Alasan Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

kemudian mengkategorikan perilaku seks menjadi petting saling menggesek- gesekkan alat kelamin, sexual intercourse hubungan seksual, dan oral-genital sex seks oral-genital. Dari penelitian itu juga didapatkan bahwa petting merupakan perilaku seksual yang paling banyak dapat diterima oleh subjek, kemudian hubungan seksual dan seks oral.

2.5 Alasan Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Menurut para ahli, alasan seorang remaja melakukan hubungan seksual di luar nikah ini terbagi dalam beberapa faktor, yaitu :1. Tekanan yang datang dari teman pergaulannya; 2. Adanya tekanan dari pacarnya; 3. Adanya kebutuhan badaniah; 4. Rasa penasaran; 5. Pelampiasan Diri Dianawati, 2009. Dianawati 2009 selanjutnya menyatakan alasan seorang remaja melakukan hubungan seksual sebelum menikah adalah 1. Membuktikan bahwa mereka saling mencintai; 2. Takut hubungan akan berakhir; 3. Rasa ingin tahu tentang seks; 4. Kepercayaan bahwa setiap orang atau banyak orang melakukan hubungan seksual; 5. Hubungan seksual itu menyenangkan; 6. Sama-sama suka dengan pacar atau pekerja seks komersial;7. Pacar mengatakan bahwa hal itu tidak akan apa-apa. Berdasarkan alasan yang sudah diuraikan di atas Dianawati 2009 menyimpulkan secara umum bahwa alasan mengapa individu mau menuruti keinginan pacarnya untuk berhubungan seksual, antara lain sebagai bukti cinta dan sangat mencintai pacar, agar menjadi miliknya sepenuhnya, dorongan seks, ingin mencoba, takut mengecewakan, terbuai rayuan pacar, butuh kasih sayang, terpengaruh budaya atau gaya hidup bebas, terlanjur sayang dengan pacar, dan tidak sadar sepenuhnya. Bersenggama atau melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya, lanjut Dianawati 2009 tidak selalu diawali dengan permintaan lisan tetapi dengan stimulasi atau rangsangan langsung yang merupakan bagian dari perilaku seksual terhadap pasangan. Pasangan yang awalnya menolak pada akhirnya bersedia dan menjadi mau melakukannya karena berada dalam keadaan terangsang. Pada masa pacaran terdapat berbagai perilaku yang ditampilkan oleh para remaja untuk menunjukkan rasa cinta masing-masing, baik dalam tingkah laku yang sangat banyak berkorban dalam hal apapun untuk memenuhi keinginan pasangan mereka dalam perkataan maupun tindakan, termasuk di dalamnya melakukan aktivitas seksual. Dorongan biologis untuk melakukan hubungan seksual merupakan insting alamiah dari berfungsinya organ sistem reproduksi dan kerja hormon. Remaja yang sedang dalam tahap perkembangan, pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling terkait, berkesinambungan dan berlangsung secara bertahap; dimana perubahan-perubahan di dalam diri remaja akan diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga remaja tersebut dapat berespons dengan baik dalam menghadapi rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Yang paling menonjol dalam tumbuh kembang remaja adalah perubahan fisik, alat reproduksi, kognitif, dan psikososial. Pematangan fungsi seksual pada wanita ditandai dengan datangnya menstruasi, penimbunan lemak yang membuat buah dada membesar dan sebagainya. Kondisi remaja akibat perkembangan seksual tersebut telah mendorong remaja untuk saling suka dan cinta dengan lawan jenisnya. Karena itu akan menjadi masalah bagi remaja bila faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat kurang mau memahami dan mengerti keadaan seksual yang dihadapi remaja, ia akan menjadi manusia yang bersikap tertutup terhadap masalah seksual dan kemungkinan akan melakukan tindakan penyimpangan seksual. Perubahan fisik dan psikologis remaja disebabkan oleh adanya perubahan hormonal. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang dikontrol oleh susunan saraf pusat, khususnya di hipotalamus. Beberapa jenis hormon pertumbuhan growth hormone, hormon gonadotropik, estrogen, progesteron, serta testosterone. Oleh karena itu dalam hubungan seks bukan hanya alat kelamin dan daerah erogen mudah terangsang, yang ikut berperan tetapi juga psikologis dan emosi. Hubungan seksual yang dianggap normal adalah hubungan hetereksual dikaitkan dengan norma, agama, kebudayaan, dan pengetahuan manusia yang harmonis dibarengi dengan rasa cinta.

2.6 Cara-cara yang Biasa Dilakukan Remaja dalam Menyalurkan Dorongan