Proses Analisa Umum Beban-Beban pada Struktur

Universit as Sum at era Ut ara

II.3 Beban-Beban pada Struktur

Menurut Daniel L.Schodek 1998, Beban mati adalah beban yang bekerja secara vertikal pada suatu struktur dan memiliki nilai yang pasti. Metode untuk menghitung beban mati suatu elemen didasarkan atas peninjauan berat satuan material yang terlibat dan berdasarkan volume material tersebut. Menurut Daniel L.Schodek 1998, Beban hidup adalah beban yang bisa ada atau tidak pada suatu struktur untuk suatu waktu yang diberikan.semua beban hidup memiliki karakter dapat pindah atau bergerak. Oleh karena itu sulit untuk menentukan secara eksak berapa besar dan distribusi dari beban hidup. Penggunaan pendekatan empiris dapat membantu dalam perhitungan beban hidup dengan pertimbangan penggunaan dari struktur tersebut. Namun hal yang harus diperhatikan adalah apabila terjadi perubahan terhadap fungsi dari struktur, maka kita harus meninjau kembali perencanaan awal. Beban angin dan gempa merupakan bentuk khusus beban hidup yang secara khas ditinjau terpisah karena aspek-aspek dinamisnya. Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia tentang Gedung, pengertian mengenai beban angin dan gempa adalah beban angin ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara dan Beban gempa ialah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur gedung ditentukan berdasarkan suatu analisa dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa disini adalah gaya-gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu.

II.3.1 Proses Analisa Umum

Universitas Sumatera Utara Menurut Daniel L.Schodek 1998, terdapat 5lima langkah dasar untuk menganalisa struktur yang diberikan dengan maksud menentukan cukup atau tidaknya untuk situasi yang diberikan. Proses umum analisa secara khas melibatkan langkah-langkah berikut : 1. Perilaku struktur yang dianalisis harus terlebih dahulu ditentukan. Sebagai contoh, dalam banyak hal mungkin dan diinginkan untuk mengisolasi elemen-elemen yang tersambung dari keseluruhan struktur gedung, dan memandangnya secara lebih rinci. Apabila struktur dipecah menjadi elemen-elemen yang mendasar, maka diperlukan adanya model batas sehingga pada saat penggabungan kondisi yang sebenarnya dapat direpresentasikan. 2. Langkah daasar lain dalam proses analisis yang dibuat pada umumnya dilakukan adalah menentukan perilaku system gaya eksternal yang bekerja pada struktur yang ditinjau. Pada tahap ini perencana harus menganalisi beban-beban yang akan bekerja pada suatu struktur. Proses ini bervariasi dari yang sangat sederhana hingga tahap yang cukup sulit karena melibatkan banyak variasi pembebanan. 3. Apabila sistem gaya eksternal yang bekerja pada struktur yang ditinjau telah diketahui, maka lamgkah berikutnya dalam proses analisis adalah menentukan, dengan menerapkan prinsip-prinsip keseimbangan, momen dan gaya reaksi yang ditimbulkan pada batas-batas struktur sebagai akibat adanya gaya-gaya ekternal tersebut. Untuk analisa struktur statis tertentu, langkah analisis ini cukup mudah dengan menerapkan prinsip-prinsip keseimbangan statika , yaitu ∑ = 0, ∑ = 0, dan ∑ = 0. Sedang untuk analisa statis tak tentu, untuk mencari gaya reaksi yang ditimbulkan akibat adanya gaya eksternl tidak dapat digunakan prinsip keseimbangan saja tetapi diperlukan metode analisa tambahan, misalnya saja analisa plastis yang akan digunakan pada tugas akhir ini. Universitas Sumatera Utara Universit as Sum at era Ut ara 4. Sesudah menetapkan perilaku system gaya lengkap, yaitu beban yang bekerja dan gaya-gaya reaksi pada struktur, langkah umum brikutnya dalam analisa umum adalah menentukan perilaku momen dan gaya internal yang timbul akibat gaya-gaya eksternal. 5. Dengan mengetahui gaya-gaya internal yang ada pada struktur, kita dapat menentukan apakah setiap elemennya cukup untuk memikul gaya-gaya internal tersebut tanpa mengalami kelebihan tegangan maupun deformasi. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Jenis Kondisi Pembebanan Daniel L. Schodek, Struktur, 1998 Beban Gaya statis Gaya dinamis Beban hidup dapat pindah Beban t et ap t idak pindah Gaya akibat penurunan, efek suhu tegangan, dsb M enerus berosilasi merat a atau t ak teratur Impak diskret , misalnya ledakan penggunaan Lingkungan misalnya salju, hujan Berat sendiri st rukt ur Elemen gedung t ert ent u Gaya inersia sehubungan dengan gerak t anah pada saat gempa bumi Gaya angin Universitas Sumatera Utara Universitas Sum at era Ut ara Gambar 2.1 menjelaskan pembagian beban dimana beban dibagi menjadi dua jenis yaitu beban statis dan beban dinamis. beban terbagi menjadi dua yaitu beban statis dan beban dinamis. Gaya statis merupakan gaya yang bekerja secara perlahan-lahan dan memiliki sifat tetap. Sedangkan gaya dinamis merupakan gaya yang terjadi secara tiba- tiba pada struktur.

II.4 Analisa Plastis