Mikroba Endofit UJI AKTIVITAS NATIJAMUR Candida albicans OLEH 32 ISOLAT JAMUR ENDOFIT TUMBUHAN RARU (Cotylelobium melanoxylon.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Negeri Medan yang beralamat di Jalan Williem Iskandar Pasar V Medan, 20221. Penelitian dilakukan pada Juli sampai Oktober 2016. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah erlenmeyer ukuran 250 ml dan 500 ml, gelas ukur 500 dan 1000 ml, hotplat magnetic, inkubator, autoklaf TOMY ES – 315, laminar air flow, lemari es, magnetic stirrer, orbital shaker, timbangan analitik, tabung reaksi, cawan petri, cotton bud, jarum ose,pembakar bunsen, spatula, pinset, jangka sorong dan kamera.

3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah agar, aquadest steril, dextrose, kentang, kapas, kertas cakram, kertas pembungkus, kertas label dan plastic seal . Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni jamur Candida albicans dan 32 isolat jamur endofit dari jaringan di bawah kulit batang tumbuhan raru Cotylelobium melanoxylon Pierre. Candida albicans diperoleh dari Laboratorium Biologi Universitas Sumatera Utara.

3.3. Prosedur Penelitian

Untuk mendapatkan atau mengetahui daya hambat jamur endofit dari jaringan di bawah kulit batang tumbuhan raru Cotylelobium melanoxylon Pierre terhadap jamur Candida albicans, maka perlu dilakukan beberapa prosedur penelitian. Adapun prosedur tersebut dibagi menjadi tiga tahap yakni mengambil jaringan tumbuhan raru; mengisolasi jamur endofit; menguji daya hambat isolat jamur endofit terhadap pertumbuhan jamur patogen dalam penelitian ini adalah Candida albicans . Di bawah ini disajikan skema penelitian. Isolasi jamur endofit Uji daya hambat Mengambil jaringan

3.3.1. Pengambilan Jaringan Tumbuhan

Jaringan di bawah kulit batang tumbuhan raru Cotylelobium melanoxylon Pierre telah diambil oleh Idramsa dkk. 2015. Tumbuhan raru tersebut terdapat di hutan sekitar Desa Sibunga-bunga, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Tumbuhan itu berada di titik koordinat 01 50’45” N; 98 46’25” E yang tumbuh pada ketinggian 750-800 di atas permukaan laut dengan tingkat keasaman pH tanahnya 6,4. Jaringan di bawah kulit batang tumbuhan raru Cotylelobium melanoxylon Pierre disayat. Sayatan tersebut dimasukkan ke dalam kotak. Kemudian sayatan itu dipelajari di laboratorium untuk mengetahui mikroba yang ada pada jaringan tersebut.

3.3.2. Mengisolasi Jamur Endofit

Untuk mengisolasi jamur endofit dari jaringan di bawah kulit batang tumbuhan raru Cotylelobium melanoxylon Pierre, jaringan yang sudah diambil harus dibersihkan atau disterilkan terlebih dahulu. Setelah itu, setelah jaringan bersih, dilakukan pengisolasian di media PDA Potato Dextrose Agar. Pembersihan jaringan dan pengisolasian pada penelitian ini merujuk pada Pratiwi dkk. 2014. Jaringan yang telah diambil dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air suling yang mengalir untuk menghilangkan kotoran di bagian permukaan jaringan. Setelah itu jaringan ditiriskan dan dibagi menjadi beberapa potongan yang berukuran lebih kecil. Potongan jaringan tersebut kemudian direndam dalam larutan etanol 96 selama satu menit. Lalu direndam kembali dalam larutan natrium hipoklorida selama lima menit, lalu dengan larutan etanol 70 selama satu menit. Jaringan dibakar di atas api bunsen beberapa saat. Kemudian jaringan dibilas kembali dengan menggunakan aquadest steril sebanyak dua kali dan hasil dari air bilasan tersebut diletakkan dalam cawan petri untuk dilakukan pengujian terhadap efektivitas sterilisasi permukaan dengan tiga kali pengulangan. Setelah mensterilisasi permukaan, jaringan dikeringkan di atas kertas saring steril selama beberapa menit. Kemudian jaringan diletakkan pada media