24 Hubungan Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil Dengan Disfungsi Ereksi

serebral yang biasanya dialami pada waktu ejakulasi, tetapi dapat terjadi tanpa ejakulasi. 30 n. Disfungsi Ereksi DE : ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan suatu ereksi yang cukup bagi pelaksanaan hubungan seksual yang memuaskan. o. Kuesioner Fungsi Ereksi International Index of Erectile Function IIEF : instrumen yang digunakan untuk menilai fungsi ereksi dan telah digunakan pada trial klinis multinasional. Kuesioner ini memiliki 15 pertanyaan yang mencakup parameter berikut : fungsi ereksi 1,2,3,4,5, kepuasan ketika berhubungan seksual 6,7,8, fungsi orgasme 9,10, hasrat seksual 11,12, kepuasan seksual secara keseluruhan 13,14 dan tingkat kepercayaan diri untuk ereksi 15. Arahan penelitian ini terutama pada lima pertanyaan yang menggambarkan fungsi ereksi subyek 1,2,3,4,5, setiap pertanyaan bernilai 0-5. Kemudian nilaiskor dijumlahkan dengan skor total 0 25. Subyek dengan skor total 21 dianggap normal tidak ada DE, dan skor total 21 dianggap mengalami disfungsi ereksi DE.

20, 24

p. Interpretasi klinis dari skor total pertanyaan kuesioner IIEF dikelompokkan dalam Tabel 1 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 1 Pembagian Masalah dan Interpretasi Skor Total Pertanyaan Kuesioner the International Index of Erectile Function IIEF 1997. 24 q. Derajat disfungsi ereksi : derajat yang diperoleh dari interpretasi skor fungsi ereksi yang didapat dari pengisian kuesioner IIEF untuk pertanyaan nomor 1,2,3,4,5. Skor IIEF berkisar 0 25. Disfungsi ereksi digolongkan dalam lima kelompok Tabel 1, yaitu disfungsi ereksi berat 0-7, disfungsi ereksi sedang 8-11, disfungsi ereksi ringan-sedang 12-16, disfungsi ereksi ringan 17-21, dan tidak ada disfungsi ereksi 22-25. r. Derajat kepuasan ketika berhubungan seksual : derajat yang diperoleh dari interpretasi skor kepuasan ketika berhubungan seksual yang didapat dari Universitas Sumatera Utara pengisian kuesioner IIEF untuk pertanyaan nomor 6,7,8. Skor IIEF berkisar 15. Disfungsi kepuasan ketika berhubungan seksual digolongkan dalam lima kelompok Tabel 1, yaitu disfungsi berat 0-3, disfungsi sedang 4-6, disfungsi ringan-sedang 7-9, disfungsi ringan 10-12, dan tidak ada disfungsi 13-15 s. Fungsi orgasme : derajat yang diperoleh dari interpretasi skor fungsi orgasme yang didapat dari pengisian kuesioner IIEF untuk pertanyaan nomor 9,10. Skor IIEF berkisar 0 10. Disfungsi orgasme digolongkan dalam lima kelompok Tabel 1, yaitu disfungsi berat 0-2, disfungsi sedang 3-4, disfungsi ringan-sedang 5-6, disfungsi ringan 7-8, dan tidak ada disfungsi 9-10 t. Derajat hasrat seksual : derajat yang diperoleh dari interpretasi skor derajat hasrat seksual yang didapat dari pengisian kuesioner IIEF untuk pertanyaan nomor 11,12. Skor IIEF berkisar 2 10. Derajat hasrat seksual digolongkan dalam lima kelompok Tabel 1, yaitu disfungsi berat 2, disfungsi sedang 3-4, disfungsi ringan-sedang 5-6, disfungsi ringan 7- 8, dan tidak ada disfungsi 9-10 u. Derajat kepuasan seksual secara keseluruhan : derajat yang diperoleh dari interpretasi skor derajat kepuasan seksual secara keseluruhan yang didapat dari pengisian kuesioner IIEF untuk pertanyaan nomor 13,14. Skor Universitas Sumatera Utara IIEF berkisar 2 10. Derajat kepuasan seksual secara keseluruhan digolongkan dalam lima kelompok Tabel 1, yaitu disfungsi berat 2, disfungsi sedang 3-4, disfungsi ringan-sedang 5-6, disfungsi ringan 7-

8, dan tidak ada disfungsi 9-10