Tabel 5.20. Penilaian Postur Tubuh Siswa Kedua No
Gambar Keterangan
1 1.
Lengan atas : 64 2.
Lengan bawah : 150 dan bahu naik
3. Pergelangan tangan : 20
dan lengan bekerja melewati garis tubuh
4. Putaran pergelangan tangan : berada
pada posisi tengah putaran tubuh 5.
Aktivitas : Pengulangan 6.
Beban : 2 kg 7.
Leher : 16 8.
Batang tubuh : 46 dan bengkok
9. Kaki : Seimbang
dan bengkok
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan penilaian postur tubuh siswa kedua pada Tabel 5.20 dapat diketahui bahwa skor akhir postur tubuh adalah 7, level resiko tinggi dan kategori tindakan
memerlukan tindakan sekarang juga.
5.3 Perhitungan Data Antropometri Tubuh Siswa
5.3.1 Perhitungan Rata-rata dan Standard Deviasi
Rumus yang digunakan dalam perhitungan nilai rata-rata untuk masing- masing dimensi tubuh adalah:
n X
n X
. . . . X
X
Χ
n n
2 1
∑
= +
+ +
=
Dimana : n = Banyaknya pengamatan
n
ΣX
= Jumlah pengamatan ke n
X
= Rata-rata Sebagai contoh perhitungan untuk data dimensi BB berat badan. Nilai rata-rata
pada dimensi berat badan siswa adalah:
Universitas Sumatera Utara
26, 3 137
. . . , 0
1 X
= +
+ +
= ,
36 ,
25 9
Dalam menentukan standard deviasi yaitu penyimpangan nilai rata-rata yang standard. Rumusnya adalah seperti berikut:
1 n
X X
σ
2 i
− −
=
∑
Sebagai contoh perhitungan nilai standard deviasi pada data BB berat badan siswa adalah sebagai berikut:
8, 19
σ
1 137
- 36, 0
. . . -
25, 0 19, 0
σ
2 2
2
= +
+ +
= -
26,3 26,3
26,3 -
5.3.2 Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data digunakan untuk mengendalikan data yang ditolak karena tidak seragam. Apabila dari data yang sudah dikumpulkan terdapat data
yang tidak seragam out of control, maka data tersebut akan dibuang. Setelah itu dilakukan revisi data dengan membuang data yang out of control kemudian
melakukan perhitungan untuk nilai rata-rata, standard deviasi, BKA dan BKB baru. Pada uji keseragaman data antropometri ini digunakan tingkat keyakinan
95 dan tingkat ketelitian 5, digunakan nilai z = 1,96. Revisi yang dilakukan adalah sebanyak 2 kali, apabila setelah revisi kedua data tersebut belum juga
seragam, maka data dimensi tersebut diasumsikan telah seragam.
Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung BKA batas kelas atas dan BKB batas kelas bawah adalah sebagai berikut:
σ
1, 96 X
BKA
+ =
Universitas Sumatera Utara
σ
1, 96 X
BKB
− =
Apabila X
min
BKB dan X
max
Apabila X BKA, maka data seragam.
min
BKB dan X
max
Untuk dimensi berat badan, perhitungan BKA dan BKB adalah sebagai berikut. BKA, maka data tidak seragam.
BKA =
σ
1, 96 X
+
= 26,3 + 1,96 8,19 = 42,4
BKB =
σ
X
96 ,
1 −
= 26,3 – 1,96 8,19 = 10,2
Selanjutnya, hasil uji keseragaman data dibuat dalam bentuk peta kontrol. Adapun peta kontrol uji keseragaman data pertama untuk dimensi berat badan siswa serta
revisi I dan revisi 2 secara berturut-turut dapat dilihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.4. dan Gambar 5.5.
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Gambar 5.4. Peta Kontrol Berat Badan Siswa
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Gambar 5.5. Peta Kontrol Berat Badan Siswa Revisi I
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Gambar 5.6. Peta Kontrol Berat Badan Siswa Revisi II
5.3.3 Uji Kecukupan Data