebut-kebutan dijalanan, rambut panjang bagi siswa putra.


(4)

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan kiranya :

1. Kepada sekolah, guru dan staf pegawai untuk lebih meningkatkan kerjasama

yang baik dalam memajukan mutu pendidikan terutama peningkatkan kerjasama yang baik dalam mencegah dan menangani siswa-siswa yang nakal. Siswa-siswa adalah penerus bangsa yang akan menggantikan para guru-guru yang ada disekolah, sehingga semua elemen sekolah baik maka akan melahirkan siswa-siswa yang baik pula.

2. Kepada orang tua, orang tua juga harus mempunyai tanggung jawab penuh

dalam mendidik anaknya dirumah dengan baik karena tempat bermain anak pertama kali adalah keluarga, maka orang tua tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya kepada guru untuk membina karakter anak.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. (2010). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta Kartono, Kartina. (2013). Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Laning, Vina L. (2008). Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Klaten: Cempaka Putih

Sarwono, Sarlito W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sinamo, Jansen. (2010). 8 Etos Keguruan. Jakarta: Institut Darma Mahardika Widjaja, H.A.W. (2004). Pedoman pelaksanaan pendidikan pancasila pada

perguruan tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Uno, Hanzah B. (2008). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Budiyono.(2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bintang Indonesia Puspitawati, Herien.(2006). Kenakalan Pelajar. Bandung: IPB Press

Nasution, S.(2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Ubaedillah, A & Abdul, Rozak (2014). Pendidikan Kewarganegaraan. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Hasbullah.(2011). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa.(2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bakry, Noor Ms.(2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Purnamo, E.(2010). Skripsi Penanggulangan Kenakalan Siswa Oleh Guru

Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Bayat. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga


(6)

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Jahya, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Azhar, Syaifuddin.(2000). Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta