Hipotesis Penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timeliness Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

38 Informasi pada laporan keuangan harus tersedia untuk para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. Oleh karena itu, ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan auditan ke Bapepam merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi, agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Melalui kerangka konseptual diatas ingin dilihat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel dependen adalah Ketepatan Waktu timeliness Pelaporan Keuangan, sedangkan yang menjadi variabel independen adalah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Tingkat leverage, Kualitas KAP, Kompleksitas Operasi Perusahaan, Likuiditas, Umur Perusahaan, dan Auditor Switching.

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Nasution 2000 dalam Rochaety dkk, 2007: 31, bahwa hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih harus diuji, dimana suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Perumusan hipotesis dapat dikembangkan berdasarkan hubungan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu timeliness Pelaporan Keuangan adalah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Tingkat leverage, Kualitas KAP, Kompleksitas Operasi Perusahaan, Likuiditas, Umur Perusahaan, dan Auditor Switching. 39

1. Hubungan Profitabilitas dengan Ketepatan

Waktu Timeliness Pelaporan Keuangan Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Dengan semakin besar rasio profitabilitas ROA, maka semakin baik pula kinerja perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung untuk memberikan informasi tersebut pada pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi maka laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik, dan perusahaan yang mengalami berita baik cenderung menyerahkan laporan keuangannya secara tepat waktu. Hal ini juga berlaku pada profitabilitas perusahaan yang rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan tidak tepat waktu menyerahkan laporan keuangannya. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sulistyo 2010 dan Prahesty 2011 bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berbeda dengan hasil Owusu dan Ansah 2000, dan Maharani 2013 profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan. 40

2. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Ketepatan Waktu

Timeliness Pelaporan Keuangan Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Total aset yang semakin besar berarti ukuran perusahaan juga semakin besar. Perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar biasanya mendapat pengawasan yang besar juga dari para investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pengawas permodalan pemerintah, dan sebagainya. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka ketepatan waktu pelaporan keuangan akan semakin tinggi, karena pihak manajemen menghadapi tekanan eksternal yang lebih besar untuk segera menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit. Sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan maka ketepatan waktu pelaporan keuangan juga akan semakin rendah. Hal ini didukung oleh Owusu dan Ansah 2000 dan Sulistyo 2010 mengemukakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu. Berbeda dengan hasil Situmorang 2010 dan Maharani 2013 mendapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H2: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan. 41

3. Hubungan Tingkat

Leverage dengan Ketepatan Waktu Timeliness Pelaporan Keuangan Tingkat leverage pada penelitian ini menggunakan rasio debt to equity ratio DER. Semakin tinggi debt to equity ratio DER mencerminkan tingginya risiko keuangan atau resiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman, dan sebaliknya apabila debt to equity ratio rendah maka risiko keuangan atau risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman akan semakin rendah. Suatu perusahaan apabila memiliki risiko perusahaan yang tinggi, mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan akibat hutang yang tinggi, sehingga menimbulkan berita buruk bad news di mata publik. Pihak manajemen perusahaan cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan yang berisi berita buruk karena waktu yang ada akan digunakan untuk menekan debt to equity ratio serendah-rendahnya. Berdasarkan alur pemikiran tersebut, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H3: Tingkat leverage berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan.

4. Hubungan Kualitas Kantor Akuntan Publik KAP dengan Ketepatan

Waktu Timeliness Pelaporan Keuangan Kualitas Kantor Akuntan Publik KAP menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan publik. Kualitas Kantor Akuntan Publik KAP ditandai dengan apakah KAP tersebut berafiliasi atau tidak dengan KAP yang bertaraf internasional atau disebut The 42 Big Four. Perusahaan yang menggunakan jasa dari KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four membutuhkan lebih sedikit waktu untuk melakukan audit atas laporan keuangan karena jumlah orang yang melakukan audit lebih banyak, sehingga pekerjaan audit bisa dilakukan dengan cepat dan perusahaan akan menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu dan sebaliknya. Hal ini didukung oleh Sulistyo 2010, dan Situmorang 2010 menemukan ketepatan waktu timeliness pada KAP Big Four akan lebih pendek dibandingkan dengan ketepatan waktu timeliness pada KAP kecil. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H4: Kualitas KAP Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan.

5. Hubungan Kompleksitas Operasi Perusahaan dengan Ketepatan Waktu

Timeliness Pelaporan Keuangan Kompleksitas operasi perusahaan merupakan salah satu tantangan bagi auditor untuk memeriksa apakah perusahaan memiliki anak perusahaan atau tidak. Tingkat kompleksitas operasi perusahaan yang bergantung pada jumlah anak perusahaan yang dimiliki perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan memiliki unit operasi yang lebih banyak yang harus diperiksa dalam setiap transaksi dan catatan yang menyertainya, sehingga mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Hubungan tersebut juga didukung oleh penelitian Ashton et.al 1987 dalam Owusu- Ansah, 2000 yang menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara kompleksitas operasi perusahaan dengan audit delay. Hal ini juga didukung 43 oleh Sulistyo 2010, mengemukakan bukti empiris bahwa kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H5: Kompleksitas Operasi Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan.

6. Hubungan Likuiditas dengan Ketepatan Waktu

Timeliness Pelaporan Keuangan Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sesuai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran. Semakin tinggi tingkat likuiditas pada suatu perusahaan, menunjukkan bahwa perusahaan dapat segera mencairkan aktiva yang tersedia untuk melunasi hutang ketika jatuh tempo. Hal ini merupakan berita baik good news bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, sehingga perusahaan akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Sebaliknya, perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kemampuan yang rendah untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan ini merupakan berita buruk bad news, maka perusahaan akan menunda penyampaian laporan keuangannya. Hubungan ini didukung oleh penelitian Hilmi dan Ali 2008 dalam Prahesty, 2011 yang menemukan bahwa terdapat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan 44 keuangan. Akan tetapi, Situmorang 2010 menemukan tidak adanya signifikan dari likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H6: Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan.

7. Hubungan Umur Perusahaan dengan Ketepatan Waktu

Timeliness Pelaporan Keuangan Umur Perusahaan menjadi salah satu tolak ukur dalam perusahaan. Perusahaan yang lebih tua cenderung lebih terampil dan kompeten dalam proses pengumpulan sehingga dapat menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah mempunyai pengalaman yang cukup. Hal tersebut akan membuat perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan lebih tepat waktu. Semakin besar umur perusahaan, maka semakin kecil pula keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian Owusu dan Ansah 2000 mengemukakan bahwa umur perusahaan mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awal tahun, dan Prahesty 2011, mengemukakan bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan pada akhir tahun yang telah diaudit. Namun, berbeda dengan Situmorang 2010 dan Maharani 2013, dimana umur perusahaan tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dirumsukan sebagai berikut: 45 H7: Umur Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan.

8. Hubungan

Auditor Switching dengan Ketepatan Waktu Timeliness Pelaporan Keuangan Pergantian akuntan publik dilakukan karena telah berakhirnya kontrak kerja yang disepakati antara Kantor Akuntan Publik KAP dengan pemberi tugas dan telah memutuskan untuk tidak memperpanjang dengan penugasan baru. Menurut Standar Auditing PSA No.16 2001: 315.1 mensyaratkan bahwa pergantian auditor terjadi adanya komunikasi baik lisan maupun tulisan antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti sebelum menerima penugasan. Berbeda dengan penugasan pertama sebagai akibat adanya pergantian auditor, pada penugasan ulang auditor memiliki akses pada semua program yang digunakan pada periode yang lalu dan kertas kerja yang berkaitan dengan program tersebut. Banyaknya prosedur yang ditempuh oleh auditor pengganti dalam proses pengauditan memerlukan pengauditan yang lebih lama dibandingkan jika auditor tersebut melanjutkan penerimaan penugasan. Hal tersebut dapat mengakibatkan lamanya publikasi laporan keuangan audit oleh auditor. Berdasarkan alur pemikiran diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut: H8: Auditor Switching berpengaruh terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan. 46

9. Hubungan Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Tingkat

Leverage, Kualitas Kantor Akuntan Publik KAP, Kompleksitas Operasi Perusahaan, Likuiditas, Umur Perusahaan, dan Auditor Switching dengan Ketepatan Waktu Timeliness Pelaporan Keuangan Menurut beberapa kesimpulan sementara yang telah disebutkan sebelumnya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, maka peneliti mengasumsi bahwa secara simultan profitabilitas, ukuran perusahaan, tingkat leverage, kualitas Kantor Akuntan Publik KAP, kompleksitas operasi perusahaan, likuiditas, umur perusahaan, dan auditor switching berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan pada perusahaan go public sektor industri barang konsumsi. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut: H9: Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Tingkat Leverage, Kualitas Kantor Akuntan Publik KAP, Kompleksitas Operasi Perusahaan, Likuiditas, Umur Perusahaan, dan Auditor Switching berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu timeliness pelaporan keuangan. 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TimelinessPelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 95 126

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timeliness Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 14

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timeliness Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timeliness Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timeliness Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 35

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timeliness Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 3

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timeliness Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 14

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TimelinessPelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 14

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TimelinessPelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 14