Saran KESIMPULAN DAN SARAN

61 DAFTAR PUSTAKA Ade Setiawan. 2010. Artikel Survey dan Evaluasi Lahan. http:www. Ilmutanah.unpad.-ac.idresourcesartikelsurvey-dan-evaluasi-lahan. Diakses Tanggal 15 Desember 2015. Adhi Sudibyo. 2011. Zonasi Konservasi Mangrove di Kawasan Pesisir Pantai Kabupaten Pati. Skripsi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.101 halaman. Agus, I., Krisdianto, Sumarni G. 2006. Sari Hasil Penelitian Bambu.http:www.dephut.go.idINFORMASIlitbangtelitibambu.htm online. Diakses pada tanggal 12 desember 2015. Alamendah, 2011.Jenis-jenis Bambu di Indonesia.Diakses 27 Oktober 2011 dari http:alamendah.wordpress.com20110128jenisjenis-bambu-di- indonesia. Alamsyah Ridho, Oding Affandia, Ridwanti Batubara. 2012. Analisis potensi ketersediaan dan pemasaran bambu balangke gigantochloa pruriens Widjaja dihutan rakyat bambu desa timbang lawan kecamatan bahorok kabupaten langkat dalam industry dupa bambu. Fakultas Pertanian USU, Medan. Arikunto dan Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Bambang Wisnu Broto. 2015 arikel gununkidul galakan budidaya bambu. http:harianjogja.bisnis.comread2015100715253gunungkidul- galakkan-budidaya-tanaman-bambu. Diakses tanggal 12 januari 2016. Berlin, N. V. A., dan Estu, R. 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Penebar Swadaya. Jakarta. BPS Kabupaten Gunungkidul, 2010.Data administatif kabupaten Gunungkidul. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 1992. Manual Kehutanan. Depertemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta. Goeswono Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor : Departemen Ilmu-Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Hendy Indra Setiawan. 2013. Skripsi : Kajian Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jati di Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UniversitasMuhammadiyah Purwokerto. httphydrast88.blogspot.com 201303 proposal-skripsi.html. 29 halaman. Diakses pada tanggal 26 Desember 2015. ITTO. 1994. Subtitude Bamboo for Timber in China . A Final Report of Project PD12491 REV. I M.Bamboo Information Center.Chinese Academy of Forestry, Beijing, China. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2011. Menggali Peluang Ekspor Untuk Produk Bambu. SST: DJPENMJL002122011 Edisi Desember. RidwantiBatubara2002.PemanfaatanBambudiIndonesia. http:library.usu.ac.iddownloadfphutan-ridwanti4pdfsoftfile. Diakses pada tanggal 10 januari 2016. Muthukumar T., Udaiyan K., 2006. Growth of nursery-grown bamboo inoculated with arbuscular mycorrhizal fungi and plant growth promoting rhizobacteria in two tropical soil types with and without fertilizer application. New Forests 2006 Volume: 31, Issue: 3, pp. 469-485. N. Berlian, V.A. dan E. Rahayu. 1995. Budidaya dan Prospek Bisnis Bambu. Penebar Swadaya. Jakarta. Masri Singarimbun dan Sofian Efendi.1989. Metodelogi Penelitian Survei. LP3ES: Jakarta.Halaman 156 Otjo dan Atmadja, 2006. Bambu, Tanaman Tradisional Yang Terlupakan. http:www.freelists.orgarchivesppi09-2006msg00010.html. Diakses pada 25 Desember 2015. Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Sastrapradja, S,.Niniek W.S., Sarkat D., Rukmini S. 1977.Jenis - Jenis Kayu Indonesia.LembagaBiologi Nasional-LIPI. Bogor. Hal 49. Sharma YML. 1980. Bamboo in the Asia Pacific Region . Bamboo Research in Asia.Procceding of Workshop held in Singapore, 28-30 Mei 1980, hal :99-120. Skoog. D. A., Donald M. West, F. James Holler, Stanley R. Crouch, 2000. Fundamentals of Analytical Chemistry .Hardcover: 992 pages, Publisher: Brooks Cole. Suharjito, D. 2007. Hutan Rakyat: Kreasi Budaya Bangsa. WALHI, Jawa Barat. Sutiyono. 2002. Budidaya bambu. Peniliti pusat penelitian dan pengembangan peningkatan produktifitas hutan, Bogor. Sutiyono, Hendromono, Marfu’ah, Ihak. 1996. Teknik Budidaya Tanaman Bambu. Pusat Litbang Hasil Hutan, Bogor. Sutiyono.2012. Budidaya Bambu. Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan produktivitas Hutan, Bogor. Sutiyono, 2010. Tanaman bambu petung taiwan Dendrocalamus latiflorus di Kaliurang,Yogyakarta. Komunikasi personal. Widjaja, W. S. 1995. Perilaku Mekanika Batang Struktur Komposit Lamina Bambu dan Phenol Formaldehida, Thesis S2, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tidak diterbitkan. http:mediats.uns.ac.id [10 Oktober 2013] Wikipedia.2014.PathukGunungKidul.https:id.wikipedia.orgwikiPatuk,_Gunun g_Kidul. Diakses pada 10 Januari 2016. 1 SEMINAR HASIL PENELITIAN IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA TANAMAN BAMBU DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL STUDI KASUS DI KECAMATAN PATUK SKRIPSI Oleh: Dwi Yuda Lian Saputra 20100210029 Program Studi Agroteknologi FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016 2

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara penghasil bambu yang cukup besar. Banyak manfaat yang dapat diambil dari pohon bambu, hal ini terlihat dari produk-produk yang dihasilkan. Setiap provinsi di Indonesia mempunyai tanaman bambu, baik tumbuh secara liar, ataupun sengaja ditanam di lahan perkebunan. Bambu dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengurangan penggunaan kayu di hutan yang semakin terbatas keberadaannya. Di desa-desa, pemanfaatan bambu seringkali terlihat pada perlengkapan rumah tangga. Namun, sekarang makin berkembang menjadi berbagai macam keperluan industri, sehingga bagi masyarakat di Pedesaan dikategorikan sebagai penunjang utama perekonomian masyarakat desa. Bambu menjadi salah satu komoditas yang memiliki prospek cukup menjanjikan bila dikembangkan dalam skala luas di sektor kehutanan. Tanaman bambu merupakan tanaman yang mudah untuk dibudidayakan dan memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi. Akan tetapi masyarakat masih menganggap bambu sebagai tananam yang kurang komersil sehingga pengusahaan bambu kurang diminati Diniaty dan Sofia, 2000. Dari aspek sosial dan ekonomi, tanaman bambu yang telah merata di daerah-daerah pedesaan dan dapat dikatakan merupakan tanaman yang merakyat telah mampu mengangkat perekonomian masyarakat sebagai penghasilan yang utama atau tambahan Batubara, 2002.

B. Perumusan Masalah

Tanaman bambu merupakan komoditas yang memiliki prospek cukup menjanjikan bila dikembangkan dalam skala luas di sektor kehutanan, namun pada perjalananya eksploitasi tanaman bambu menunjukkan tingkat yang memprihatinkan. Banyaknya penebangan tanaman bambu yang tidak diikuti dengan upaya untuk melestarikannya mengakibatkan ketersediaan tanaman bambu yang semakin sedikit.Upaya pengembangan tanaman bambu dapat dimulai dengan ketersediaan lahan potensial untuk pengembangan tanaman bambu. Maka dari itu diperlukan 3 upaya identifikasi potensi kawasan untuk pengembangan budidaya tanaman bambu Studi Kasus Di Kecamatan Patuk.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi budidaya tanaman bambu di Kecamatan Patuk Gunungkidul.