PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Oleh: Johannes Sormin NIM 4123131048

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Johannes Sormin dilahirkan di Jambi , pada tanggal 16 Juli 1994. Ibu bernama Nurita Pakpahan dan ayah bernama Henri Sormin, dan merupakan anak kedua dari dua orang bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 120 Jambi dan lulus pada tahun 2006 dari SD negeri 173191 Lumban Sormin adapun prestasi selama SD yakni juara 2 dari kelas IV sampai kelas VI dan pernah meraih juara 2 LCC tahun 2004 sekota jambi dan aktif sebagai dokter kecil dalam sekolah. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Pangaribuan dan lulus pada tahun 2009 adapun prestasi yang diraih yakni pernah mengikuti Olimpiade tingkat kabupaten yang mewakili bidang biologi. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Pangaribuan dan lulus pada tahun 2012 adapun prestasi selama SMA yakni sebagai Juara 2 umum mulai kelas X sampai XII dan pernah meraih juara 3 dalam pertandingan LCT serta aktif dlam Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendididkan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur ujian SNMPTN adapun prestasi yang diraih yakni juara 2 Olimpiade Sains Nasional dari pihak PERTAMINA mewakili bidang kimia untuk Tingkat Provinsi Sumatra Utara.


(4)

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN

MOTIVASI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI STRUKTUR ATOM

Johannes Sormin (NIM 4123131048) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya : interaksi antara model PBL (Problem Based Learning) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa, interaksi antara model DI (Direct Instruction) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa, korelasi yang signifikan antara motivasi dan hasil belajar kimia siswa. Motivasi dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu motivasi belajar siswa yang tinggi dan motivasi belajar siswa yang rendah.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA I dan X MIPA IV. Teknik pengambilan data siswa dilakukan secara Random. Dalam penelitian ini digunakan rancangan ANAVA (faktorial) 2x2, yang berarti ada dua faktor yang diteliti yaitu faktor model pembelajaran dan faktor motivasi belajar. Data yang diamati adalah hasil belajar kimia yang diperoleh dengan pemberian pretest dan postest dengan menggunakan soal pilihan berganda sebanyak 23 item yang sudah memenuhi syarat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Data yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya, selanjutnya uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis ragam.

Hasil hipotesis menunjukkan Fhitung < Ftabel dimana Fhitung (AB) = 0,346 sedangkan Ftabel = 1,69; maka Ho diterima berarti tidak ada interaksi antara model PBL (Problem Based Learning) ataupun DI (Direct Instruction) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa. Disisi lain hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I yang dibuktikan dengan rhit > rtabel dimana 0,534 > 0,312 yang berarti Ho ditolak. Begitu pula dengan kelas eksperimen II menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar siswa yakni rhit > rtabel dimana 0,721 > 0,312.

Kata kunci : hasil belajar kimia, model problem based learning, model direct


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal, seminar proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si, dan bapak Agus Kembaren,S.Si,M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen jurusan kimia terkhusus kepada bapak Saronom Silaban, S.Pd, M.Pd yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama proses perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada ibu Drs. Ramli Siregar, M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 21 Medan dan Ibu Fitri Budiana Lubis, S.Pd selaku guru kimia serta siswa siswi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orangtua saya kepada ibu Nurita Pakpahan, kakak saya Maduma Yanti Siregar dan bapak Hendri Sormin, yang selalu memberikan doa, kasih, waktu, biaya hidup dan dukungan setiap saat kepada penulis. Terima kasih juga kepada Handayani Situmeang, bang Hermanto Pakpahan, Daniel Simanjuntak, Ibrani Anthony serta seluruh keluarga atas segala doa, dukungan, motivasi, perhatian dan semangat untuk penulis. Kepada sahabat – sahabat seperjuangan di Kimia Reguler B 2012


(6)

v

yang juga memberikan semangat kebersamaan, kenangan yang indah untuk penulis,

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan pengembangan penelitian.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

Johannes Sormin NIM. 4123131048


(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup 6

1.3. Rumusan Masalah 6

1.4. Batasan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Belajar dan Hasil Belajar 9 2.1.1. Hakikat Pembelajaran Kimia 9 2.1.2. Hasil Belajar Kimia 10 2.2. Model Pembelajaran 12 2.2.1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 13 2.2.1.1. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah 16 2.2.1.2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah 17 2.2.1.3. Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah 17 2.2.1.4. Kelebihan dan Kekurangan (PBL) 18 2.2.1.5. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 18 2.2.2. Model Pembelajaran Direct Interaction (DI) 20 2.2.2.1. Karakteristik Pembelajaran Direct Interaction (DI) 21 2.2.2.2. Tahapan Pembelajaran Direct Interaction (DI) 21


(8)

vii

2.2.2.3. Tujuan Pembelajaran Direct Interaction (DI) 23 2.2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran 23 Direct Interaction (DI)

2.2.2.5. Sintaks Pembelajaran Direct Interaction (DI) 24 2.3. Motivasi Belajar 25 2.3.1. Pengertian Motivasi Dalam Belajar 25 2.3.2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar 26 2.3.3. Macam-macam Motivasi Dalam Belajar 26 2.3.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Intrinsik dan 28 Motivasi Ekstrinsik

2.3.5. Kaitan Model Pembelajaran, Motivasi dan Hasil Belajar 30 2.4. Struktur Atom 30 2.4.1. Pengertian Struktur Atom 30 2.4.2. Perkembangan Model Atom 31 2.4.3. Pa r tik el P en yu su n At o m 38 2.4.4. Susunan Ion 39 2.4.5. Konfigurasi elektron 40 2.5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis 40 2.5.1. Kerangka Berpikir 40 2.5.2. Hipotesis Penelitian 41 2.5.2.1. Hipotesis Statistik 42

BAB III METODE PENELITIAN 43

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 43

3.2. Populasi dan Sampel 43

3.3. Rancangan dan Variabel Penelitian 44 3.4. Instrumen Penelitian 45 3.5. Teknik Pengumpulan Data 48 3.6. Teknik Analisis Data 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 57


(9)

viii

4.1.1. Analisis Instrumen Tes 57

4.1.1.1. Validitas Tes 57

4.1.1.2. Reabilitas Tes 57

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 58

4.1.1.4. Daya Beda Tes 58

4.1.2. Analisis Instrumen Non Tes (Angket) 58 4.1.2.1. Validitas Angket 58 4.1.2.2. Reabilitas Angket 59 4.1.2. Data Hasil Penelitian 59 4.1.3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 60 4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 61

4.2.1. Uji Normalitas 62

4.2.2. Uji Homogenitas 63

4.3. Analisa Peningkatan Hasil Belajar 64 4.4. Pengujian Hipotesis dan Korelasi 65

4.5. Pembahasan 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70

5.1. Kesimpulan 70

5.2. Saran 70


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Model Dasar mengajar 12 Gambar 2.2. Model Atom Dalton 32 Gambar 2.3. Percobaan Thomson Sinar Katoda 32 Gambar 2.4. Model Atom Thomson 33 Gambar 2.5. Percobaan Rutherford Hamburan Sinar α 34 Gambar 2.6. Model Atom Rutherford 35 Gambar 2.7. Percobaan Bohr Spektra Atom Hidrogen 36 Gambar 2.8. Model Niels Bohr 36 Gambar 2.9. Percobaan Schrodinger Mekanika Kuantum 37 Gambar 2.10. Model Atom Mekanika Kuantum 38 Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 56 Gambar 4.1. Peningkatan Aktivitas Siswa 60 Gambar 4.2. Diagram Hasil Belajar 61 Gambar 4.3. Diagram Peningkatan Hasil Balajar 65 Gambar 4.4. Grafik Interaksi Model Pembelajaran dan 68


(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah 19 Tabel 2.2. Peran Guru, Siswa dan Masalah dalam Pembelajaran 20

Berbasis Masalah

Tabel 2.3. Sintaks Pengajaran Direct Interaction (DI) 24 Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian 43 Tabel 3.2. Rancangan Penelitian faktorial 2 x 2 44 Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Motivasi Siswa 45 Tabel 3.4. Data Nilai siswa SMA yang diberi Perlakuan 51 Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar Tabel 3.5. Data Penyusunan Nilai Hasil siswa SMA yang diberi 53

Perlakuan Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar

Tabel 4.1. Data Aktivitas Siswa 60 Tabel 4.2. Hasil Perolehan Rata-Rata Pretes dan Postest 61

Tabel 4.3. Uji Normalitas 62

Tabel 4.4. Data Hasil Analisis Normalitas 63

Tabel 4.5. Uji Homogenitas 63

Tabel 4.6. Perhitungan Uji Homogenitas 64 Tabel 4.7. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 64 Tabel 4.8. Rata-rata Hasil Belajar Tiap Kombinasi Perlakuan 65


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 74

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 78 Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes 99 Lampiran 4. Instrumen Test Hasil Belajar Kimia 106 Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 115 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 116 Lampiran 7. Soal Individu 119

Lampiran 8. Jawaban LKS 122

Lampiran 9. Jawaban Soal Individu 128 Lampiran 10. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Kimia 131 Lampiran 11. Angket Motivasi Belajar Kimia 132 Lampiran 12 . Lembar Data Siswa 138 Lampiran 13 . Uji Validasi Soal Tes 139 Lampiran 14 . Perhitugan Validasi Tes 140 Lampiran 15. Uji Reabilitas Tes 143 Lampiran 16 . Perhitungan Reabilitas Tes 144

Lampiran 17. Uji Daya Beda 145

Lampiran 18. Pertitungan Daya Beda Tes 146 Lampiran 19 . Uji Tingkat Kesukaran 148 Lampiran 20 . Perhitungan Tingkat Kesukaran 149 Lampiran 21. Rakapitulasi Analisi Instrumen 151 Lampiran 22 . Hasil Belajar 152 Lampiran 23 . Uji Normalitas 154 Lampiran 24 . Uji Homogenitas 164 Lampiran 25. Perhitungan Uji Homogenitas 172 Lampiran 26 . Perhitungan Varians dan Standar Deviasi 176

Lampiran 27. Uji Hipotesis 178

Lampiran 28. Uji Validasi Angket 187 Lampiran 29. Perhitungan Validasi Angket 188


(13)

xii

Lampiran 30. Uji Reabilitas Angket 191 Lampiran 31. Perhitungan Reabilitas Angket 192 Lampiran 32 . Data Angket Kelas Eksperimen 193 Lampiran 33. Tabulasi Data Korelasi Kelas Eksperimen 195 Lampiran 34. Tabulasi Data Hasil Belajar 197 Lampiran 35. Rekapitulasi Data Siswa 199 Lampiran 36 . Tabulasi Nilai Angket Kelas Eksperimen 202 Lampiran 37 . Penilaian Sikap 203 Lampiran 38 . Penilaian Aktivitas Siswa 211 Lampiran 39. Data Hasil Pendataan Siswa 219 Lampiran 40 . Nilai r Product Momen 212 Lampiran 41. Nilai Chi Kuadrat 213 Lampiran 42 . Nilai Distribusi F 224 Lampiran 43. Nilai Distribusi t 225 Lampiran 44. Dokumentasi Penelitian 226


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab (Trianto, 2011 : 1). Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui upaya peningkatan mutu pendidikan, yang diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat bangsa Indonesia, untuk mencapai hal tersebut, pembaharuan pendidikan diindonesia perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman (Hartono, 2014 : 1).

Pada kenyataannya mutu pendidikan Indonesia saat ini masih memprihatinkan, berdasarkan Human Development Indeks (HDI) yang dilaporkan oleh UNDP menunjukkan bahwa diantara 174 negara, rangking Indonesia tahun 1998 masih sangat rendah, yaitu 105, bahkan pada tahun 1999 merosot lagi menjadi 109 (Andriani, 2009 : 56). Selain itu berdasarkan data dari Education For

All (FFA) bahwa perkembangan pendidikan di Indonesia pada tahun 2010

menempati posisi ke-65, tahun 2011 menurun menempati posisi ke-69 keadaan ini sangatlah memprihatinkan padahal pemerintah sudah meningkatkan anggaran pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia (Purba,

dkk, 2012). Tahun 2015 berdasarkan data dari Education For All (FFA) bahwa

perkembangan pendidikan di Indonesia masih tetap menempati posisi ke-69 (Addict, 2015). Secara empiris berdasarkan analisis penelitian Daryanto (2010: 27), rendahnya mutu pendidikan berpengaruh kepada rendahnya hasil belajar siswa, hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional, yaitu pembelajaran cenderung teacher centered yang menyebabkan siswa menjadi pasif. Upaya meningkatkan keberhasilan belajar,


(15)

2

pada intinya tertumpu pada suatu persoalan yaitu bagaimana guru memberikan pembelajaran yang memungkinkan bagi siswa terjadi proses pembelajaran yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan. (Sumiati, dkk. 2013 : 1).

Menurut Arikunto (2013 : 2), dalam proses belajar mengajar, guru harus mampu membantu sianak didik agar dapat meningkatkan pemahaman sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Dalam hal ini guru diharapkan mampu memberikan motivasi (baik berupa dukungan ataupun pengalaman orang-orang sukses) kepada siswa pada saat pembelajaran. Menurut Wena (2011 : 24), tanpa adanya motivasi belajar siswa yang tinggi akan sulit bagi guru untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

Menurut Sardiman (2012 : 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menciptakan kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan apabila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan dan mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi belajar merupakan salah satu kemampuan dasar yang sangat penting untuk dimiliki siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam kimia. Menurut Lestari (2015 : 2), bahwa motivasi merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar untuk memberikan kesiapan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai, jika di dalam diri siwa tertanam motivasi belajar yang tinggi, maka tujuan pembelajaran akan tercapai, tentunya akan mempengaruhi hasil belajar.

Berdasarkan pengalaman peneliti ketika PPL di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam pada penerapan kurikulum 2013 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya antusisas siswa dalam proses pembelajaran, dimana masalah tersebut akan mengakibatkan tidak


(16)

3

maksimalnya proses pembelajaran kimia sehingga berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, masih banyak siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan maksimum (KKM) pada mata pelajaran kimia. Berdasarkan arsip guru SMA N 1 Lubuk Pakam pada tahun ajaran 2013/2014 siswa yang mencapai KKM hanya berjumlah 45%, persentase siswa yang mencapai nilai KKM belum ada mengalami perkembangan hingga tahun ajaran 2014/2015 yakni masih 45% siswa yang mencapai nilai KKM, meskipun pada tahun ajaran 2015/2016 siswa yang memenuhi nilai KKM mengalami peningkatan menjadi 50%, namun hasil ini masih sangat rendah, mengingat pentinganya peneningkatan mutu dan kualitas pendidikan Indonesia.

Berdasarkan data arsip guru kimia tersebut, masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang masih berorientasi pada guru (teacher centered) sehingga berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa yang kerap kali berujung pada penolakan siswa untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu guru dituntut untuk lebih aktif dalam memahami kompetensi yang telah ditetapkan

Dalam kegiatan pembelajaran peran guru sangat penting untuk menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan siswa itu dalam melakukan aktivitas belajar, oleh karena itu guru perlu memberikan dorongan agar anak didiknya mampu melakukan aktivitas belajar dengan baik, dorongan yang dimaksud berupa motivasi belajar siswa. Menurut Sardiman (2012 : 77) motivasi sebagai pendorong dalam pencapaian suatu prestasi seseorang. Hal ini berarti, dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik sehingga dapat menghasilkan pretasi yang baik.

Berdasarkan permasalahan rendahnya hasil belajar siswa tersebut, maka diperlukan upaya untuk memperbaiki pembelajaran kimia menjadi menarik dan menghasilkan hasil belajar siswa yang maksimal. Salah satu diantaranya adalah keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa mampu untuk menyelesaikan masalah konsep nyata melalui penerapan konsep-konsep dan fakta-fakta yang mereka pelajari. Upaya yang dapat dilakukan guru dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa perlu dikembangkan suatu model pembelajaran


(17)

4

yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem based Learning (PBL).

Dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Problem based

Learning (PBL) siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan

masalah dan mengembangkan keterampilan intelektualnya dalam pengalaman yang nyata. Selain pengaruh model pembelajaran, tingginya motivasi dalam belajar siswa akan menghasilkan pembelajaran yang lebih optimal .(Wena, 2011 : 24). Penerapan model pembelajaran Problem based Learning (PBL) dengan motivasi yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dan membantu meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa, sekaligus siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran pada materi struktur atom.

Berdasakan penelitian yang dilakukan oleh Monalisa Pakpahan (2014 : 62) terhadap penerapan pembelajaran Problem Based learning dengan menggunakan media Isis Draw dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 62,5%. Penelitian lain oleh Sivia Budianti (2012 : 49) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa model pembelajaran PBL yang diintegrasikan dengan media komputer dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa sebesar 66,1%. Hal yang sama juga dilakukan oleh Hasni (2010 : 58) menyatakan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi laju reaksi menunjukkan peningkatan yang signifikan dimana nilai rata-rata pretest yang dihasilkan 22,5 dan nilai rata-rata postest 61,25.

Dalam meningkatkan mutu pembelajaran, guru juga dapat menggunakan model DI (Direct Instruction), berdasarkan penelitian yang dilakukan Asiyah Nur Hidayati (2012 : 61) terjadi peningkatkan nilai rata-rata siswa yang dihasilkan 77,774 sebagai peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dari model pembelajaran DI. Hal yang sama juga dilakukan oleh Ayu, dkk (2013 : 4) yang menyatakan bahwa penggunaan model DI dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat melalui nilai postes yakni 77,65.

Selain penerapan model pembelajaran, faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan belajar salah satunya adalah motivasi. Menurut Sumadi Suryabrata dalam Utami (2013 : 3 ). motivasi adalah “Keadaan yang terdapat dalam diri


(18)

5

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan”. Motivasi merupakan dorongan yang bisa datang dari luar maupun dari dalam diri individu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setyowati (2007 : 54), mengemukakan bahwa motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 29,766% sedangkan 71,344% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Model pembelajaran yang monoton dapat mengurangi motivasi siswa untuk belajar karena siswa merasa jenuh. Siswa dengan motivasi belajar tinggi, prestasinya akan lebih baik dibandingkan dengan siswa dengan motivasi rendah. Sering dijumpai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajar yang dicapainya rendah, akibat kemampuan yang dimilikinya kurang berfungsi secara optimal. Salah satu faktor pendukung agar kemampuan yang dimiliki siswa dapat berfungsi optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi tinggi dalam dirinya (Pulungan, dkk 2008 : 14).

Struktur atom merupakan materi pokok yang dipelajari di kelas X SMA semester I pada Kurikulum 2013. Struktur atom memuat banyak konsep - konsep yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti perkembangan model atom, partikel dasar, dan konfigurasi elektron yang tidak dapat di lihat dan dirasakan secara langsung. Untuk mengatasi hal ini diperlukan upaya – upaya untuk memperjelas konsep – konsep yang abstrak tersebut. Salah satunya yang dapat dilakukan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran, sehingga siswa semakin tertarik dalam aktivitas pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat menjadi sarana pembelajaran yang mampu menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa dapat lebih memahami pelajaran Struktur atom.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh hasil belajar kimia dengan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan DI (Direct Instruction) dengan motivasi pada materi struktur atom”. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom


(19)

6

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah: (a) Rendahnya hasil belajar kimia; (b) Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa pasif; (c) diperlukan model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia khususnya pada materi struktur atom; (d) perlunya motivasi dalam pembelajaran. 1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada interaksi antara model PBL (Problem Based Learning) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom? 2. Apakah ada interaksi antara model DI (Direct Instruction) dan motivasi

terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom?

3. Apakah ada korelasi yang signifikan antara motivasi belajar dan hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom?

1.4. Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Objek penelitian adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Lubuk Pakam T.P 2016/2017.

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Problem Based Learning dan model Direct Instruction.

3. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif. Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).

4. Motivasi siswa dibatasi pada motivasi tinggi dan rendah yang diperoleh dengan pemberian angket motivasi sebelum proses belajar mengajar berlangsung.


(20)

7

5. Materi yang diberikan dibatasi pada sub materi struktur atom .

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui adanya interaksi antara model PBL (Problem Based

Learning) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi

struktur atom.

2. Untuk mengetahui adanya interaksi antara model DI (Direct Instruction) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom. 3. Untuk mengetahui adanya korelasi yang signifikan antara motivasi dan

hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom. 1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap kimia dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan efektif dalam penyampaian materinya. 2. Bagi Siswa

Diharapkan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar kimia melalui model pembelajaran yang tepat, sehingga hasil belajar mereka akan meningkat.

3. Bagi Sekolah

Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dalam pembelajaran kimia.

4. Bagi Peneliti

Merupakan wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan penelitian dan sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa yang akan datang.


(21)

8

1.7. Defenisi Operasional

Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran berbasis masalah. Peserta didik dibantu untuk mampu mengembangkan kemampuan berfikir, memecahan masalah, dan menghasilkan keterampilan intelektual dalam pengalaman nyata.

2. Model pembelajaran Direct Instruction (DI) adalah model pembelajaran langsung (sering disebut pembelajaran konvensional ceramah) yang berpusat pada guru artinya guru berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran.

3. Motivasi adalah suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk menggerakkan diri seseorang dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi siswa diukur dengan menggunakan tes angket. Motivasi dibagi mejadi dua bagian yaitu motivasi tinggi dan motivasi rendah.

4. Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar kimia baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini aspek hasil belajar kimia yang ingin diukur adalah hasil belajar dalam bidang kognitif.


(22)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari analisis data yang sudah didapatkan, maka dapat disimpulkan :

1. Tidak terdapat interaksi antara model PBL (Problem Based Learning) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa.

2. Tidak terdapat interaksi antara model DI (Direct Instruction) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa.

3. Terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi dan hasil belajar kimia siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain :

1. Model pembelajaran tipe PBL dan DI sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa agar lebih mendapatkan perhatian dari guru supaya penyampain materi pembelajaran menarik perhatian siswa, karena semakin menarik bahan ajar dan cara penyampaiannya, semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka akan berakibat semakin tinggi pula hasil belajarnya. 2. Dalam menerapkan model pembelajaran perlu mempertimbangkan

karakterisik siswa. Kepada siswa yang berkecenderungan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi menerapkan model DI sedangkan untuk motivasi belajar siswa yang lebih rendah menerapakan model PBL.

3. Bagi guru-guru kimia yang ingin melaksanakan proses belajar mengajar perlu menerapkan model pembelajaran pada materi kimia yang cocok menggunakan model tersebut.


(23)

71

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, W., (2003), Atribusi Terhadap Sebab – sebab Keberhasilan dan Kegagalan Serta Kaitannya Untuk Motivasi Berprestasi, Bumi Aksara,

Jakarta.

Addict, K., (2015), Rangking Sistem Pendidikan Dunia 2015 Telah Dirilis,

http://m.kaskus.co.id/theared/56376a681ee5dfd0288b456d/rangking-sistem-pendidikan-dunia-2015-telah-diliris--Indonesia, diakses 06 Februari 2016.

Andriani, D., (2009), Mutu Guru dan Implikasinya Terhadap Mutu Pendidikan,

Jurnal Menagement Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta v(01) :

50 - 60

Amnah, S., (2014), Profil Kesadaran Dan Strategi Metakognisi Mahasiswa Baru Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru Jurnal Pendidikan, FMIPA, UNNES, Semarang

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Cet ke-15, Rineka Cipta, Jakarta. Budianti, Sivia., (2011), Penerapan Problem Based Learning (PBL)

Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan. Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.

Dageng, N.S., (1989), Ilmu pembelajaran: Taksonomi Variabel, Dirjen dikti, Jakarta.

Depdiknas., (2003), Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Mata Pelajaran

Kimia, Jakarta, Depdiknas.

Djamarah, S.B., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Cet ke-5, Rineka Cipta, Jakarta.

Edward, Yusnadi., (2014), Filsafat Pendidikan, Cet ke-2, UNIMED Press, Medan.

Hartono, B., (2014), Lima Konsepsi Kurikulum dan Implementasinya dalam Rancangan Kurikulum,Jurnal Pendidikan, Surabaya 1 : 1

Haryadi, A., (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Media WEB Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Zat Aditif Pada Makanan di SMP, Tesis, FMIPA, UNIMED, Medan.


(24)

72

Hasni, D. R., (2010) Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Laju Reaksi,

Skripsi, FMIPA, UIN Syarif Hidayatulah.

Hidayati, A.N., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Direct Interaction Terhadap Hasil Belajar Matematika, skripsi, FMIPA, IAIN Walisongo, Semarang.

Hotnaria, T., (2011), Penggaruh Penggunaan Peta Konsep Berbasis Komputer Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Mahasiswa Prodi Matematika FKIP UHN Pematangsiantar Pada Pembelajaran Larutan,

Tesis, FMIPA, UNIMED, Medan.

Huda , M., (2014), Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Cet ke-5, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ibrahim, M., Nur, M., (2000), Pengajaran Berdasarkan Masalah, Universitas Press, Surabaya

Kardi, S., Nur, M., (2000), Pengajaran Langsung, University Press, Surabaya. Listriani, A., Fatchan, A., Budijanto., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran

Langsung (Direct Interaction) Berbantu LKS bergambar Disertai Teks Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa SMP/MTs, Jurnal Pendidikan : 1-9.

Nasution, Nurhamidah., (2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Jurnal Pendidikan Kimia, UNIMED, Medan.

Ningsih,dkk., (2013), Kimia SMA/MA Kelas X, Bailmu,Jakarta.

Pakpahan, M., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Kolaborasi Dengan Media Isis Draw Untu k Meni ngk a tk a n H a sil Bela ja r Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Pulungan, intan., (2008), Teori Motivasi Tinggi dan Hasil Belajar Tinggi terhadap Teori Motivasi Belajar Rendah dan Hasil Belajar Rendah, Jurnal Pusdiklatteknis, Http//Pusdiklatteknis.depag.go.id. diakses 06 Februari 2016.

Purba, D., F., Marham S., Albinus., (2012), Pengaruh Penggunaan Multimedia Dan Praktikum Melalui Strategi Learning Cycle Terhadap Karakter Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal, Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNIMED, Medan.


(25)

73

Ratumanan., (2002), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengjar

yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.

Rusman., (2014), Model-model Pembelajaran, Cet ke-5, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sardiman., (2012), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Cet ke-21, Rajawali Pers, Jakarta.

Savery, J.R., (2006), Overview of Problem Based Learning: Definitions and Distinctions, Journal of Problem Based Learning 1 : 9 – 20.

Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet ke-2, Unimed Press, Medan.

Sudjana, N., Ahmad R., (2003), Teknologi Pengajaran, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Cet ke-1, Unimed Press, Medan.

Sumiati, Asra., (2013), Metode Pembelajaran, Wacana Prima , Bandung.

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Cet ke-4, Prenada Media Group, Jakarta.

Utami, Y. D., (20113), Pengaruh Penerapan Modell Problem Based Learning dan MotivasiBelajar Terhadap Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukuharjo, Skripsi, FIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Ed 1, Cet ke-6, Bumi Aksara, Jakarta.

Winter., (2001), Speaking of Teaching Problem Based Learning, Journal of

Problem Based Learning 11 : 1 – 8.

Wiratmaja, dkk., (2014 : 2), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Self-Efficacy dan Emotional Intelligence Siswa SMA, Jurnal

Pascasarjana 4 : 1 - 11

Wulandari, B., Surjono, H.D. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar PLC di SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi 3(2) : 178 – 191.

Yamin, M., (2008), Profesionalisme Guru dan Implementsi KTSP, Gaung Persada, Jakarta.


(1)

5. Materi yang diberikan dibatasi pada sub materi struktur atom .

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui adanya interaksi antara model PBL (Problem Based Learning) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom.

2. Untuk mengetahui adanya interaksi antara model DI (Direct Instruction) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom. 3. Untuk mengetahui adanya korelasi yang signifikan antara motivasi dan

hasil belajar kimia siswa pada materi struktur atom.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap kimia dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan efektif dalam penyampaian materinya. 2. Bagi Siswa

Diharapkan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar kimia melalui model pembelajaran yang tepat, sehingga hasil belajar mereka akan meningkat.

3. Bagi Sekolah

Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dalam pembelajaran kimia.

4. Bagi Peneliti

Merupakan wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan penelitian dan sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa yang akan datang.


(2)

1.7. Defenisi Operasional

Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran berbasis masalah. Peserta didik dibantu untuk mampu mengembangkan kemampuan berfikir, memecahan masalah, dan menghasilkan keterampilan intelektual dalam pengalaman nyata.

2. Model pembelajaran Direct Instruction (DI) adalah model pembelajaran langsung (sering disebut pembelajaran konvensional ceramah) yang berpusat pada guru artinya guru berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran.

3. Motivasi adalah suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk menggerakkan diri seseorang dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi siswa diukur dengan menggunakan tes angket. Motivasi dibagi mejadi dua bagian yaitu motivasi tinggi dan motivasi rendah.

4. Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar kimia baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini aspek hasil belajar kimia yang ingin diukur adalah hasil belajar dalam bidang kognitif.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari analisis data yang sudah didapatkan, maka dapat disimpulkan :

1. Tidak terdapat interaksi antara model PBL (Problem Based Learning) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa.

2. Tidak terdapat interaksi antara model DI (Direct Instruction) dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa.

3. Terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi dan hasil belajar kimia siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain :

1. Model pembelajaran tipe PBL dan DI sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa agar lebih mendapatkan perhatian dari guru supaya penyampain materi pembelajaran menarik perhatian siswa, karena semakin menarik bahan ajar dan cara penyampaiannya, semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka akan berakibat semakin tinggi pula hasil belajarnya. 2. Dalam menerapkan model pembelajaran perlu mempertimbangkan

karakterisik siswa. Kepada siswa yang berkecenderungan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi menerapkan model DI sedangkan untuk motivasi belajar siswa yang lebih rendah menerapakan model PBL.

3. Bagi guru-guru kimia yang ingin melaksanakan proses belajar mengajar perlu menerapkan model pembelajaran pada materi kimia yang cocok menggunakan model tersebut.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, W., (2003), Atribusi Terhadap Sebab – sebab Keberhasilan dan Kegagalan Serta Kaitannya Untuk Motivasi Berprestasi, Bumi Aksara, Jakarta.

Addict, K., (2015), Rangking Sistem Pendidikan Dunia 2015 Telah Dirilis, http://m.kaskus.co.id/theared/56376a681ee5dfd0288b456d/rangking-sistem-pendidikan-dunia-2015-telah-diliris--Indonesia, diakses 06 Februari 2016.

Andriani, D., (2009), Mutu Guru dan Implikasinya Terhadap Mutu Pendidikan, Jurnal Menagement Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta v(01) : 50 - 60

Amnah, S., (2014), Profil Kesadaran Dan Strategi Metakognisi Mahasiswa Baru Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru Jurnal Pendidikan, FMIPA, UNNES, Semarang

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Cet ke-15, Rineka Cipta, Jakarta. Budianti, Sivia., (2011), Penerapan Problem Based Learning (PBL)

Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan. Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.

Dageng, N.S., (1989), Ilmu pembelajaran: Taksonomi Variabel, Dirjen dikti, Jakarta.

Depdiknas., (2003), Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Kimia, Jakarta, Depdiknas.

Djamarah, S.B., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Cet ke-5, Rineka Cipta, Jakarta.

Edward, Yusnadi., (2014), Filsafat Pendidikan, Cet ke-2, UNIMED Press, Medan.

Hartono, B., (2014), Lima Konsepsi Kurikulum dan Implementasinya dalam Rancangan Kurikulum,Jurnal Pendidikan, Surabaya 1 : 1

Haryadi, A., (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Media WEB Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Zat Aditif Pada Makanan di SMP, Tesis, FMIPA, UNIMED, Medan.


(5)

Hasni, D. R., (2010) Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA, UIN Syarif Hidayatulah.

Hidayati, A.N., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Direct Interaction Terhadap Hasil Belajar Matematika, skripsi, FMIPA, IAIN Walisongo, Semarang.

Hotnaria, T., (2011), Penggaruh Penggunaan Peta Konsep Berbasis Komputer Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Mahasiswa Prodi Matematika FKIP UHN Pematangsiantar Pada Pembelajaran Larutan, Tesis, FMIPA, UNIMED, Medan.

Huda , M., (2014), Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Cet ke-5, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ibrahim, M., Nur, M., (2000), Pengajaran Berdasarkan Masalah, Universitas Press, Surabaya

Kardi, S., Nur, M., (2000), Pengajaran Langsung, University Press, Surabaya. Listriani, A., Fatchan, A., Budijanto., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran

Langsung (Direct Interaction) Berbantu LKS bergambar Disertai Teks Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa SMP/MTs, Jurnal Pendidikan : 1-9.

Nasution, Nurhamidah., (2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Jurnal Pendidikan Kimia, UNIMED, Medan.

Ningsih,dkk., (2013), Kimia SMA/MA Kelas X, Bailmu,Jakarta.

Pakpahan, M., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Kolaborasi Dengan Media Isis Draw Untu k Meni ngk a tk a n H a sil Bela ja r Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Pulungan, intan., (2008), Teori Motivasi Tinggi dan Hasil Belajar Tinggi terhadap Teori Motivasi Belajar Rendah dan Hasil Belajar Rendah, Jurnal Pusdiklatteknis, Http//Pusdiklatteknis.depag.go.id. diakses 06 Februari 2016.

Purba, D., F., Marham S., Albinus., (2012), Pengaruh Penggunaan Multimedia Dan Praktikum Melalui Strategi Learning Cycle Terhadap Karakter Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal, Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNIMED, Medan.


(6)

Ratumanan., (2002), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengjar yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.

Rusman., (2014), Model-model Pembelajaran, Cet ke-5, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sardiman., (2012), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Cet ke-21, Rajawali Pers, Jakarta.

Savery, J.R., (2006), Overview of Problem Based Learning: Definitions and Distinctions, Journal of Problem Based Learning 1 : 9 – 20.

Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet ke-2, Unimed Press, Medan.

Sudjana, N., Ahmad R., (2003), Teknologi Pengajaran, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Cet ke-1, Unimed Press, Medan.

Sumiati, Asra., (2013), Metode Pembelajaran, Wacana Prima , Bandung.

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Cet ke-4, Prenada Media Group, Jakarta.

Utami, Y. D., (20113), Pengaruh Penerapan Modell Problem Based Learning dan MotivasiBelajar Terhadap Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukuharjo, Skripsi, FIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Ed 1, Cet ke-6, Bumi Aksara, Jakarta.

Winter., (2001), Speaking of Teaching Problem Based Learning, Journal of Problem Based Learning 11 : 1 – 8.

Wiratmaja, dkk., (2014 : 2), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Self-Efficacy dan Emotional Intelligence Siswa SMA, Jurnal Pascasarjana 4 : 1 - 11

Wulandari, B., Surjono, H.D. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar PLC di SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi 3(2) : 178 – 191.

Yamin, M., (2008), Profesionalisme Guru dan Implementsi KTSP, Gaung Persada, Jakarta.