Pattern Recognition Identifikasi Osteoporosis melalui Bone Radiograph Menggunakan Evolving Multilayer Perceptron

matriks GLCM diagonal. Homogeneity dihitung dengan cara seperti berikut: Homogeneity = ∑ � , +| − | , .

2.5 Pattern Recognition

Dalam melakukan pengembangan sistem cerdas, diperlukan sebuah teknik pengenalan pola yang akan memberikan gambaran bagaimana sebuah objek dalam pengambilan pengetahuan dan kesimpulan. 2.5.1Struktur dan sistem pengenalan pola Struktur dari sistem pengenalan pola dapat dilihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Struktur sistem pengenalan pola Putra, 2010 Menurut gambar 2.5, sistem terdiri atas sensor, algoritma atau mekanisme pencari fitur, dan algoritma untuk klasifikasi atau pengenalan. a. Sensor berfungsi untuk menangkap objek dari dunia nyata dan kemudian diubah menjadi sinyal digital. Pada penelitian ini sensor lebih dispesifikasikan pada kamera atau alat pengolah citra lainnya. b. Pra-pengolahan berfungsi untuk mempersiapkan citra agar dapat menghasilkan ciri yang lebih baik pada tahap selanjutnya. c. Pencari dan seleksi fitur berfungsi menemukan karakteristik pembeda yang mewakili sifat utama objek dan sekaligus mengurangi dimensi sinyal menjadi sekumpulan bilangan yang representatif dan lebih sedikit. Universitas Sumatera Utara d. Algoritma klasifikasi berfungsi untuk mengelompokkan fitur ke dalam kelas yang sesuai sementara Algoritma deskripsi berfungsi untuk memberikan deskripsi pada sinyal. 2.5.2 Fitur dan vektor fitur Fitur didapat melalui pengolahan berbagai metode atau algoritma feature extraction. Fitur dapat dinyatakan dengan variabel kontinu, diskret, atau diskret-biner. Sementara Vektor fitur features vector merupakan gabungan atau kombinasi dari beberapa fitur yang dinyatakan ke dalam vektor kolom atau vektor baris. 2.5.3 Supervised dan Unsupervised Learning Pengenalan pola terarah supervised dan tak terarah unsupervised berkaitan dengan bagaimana klasifikasi akan dilakukan. Sebuah pola dikatakan supervised apabila vektor fitur pelatihan tersedia dan telah diketahui kelas-kelasnya yang kemudian vektor fitur pelatihan tersebut digunakan untuk merancang pemilah. Sementara pola dikatakan unsupervised apabila sekumpulan vektor fitur dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok cluster berdasarkan tingkat kemiripannya dan tidak terdapat vektor fitur pelatihan untuk proses klasifikasi.

2.6 Evolving Connectionist Systems ECoS