Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Metode Pengumpulan Data

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental untuk mengetahui aktivitas antibakteri yang terdapat pada ekstrak jahe terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif serta untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan aktivitas antibakteri ekstrak jahe pada bakteri Gram positif dan Gram negatif.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi pada bulan September-November 2014.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah isolat bakteri Gram positif Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus dan bakteri Gram negatif Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi yang dibiakan pada laboratorium Mikrobiologi FK USU, yakni Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae.

4.4 Bahan dan Alat Penelitian

4.4.1 Bahan Penelitian Bahan penelitian yang dipakai adalah : • Rimpang Jahe Merah sebanyak 4 kg • Pelarut etanol 96 5 liter • Isolat bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae • Media agar darah • Media Mueller Hinton Broth MHB Universitas Sumatera Utara • Spritus • Alkohol 70 • Kapas steril • Kertas saring • Kertas perkamen • Alumunium foil • Formalin 1 • NaCl 0,85 4.4.2 Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : • Inkubator • Wadah penampung simplisia • Timbangan • Blender • Batang pengaduk • Pisau stainless • Infus set makro • Tabung reaksi • Rak tabung reaksi • Kompor gas • Wajan • Pipet mikro • Ose • Bunsen • Cawan petri • Gelas ukur • Erlenmeyer • Vorteks • Lumpang Universitas Sumatera Utara • Botol kosong • Pot plastik

4.5 Metode Pengumpulan Data

4.5.1 Ekstraksi Rimpang Jahe Merah Rimpang jahe merah sebanyak 4 kg terlebih dahulu dicuci bersih, diiris tipis, ditimbang, kemudian dikeringkan dalam lemari pengering dan dikondisikan dalam keadaan steril selama 5 hari. Rimpang selanjutnya dibentuk menjadi serbuk simplisia dengan menggunakan blender hingga menjadi serbuk sebanyak 1000 gram dan dimasukan ke dalam suatu wadah dan dimaserasi dengan etanol 96 sebanyak 3 liter selama 5 hari. Selama proses maserasi, maserat diaduk sesekali dengan keadaan etanol dapat merendam simpilisia. Setelah 5 hari direndam, dilakukan perkolasi terhadap simpilisia dengan menggunakan perkulator yang pada bagian ujungnya disumbat dengan kapas basah dan dilapisi dengan kertas saring. Bagian ujung perkolator disambungkan dengan wadah penampung maserat cair dengan menggunakan infus set makro dan dalam keadaan dibuka sampai tidak ada lagi tetesan maserat cair yang dapat diperkolasi. Prosedur maserasi diulang kembali menggunakan residu yang dimaserasi dengan etanol 96 sebanyak 2 liter dan diikuti dengan proses perkolasi hingga didapatkan maserat cair sebanyak ± 3,5 liter. Seluruh maserat kemudian digabung dan diuapkan diatas wadah berisi air hingga didapatkan ekstrak kental jahe merah dengan pelarut etanol. Ekstrak kemudian ditempatkan dalam tabung steril. Hasil ekstraksi murni dianggap sebagai konsentrasi awal 100. 4.5.2 Pembuatan Seri Konsentrasi Ekstrak Larutan ekstrak jahe merah dengan konsentrasi 100 dihasilkan dengan mengambil 1 ml larutan ekstrak dan 1 ml etanol 96 sebagai pelarutnya. Pengenceran konsentrasi ekstrak jahe merah dilakukan dengan cara mengambil 1 ml dari larutan ekstrak konsentrasi 100 dari tabung pertama kemudian ditambah dengan 1 ml etanol 96 untuk mendapatkan larutan 50 , selanjutnya diambil 1 ml dari larutan hasil 50 dimasukkan dalam tabung reaksi yang baru dan Universitas Sumatera Utara ditambahkan 1 ml etanol 96 sehingga diperoleh larutan konsentrasi 25 , cara yang sama dilakukan untuk mendapatkan hasil pengenceran 12.5 , 6.25 , 3.13 , dan 1.56 . Pada pengenceran terakhir yakni 1.56 , larutan diambil 1 ml kemudian dibuang. 4.5.3 Pembuatan Suspensi Bakteri Koloni bakteri diambil dan dilarutkan dalam NaCl yang kemudian disetarakan dengan McFarland 0,5. Setelah itu, koloni bakteri diambil sebanyak 1 ml untuk dimasukkan dalam tabung yang berisi 1 ml media Mueller Hinton Broth MHB tiap tabungnya. Suspensi bakteri lalu diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 2 jam. 4.5.4 Alur Kerja Uji Antibakteri Setelah diinkubasi, rak berisi 9 tabung suspensi bakteri kemudian dikeluarkan untuk diuji MIC atau Minimum Inhibitory Concentration. Tabung- tabung tersebut kemudian diberi label sesuai kadar konesntrasi ekstrak jahe merah yang akan dimasukkan 100,50,25,dst. dan tabung yang menjadi kontrol positif serta kontrol negatif. Ekstrak jahe merah yang telah diencerkan sesuai konsentrasi yang diinginkan kemudian dimasukkan pada tabung pertama hingga ke-7 yang berisi suspensi bakteri. Tabung ke-8 adalah kontrol positif atau kontrol pertumbuhan yang hanya berisi 1 ml suspensi bakteri. Tabung ke-9 adalah kontrol negatif yaitu berisi suspensi bakteri yang telah ditetesi formalin. Kemudian seluruh tabung diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Setelah 24 jam, dilakukan pengamatan kekeruhan pada seluruh tabung secara visual. Selanjutnya dilakukan uji MBC Minimum Bactericidal Concentration yaitu dengan mengambil 1 ose dari tiga tabung yang hasilnya mendekati kontrol positif jernih dan diinokulasi pada media agar darah. Inkubasi dilakukan selama 24 jam pada suhu 37ºC. Setelah 24 jam, kemudian diamati adanya pertumbuhan bakteri pada medium agar darah tersebut. Percobaan dilakukan untuk setiap spesies bakteri yang diujikan. Universitas Sumatera Utara

4.6 Metode Analisa Data

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 5 68

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 13

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 2

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jahe terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae secara In vitro

0 0 12

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jahe terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae secara In vitro

0 0 2

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jahe terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae secara In vitro

0 1 4

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jahe terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae secara In vitro

0 0 17

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jahe terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae secara In vitro

0 1 3

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jahe terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae secara In vitro

0 0 5