59
4.3.1. Masalah I Kekuatan strength usaha tani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung
Padang A Kecamatan Silangkitang adalah sebagai berikut:
1. Status kepemilikan tanah sudah berbentuk sertifikat hak milik. Menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, sertifikat adalah adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 huruf c
UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah
dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. Kalau dilihat Pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA, maka sertifikat itu merupakan surat tanda bukti
hak yang berlaku sebagai alat bukti yang kuat. 2.
Hasil panenbuah sawit berkualitas baik Berat satu janjang 15-20 Kg karena pada umumnya lahan yang terletak di tanah yang subur dan cara
pengelolaan oleh pemilik sudah baik. 3.
Tersedia tenaga kerja yang ahli dibidangnya, Seperti tenaga kerja untuk pemupukan, pembabatan, pendodosan, dll. Pada umumnya tenaga ahli
disana berdasarkan pengalaman, tidak ahli melalui pelatihan, pendidikan dll.
4. Pemilik kebun sawit memiliki pengetahuan dan mampu mengelola kebun
sawit. Dengan pengetahuan yang cukup pemilik usaha tani mampu melakukan pengelolaan lahan dengan baik dan tidak mudah tertipu dengan
oknum pencari keuntungan. 5.
Topografi bentuk permukaan tanah tidak terlalu ekstrim sehingga memudahkan untuk pengelolaan lahan.
Universitas Sumatera Utara
60 6.
Hasil panen dapat langsung dijual kepada pengepulltengkulak. Berdasarkan hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa usaha tani kelapa sawit
di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang memiliki kekuatan-kekuatan yang mana terdiri atas kekuatan sumber daya, keterampilan,
dan keungulan-keungulan lain sesuai dengan teori tentang kekuatan David,Fred R.,2005:47
Kelemahan Weakness usaha tani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung
Padang A Kecamatan Silangkitang adalah sebagai berikut: 1.
Tidak adanya fasilitas traktor dan alat berat untuk mengangkat dodosan sawit yang banyak, sehingga tidak efisien waktu.
2. Sumber keuangan yang seadanya membuat aktifitas pengelolaan lahan
tidak berjalan secara maksimal. 3.
Pada umumnya pemilik usahatani di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang Tidak mengetahui tentang manajemen.
4. Tingkat pendidikan SDM di desa tersebut rendah, sehingga tidak terbiasa
dengan adanya pemecahan masalah, program kerja dan target. Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa usaha tani
kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang juga memiliki kelemahan-kelemahan. Menurut David,Fred R 2005:47 kelemahan itu
adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Dari teori
Universitas Sumatera Utara
61 tersebut jelas bahwa penjelasan di atas adalah kekurangan yang ada di usaha tani
kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang.
Peluang Opportunity usaha tani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung
Padang A Kecamatan Silangkitang adalah sebagai berikut : 1.
Memiliki pelanggan tetap yaitu pengepulltengkulak yang ada di desa tersebut dan desa lain.
2. Adanya pemanfaatan lain dari pohon sawit selain buahnya, yaitu daun
yang dijadikan sapu lidi dan dijual dengan harga Rp.5000,-Kg nya, sehingga dapat membantu menambah keuangan pemilik lahan sawit.
3. Adanya Peraturan Menteri ESDM No. 20 Tahun 2014, Pemerintah
berkomitmen untuk terus berupaya mengurangi impor BBM, serta mengeluarkan kebijakan percepatan dan perluasan mandatori penggunaan
Bahan Bakar Nabati BBN pada tahun 2016 membuat usaha tani kelapa sawit berprospek bagus kedepan.
4. Dari hasil wawancara mengenai peluang usaha tani kelapa sawit di Desa
Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang di atas menjelaskan bahwa teori mengenai peluang menurut David,Fred R
2005:47 adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan
– kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti meningkatnya hubungan antara perusahaan
dengan pembeli atau pemasokk seperti pada point pertama hasil wawancara peluang di atas “Memiliki pelanggan tetap yaitu
pengepulltengkulak yang ada di desa tersebut dan desa lain.”
Universitas Sumatera Utara
62
Ancaman treaths usaha tani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung
Padang A Kecamatan Silangkitang : 1.
Tidak stabilnya harga CPO sehingga pendapatan petani tidak menentu dan mengakibatkan aktivitas pengelolaan kebun sawit tidak berjalan baik.
Contohnya harga pupuk yang mahal tidak sebanding dengan pendapatan petani.
2. Adanya KKN dari pihak penyalur pupuk subsidi sehingga pembagian
pupuk tidak merata seperti seharusnya. 3.
Adanya maling yang mengambil buah sawit.
Ancaman menurut David,Fred R 2005:47 yaitu situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Jelas dapat dilihat dari hasil
wawancara diatas mengenai peluang yang ada pada usaha tani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang benar adanya.
Berdasarkan faktor-faktor yang sudah didapat maka untuk tahap selanjutnya untuk menentukan strategi apa yang dapat dilakukan di usahatani kelapa sawit di
Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan Silangkitang adalah dengan melakukan analisis matriks Internal Faktor Analysis Summary IFAS dan
Ekstenal Faktor Analysis Summary EFAS.
4.3.1.1. Analisis Faktor-Faktor Internal IFAS
Untuk menganalisis faktor-faktor internal IFAS dengan melalui tahap atau kegiatan-kegiatan berikut yaitu mengevaluasi kinerja usaha. Langkah-
langkah untuk memonitor faktor-faktor internal pada tabel Lembar Kerja Evaluasi Faktor Internal pada Lampiran 5 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
63 1.
Identifikasi faktor-faktor kunci internal mana saja yang merupakan kekuatan dan beri tanda
“K” pada kolom “Sifat” kolom 2, dan faktor-
faktor mana saja yang merupakan kelemahan dan beri tanda
“L” pada
kolom tersebut. 2.
Beri bobot untuk setiap faktor dari 0,00 tidak penting sampai dengan 1,00
penting pada kolom “Bobot” kolom 6, bobot
menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa
berhasil dalam industri organisasi tersebut. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik untuk faktor-faktor yang merupakan kekuatan maupun
faktor-faktor yang merupakan kelemahan harus sama dengan 1,00. Untuk memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai dengan 4 pada kolom
“Nilai” kolom 5: 0 = tidak penting, 2 = agak penting, 3 = penting, 4 = sangat penting. Setelah semua faktor-faktor kunci internal diberi nilai,
nilai tersebut dijumlah, dan bobot untuk suatu faktor kunci internal adalah nilai yang diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai semua aktor.
Dan apabila semua bobot faktor-faktor kunci internal dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu. Faktor-faktor yang diberi nilai lebih besar dari pada
nol hendaknya faktor yang benar-benal memiliki pengaruh yang signifikan. Kalau ada dua faktor atau lebih yang mirip yang sama-sama
merupakan kekuatan atau sama-sama merupakan kelemahan, yang diberi nilai lebih besar dari nol hanya salah satu saja.
3. Berikan peringkat 1 dan 2 pada kolom 9 untuk faktor-faktor kunci
internal yang merupakan kekuatan guna menentukan apakah faktor tersebut merupakan kekuatan utama major peringkat 2 dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
64 sekunder minor peringkat 1 pada kolom 12 untuk faktor-faktor kunci
internal yang merupakan kelemahan untuk menetukan apakah kelemahan tersebut kelemahan utama mayor peringkat 2 atau kelemahan sekunder.
Hasil identifikasi faktor kunci internal yang merupakan peluang dan ancaman, pembobotan dan rating pada tabel lembar kerja evaluasi faktor-
faktor internal yang dilampirkan dan dipindahkan ke tabel Matriks Internal Factor Analysis Summary untuk diberi skor: bobot x rating. Skor faktor-faktor
kunci internal yang merupakan kekuatan dan yang merupakan kelemahan masing-masing dijumlahkan dan kemudian diperbandingkan.
Adapun matriks IFAS Internal Faktor Analysis Summary sebagai berikut:
Tabel 4.5 Matriks IFAS Internal Faktor Analysis Summary
No Faktor-Faktor Strategi Internal
Bobot Rating
Skor Bobot x
Rating
Strength S
1 Status kepemilikan lahan adalah
sertifikat hak milik 0.10
1 0.10
2 Hasil
panenbuah sawit
berkualitas baik
Berat satu
janjang 15-20 Kg karena pada umumnya lahan yang terletak di
tanah yang subur dan cara 0.10
2 0.20
Universitas Sumatera Utara
65 pengelolaan oleh pemilik sudah
baik.
3 Pemilik kebun sawit memiliki
pengetahuan dan mampu mengelola kebun sawit
0.13 2
0.26
4 Tersedia tenaga kerja yang ahli
dibidangnya 0.10
2 0.20
5 Topografi bentuk permukaan
tanah tidak terlalu ekstrim 0.10
1 0.10
6 Adanya jalur transportasijalan
untuk distribusi yang baik 0.10
1 0.10
Sub Total Skor Kekuatan 0.96
Weakness W
1 Tingkat pendidikan pemilik lahan
di desa tersebut rendah 0.07
2 0.14
2 Tidak adanya fasilitas traktor dan
alat berat 0.07
1 0.07
3 Pada umumnya pemilik usahatani
di Desa Ulumahuam Ujung Padang A Kecamatan
Silangkitang Tidak mengetahui tentang manajemen
0.10 2
0.20
4 Sumber keuangan yang seadanya
0.13 2
0.26
Sub Total Skor Kelemahan 0.67
Universitas Sumatera Utara
66
Selisih Skor Kekuatan Dengan Skor Kelemahan
0.29
Sumber : Hasil Penelitian 2015 Dari hasil penilitian pada tabel IFAS, sub total skor kekuatan
yaitu 0.96 dimana faktor kekuatan yang paling menonjol adalah pemilik kebun sawit memiliki pengetahuan dan mampu mengelola
kebun sawit. Sedangkan sub total skor kelemahan yaitu 0.67 dimana
faktor yang dominan adalah sumber keuangan yang seadanya. hal ini menunjukkan bahwa kekuatan usaha lebih besar dari pada kelemahan.
4.3.1.2.Analisis Faktor-Faktor Eksternal EFAS
Untuk menganalisis faktor-faktor eksternal EFAS dengan melalui tahap atau kegiatan-kegiatan berikut yaitu mengevaluasi kinerja usaha. Langkah-
langkah untuk memonitor faktor-faktor eksternal pada tabel Lembar Kerja Evaluasi Faktor eksternal pada Lampiran 7 adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi faktor-faktor kunci eksternal mana saja yang merupakan
peluang dan beri tanda “P” pada kolom “sifat” kolom 2, dan faktor- faktor mana saja yang merupakan ancaman dan beri tanda “A” pada kolom
tersebut. 2.
Beri bobot untuk setiap faktor, yaitu faktor tidak penting diberi bobot 0,00 sampai dengan 1,00 untuk faktor penting
, pada kolom “Bobot” kolom 6. Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi,
agar organisasi bisa berhasil dalam industri organisasi. Jumlah seluruh bobot maupun faktor-faktor yang merupakan peluang maupun faktor-
faktor yang merupakan ancaman harus sama dengan 1,00. Utnuk
Universitas Sumatera Utara
67 memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai dengan 4 pada kolom
“Nilai” kolom 5: 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3 = penting; 4 = sangat penting. Setelah semua faktor-faktor kunci eksternal diberi nilai,
nilai tersebut dijumlahkan, dan bobot untuk suatu faktor kunci eksternal adalah nilai yang diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai
semua faktor. Dan apabila semua bobot faktor-faktor kunci eksternal dijumlahkan, akan diperoleh nilai sutu. Faktor-faktor yang diberi nilai
lebih besar dari pada nol 0 hendaknya faktor yang benar-benar mempunyai pengaruh yang signifikan. Kalau ada dua faktor atau lebih
yang mirip yang sama-sama merupakan peluang atau sama-sama merupakan ancaman atau kedua faktor itu mempunyai hubungan sebab-
akibat, yang diberikan nilai lebih besar dari pada nol hanya salah satu saja. 3.
Berikan peringkat 1 dan 2 pada kolom 9 untuk faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan peringkat 2 dan 1 pada kolom 12
untuk faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan ancaman untuk menentukan seberapa jauh strategi organisasi waktu ini dapat merespon
memanfaatkan untuk faktor-faktor peluang dan menghindari untuk factor- faktor yang merupakan ancaman. Untuk peluang: 1 = rendah kurang
efektif dan 2 = tinggi cukup efektif, sedangkan untuk ancaman 2 = rendah kurang efektif dan 1 = tinggi cukup efektif.
Hasil identifikasi faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman,pembobotan dan rating pada tabel lembar kerja evaluasi faktor-faktor
eksternal yang dilampirkan dan dipindahkan ke tabel Eksternal Faktor Analysis Summary untuk diberi skor: bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci
Universitas Sumatera Utara
68 eksternal yang merupakan peluang dan yang merupakan ancaman masing-
masing dijumlah dan kemudian diperbandingkan. Adapun matriks EFAS Eksternal Faktor Analysis Summary sebagai berikut:
Tabel 4.6 Matriks EFAS Eksternal Faktor Analysis Summary
No Faktor-Faktor Strategi
Ekternal Bobot
Rating
Skor Bobot x
Rating
Opportunity O
1 Adanya penggunaan teknologi
informasi yaitu internet sebagai sumber informasi tentang
pertanian kelapa sawit 0.13
2 0.26
2 Memiliki pelanggan tetap yaitu
pengepulltengkulak yang ada di desa tersebut
0.04 1
0.04
3 Adanya Peraturan Menteri ESDM
No. 20 Tahun 2014 tentang mandatory bahan bakar nabati
0.13 2
0.26
4 Adanya pemanfaatan lain dari
pohon sawit selain buahnya, yaitu daun yang dijadikan sapu lidi
0.17 2
0.34
Sub Total Skor Peluang 0.90
Treath T
Universitas Sumatera Utara
69 1
Tidak stabilnya harga CPO sehingga pendapatan petani tidak
menentu 0.17
1 0.17
2 Adanya KKN dari pihak penyalur
pupuk subsidi 0.09
1 0.09
3 Adanya maling yang mengambil
buah sawit 0.09
2 0.18
4 Adanya binatang liar yang
menganggu 0.09
2 0.18
5 Harga pupuk yang mahal
0.13 1
0.13
Sub Total Skor Ancaman 0.75
Selisih Skor Peluang Dengan Skor Ancaman
0.07
Dari hasil penilitian pada tabel EFAS, sub total skor peluang yaitu 0.90, sedangkan sub total skor ancaman yaitu 0.75. Hal ini
menunjukkan bahwa peluang usaha lebih besar dari pada ancaman.
Universitas Sumatera Utara
70
4.3.2. Masalah II