Pemberian Ekstrak Batang Pisang Ambon (Musa paradisiaca) pada Media Pemeliharaan untuk Meningkatkan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Gurame (Osphronemus goramy)

PEMBERIAN EKSTRAK BATANG PISANG AMBON
(Musa paradisiaca) PADA MEDIA PEMELIHARAAN UNTUK
MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN
GURAME (Osphronemus goramy)

RAJA EFRIANTI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul „Pemberian Ekstrak
Batang Pisang Ambon (Musa paradisiaca) pada Media Pemeliharaan untuk
Meningkatkan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Gurame (Osphronemus goramy)‟
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dan tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2013
Raja Efrianti
NIM C14090030

ABSTRAK
RAJA EFRIANTI. Pemberian Ekstrak Batang Pisang Ambon (Musa paradisiaca)
pada Media Pemeliharaan untuk Meningkatkan Kelangsungan Hidup Larva Ikan
Gurame (Osphronemus goramy). Dibimbing oleh SRI NURYATI dan
DINAMELLA WAHJUNINGRUM.
Fase larva merupakan masa kritis dalam daur hidup ikan sehingga tingkat
kematian atau mortalitas pada fase ini sangat tinggi. Getah batang pisang ambon
mengandung zat tanin, saponin dan flavonoid yang bersifat antiseptik. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan dosis ekstrak batang pisang ambon (Musa
paradisiaca) yang tepat untuk peningkatkan kelangsungan hidup larva ikan
gurame (Osphronemus goramy) pada media pemeliharaan. Larva gurame umur 7
hari (panjang larva 0,75+0,05 cm) dipelihara pada akuarium berukuran 50 x 30 x

25 cm dengan padat tebar 5 ekor/l. Media pemeliharaan diberi ekstrak batang
pisang ambon dosis 0; 0,04; 0,08 dan 0,12 g/l. Larva dipelihara selama 29 hari.
Perlakuan dosis 0,12 g/l memberikan kelangsungan hidup sebesar 93,3% yang
lebih tinggi secara nyata (p