2.4.4 Klamidia
Gejala yang yang banyak dijumpai pada penderita penyakit ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang berwarna kuning, disertai rasa panas seperti
terbakar ketika kencing. Karena organisme dapat menetap selama bertahun-tahun dalam tubuh seseorang, ia juga akan merusak organ reproduksi penderita dengan atau
tanpa merasakan gejala apapun. Sesuai dengan laporan dari Institute Kinsey pada tahun 2010, kini penyakit ini
menjadi infeksi bakteri yang paling banyak ditularkan melalui hubungan seksual di Amerika Dianawati, 2009. Masih menurut laporan tersebut, diperkirakan paling
sedikit ada 4 juta kasus setiap tahunnya yang melibatkan orang Amerika.
2.4.5 Chancroid
Chancroid adalah sejenis bakteri yang menyerang kulit kelamin dan menyebabkan luka kecil bernanah. Jika luka ini pecah, bakteri akan menjalar ke
daerah pubis dan kelamin. Luka ini menyerang melalui 2 cara, sebagai berikut : a.
Cara 1 Luka ini akan berlubang di dalam kulit. Pada laki-laki, menyerang melalui
penis menuju ke saluran kencing, selanjutnya air kencing tidak akan dapat terkendali. b.
Cara 2 Luka akan menyebar ke permukaan kulit menutupi bagian perut, pinngang,
dan paha.
2.4.6 Granuloma Inguinale
Penyakit ini sama dengan chancroid, yaitu disebabkan oleh bakteri. Bagian yang terserang biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina, klitoris, dan anus, akan
berubah membentuk jaringan berisi cairan yang mengeluarkan bau tak sedap. Selanjutnya akan terjadi pembesaran yang bersifat permanen atau terlihat sesekali
pada penis, klitoris dan kantung pelir. Kemudian, jika penderita mempunyai daya tahan, sebagian bawah tubuhnya mengalami pembengkakan. Penderita bisa
kehilangan berat badan, kemudian meninggal dunia. Penyakit ini tidak memperlihatkan gejala-gejala awal, sehingga penderita
tidak mengetahui bahwa dirinya telah tertular. Hal ini mengakibatkan si penderita menunda pengobatannya. Memasuki masa 3 bulan, barulah terlihat adanya infeksi
yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan kepada orang lain.
2.4.7 AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau: sindrom yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya SIV, FIV, dan
lain-lain. Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus atau disingkat
HIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam membran mukosa atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air
susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim vaginal, anal, ataupun oral, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat
infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur- unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati
pada penderita AIDS. HIV mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam,
berkeringat terutama pada malam hari, pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan. Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien
AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.
2.4.8 Trichomonas Infection