BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehamilan adalah suatu hal yang fisilogis. Bagi banyak wanita, saat pertama kali menemukan bahwa dirinya hamil adalah saat paling menggembirakan. Mereka akan
membayangkan perubahan dan kegembiraan yang akan mereka alami selama masa kehamilan Nolan, 2004. Beberapa wanita sangat menikmati masa kehamilannya dan
menjalankan kehamilannya tanpa masalah Nolan, 2004. Pada trimester awal kehamilan banyak wanita yang mengalami mual sampai
muntah dengan tingkat yang berbeda-beda. Biasanya ibu hamil mengalami gejala mual muntah yang cukup ringan dan terjadi pada pagi hari Morning Sickness, tetapi kadang-
kadang juga cukup parah dan terjadi sepanjang hari sehingga menggangu aktivitas ibu sehari-hari Hiperemesis Gravidarum Jones, 2005. Koren 2000, dalam Tiran, 2008
menggambarkan mual dan muntah sebagai gangguan medis tersering dalam kehamilan. Broussard dan Richter 1998, dalam Tiran, 2008 menyatakan bahwa sampai
dengan 90 wanita mengalami mual dan muntah dalam kehamilan dari tingkat yang ringan sampai sedang yang dapat sembuh dengan sendirinya, sampai dengan kondisi
berat, yaitu hiperemesis gravidarum, yang mengakibatkan penurunan berat badan, gangguan elektrolit dan metabolik. Philip 2003 menemukan bahwa antara 0,3
sampai 2 dari seluruh wanita hamil mengalami hiperemesis gravidarum.
Universitas Sumatera Utara
Hiperemesis gravidarum ini telah dipelajari dengan seksama, tetapi penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti Chopra, 2006. Hiperemesis gravidarum terlihat
sebagai kumpulan interaksi dari faktor bilogis, psikososial, dan sosio kultural Ogunyemi, 2007. Perubahan hormon dan atau tekanan sosial dan psikologis mungkin
merupakan penyebab hipremesis gravidarum Sinclair, 2004. Emesis gravidarum tidak berbahaya bagi janin, justru mual muntah yang terjadi
pada awal kehamilan merupakan metode perlindungan alamiah untuk janin. Kepekaan ibu terhadap makanan dapat menjauhkannya dari makanan yang dapat membahayakan
janin Chopra, 2006. Tetapi apabila keadaan ini semakin parah dan mengakibatkan hiperemesis yang berat, tetap akan mengakibatkan gangguan pada janin, antara lain
gangguan pertumbuhan janin, kelahiran mati, dan keguguran Quinlan Hill, 2003 Hiperemesis gravidarum yang berat dapat membahayakan ibu. Sebelum terapi
infus ditemukan, hiperemesis merupakan faktor utama kematian ibu Gardner, 1997. Saat ini hiperemesis gravidarum diasosiasikan sebagai angka kesakitan, ini merupakan
faktor penyebab kematian yang jarang terjadi Ogunyemi, 2007. Pada beberapa orang komplikasi dari hiperemesis gravidarum dapat terjadi, biasanya terjadi pada sistem saraf
pusat Mesics, 2008. Di RS. PMC Pekanbaru, menurut survey pandahuluan yang dilakukan pada tanggal 1 November 2008 didapatkan bahwa dari bulan Januari 2008
sampai dengan Oktober 2008 penderita hiperemesis gravidarum yang dirawat berjumlah 55 orang.
Kebanyakan ibu hamil dalam kehidupan sekarang ini masih menganggap mual dan muntah yang menyertai kehamilan adalah hal yang wajar terjadi pada awal
kehamilan Tiran, 2008. Ibu hamil dan keluarganya sering kali mengabaikan mual
Universitas Sumatera Utara
muntah tersebut karena dianggap sebagai sebuah konsekuensi normal diawal kehamilan tanpa mengetahui dampak hebat yang ditimbulkannya Tiran, 2008, sedangkan
penelitian tentang pengalaman ibu dengan hiperemesis gravidarum belum pernah dilakukan pada D-IV Bidan Pendidik FK USU. Oleh karena itu penelitian ini menarik
untuk dilakukan.
B. Perumusan Masalah