Belanja Langsung GAMBARAN UMUM
cukup besar yaitu 25.339 milliar rupiah pada tahun 2010, 26.333 milliar rupiah pada tahun 2011, 29.970 milliar rupiah pada tahun 2012, 36.569 milliar rupai pada
tahun 2013. Pada tahun 2014 belanja modal dianggarkan sebesar 36.839 milliar rupiah.
3. Jumlah Penduduk Miskin.
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan
dan kesehatan. jumlah peduduk miskin turut berpengaruh terhadap pencapaian indeks pembangunan manusia. Tinggi jumlah penduduki miskin akan
menghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia di suatu Negara atau daerah.
Tabel 4.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin menurut Provinsi 2010-2014
Ribu Jiwa
PROVINSI TAHUN
Rata-rata 2010
2011 2012
2013 2014
Aceh 898.40
900.20 876.60
856.90 837.42
873.90 Sumatera Utara
1478.10 1421.40
1378.30 1416.40
1360.60 1410.96
Sumatera Barat 458.20
441.80 397.90
384.10 354.74
407.35 Riau
558.30 472.50
481.30 511.50
498.28 504.38
Jambi 260.00
251.80 270.20
277.70 281.75
268.29 Sumatera Selatan
1105.40 1061.90
1041.80 1104.60
1085.80 1079.90
Bengkulu 281.20
303.40 310.60
323.50 316.50
307.04 Lampung
1351.70 1277.90
1219.00 1144.80
1143.94 1227.47
Kep. Bangka Belitung 92.30
65.60 70.10
69.40 67.23
72.93 Kep. Riau
138.20 122.50
131.30 119.10
124.17 127.05
DKI Jakarta 388.70
355.20 366.70
371.70 412.79
379.02 Jawa Barat
4716.90 4650.80
4421.30 4375.20
4238.96 4480.63
Jawa Tengah 5218.70
5256.00 4863.50
4811.30 4561.82
4942.26 DI. Yogyakarta
540.50 564.30
562.10 541.90
532.58 548.28
Jawa Timur 5579.40
5227.20 4960.20
4893.00 4782.22
5088.40
Lanjutan Tabel PROVINSI
TAHUN Rata-rata
2010 2011
2012 2013
2014 Banten
751.00 690.90
648.10 677.50
649.19 683.34
Bali 221.60
183.10 160.90
182.80 195.72
188.82 NTB
972.30 896.20
828.20 815.50
816.62 865.76
NTT 1021.60
986.50 1000.10
1006.90 991.88
1001.40 Kalimantan Barat
400.40 376.10
355.90 407.30
381.91 384.32
Kalimantan Tengah 166.00
150.00 144.90
149.40 148.82
151.82 Kalimantan Selatan
205.40 198.60
189.30 184.30
189.49 193.42
kalimantan Timur 285.70
247.10 246.10
248.70 252.68
256.06 Sulawesi Utara
217.80 194.70
177.40 201.10
197.56 197.71
Sulawesi Tengah 455.60
432.10 409.50
400.40 387.06
416.93 Sulawesi Selatan
917.40 835.50
805.80 863.20
806.35 845.65
Sulawesi Tenggara 351.30
334.30 304.30
330.80 314.09
326.96 Gorontalo
172.60 192.40
187.60 198.50
195.10 189.24
Sulawesi Barat 171.10
163.20 160.50
151.70 154.96
160.29 Maluku
389.50 356.40
338.90 315.20
307.02 341.40
Maluku Utara 101.80
107.00 88.20
85.60 84.79
93.48 Papua Barat
217.40 227.10
223.20 226.20
225.46 223.87
Papua 918.20
946.60 976.30
960.60 864.11
933.16 NASIONAL
31002.70 29890.30 28596.10 28606.80 27761.61 29171.50
Sumber : Statistik Tahunan Indonesia, BPS 2010-2014
Tabel 4.4 di atas menunjukkan perkembangan jumlah penduduk miskin per provinsi di Indonesia. Untuk skala nasional sendiri, perkembangan jumlah
penduduk miskin mengalami penurunan setiap tahunnya 2010-2014 sebasar 2,17 persen. sedangkan rata-rata jumlah penduduk miskin skala nasional mencapai
29.171,50 ribu jiwa. Jumlah tersebut diperoleh dari jumlah rata-rata penduduk miskin per provinsi. Daerah atau provinsi yang memiliki sumbangan paling besar
terhadap jumlah penduduk miskin nasioal adalah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan rata-rata penduduk miskin sebesar 4.480,63 ribu
jiwa, 4.942,26 ribu jiwa dan 5.008,40 jiwa. dari 33 provinsi, provinsi tersebut memiliki penduduk miskin lebih dari 1.000 dibandingkan provinsi lainnya.
Sedangkan provinsi yang memiliki sumbangan terkecil terhadap penduduk miskin nasional adalah Keplauan Bangka Belitung dengan rata-rata penduduk miskin
72,93 ribu jiwa dan provinsi Maluku Utara dengan rata-rata penduduk miskin 93,48 ribu jiwa. Dengan menurunnya jumlah penduduk miskin setiap tahunnya
per provinsi maka dapat dilihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dengan tingkat kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusianya.
62