Analisis Deskriptif Gambaran Umum

negara-negara ekonomi utama, termasuk anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki di Malaysia dan Cina. Bangkok Bank juga mengoperasikan cabangnya di London dan New York untuk melengkapi jaringan luas di Asia Tenggara.

4.1.2.7 The Bank Of Tokyo Mitsubishi UFJ. Ltd

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. merupakan bank terbesar di Jepang , yang didirikan pada 1 Januari 2006. Bank ini berasal dari penggabungan 4 bank antara lain Bank Of Tokyo, Mitsubishi, Sanwa, dan Tokai Lippo Bank, yang kemudian pada tahun 2006 menjadi Bank Of Tokyo Mitsubishi UFJ. Kantor pusat bank ini berlokasi di Marunouchi , Tokyo Jepang. Di Indonesia, Bank Of Tokyo Mitsubishi merupakan salah satu bank asing terbesar. Kantor cabang Bank Of Tokyo Mitsubishi di Indonesia berlokasi di Jakarta, yang memiliki 2 anak cabang di Surabaya dan Bandung.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu analisis dimana data yang dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis dan di interpretasikan secara objektif. Hasil estimasi variabel-variabel dalam peneltian ini adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi Rata-Rata Rasio Profitabilitas Bank Pemerintah dan Bank

Asing Pada Tahun 2009-2011 Rasio Profitabilitas menggambarkan kemampuan bank dalam memenuhi perolehan laba. Keuntungan sudah menjadi tujuan utama dari setiap Universitas Sumatera Utara perusahaan, dan keuntungan tersebut nantinya dapat menambah modal perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Semakin besar rasio profitabilitas suatu perusahaan, maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut. Berikut adalah hasil perhitungan rasio profitabilitas yang dilakukan terhadap 33 sampel laporan keuangan dari 11 bank 4 Bank Pemerintah dan 7 Bank Asing yang diteliti selama periode penelitian: Tabel 4.1 Rata-Rata Rasio Profitabilitas Bank Pemerintah Pada Tahun 2009-2011 Dalam Persen Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Tabel 4.1 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio profitabilitas yang terdiri dari rasio ROA, ROE, NIM, dan NPM pada Bank Pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Pemerintah memiliki rasio profitabilitas yang terdiri dari: 1. Rasio ROA sebesar 2.44, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu mendapatkan keuntungan sebesar 2.44 dari total aset yang dimilikinya. Nama Bank Rasio Profitabilitas ROA ROE NIM NPM 1. Bank Rakyat Indonesia 3.26 24.08 9.87 255.76 2. Bank Negara Indonesia 2.11 12.83 6.36 85.31 3. Bank Mandiri 2.85 18.52 5.96 110.63 4. Bank Tabungan Negara 1.54 10.25 5.81 113.27 Rata-rata Rasio 2.44 16.42 7.00 141.24 Universitas Sumatera Utara 2. Rasio ROE sebesar 16.42, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menghasilkan laba bersih sebesar 16.42 dari modal yang dimilikinya, sehingga dapat membayar deviden bagi pemegang sahamnya. 3. Rasio NIM sebesar 7, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu mengelola earning asset bank aktiva produktif bank untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar 7. 4. Rasio NPM sebesar 141.24, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menghasilkan laba bersih sebesar 141.24 yang berasal penda- patan bunga bersih, pendapatan operasional bersih dan pendapatan bank lainnya. Tabel 4.2 Rata-Rata Rasio Profitabilitas Bank Asing Pada Tahun 2009-2011 Dalam Persen Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Tabel 4.2 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio profitabilitas yang terdiri dari rasio ROA, ROE, NIM, dan NPM pada Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Nama Bank Rasio Profitabilitas ROA ROE NIM NPM 1. Bank Of China Ltd 1.52 42.19 1.91 58.88 2. Citibank N.A 5.11 30.97 6.88 75.94 3. Deutsche Bank 4.76 26.34 3.76 34.99 4. Std Chartered Bank 2.26 85.61 5.15 24.17 5. The Hongkong Bank 3.04 65.56 7.25 23.96 6. The Bangkok Bank 3.88 10.29 4.92 349.24 7. Bank Of Tokyo 2.21 10.14 2.88 40.28 Rata-rata Rasio 3.22 22.05 4.69 76.46 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Asing memiliki rasio profitabilitas yang terdiri dari : 1. Rasio ROA sebesar 3.22, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu mendapatkan keuntungan sebesar 3.22 dari total aset yang dimiliknya. 2. Rasio ROE sebesar 22.05, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu menghasilkan laba bersih sebesar 22.05 dari modal yang dimilikinya, sehingga dapat membayar deviden bagi pemegang sahamnya. 3. Rasio NIM sebesar 4.69, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu mengelola earning asset bank aktiva produktif bank untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar 4.69. 4. Rasio NPM sebesar 76.46, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menghasilkan laba bersih sebesar 76.46 yang berasal pendapatan bunga bersih, pendapatan operasional bersih dan pendapatan bank lainnya.

2. Deskripsi Rata-Rata Rasio Efisiensi Bank Pemerintah dan Bank Asing

pada Tahun 2009-2011 Rasio Efisiensi menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan operasinya. Semakin besar rasio efisiensi suatu bank, maka semakin tidak efisien bank tersebut dalam mengelola dana yang dikeluarkannya untuk mendapatkan laba. Berikut adalah hasil perhitungan rasio efisiensi yang dilakukan terhadap 33 sampel laporan keuangan dari 11 bank 4 Bank Pemerintah dan 7 Bank Asing yang diteliti selama periode penelitian: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Rata-Rata Rasio Efisiensi Bank Pemerintah Pada Tahun 2009-2011 Dalam Persen Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Tabel 4.3 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio efisiensi yang terdiri dari rasio NIA, OH, CI, SEA, GEA, dan BOPO pada Bank Pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Pemerintah memiliki rasio efisiensi yang terdiri dari : 1. Rasio NIA sebesar 3.88, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu mencapai efisiensi sebesar 3.88 dalam membiayai beban non bunganya. 2. Rasio OH sebesar 5.20, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu mencapai efisiensi sebesar 5.20 dalam membiayai beban overhead untuk mengelola earning asset yang dimiliki bank. Nama Bank Rasio Efisiensi NIA OH CI SEA GEA BOPO 1. Bank Rakyat Indonesia 4.67 6.19 61.5 1.83 7.83 480.15 2. Bank Negara Indonesia 3.85 5.17 76.55 1.57 6.97 209.74 3. Bank Mandiri 3.22 4.36 66.3 1.09 6.33 165.34 4. Bank Tabungan Negara 3.76 5.09 78.61 1.1 10.46 395.49 Rata-rata Rasio 3.88 5.20 70.74 1.40 7.90 312.68 Universitas Sumatera Utara 3. Rasio CI sebesar 70.74, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu mencapai efisiensi sebesar 70.74 dalam mengelola beban non bungannya untuk menghasilkan pendapatan bersih bank. 4. Rasio SEA sebesar 1.40, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu untuk mencapai efisiensi sebesar 1.40 dalam mengelola biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan karyawan. 5. Rasio GEA sebesar 7.90, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu untuk mencapai efisiensi sebesar 7.90 dalam mengelola biaya yang harus dikeluarkan bank untuk membayar seluruh beban bank. 6. Rasio BOPO sebesar 312,68, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah belum dapat mencapai efisiensi dalam mengelola beban operasional yang telah dikeluarkannya. Hal ini karena rasio BOPO Bank pemerintah besar- nya diatas 100, berarti bahwa jumlah pendapatan operasional yang diperoleh jumlahnya lebih kecil dari beban yang harus dibayar oleh bank. Tabel 4.4 Rata-Rata Rasio Efisiensi Bank Asing Pada Tahun 2009-2011 Dalam Persen Nama Bank Rasio Efisiensi NIA OH CI SEA GEA BOPO 1. Bank Of China Ltd 1.53 1.74 100.49 0.47 2.38 82.52 2. Citibank N.A 6.8 7.7 116.79 1.43 8.94 133.34 3. Deutsche Bank 6.11 10.17 266.61 1.04 9.04 71.58 Nama Bank Rasio Efisiensi NIA OH CI SEA GEA BOPO 4. Std Chartered Bank 7.82 10.31 207.32 1.38 10.23 117.2 Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Tabel 4.4 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio efisiensi yang terdiri dari rasio NIA, OH, CI, SEA, GEA, dan BOPO pada Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Asing memiliki rasio efisiensi yang terdiri dari : 1. Rasio NIA sebesar 11.36, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu mencapai efisiensi sebesar 11.36 dalam membiayai beban non bunganya 2. Rasio OH sebesar 15.24, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu mencapai efisiensi sebesar 15.24 dalam membiayai beban overhead untuk mengelola earning asset yang dimiliki bank. 3. Rasio CI sebesar 354.61, menunjukkan bahwa Bank Asing tidak mampu mencapai efisiensi. Hal ini karena besarnya rasio CI bank asing diatas 100, yang berarti bahwa beban non bunga bank asing lebih besar dari jumlah pendapatan bersih bank. 4. Rasio SEA sebesar 1.21, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu untuk mencapai efisiensi sebesar 1.21 dalam mengelola biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan karyawan. 5. The Hongkong Bank 10.83 13.9 219.28 1.96 12.79 130.06 6. The Bangkok Bank 0.96 1.04 21.67 0.34 2.16 118.98 7. Bank Of Tokyo 8.62 9.83 357.32 0.57 9.47 95.34 Rata-rata Rasio 11.36 15.24 354.61 1.21 13.67 96.16 Universitas Sumatera Utara 5. Rasio GEA sebesar 13.67, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu untuk mencapai efisiensi sebesar 13.67 dalam mengelola biaya yang harus dikeluarkan bank untuk membayar seluruh beban bank. 6. Rasio BOPO sebesar 96.16, menunjukkan bahwa Bank asing mampu mencapai efisiensi sebesar 96.16 dalam mengelola beban operasional yang telah dikeluarkannya.

3. Deskripsi Rata-Rata Rasio Kualitas Aset Bank Pemerintah dan Bank

Asing Pada Tahun 2009-2011 Rasio Kualitas Aset menunjukkan kualitas aset yang dimiliki suatu bank, sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit. Semakin besar rasio kualitas aset suatu bank, maka semakin baik persiapan dengan menyisihkan aset yang dimilikinya bank tersebut untuk mengan- tisipasi kemungkinan terjadinya risiko akibat pemberian kredit. Berikut adalah hasil perhitungan rasio kualitas aset yang dilakukan terhadap 33 sampel laporan keuangan dari 11 bank 4 Bank Pemerintah dan 7 Bank Asing yang diteliti selama periode penelitian: Tabel 4.5 Rata-Rata Rasio Kualitas Aset Bank Pemerintah Dari Tahun 2009-2011 Nama Bank Rasio Kualitas Aset NPL PNPL PL PA 1. Bank Rakyat Indonesia 3.44 166.82 5.66 3.55 Universitas Sumatera Utara Dalam Persen Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Tabel 4.5 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio kualitas aset yang terdiri dari rasio NPL, PNPL, PL dan PA pada Bank Pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Pemerintah memiliki rasio kualitas aset yang terdiri dari : 1. Rasio NPL sebesar 3.27, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah memiliki sejumlah kredit yang tidak tertagih sebesar 3.27 dari total kredit yang diberikannya. 2. Rasio PNPL sebesar 137.90, rasio PNPL Bank Pemerintah yang besarnya diatas 100 menunjukkan bahwa Bank Pemerintah memiliki cadangan dana yang banyak untuk menutupi kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih dari total pinjaman yang diberikan bank. 3. Rasio PL sebesar 4.37, Hal ini menunjukkan Bank Pemerintah memiliki cadangan dana sebesar 4.37 dari total kredit yang diberikannya untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kredit. 4. Rasio PA sebesar 2.53, Hal ini menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menyediakan cadangan dana sebesar 2.53 dari total aset bank. 2. Bank Negara Indonesia 3.91 129.04 5.06 2.75 3. Bank Mandiri 2.47 203.55 5.07 2.63 4. Bank Tabungan Negara 3.25 52.19 1.7 1.18 Rata-rata Rasio 3.27 137.90 4.37 2.53 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Rata-Rata Rasio Kualitas Aset Bank Asing Dari Tahun 2009-2011 Dalam Persen Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Tabel 4.6 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio kualitas aset yang terdiri dari rasio NPL, PNPL, PL dan PA pada Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Asing memiliki rasio kualitas aset yang terdiri dari : 1. Rasio NPL sebesar 3.02, menunjukkan bahwa Bank Asing memiliki sejumlah kredit yang tidak tertagih sebesar 3.02 dari total kredit yang diberikan bank. 2. Rasio PNPL sebesar 79.15, menunjukkan bahwa Bank Asing memiliki cadangan dana sebesar 79.15 dari total kredit untuk menutupi kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih dari total pinjaman yang diberikan bank. Nama Bank Rasio Kualitas Aset NPL PNPL PL PA 1. Bank Of China Ltd 0.0 0.0 0.65 0.31 2. Citibank N.A 4.69 95.54 4.43 2.16 3. Deutsche Bank 3.77 56.06 3.78 1.1 4. Std Chartered Bank 5.22 108.79 5.39 2.91 5. The Hongkong Bank 5.61 151.8 6.49 3.52 6. The Bangkok Bank 7.57 116.98 8.42 6.23 7. Bank Of Tokyo 1.28 2.0 0.96 0.72 Rata-rata Rasio 3.02 79.15 3.23 1.77 Universitas Sumatera Utara 3. Rasio PL sebesar 3.23, menunjukkan Bank Asing bahwa memiliki cadangan dana sebesar 3.23 dari total kredit yang diberikannya untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kredit. 4. Rasio PA sebesar 1.77, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu me- nyediakan cadangan dana sebesar 1.77 dari total aset yang dimiliki bank.

4. Deskripsi Rata-Rata Rasio Likuiditas Bank Pemerintah dan Bank Asing

Pada Tahun 2009-2011 Rasio Likuiditas menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat. Semakin besar rasio likuiditas suatu bank, hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak aset lancar yang dimiliki oleh bank tersebut. Berikut adalah hasil perhitungan rasio likuiditas yang dilakukan terhadap 33 sampel laporan keuangan dari 11 bank 4 Bank Pemerintah dan 7 Bank Asing yang diteliti selama periode penelitian: Tabel 4.7 Rata-Rata Rasio Likuiditas Bank Pemerintah Dari Tahun 2009-2011 Dalam Persen Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Nama Bank Rasio Likuiditas LDR LAR LAA LAD 1. Bank Rakyat Indonesia 76.83 62.83 2.46 3.01 2. Bank Negara Indonesia 67.86 54.42 2.19 2.74 3. Bank Mandiri 65.93 52.47 2.1 2.64 4. Bank Tabungan Negara 103.24 69.1 0.54 0.8 Rata-rata Rasio 78.47 59.71 1.82 2.30 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 menggambarkan nilai variabel rata-rata likuiditas yang terdiri dari rasio LDR, LAR, LAA, dan LAD pada Bank Pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Pemerintah memiliki rasio likuiditas yang terdiri dari : 1. Rasio LDR sebesar 78.47, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menyediakan dana yang berasal para deposannya sebesar 78.47 untuk memenuhi permintaan kredit para debiturnya. 2. Rasio LAR sebesar 59.71, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu memenuhi permintaan kreditnya sebesar 59.71 dengan meng- gunakan aset yang dimiliki bank. 3. Rasio LAA sebesar 1.82, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menyediakan aset likuidnya kas sebesar 1.82 dari total aset bank. 4. Rasio LAD sebesar 2.30, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu untuk melunasi kembali dana para deposannya sebesar 2.30 dengan menggunakan aset likuid bank yang tersedia. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Rata-Rata Rasio Likuiditas Bank Asing Dari Tahun 2009-2011 Dalam Persen Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Tabel 4.8 menggambarkan nilai variabel rata-rata likuiditas yang terdiri dari rasio LDR, LAR, LAA, dan LAD pada Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Asing memiliki rasio likuiditas yang terdiri dari : 1. Rasio LDR sebesar 118.04, rasio LDR Bank Asing yang besarnya diatas 100 menunjukkan bahwa total kredit yang diberikan oleh bank Asing lebih besar jumlahnya dari total dana yang berasal dari deposan bank. 2. Rasio LAR sebesar 47.04, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu memenuhi permintaan kreditnya sebesar 47.04 dengan meng- gunakan aset yang dimiliki bank. 3. Rasio LAA sebesar 0.32, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menyediakan aset likuid kas sebesar 0.32 dari total aset yang dimiliki. Nama Bank Rasio Likuiditas LDR LAR LAA LAD 1. Bank Of China Ltd 112.45 54.11 0.25 0.53 2. Citibank N.A 71.94 47.47 0.82 1.24 3. Deutsche Bank 51.91 26.68 0.17 0.33 4. Std Chartered Bank 107.68 53.37 0.28 0.57 5. The Hongkong Bank 76.32 55.27 0.54 0.75 6. The Bangkok Bank 393.54 74.54 0.1 0.51 7. Bank Of Tokyo 188.55 74.55 0.09 0.24 Rata-rata Rasio 118.04 47.04 0.32 0.61 Universitas Sumatera Utara 4. Rasio LAD sebesar 0.61, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu untuk melunasi kembali dana para deposannya sebesar 0.61 dengan menggunakan aset likuid bank yang tersedia.

5. Deskripsi Rata-Rata Rasio Permodalan Bank Pemerintah dan Bank

Asing Pada Tahun 2009-2011 Rasio Permodalan menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan kecukupan modalnya untuk mendukung kegiatan operasi bank. Semakin besar rasio permodalan suatu bank, hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak modal yang dimiliki oleh bank tersebut. Berikut adalah hasil perhitungan rasio permodalan yang dilakukan terhadap 33 sampel laporan keuangan dari 11 bank 4 Bank Pemerintah dan 7 Bank Asing yang diteliti selama periode penelitian: Tabel 4.9 Rata-Rata Rasio Permodalan Bank Pemerintah Dari Tahun 2009-2011 Dalam Persen Sumber: Hasil penelitian 2012 Data Diolah Nama Bank Rasio Permodalan CA CL CD 1. Bank Rakyat Indonesia 10.32 16.49 12.6 2. Bank Negara Indonesia 12.54 22.97 15.75 3. Bank Mandiri 11.51 21.8 14.48 4. Bank Tabungan Negara 11.73 16.86 17.56 Rata-rata Rasio 11.53 19.53 15.10 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio permodalan yang terdiri dari rasio CA, CL, dan CD pada Bank Pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Pemerintah memiliki rasio permodalan sebagai berikut: 1. Rasio CA sebesar 11.53, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menyediakan modal sebesar 11.53 dari total aset bank untuk melakukan kegiatan operasionalnya. 2. Rasio CL sebesar 19.53, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menyediakan dana sebesar 19.53 dari total modal yang dimiliki bank untuk memenuhi permintaan kredit. 3. Rasio CD sebesar 15.10, menunjukkan bahwa Bank Pemerintah mampu menyediakan dana sebesar 15.10 dari total modal yang dimiliki bank untuk membayar kembali simpanan nasabah deposan pada saat ditarik. Tabel 4.10 Rata-Rata Rasio Permodalan Bank Asing Dari Tahun 2009-2011 Dalam Persen Nama Bank Rasio Permodalan CA CL CD 1. Bank Of China Ltd 2.4 5.1 4.89 2. Citibank N.A 12.08 25.48 18.31 3. Deutsche Bank 11.13 42.99 22.04 4. Std Chartered Bank 1.48 2.77 2.96 5. The Hongkong Bank 2.61 4.71 3.6 6. The Bangkok Bank 26.39 35.6 137.05 Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil penelitian 2012 data diolah Tabel 4.10 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio permodalan yang terdiri dari CA, CL, dan CD pada Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia, selama periode penelitian dari tahun 2009-2011. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa kelompok Asing memiliki rasio permodalan sebagai berikut : 1. Rasio CA sebesar 9.17, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu menyediakan modal sebesar 9.17 dari total aset bank. 2. Rasio CL sebesar 21.57, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu menyediakan dana sebesar 21.57 dari total modal yang dimiliki bank untuk memenuhi permintaan kreditnya. 3. Rasio CD sebesar 28.11, menunjukkan bahwa Bank Asing mampu menyediakan dana sebesar 28.11 dari total modal yang dimiliki bank untuk membayar kembali simpanan nasabah deposan pada saat ditarik.

4.2.2 Uji Independent Sample t-test