Nilai Perusahaan Transparansi Landasan Teori .1 Teori Keagenan Agency Theory

on uncertain positions Tax shelter activity Indicator variable for firms accused of engaging in tax shelter Firm identified via firm disclosre, the press, or IRS confidential data Marginal tax rate Simulated marginal tax rate Present value of taxes on an additional dollar of income

2.1.5 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah persepsi penilaian investor terhadap perusahaan yang dicerminkan dengan harga saham Sugiyono, 2010. Tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Kenaikan harga saham akan memberikan keuntungan dan kemakmuran bagi pemegang saham. Tobin’s Q merupakan salah satu proksi untuk mengukur nilai perusahaan. Tobin’s Q dikembangkan oleh James Tobin 1967 dan dinilai dapat memberikan informasi yang paling baik, karena rasio ini dapat menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi dalam kegiatan perusahaan seperti terjadinya perbedaan crossectional dalam pengambilan keputusan investasi Simarmata, 2012. Semakin besar nilai Tobin’s Q maka semakin besar nilai perusahaan dan mengindikasikan perusahaan memiliki prospek yang baik. Hal ini karena nilai pasar asset perusahaan lebih besar dibandingkan nilai buku asset perusahaan yang berarti semakin besar kerelaan Universitas Sumatera Utara investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut Sukamulja, 2004. Nilai perusahaan mengindikasikan tingkat kemakmuran yang didapat oleh pemegang saham. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham Simarmata, 2012. Pemegang saham akan melakukan segala upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan sehingga tingkat kesejahteraannya meningkat. Bagi perusahaan yang telah go public, maka nilai perusahaannya akan tercermin dari harga saham yang terdapat di bursa. Nilai perusahaan dapat meningkat jika perusahaan dikelola oleh orang yang kompeten.

2.1.6 Transparansi

Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau. Menurut Ilmiani et al. 2014 transparansi diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Transparansi informasi menjadikan akses informasi menjadi transparan dan mudah untuk diakses oleh investor sehingga dapat meminimalisir perilaku oportunistik manajer dalam melakukan penghindaran pajak sehingga mengurangi resiko deteksi dan resiko yang diakibatkan oleh asimetri Universitas Sumatera Utara informasi dari kebijakan penghindaran pajak yang dilakukan oleh manajer perusahaan Chen et al., 2010. Prinsip dasar transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan oleh perusahaan Tjager et al., 2003. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan kualitas informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang jelas, akurat dan tepat waktu serta dapat dibandingkan dengan indikator-indikator yang sama. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas, mengembangkan teknologi informasi dan sistem informasi akuntansi manajemen untuk menjamin adanya pengukuran kinerja yang memadai dan proses pengambilan keputusan yang efektif oleh dewan komisaris dan direksi termasuk juga mengumumkan jabatan kosong secara terbuka. Transparansi juga merupakan salah satu prinsip penerapan Good Corporate Governance, berdasarkan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia tahun 2006 dijelaskan bahwa transparansi merupakan pengungkapan kinerja perusahaan secara akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi atas hal-hal penting perusahaan. Untuk menjaga tujuan dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan dan dipahami oleh stakeholders. Dengan kata lain, prinsip transparansi menghendaki adanya keterbukaan dalam melaksanakan proses Universitas Sumatera Utara pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam penyajian disclosure yang dimiliki oleh perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Nilai Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Earning Response Coefficient dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 12

Pengaruh Nilai Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Earning Response Coefficient dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Nilai Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Earning Response Coefficient dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 1 6

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 2 11

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 10

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 20

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 1 3

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 17

PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN TRANSPARANSI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN2012

0 1 16