78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat delapan 8 macam kekuatan
yang mana kekuatan paling dominan adalah pemilik kebun sawit memiliki pengetahuan dan mampu mengelola kebun sawit. Sedangkan
kelemahan terdapat empat 4 macam kelemahan dan yang paling dominan kelamahannya adalah sumber keuangan yang seadanya.
Selanjutnya, terdapat tiga 3 macam peluang dan peluang yang paling dominan adalah adanya pemanfaatan lain dari pohon sawit selain
buahnya, yaitu daun yang dijadikan sapu lidi. Sedangkan ancaman terdapat tiga 3 macam ancaman dan ancaman yang paling dominan
adalah tidak stabilnya harga CPO sehingga pendapatan petani tidak menentu.
2. Usahatani kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A
Kecamatan Silangkitang berada pada diagram cartesius I atau berada pada strategi agresif. Strategi agresif yaitu strategi yang menggunakan
seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan menggunakan kekuatan yang
dimiliki maka alternatif strategi yang dapat digunakan adalah 1 Membangun hubungan baik dengan pelanggan agar mendapat
kepercayaan penuh, 2 Mencari keuntungan lain selain dari hasil
Universitas Sumatera Utara
79 menjual buah sawit yaitu dengan membuat sapu lidi dari daun pelepah
sawit, 3 Melakukan pengelolaan lahan yang baik sehingga hasil panen memuaskan dan dapat membantu program pemerintah sehingga
munculnya hubungan timbal balik antara petani dan pemerintah.
6.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Untuk menambah modal biaya perawatan lahan pemilik lahan harus
dapat memanfaatkan dengan baik daya guna lain yang ada pada daun pelepah sawit.
2. Pemilik lahan kelapa sawit di Desa Ulumahuam Ujung Padang A
Kecamatan Silangkitang harus mampu menyusun skala perioritas kebutuhan lahan dan kebutuhan kehidupan sehari-hari agar dapat
mengefisiensikan biaya, sehingga dapat membantu beban biaya perawatan.
3. Dengan ketidakjelasan proses distribusi pupuk subsidi, pemilik lahan
harus lebih aktif untuk mencari informasi mengenai hal tersebut agar tidak dirugikan.
4. Tingkatkan pengetahuan tentang kelapa sawit baik dari hu sampai ke
hilirnya. 5.
Cari alternatif usaha lain yang dapat membantu beban biaya, sebab apabila bergantung pada lahan yang ada jika harga CPO rendah, maka
laba yang dihasilkan tidak akan cukup untuk biaya perawatan dan pengelolaan lahan.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II LANDASAN TEORI