Jenis Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Variabel Penelitian Defenisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Rancangan Penelitian

Jenis rancangan ini adalah penelitian cross sectional, yaitu penelitian non- eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek. Faktor risiko penelitian ini adalah peran ayah dan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dan yang menjadi efek adalah status kesehatan gigi dan mulut anak.

3.2 Populasi dan Sampel

Subjek penelitian adalah siswa-siswa kelas II SD di SD Santo Yoseph 1 Medan. Kelas II dibagi menjadi empat kelas yang masing-masing terdiri atas ± 45 siswa. Selain siswa, orangtua siswa juga menjadi subjek penelitian. Orangtua siswa diberikan kuesioner untuk mengetahui peran orangtua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak, sedangkan pada anak dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara langsung. Kriteria sampel adalah kedua orangtua yaitu ayah dan ibu masih ada dan bersedia mengisi kuesioner. Dari jumlah total 177 siswa,kuesioner yang dapat digunakan adalah 167 kuesioner.

3.3 Variabel Penelitian

a. Peran ayah terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak. b. Peran ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak. c. Status kesehatan gigi dan mulut pada anak. Universitas Sumatera Utara

3.4 Defenisi Operasional

1. Peran ayah, yaitu mengenai : a. Ayah ikut serta dalam mengajari anak cara menyikat gigi sejak anak berusia 2 tahun. b. Ayah selalu mengawasi anak menyikat gigi sampai sekarang. c. Ayah menyediakan pasta gigi berfluoride bagi anak. d. Ayah menyediakan sikat gigi yang sesuai ukurannya untuk anak. e. Ayah memberitahukan anaknya menyikat gigi dilakukan pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur edukasi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. f. Ayah memberitahukan apa yang harus dilakukan anaknya setelah mengonsumsi makanan manis seperti cokelat terutama diluar jam makan. g. Ayah membiasakan anak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. h. Ayah membawa anaknya ke dokter gigi pertama kali saat anak berusia 2 tahun. i. Ayah membawa anaknya ke dokter gigi 6 bulan sekali. j. Memeriksa gigi anaknya untuk melihat gigi berlubang. k. Memeriksa gigi anaknya untuk melihat ada karang gigi. l. Memeriksa gigi anak untuk melihat ada gigi berlapisgigi yang akan tumbuh atau gigi susu yang sudah goyang. 2. Peran Ibu, yaitu mengenai : a. Ibu ikut serta dalam mengajari anak cara menyikat gigi sejak anak berusia 2 tahun. b. Ibu selalu mengawasi anak menyikat gigi sampai sekarang. Universitas Sumatera Utara c. Ibu menyediakan pasta gigi berfluoride bagi anak. d. Ibu menyediakan sikat gigi yang sesuai ukurannya untuk anak. e. Ibu memberitahukan anaknya menyikat gigi dilakukan pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur edukasi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. f. Ibu memberitahukan apa yang harus dilakukan anaknya setelah mengonsumsi makanan manis seperti cokelat terutama diluar jam makan. g. Ibu membiasakan anak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. h. Ibu membawa anaknya ke dokter gigi pertama kali saat anak berusia 2 tahun. i. Ibu membawa anaknya ke dokter gigi 6 bulan sekali. j. Memeriksa gigi anaknya untuk melihat gigi berlubang. k. Memeriksa gigi anaknya untuk melihat ada karang gigi. l. Memeriksa gigi anak untuk melihat ada gigi berlapisgigi yang akan tumbuh atau gigi susu yang sudah goyang. 3. Status kesehatan gigi anak yaitu debris, karies dan gingivitis. a. Skor Debris Skor debris diperoleh dengan menggunakan indeks debris dari Greene dan Vermillion dengan cara menjumlahkan skor gigi indeks yang diperiksa dibagi jumlah gigi yang diperiksa. b. Skor Karies Skor karies diperoleh dengan menggunakan indeks deft dari Klein. Skor deft adalah jumlah d, e dan f. Universitas Sumatera Utara c. Skor Gingivitis Skor gingivitis diperoleh dengan menggunakan indeks gingiva dari Ramfjord dengan cara menjumlahkan skor gigi indeks yang diperiksa dibagi jumlah gigi yang diperiksa.

3.5 Pengumpulan Data