Latar belakang pendidikan orang tua dari kelas X A terdiri dari lulusan SD berjumlah 20, lulusan SMP berjumlah 4, lulusan SMA berjumlah 8, sedangkan
Sarjana 2 orang. Dengan demikian mayoritas pendidikan orang tua dari kelas X A tersebut adalah Sekolah Dasar.
Mayoritas latar belakang pekerjaan orang tua siswa kelas X A adalah petani, sedangkan latar belakang pendidikan orang tua dari kelas X A adalah
Sekolah Dasar, namun demikian pada umumnya orang tua memiliki perhatian terhadap belajar putra-putrinya. Orang tua selalu memberi motivasi kepada anak-
anaknya agar belajar yang rajin sehingga akan mendapatkan keberhasilan. Kendatipun demikian, masih ada sebagian anak yang tidak mau rajin
belajarn, siswa mau belajar apabila akan ada ulangan. Sebagian besar siswa ketika di luar jam sekolah memanfaatkan waktunya untuk membantu orang tuanya ke
sawah. Dilihat dari segi ekonomi orang tua sekitar 50 dari orang tua yang
berekonomi cukup dan kebanyakan mata pencahariannya bertani. Orang yang berekonomi lebih dari cukup kira-kira sekitar 5. Kebanyakan mereka tinggal di
pedesaan. Kelas yang dijadikan subjek penelitian ini adalah kelas X A, hal ini disesuaikan dengan pokok pembahasan penelitian yaitu pembelajaran
keterampilan berbicara.
D. Data dan Sumber Data
Data penelitian ini diperoleh dari proses pembelajarn berbicara , keterampilan siswa dalam berbicara serta kemampuan guru dalam menyusun
rencana pembelajaran serta pelaksanaan pembelajaran, penggunaan strategi pembelajaran di kelas. Data penelitian ini dikumpulkan dari ;
1. Informasi dari guru Bahasa Indonesia kelas X yaitu Ibu Sri Pudyastuti, S. Pd dan Budi Pria Wijaya selaku siswa X A
2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya proses pembelajara dikelas XA SMA Negeri 1 Tangen
3. Dokumen atau arsip yang berupa Kurikulum, Rencana Pelaksana Pembelajaran, buku penilaian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data meliputi pengamatan, wawancara, kajian dokumen, angket dan tes.
1.Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh peneliti di kelas yang sedang dilaksanakan
pembelajaran. Peneliti duduk di tempat yang strategis atau tempat yang paling leluasa untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan terhadap guru
dipusatkan pada aktivitas guru dalam pembelajaran dengan strategi bertukar pasangan.
Pengamatan terhadap siswa diarahkan pada tingkat peran serta siswa dalam mengikuti pembelajaran, misal keaktifan bertanya atau menanggapi
pembelajaran baik dari guru maupun siswa lain.
2. Wawancara
Wawancara dilaksanakan guru dan peneliti pada tanggal 3 Mei 2010. Wawancara dan hasil pengamatan dikaji tentang permasalahan-permasalahan
dalam pembelajaran kemudian didiskusikan. Dalam diskusi dibahas tentang kelemahan dan kelebihan serta sarana penunjang yang berkaitan dengan
pembelajaran yang dilakukan guru.serta mengembangkan hasil dari pengamatan dalam proses belajar mengajar. Wawancara juga dilakukan setelah tindakan
dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari seorang guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, serta tindak lanjut dari seorang guru dalam menerapkan
metode tersebut dalam pembelajaran berikutnya. 3. Kajian dokumen
Kajian dilakukan terhadap arsip yang ada yaitu, kurikulum, RP yang disusun guru, materi pembelajaran serta hasil penilaian yang diberikan guru. Pengkajian
meliputi materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran serta media yang digunakan.
4.Angket Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui hal yang berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran berbicara. Angket diberikan sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah tindakan akhir dilaksanakan. Berdasarkan angket tersebut
dapat diketahui peningkatan pembelajaran keterampilan berbicara siswa
5. Tes Tes digunakan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang dicapai siswa
setelah diadakan tindakan. Tes diberikan pada awal dimaksud untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan siswa dalam pembelajaran berbicara, tes juga
diberikan pada setiap akhir siklus dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar.
F. Validitas Data