BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Perjanjian merupakan salah satu bentuk dari perjanjian internasional yang
memuat tentang kepentingan para pihak yang melakukan perjanjian. Di Indonesia, perjanjian baru dapat memiliki kekuatan hukum mengikat dan
dapat dijalankan apabila perjanjian ekstradisi tersebut telah diratifikasi menjadi undang-undang oleh instansi yang berwenang, yang dalam hal ini
adalah Presiden dan DPR. 2.
Dalam hukum internasional, tindak pidana korupsi telah diatur melalui United Nation Convention Against Corruption yang disahkan PBB pada 9
Desember 2003, maka korupsi secara resmi diakui sebagai kejahatan global yang serius, yang membutuhkan kerja sama internasional dalam
upaya pemberantasannya. 3.
Perjanjian ekstradisi merupakan salah satu instrumen penting bagi Indonesia dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi. Melalui
perjanjian ekstradisi ini, Pertama Indonesia dapat mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi, hal ini disebabkan bahwa sudah tidak
ada lagi tempat yang mana bagi para pelaku tindak pidana korupsi untuk melarikan diri dari hukum dan yurisdiksi Indonesia. Kedua, perjanjian
ekstradisi ini juga berperan bagi perbaikan citra Indonesia di mata dunia, bahwa melalui perjanjian ekstradisi, Indonesia telah mewujudkan upaya
yang serius dalam penanganan tindak pidana korupsi. Ketiga, dengan
Universitas Sumatera Utara
adanya perjanjian ekstradisi, maka kepercayana investor dalam berinvestasi di Indonesia akan kembali puluh, dan keempat, dengan
perjanjian ekstradisi ini, diharapkan aset-aset negara yang dilarikan oleh para koruptor dapat dikembalikan, dan para pelakunya dapat ditangkap
dan diadili.
B. Saran
1. Ratifikasi perjanjian-perjanjian internasional, termasuk perjanjian
ekstradisi mutlak diperlukan agar dapat diterapkan secara legal, namun dalam upaya ratifikasi tersebut harus benar-benar diperhatikan aspek
positif dan negatif dari perjanjian ekstradisi, khususnya bagi bangsa Indonesia, agar perjanjian tersebut dapat membawa kemaslahatan bagi
bangsa dan negara. 2.
Indonesia harus berperan aktif di dunia internasional dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Peran ini dapat diimplementasikan
dalam keikutsertaan Indonesia dalam forum-forum internasional yang mengagendakan pembahasan tentang tindak pidana korupsi serta
pemberantasannya. Selanjutnya Indonesia harus aktif menerapkan hasil- hasil pembahasan tersebut di dalam negeri dengan tetap memperhatikan
aspek positif dan negatifnya bagi Indonesia. 3.
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terkorup di dunia, oleh karenanya perjanjian ekstradisi mutlak diperlukan
dengan negara-negara yang mungkin menjadi tujuan para koruptor untuk bersembunyi dan mencari perlindungan. Pemerintah harus berupaya agar
Universitas Sumatera Utara
perjanjian ekstradisi ini dapat diwujudkan dengan negara-negara internasional, sehingga tidak ada lagi tempat yang aman bagi pelaku
kejahatan tindak pidana korupsi di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN TERHADAP EKSTRADISI