26
2.1.5.3 Tingkat
Leverage
Harahap  2011: 306 mengemukakan bahwa leverage menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal
maupun aset. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau kreditur dengan kemampuan perusahaan yang
digambarkan oleh modal. Perusahaan yang baik seharusnya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari hutang, meskipun pendanaan
perusahaan yang diperoleh sebagian besar melalui hutang dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena perputaran uang
perusahaan lebih cepat. Untuk mengukur tingkat leverage
keuangan suatu perusahaan,  dapat  digunakan  Debt to Equity Ratio  DER sebagai
alat ukur perbandingan  antara tingkat hutang dengan  tingkat  modal yang dimiliki perusahaan. Peneliti menggunakan rasio DER sebagai
proyeksi dari tingkat leverage  karena DER lebih memberikan informasi  yang pasti bagi para investor.  Semakin tinggi  DER
mencerminkan semakin tinggi risiko perusahaan tidak dapat melunasi seluruh kewajiban baik berupa pokok ataupun bunganya,
maka semakin tidak baik kondisi perusahaan tersebut.  Sebaliknya, semakin rendah DER  perusahaan maka semakin baik kondisi
perusahaan tersebut.
27
Berikut ini adalah rumus rasio Debt to Equity Ratio  DER Harahap 2011: 303 :
DER  =
Total Kewajiban Total Ekuitas
x 100
2.1.5.4 Kualitas Kantor Akuntan Publik KAP
Kantor Akuntan Publik KAP adalah badan usaha yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dalam hal pemberian jasa profesional  untuk membantu perusahaan dalam penyampaian laporan keuangannya kepada publik dengan
informasi yang akurat dan terpercaya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menggunakan jasa KAP yang memiliki reputasi atau kualitas
nama KAP yang baik untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan. KAP  yang memiliki reputasi atau kualitas  nama  baik
biasanya adalah kantor akuntan publik nasional yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku  secara  universal yang dikenal
dengan  Big Four Worldwide Accounting Firm  Big 4.  Kategori KAP the big four di Indonesia Tuanakotta, 2007: 354-356:
1 KAP  Price Waterhouse Coopers, yang berafiliasi  dengan
KAP Haryanto Sahari dan rekan. 2
KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG, berafiliasi dengan KAP Sidharta, Sidharta  Widjaja.
3 KAP  Ernest  Young  EY, yang berafiliasi  dengan KAP
Purwantono, Sarwoko  Sandjaja. 4
KAP Deloitte Touche Thomatsu Deloitte, berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio  Eny.
28
Pemilihan KAP yang besar dan kompeten dengan kualitas yang baik akan dinilai lebih efisien dalam melakukan proses audit
dan akan menghasilkan informasi yang sesuai dengan kewajaran dari laporan keuangan perusahaan.  Selain itu,  Kantor Akuntan Publik
KAP yang besar pastinya memiliki auditor-auditor yang handal dan keterampilan yang lebih  dibandingkan dengan Kantor Akuntan
Publik  KAP  yang kecil sehingga dapat bekerja lebih cepat dan tepat waktu. Dalam penelitian ini, kualitas KAP akan diukur dengan
menggunakan variabel dummy, KAP yang termasuk dalam kategori berafiliasi dengan Big Four  diberi kode 1 dan KAP yang tidak
termasuk kategori Big Four diberi kode 0.
2.1.5.5 Kompleksitas Operasi Perusahaan