PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan

a. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk.

PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk mulanya didirikan di Indonesia sebagai bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946 dan statusnya menjadi bank umum milik Negara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1992, tanggal 29 April 1992, telah dilakukan penyesuaian bentuk hukum BNI menjadi perusahaan perseroan terbatas Persero. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BNI, ruang lingkup kegiatan BNI adalah melakukan usaha di bidang perbankan, termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, BNI memiliki 939 kantor cabang dan cabang pembantu domestic, dan 31 kantor cabang syariah. Jaringan BNI juga meliputi lima kantor cabang luar negeri yaitu: Singapura, Hongkong, Tokyo, London, dan New York. Universitas Sumatera Utara b. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Berawal dari lembaga yang mengelola dana masjid dan kemudian disalurkan kepada masyarakat dengan skema yang sederhana, pada tanggal tersebut lahirlah lembaga keuangan kecil bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden di Purwokerto, Jawa Tengah, sebagai cikal bakal Bank Rakyat Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, lembaga yang didirikan oleh Raden Aria Wiriatmaja tersebut semakin berkembang dan dibutuhkan masyarakat. Beberapa kali nama lembaga ini mengalami perubahan, berturut-turut adalah Hulp-en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen, De Poerwokertosche Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank Volksbank, Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene pada tahun 1912, dan Algemene Volkscredietbank AVB tahun 1934. Pada masa pendudukan Jepang, AVB diubah menjadi Syomin Ginko. Setelah Indonesia merdeka, Pemerintah Indonesia kembali mengubah nama lembaga tersebut menjadi Bank Rakyat Indonesia BRI, yaitu pada tanggal 22 Februari 1946. Dalam Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946, BRI menjadi bank pertama yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai bank milik pemerintah, BRI banyak berperan mewujudkan visi pemerintah dalam membangun ekonomi kerakyatan. Pada tahun 1960, pemerintah mengubah nama BRI menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN. Berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968, pemerintah menetapkan kembali nama Bank Rakyat Indonesia sebagai bank umum dan Universitas Sumatera Utara berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992, BRI berubah nama dan status badan hukumnya menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Persero. Dengan fokus bisnis pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM, BRI telah menginspirasi berbagai pihak untuk lebih mendayagunakan sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Pada tanggal 10 November 2003, BRI menjadi Perseroan Terbuka dengan pencatatan 30 sahamnya di Bursa Efek Indonesia BEI, dengan kode saham BBRI dan saat ini tergabung dalam indeks saham LQ45 sebagai salah satu saham yang diperhitungkan dalam mengukur indeks harga saham gabungan IHSG di BEI. Dalam dua tahun terakhir, berkat upaya keras serta didukung oleh program pemasaran yang agresif melalui jaringan unit kerja yang luas, BRI tumbuh pesat baik dari segi total aset, jumlah kredit yang diberikan, dana pihak ketiga yang berhasil digalang, laba yang dihasilkan, disertai dengan kualitas aset yang terjaga. Sampai dengan 31 Desember 2008, jumlah nasabah BRI kurang lebih mencapai 30 juta rekening yang terdiri dari nasabah perorangan, pelaku usaha mikro dan kecil, perusahaan menengah hingga besar, dan lembaga swasta maupun pemerintahan. Pertumbuhan kredit mencapai 41,36 pada tahun 2008, sedangkan pertumbuhan DPK mencapai 21,70. Hingga akhir tahun 2008, BRI memiliki lebih dari 5.400 unit kerja yang terdiri dari Kantor Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Universitas Sumatera Utara Kas, maupun BRI Unit. Di beberapa Kantor Cabang, BRI juga memberikan layanan BRI Prioritas bagi nasabah pilihan. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRI yang terakhir, ruang lingkup kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah.

c. PT Bank Mandiri Persero Tbk.