Pengaruh pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar siswa pada konsep senyawa hidrokarbon: Studi kasus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka

PENGARVH PEMBELAJARAN KONSTRVKTlVISME

DENGAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING TERHADAP
BASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SENYAWA
HIDROKARBON
(Studi lusus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka)

OLEH

ABDIRINALDI

103016227116

PROGRAM STUDI PENDIDlKAN laMIA
JURVSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGUllUAN
DIN SYARW HIDAYATULLAH
JAKARTA

2008


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi beJjudul: "Pengaruh Pembelajarall KOllstruktivisme dellgall
Strategi Gellerative Learnillg Terhadap Hasil Belajal' Kimia Siswa pada
KOllsep

SCllyawa

Hidrokarboll",

disusun

olch:

Abdi

Rinaldi,

NIM:


103016227116, Program Studi Pendidikan Kimia JUl1lsan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman telah melalui bimbingan
dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang
munaqasyah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jalmrta, 25 Mei 2008

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I

Dra. Etty S vatiningrum. M. Ed
NIP. 131 808296

Pembimbing II

Dewi Mumiati, M.Si

LEMBARPENGESAHANPENGUn
Skripsi berjudul: "Pengaruh Pembelajaran Konstmktivisme dengan

Strategi Generative Learning terhadap Hasi! Beilijar lamia Siswa padll
Konsep Senyawa Hidrokaroon" diajukan kepada Fakultas I1mu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dau telah dinyatakan lulus
dalam Ujian Mlmaqasyah pOOa, 12 Juni 2008 dihadapan dewan penguji. Karena
itu, penulis berhak memperoleh gelar SaJjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Kimia.
Jakarta, 19 Juni 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Tanda Tallgan

Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA)
II'. H. Mahmud M. Siregar, M.Si
NIP. 150 222 933

ヲセ

.u, jviャゥNセ

/


Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA)
Baig Haua Susauti, M.Sc
NIP. 150299475

.2t:, セNャ|イ

Penguji I
II'. H. Mahmud M. Siregu, M.Si
NIP. 150 222 933

:.Ie J"li!l!..FNセ

Penguji II
Dedi Irwandi, M.Si
NIP. 150299 937

..2.3 F_GNセ |ZイA ウ

..,w.pR


Mengetahui:
Dekan Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan,

M\セ

セQAjM

...........


SURAT PERNYATAAN ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Abdi Rinaldi

NIM

: 103016227116


Jurusan/Semester

: PendidikmllPA-Kimia/ X (sepuluh)

Angkatan

: 2003

Alamat

: JI. Jend. Sudirman No. 396 Parit Padang Sungailiat
Bangka 33215

"MENYATAKAN nENGAN SESUNGGUHNYA"

Bahwa

skripsi


dengan

judul

"PENGARUH

PEMBELAJARAN

KONSTRUKTIVISME DENGAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KONSEP SENYAWA
HIDROKARBON" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
I. Nama

NIP

2. Nama

: Ora. Etty Sofyatiningrum, M.Ed
: 131 808296
: Oewi Murniati, M.Si


NIP

Oemikian surat pernyatan ini saya buat dengan sesunggulmya dan saya siap
menerima konsekuensi secara akademis, apabila ternyata skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.

Jakarta, 20 Mei 2008
Yang menyatakan,

A di Rinaldi

ABSTRAK
Abdi Rinaldi. Pengarllh pembeh\iaran konstrllktivisme dengan strategi
generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan
senyawa hidrokarbon (studi kasus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka). Shipsi
Program Studi Pendidikan Kimia Jurtlsan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegmuan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2008.
Penelitian ini bertujuan tl11tuk mengembangkan pembelajaran

konstruktivisme dengan strategi generative learning dalam meningkatkan hasil
belajar kimia siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Setia Budi Sungailiat
Bangka pada bulan Maret sampai dengan April 2008. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode ekSpet1l11en yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Pengambilan sal11peI menggunakan teknik sanlpel
bertujuan. Sampel penelitian berjumlah 35 orang siswa kelas XA sebagai kelas
eksperil11en dan 35 orang siswa keJas XC sebagai keIas kontroI. PengambiJan data
l11enggtmakan instrun1en tes hasil belajar ldmia terhadappretest dan pastiest. Uji
persyaratan sebelum menganalisis data yaitu l\ji normalitas dan uji homogenitas.
Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis nihil (Ho) yaitu tidak ada pengaruh yang
signifikan penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative
learning terhadap hasil belajar kimia siswa dan hipotesis alternatif (Hu) yaitu
terdapat pengaruh yang signifikan penerapar, pel11belajaran konstruktivisme
dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa.
Analisis data menggunakan normalized gain dan uji-t. Dalam peneHtian
ini diperoleh perbedaan sIcor pretest-pastiest nilai rata-rata kelas kontroI sebesar
10,9 dan perbedaan sIcor pretest-pastiest nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar
17. Berdasarkan perhitungan uji-t dengan taraf signifikan 5% (a. = 0,05) diperoleh
harga tlubel sebesar 2,00, thilang untuk kelas kontrol sebesar 10,34 dan thilUng untuk
kelas eksperimen sebesar' 13,01. Karena thilung > ttabel maka dapat disimpulkan

bahwa H o ditolak dan Hn diterima. Dapat diartikan bahwaterdapat pengaruh yang
signifikan terhadap penerapan pembelajar'an konstruktivisl11e dengan strategi
generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa.

Kata kunci: konstruktisl11e, generative learning,pretest-postlest, hasil belajar.

ABSTRACT

Abdi Rinaldi. The influence of constructivism leaming with generative
learning strategy to result of study on chemistry lesson of hydrocarbon (study case
in Setia Budi Senior High School, Sungailiat Bangka). Skripsi Majors Education
of Natural Sciences, Chemical Program Study, Faculty of Sciences Education and
Teachership, Jakarta State Islamic University 2008.
The aim of this research to develop tJle constTtlctivism learning with
generative learning strategy to result of study on chemistry lesson. This research is
conducted at Setia Budi Senior High School Sungailiat bangka from March till
April 2008. The research method used an experiment method, it's including of
two class that is control class and experiment class. The sanlples was teken by
purpossive sampling technique. There were 35 students ofXA as experiment class
and 35 person student of XC as control class. The technique of collecting data

used pretest and posttest instrument.. The regulations test before analyzing data
that is normalitas test and homogenitas test. Hypothesis that raised is null
hypothesis (Ho) which is not significant the influence on application of
constructivism learning with generative learning strategy to result of study on
chemistIy lesson and alternative hypothesis (Ha) that is significant the influence
on aplication of constructivism learning with generative learning strategy to result.
The technique of analyse data used by normalized gain and t-test. The
result show that research get score difference pretest-posttest value average
control class is 10,9 and score difference pretest-posttest value average
experiment class is 17. Meanwhile the result of t-test with compared to ttable on
signiticant level 5% (a = 0,05) is 2,00. t"eollnt for control class is I0,34 and taeollnl
for experiment class is 13,01. Because taellllnl > ttable then get this Ho is refused and
Ha is accepted. So it can be stated that there is a significant the influence on
application of constructivism learning with generative learning strategy to result
of study on chemistly lesson.

Key word: constructivism, generative learning, pretest-posttest, result learn.

KATA PENGANTAR
Bismillaftirraftlfluanirruftim,

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan rahmat dan kanmia-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, hanya kepada-Nya segala pengabdian dan
rasa syukm dikembalikan. Tidak lupa shalawat serta salam penulis haturkan
kepada nabi Muhammad SAW, rasul yang mulia.
Mahasiswa yang akan mengakhiri masa studinya di perguruan tinggi hams
membuat sebuah karya tulis ilmiah berupa skripsi. Alhamdulillah berkat rahmat
Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beJjudul "Pengaruh
})embelajal'an

Konstruktivisme

deugan

Strategi

Generutive

Learning

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Senyawa Hidl'Okarbon
(Stud! Kasus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka)". Skripsi ini merupakan
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan program strata I (S I) di
Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia
Fakllitas IImu Tarbiyal1 dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Mengingat jasa-jasa selama melakukan penditian dan penyusunan skripsi
ini, penulis mendapat bantuan, dorongan, dan arahan dari berbagai pihalc. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas IImu Tarbiyal1 dan Keguman
UIN SyarifI-Edayatullah Jakarta.
2. Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan
Alam Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Baiq Hana Susanti, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan
Alam Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan
Pendidikan IImu Pengetal1llan Alam Fakultas IInm Tarbiyah dan Keguruan
UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

5. Dra. Etty Sofyatiningrum, M.Ed, Dosen Pembimbing I yang telah
menyediakan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan,
pengarahan, dan petunjuknya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dewi Mumiati, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Alam Fakultas
IImu Tarbiyah dan Kegururul yang telah mendidik dan memberikan bekal Hmu
kepada penulis.
8. Fadillah Imam, BA, Kepala Sekolah SMA Setia Budi Sungailiat Bangka,
beserta dewan guru yrulg telah memperkenankan penulis mengadakan
penelitian guna penyelesaian skripsi ini.
9. Wiwiek Asniarti, S.Si, Guru kimia SMA Setia Budi Sungailiat Bangka yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan peneIitian, memberikrul
pengarahan, motivasi dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Siswa-siswi SMA Setia Budi Sungailiat Bangka, khususnya kelas X dan XI
IPA-2 yang telah mengisi instrumen dan menjawab tes hasil belajru' kimia
dalam penelitian ini.
11. Ayahanda Sarlan Mustafa dan Ibunda Nuraini tercinta yang tclah merawat dan
mendidik penulis dcngan kasih sayang, memberikan pengorbanan baik materil
maupun spiritual yang tidak terhitung nilainya, serta senantiasa mendorong
dan mendoa'kan penulis dalanl mengarungi kehiduprul ini.
12. Kakak-kalcak (Fendra, Dede, Ranu) dan adik-adikku (Jaka, Putra, FazaI) yang
selalau

memberikrul

motivasi

drul

dorongan

kepada penulis

dalam

menyelesaikan skripsi ini.
13. Muhibuddin, Syarif, Anto, Amran, Dru:jo, Nu'man, Khaerunisa, Yeyen,
Miralda, dan Friesda, yang selalu memberikan motivasi, semangat dan
perjalanan seru yang menjadi kenangrul yang tidak terlupakan bagi penulis.
14. Ternan-ternan mallasiswa seperjuangan Program Studi Pendidikan Kimia
angkatan 2003.
15. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

PenuEs menyadari bahwa skripsi ini merupakan karya kecil di tengahtengah khazanah ilmu pengetahuan yang sangat luas. Namun penulis tetap
berharap semoga skripsi ini dapat mel1jadi sumbangsih pada

Program Studi

Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan kegllruaan DIN Syarif Hidayatullah khllsllsnya dan masyarakat
umllmnya.
Akhimya hanya kepada Allah jualah penuEs persembahkan semuanya,
semoga kebaikan dan bantuan baik moral maupun materil dari semlla pihak
diterima Allah SWT sebagai anlal shaleh di sisi-Nya dan mendapat balasan yang
berlipat ganda dari-Nya, amino
WllsalllJllllalllikllfll wr. wb

Jakarata, 20 Mei 2008

PenuEs

DAFTARISI

ABSTRAK

i

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR lSI

vi

DAFTAR T ABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

ix

DAFTAR LAMPIRAN

x

BAB I

BAH

n

PENDAHULUAN

"

1

A. Latar Belakang Masalah

I

B. Identifikasi Masalah

9

C. Pembatasan Masalah

9

D. Perumusan Masalah

10

F

10

Manfaat Penelitian

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA I'IKIR DAN
PENGAJUAN HII'OTESIS

11

A. Deskripsi Teoritis

11

1. Pembelajaran Konstruktivisme

11

2. Strategi Generative Learning

24

3. Hasil Belajar

30

4. Pembelajaran Senyawa Hidrokarbon dengan Strategi
(Jeneralive Learning

,

36

5. Pembelajaran Senyawa Hidrokarbon dengan Model
Konvensional

BAB III

39

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

41

C. Kerangka Pikir

44

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian

46

METODOLOGI PENELITIAN

47

A. Tujuan Penelitian

47

B. Tempat dan Waktu Penelitiml

47

C. Metode dan Desain Penelitian

47

I. Metode Penelitian

47

2. Desain Penelitian

48

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

50

E. Alur Penelitian

5I

F. Teknik Pellgumpulan Data

52

G. Kontrol Terhadap Validitas Internal

53

I. Instrumen Hasil Belajar

53

2. Analisis Butir Soal Instmmen

53

H. Teknik Analisis Data

I.

BAB IV

56

I. Uji Persyaratan Analisis Data

56

2. Teknik Pengorganisasian Data

57

3. Analisis Data

57

Hipotesis Statistik

58

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

59

A. Pengujian Persyaratan Analisis

59

B. Deskripsi dan Analisis Data

60

I. Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Prelesl-Posllesl

Kelas Kontrol dan Eksperimen

60

2. Hasil Analisis Penguasaan Konsep Siswa
Tiap Indikator

BAB V

62

3. Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar

65

4. Hasil Analisis Data dengan Uji-t

68

C. Pembahasan Hasil Penelitian

69

KESIMPULAN DAN SARAN

74

A. Kesimpulan

74

B. Saran

74

DAFTAR PUSTAKA

76

LAMPIRAN-LAMPIRAN

79

DAFTAR TABEL

Tabel I Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Pembelajaran
Konstruktivisme
Tabel 2 Desain Penelitian

40
48

Tabel 3 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Pretest-Posttest
Kelas Kontrol dan Eksperimen

61

Tabel 4 Perbedaan Skor Pretest-Posttest pada Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen

61

Tabel 5 Presentase Rata-rata Penguasaan Konsep Hasil Pasttest
Siswa Tiap Indikator pada Kelas Kontrol

62

TabeI 6 Presentase Rata-rata Penguasaan Konsep Hasil Posttest
Siswa Tiap Indikator pada Kelas Eksperimen

62

Tabel 7 Rata-rata Pretest-Posttest dan Persentase Normalized Gain (g)
Hasil Belajar pada Kelas Kontrol

65

TabeI 8 Rata-rata Pretest-Postlest dan Persentase Normalized Gain (g)
Hasil Belajar pada Kelas Eksperimen

65

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Penelitian
Gambar 2

pセイウ・ョエ。

51

Rata-rata Penguasaan Konsep Siswa
Tiap Indikator pada Kelas Kontrol

63

Ganlbar 3 Persentase Rata-rata Pengllasaan Konsep Siswa
Tiap Indikator pada Kelas Eksperimen

64

Gambar 4 Rata-rata Nilai Pretest-Pastiest Kelas KontroI
Berdasarkan Kemampllan Siswa

65

Gambar 5 Rata-rata Nilai Pretest-Pm·tlest Kelas Eksperimen
Berdasarkan Kemampllan Siswa

66

Gambar 6 Persentase Normalized Gain (g) Kelas Konlro!
Berdasarkan Kemampllan Siswa

67

Gambar 7 Persentase Normalized Gain (g) Kelas Eksperimen
Berdasarkan Kemampllan Siswa

67

DAFTAR Lft MPIRAN

Lampiran 1 Silabus dan Sistem Penilaian

79

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen

82

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol

105

Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen

III

Lampiran 5 Soal-soal Pretest dan Posllest

125

Lampiran 6 Kunci Jawaban Soal Pretest-Posllest

131

Lampiran 7 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

132

Lampiran 8 Perhitungan Uji Validitas

135

Lampiran 9 Perhitungan Uji Reliabilitas

136

Lampiran 10 Perhitungan TarafKesukaran Soal

137

Lampiran II Perhitungan Daya Pembeda Soal

139

Lampiran 12 Daftar Nilai Ujian Kimia Semester I Kelas KontTol

141

Lampiran 13 Daftar Nilai Ujian Kimia Semester I Kelas Eksperimen

142

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Kontrol

143

Lampi ran 15 Rekapitulasi Hasil Posllest Kelas Kontrol

145

Lampiran 16 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Eksperimen

147

Lampiran 17 Rekapitulasi Hasil Posllest Kelas Eksperimen

149

Lampiran 18 Nilai Pretest-Posllest Kelas Kontrol

151

Lampiran 19 Nilai Pretest-Posllest Kelas Eksperimen

152

Lampiran 20 Perhitungan Distribusi Frekuensi

153

Lampiran 21 Presentase Rata-rata Pellguasaan KOllsep Hasil Posllest
Siswa Kelas Kontrol

161

Lampiran 22 Pcrsentase Rata-rata Penguasaall KOllsep Hasil Posllest
Siswa Kelas Eksperimen

162

Lampiran 23 Perselltase Pellillgkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol

163

Lampiran 24 Persentase Pellillgkatan Basil Belajar Kelas Eksperimell

164

Lanlpiran 25 Perhitullgall Uji Normalitas

165

Lampiran 26 Uji Normalitas Pretest Kelas KOlltrol

166

Lampiran 27 Uji NOffilalitas Posllest Kelas KOlltrol

167

Lampiran 28 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

168

Lampiran 29 Uji Normalitas Postlest Kelas Eksperimen

169

Lampiran 30 Perhitlmgan Uji Homogenitas Kelas Kontrol

170

Lampiran 31 Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen

172

Lampiran 32 Perhitungan Uji-t Kelas Kontrol

174

Lampiran 33 Perhitungan Uji-t Kelas Eksperimen

176

Lampiran 34 Tabel Nilai "r" Product Moment

178

Lanlpiran 35 Tabel Nilai L Uji Liliefors

180

Lampiran 36 Tabel Distribusi Z

181

Lampiran 37 Tabel Distribusi F

182

L ampmll1
. 38 Ta be I N'I1 aI.""
t U"J1-t

186

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab
Perkembangan

sains

dan

teknologi

secara

keseluruhan

telah

memberikan dampak dalarn berbagai segi kehidupan manusia termasuk bidang
pendidikan yang merupakan salah satu bagian dm1 pembangunan bangsa.
Melalui pendidikan, manusia dapat meningkatkan potensi dasar yang
dimilikinya baik itu potensi fisik, intelektual, emosional, mental, sosial, dan
etika sehingga pendidikan merupakan hal penting yang hams didapatkan
setiap manusia menuju terbentuknya manusia yang berkualitas.
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaJ(si mltara pendidik dengan
peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalarn
Iingkungan pendidikan tertentu. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik
dalarn pengembangml dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapml,
serta karekteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya mauplUl
Iingkungmlllya. I
Pendidikan juga berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial
dan aktual telah dimiliki peserta didik, sebab peserta didik bukanlah gelas
kosong yang harus diisi dari luar. Mereka telah memiliki sesuatu, sedikit atau
banyak, telah berkembang (teraktualisasi) atau sarna sekali masih kuncup
(potensial). Sehingga peran pendidik adalah mengaktualkan yang masih
kuncup, dan mengembangkanlebih lanjut yang baru sedikit atau bmu sebagiml
yang teraktualisasi, semaksimal mungkin sesuai dengml kondisi yang ada.
Dalmu interaksi pendidikml, peserta didik tidak selalu harus diberi atau
dilatih, mereka dapat mencari, menemukan, memecal1kan masalah dan melatih
dirinya sendiri. Kemampuan setiap peserta didik tidaklah sarna, sehingga ada
yang betul-betul

dapal dilepaskan

Ulltuk

mencari,

menemukan,

dan

1 Nalla Syaodih Sllkmadillata, LalJdasalJ Psikalogi PelJdidikalJ, (Balldullg: PT. Remaja
RosJakarya, 2003), hal. 3-4

2

mengembangkan sendiri, tetapi ada juga yang membutuhkan banyak bantuan
dan bimbingan dari orang lain terutama pendidik.
Proses pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan, yaitu
lingkungan keluarga, sekolab dan masyarakat. Faktor-faktor yang ada dalam
masing-masing lingkungan tersebut berpengaruh terhadap proses dan hasil
pendidikan. Kemampuan profesional dan kinerja guru, mutu kurikulum,
sarana-prasarana dan fasilitas pendidikan, biaya, iklim dan pengelolaan
sekolab sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan di

sekolab.

Pendidik8n berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu pengajaran yang lebih
terfokus pada pengembangan segi-segi intelektual, latihan pada segi-segi
keterampilan dan bimbingan pada segi-segi afektif. 2
Secara

fOffilal,

pendidikan

diselenggarakan

di

sekolah.

Penyelenggaraan pendidikan di sekolab lebih dikenal dengan istilab
pengajaran, yaitu proses belajar mengajar yang melibatkan banyak faktor, baik
pengajar, pelajar, dan bahan atau materi, serta fasiJitas maupun lingkungan. 3
Melalui pendidikan, berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, teknologi, normanorma dan nilai-nilai agama dapat dipelihara dan diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Dengan demikian masyarakat tidak hanya memiliki
pengetalman dan keterampilan sehingga dapat menyesuaikan diri dan ikut
berperan aktif di era globalisasi dan kemajuan teknologi tetapi juga menjadi
manusia yang beraldllak mulia. Sehingga melalui pendidikan tersebut akan
dihasilkan

manusia-manusia

yang

bertakwa,

berilmu,

mandiri,'dan

bertanggung jawab. Hal tersebut sejalan dengan apa yang teliera dalam
undang-undang sistem pendidikan nasional pada bab II pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peselia didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maba Esa, berakhlak

2
3

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psika/ogi...• hal. I j
Slameto, Eva/llasi Pendidikan, (Jakarta: Bum! Aksara, 200 I), hal. I

3

mulia, sehat, berilmu, cakap, krcatif, mandiri, dan menjadi warga
4
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah sebagai penyelenggara
sistem pendidikan nasional maupun sekolall-sekolah sebagai salah satu
pelaksanaan sistem pendidikan nasional, antara lain pembaharuan kurikulum,
pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun, penataan organisasi dan manajemen
pendidikan, pengadaan sarana dan prasarana yang lebih memadai, peningkatan
kualitas dan pengell1bangan kompetensi guru, peningkatan cara belajar siswa
aktif, penyempurnaan sistell1, dan sebagainya.
Reformasi di bidang pelldidikan sangat penting terutama sejak
diberlalmkannya Standar lsi tahun 2006 yang secara substansial sarna dengan
KBK yang ditctapkan tahun 2004. Dalam kurikulun1 2006, guru dan pihak
sekolah menelltukan sendiri materi, kegiatan pembelajaran dan indikator
pencapaian yang harns dicapai oleh siswa, dengan tetap mengacu ke Standar
lsi. Dalam peningkatan kualitas pendidikan telah dilakukan berbagai eara yang
penting dalam pelldidikan. Salah satunya adalah penyempumaan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) menjadi Stalldar lsi yang diterjemahkan ke dalam
kurikulum tingkat satuan pell1belajaran (KTSP).
Dalam penerapan KTSP ini, siswa harns mencapai setiap indikator
yang mellgacu pada kompetensi dasar melalui pengalaman belajar yang harns
dilakukan oleh siswa. Dengan kompetellsi yang dimiliki diharapkan siswa
menjadi peserta aktif dalam masyarakat. Dalam KTSP ini, peran guru
mengalami pergeseran. Guru tidak hanya sebagai sumber informasi tetapi juga
menjadi fasilitator yang membeli\jarkan peserta didik. Sebagai fasilitator, guru
harns menciptakan lillgkullgan belajar yang menyenangkan dan membimbing
peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan perubahall dalam
diri peserta didik, baik dalam pengetahuan (kognitit), sikap (afektit), dan
keterampilan (psikomotor). Sepelii yang diwlgkapkan oleh W.S Winkel

4 Undang-undang Sislem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta:
Tamita Utama, 2004), hal. 5

4

tentang belajar yaitu "suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, sikap, pemallaman, selia keterampilan dan perubahan itu
bersikap relatifkonstan dan berbekas".s
Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar memiliki tugas yang
tidak mudah karena ia merupakan faktor yang besar pengamhnya terhadap
pencapaian proses belajar mengajar. Oleh karena ltu, guru dituntut untuk
memiliki sejumlah kemampuan, keterampilan didalam bidangnya, selia
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Banyak sekali jenis
kemampuan, keteran1pilan dan keahlian yang harus dimiliki oleh guru yang
profesional, karena guru mempakan fasilitator maupun motivator bagi siswa.
Diantara kemampuan, keterampilan dan keahlian yang hams dimiliki
oleh seorang guru adalal1 keman1puan untuk menyusun bahan pelajaran dan
keteran1p'Ian menyajikan bahan untuk mengkondisikan keaktifan belajar siswa
serta mengevaluasi keberhasilan siswa untuk mengetalmi pencapaian
belajamya. Karena evaluasi atau penilaian mempakan salal1 satu komponen
penting dari kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui keberhasilan siswa
dalam mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar tersebut.
Untuk mendukung telwujudnya suasana belajar mengajar yang aktif
dan

セエゥ ォュ ウョッ

pada mata pelajaran IPA ada lima karakteristik dan

kemampuan profesional guru yang hams dikembangkan yaitu: (I) Menguasai
kurikulum; (2) Menguasai matcri semua mata pelajaran; (3) Terampil
menggunakan multi metode pembelajaran; (4) Memiliki komitmen yang tinggi
terhadap tugasnya; (5) Memilki kedisiplinan. Hal senada juga disampaikan
oleh Ahmad menyatakan baJ1wa minimal ada lima kompetensi yang hams
dimiliki guru yaitu: (I) Menguasai kurikulum; (2) Menguasai materi
pelajaran; (3) Menguasai berbagai metode dan evaluasi; (4) Dedikasi yang
tinggi dalam pelaksanaan tugas; (5) Disiplin. 6

, W.S Winkel, Psikologi Pengoioron, (Jakarta: Grasindo, 1996), hal. 53
6 Ahmad Safyan, Konstruktivisme dalam Pembelajaran JPAISains, (Prosiding Seminar
Internasional Pendidikan IPA 2007), hal. 10

5

Dengan demikian, guru sebagai pendidik perlu menerapkan berbagai
metode pembelajaran agar terbentuk suasana kelas yang aktif dan konstruktif.
Metode mengajar dengan pendekatan kelompok banyak beraneka ragam.
Setiap metode mempunyai keunggulan dan kelemahtrn dibandingkan dengan
eara lain. Tidak ada satu metodepun dianggap arnpuh untuk segala situasi.
Seringkali terjadi pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan berbagai
metode seeara bervariasi. Dapat pula suatu metode dilaksanakan seeara berdiri
sendiri. Ini tergantung kepada pertimbangan didasarkan situasi belajar
mengajar yang relevan. Agar dapat menerapkan suatu metode yang reIevan
dengan situasi tertentu, perlu dipaharni keadaan metode tersebut, baik
kearnpuhan mauptm tata earanya. Seperti metode eksperimen yang sering
digunakan pada mata pelajaran IPA.
Mata pelajaran IPA merupakan salah satu rumpun mata pelajaran yang
mendapatkan prioritas untuk ditingkatkan kualitas pengajarannya di semua
jenjang pendidikan. Alasannya adalah bahwa IPA sebagai Iandasan iptek,
telall membaw'l pengaruh yang luar biasa besar dart eepatnya pada semua
aspek kehidupan mallusia. Di sarnping itu, dalam mempersiapkan diri
memasuki millenium III atau abad ke-21 yang sangat kompetitif diperlukan
manusia-manusia unggul dalarn bidang iptek, dan diyakini bahwa melalui IPA
dengan pembelajaran keterarnpilan pro,esnya memiliki potensi dan peluang
paling besar untuk ikut andil dalam proses pengembangan manusia yang
berkualiatas terutarna aspek intelektualnya.
Tujuan pembelajaran IPA terkait dengan materi pembelajaran
dikIasifikasikan menjadi dua, yaitu fakta dan konsep/prinsip. Fakta adalah
sesuatu yang dapat diperoleh dengan eara melihat, mendengar atau keaktifan
indera lainnya. Sedangkan konsep atau prinsip ialah pemaharnan yang
mendalam tentang suatu benda atau peristiwa. 7 Dalam naskah Standar lsi mata
pelajaran ilmu pengetahuan alarn dinyatakan bahwa mata pelajaran kimia di
SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemanlpuan sebagai berikut:

7

Ahmad SoJYan, Konstruktivisme dalam ..., hal. 9

6

I. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alanl serta mengagwlgkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Memupuk sikap i1miah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat
bekerja sarna dengan orang lain.
3. Menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana
peserta didik melakukan pengujian hipotcsis dengan merancang percobaan
melalui pemasangan instrumen, pengarnbilan, pengolahan, dan penafsiran
data, serta menyarnpaikan hasil percobaan secm·a lisan dan tertulis.
4. Meningkatkan kesadaran tentmlg terapan kimia yang dapat bermanfaat dml
juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan Iingkungan serta
menyadm·i pentingnya mengelola dan melestarikan lingkllilgan demi
kesejahteraan masyarakat.
5. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan pencrapmmya untuk menyelesaikan masalah dalarn
kehidupan sehari-hari dan teknologi.
6. Menggunakml pengetahuan dasar kimia dalanl kehidupan sehari-hm·i, dan
memiliki

kemarnpuan

dasar

Jdmia

sebagai

landasan

dalam

mengembmlgkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
Agar tujuan-tujuan di atas dapat dicapai siswa, maka pembelajm·annya
harns

mendukung

tujuan

tersebut,

misalnya

pembelajaran

yang

menyenangkan, menantang, dan lain sebagainya. Selain itu, siswa juga harus
mengetahui pentingnya peranan kimia dalmn kehidupan sehari-hari. Fakta di
lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran
yang paling suiit dan menjadi momok bagi peserta didik. Ketidaktahuan
peserta didik mengenai kegunaan kimia dalarn kehidupml sehari-hari menjadi
penyebab mereka lekas bosan dan tidal( tertarik pada pelajaran kimia,
disarnping pengajar kimia yang mengajar secara monoton, metode

7

pembelajaran yang kurang bervariasi, dan hanya berpegang teguh pada diktatdiktat atau buku-buku paket saja. S
Kesulitan siswa yang berakibat rendahnya penguasaan konsep-konsep
kimia tidak terlepas dar! berbagai faktor, salah satunya adalah guru. Dalam
kegiatan belajar mengajar guru memiliki posisi yang menentukan keberhasilan
pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah menmcang, mengelolall, dan
mengevaluasi pembelajaran. Dalam pembelajaran kimia di SMAJMA,
sebagian besar guru kurang inovatif dan kreatif dalam mencari dan
menemukan metode pembelajaran yang dapat merangsang motivasi belajar
siswa. Sebagaian besar guru dalam

ョ。ォイ セァ ・ュ

konsep kimia lebih banyak

menceramahkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, huktJll1-hukum dalam bentuk
yang sudah jadi kepada siswa.

ョ。イ セャ・「ュ p

dengan cara ini menyebabkan

siswa tidak berperan aktif sehingga di dalam pikiran siswa tidak terjadi
perkembangan stmktur kognitif. Oleh kar,ma itu, metode yang diterapkan
guru sering ョ。ォウッ「ュセ

dan kurang merangsang siswa untuk berpikir. 9

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
antara lain dengan merancang sistem pembelajaran yang terus disempurnakan
dan melalui pemilihan pendekatan serta metode yang tepa!. Salah satu upaya
untuk mengatasi hal di atas diperlukan kreativitas guru dalam menerapkan
suatu pendekatan dalam pelajaran kimia sehingga akan mencapai sasaran yang
diharapkan dalam pendidikan, yaitu berkembangnya segi kognitif, afektif, dan
psikomotor siswa. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan
konstruktivisme sebagai pendekatan proses pembelajaran dimana siswa aktif
mem bentuk struktur kognisi berdasarkan konsep yang telah dimilikinya serta
dikaitkan dengan kehidupan sehari-har! yang memberikan kemudahan untuk
siswa mempelajari ilmu kimia secara baik dan benar.

8 Rumansyah dan Yudha Jrhansyuarna, Penerapan Metode Latihan Berstrllklllr da/am
Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, (Jakarta: Jumal

Pendidikan dan kebudayaan, 2002), hal. 235
9 J Nyoman Sum'dana, Pemberian rugas Prapengajaran sebagai Upaya IIntllk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Be/ajar, (Jumal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri
Singaraja, No.2, April 2003), hal. 24

8

Dalam pembelajaran kimia yang berpusat pada siswa, dengan
pendekatan konstruktivisme dan berbasis kompetensi, siswa sebenarnya
berinteraksi dengan benda-benda atau kejadian-kejadian alanl yang dijadikan
sumber baban pelajaran. Sehingga siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam
kegiatan belajar mengajar sedangkan guru sebagai fasilitator yang hanls lebih
demokratis dalam mengajar, belwawasan lebih luas karena pengajarannya
bukan hanya sekedar transfer ofknowledge.
Dalam pembelajaran kimia pada konsep senyawa hidrokarbon, materi
tersebut diajarkan di kelas X pada semester 2. Salab satu upaya penulis dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep senyawa hidrokarbon adalab
dengan menerapkan pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative

learning. Pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning
iill mengedepankan aktivitas siswa dalam setiap interaksi edukatif untuk dapat
melakukan elcsplorasi dan menemukan pengetabwmnya sendiri. Dimana
tersedianya ruang yang lebih baik bagi keterlibatan siswa di dalam kelas,
melakukan eksplorasi serta menggali secara lebih dalam kemampuan, potensi,
dan sikap perilaku yang terbuka.
Implementasi strategi generative learning dapat membangkitkan rasa
ingin tabu siswa tentang dunia kimia dan persoalan-persoalan kimia yang
terkadang membuka peluang bagi siswa memberikan pemikiran yang di luar
dugaan guru. Dengan penerapan strategi generative learning, beberapa konsep
yang dirasakan sulit bagi siswa mel.jadi lebih mudab dipabami karena
pembelajaran terfokus pada ide-ide awal siswa menuju konsep ilmiab.
Bel'dasarka'1 fenomena yang terjadi seperti pada konsep senyawa
hidrokarbon yang diajarkan di kelas X, maka penulis mencoba melakukan
pengkajian i1miall berdasarkan penelitian tel'hadap efektivitas pembelajaran
konstruktivisme dengan strategi generative learning dan pel'anannya dalam
meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada konsep senyawa hidrokarbon.

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas ada
beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu sebagai berikut:
I. Bagaimana caranya agar siswa bersifat aktif dalan1 proses pembelajaran.
2. Bagaimana usaha pendidik dalan1 menciptakan suasana belajar mengajar
yang aktif dan konstruktif.
3. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia
4. Model pembelajaran apakah yang tepat digunakan dalam pembelajaran
kimia.
5. Apakah

pengaruh

pembelajaran

konstruktivisme

dengan

strategi

generative learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masahl!t

Agar memudahkan dalam penyusunan skripsi ini dan melakukan
penelitian lebih terarah, sasaran yang hendak dicapai lebih jelas serta tidak
menimbulkan

penafsiran

yang

berbeda,

maka

penulis

l11embatasi

permasalahan ini sebagai berikut:
I. Model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu model pel11belajaran
konstruktivisme dengan strategi generative learning.
2. Pengaruh

pel11belajaran

mengacu

pada

penguasaan

konsep

dan

peningkattl11 hasil belajar dari aspek kognitif yaitu dari hasil belajar kil11ia
siswa sebelul11 (pretest) dan sesudah (postlest) penerapan model
pel11belajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning pada
konsep senyawa hidrokarbon.
D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi

dan pembatasan masalah

yang telah

dikemukakan di atas maka masalah yang akan dicari jawabannya dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: "Apakah penggunaan model
pembelajaran

konstruktivisme

dengan

strategi

generative

learning

berpengaruh terhadap hasil belajar Hmia siswa pada konsep senyawa
hidrokarbcm?".

10

E. Manfaat l'enelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat yaitu sebagai berikut:
I. Dapat memberikan informasi kepada gum kimia tentang

ー・ュ「 ャセェ。イ ョ

konstmktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Diharapkan menjadi masukan bagi peneliti dan calon gum kimia
SMAIMA lainnya mengenai hal-hal yang baik dalam meningkatkan hasil
belajar siswa melalui pembelajaran konstmktivisme.
3. Dapat meningkatkan kompetensi yang ada pada diri slswa dan
meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas.

BAD II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pembelajaran Konstruktivisme

a. Pengertian Pembelajaran Konstruktivisme
Konstruktivisme menjadi kata kunc.i dalam han1pir setiap
pembicaraan

mengenai

pembelajaran

di

berbagai

kalangan.

Konstruktivisme ini yang menjadi sumber terhadap berbagai seruan
dan kecenderungan yang n1lilleul dalan1 dunia pendidikan. Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian konstruktivisme, antara lain:
menurut Palina, konstruktivisme merupakan "salah satu aliran filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kila merupakan
hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri".' Pengetahuan merupakan
akibat dari suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang teljadi
melalui serangkaian aktivitas seseorang (siswa).
Kartimi mengartikan konstruktivisme sebagai "salah satu
filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetalman seseorang
adalah konstruksi orang itu sendiri".2 Setiap individu mengkonstruksi
penge