BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pemeliharaan kesehatan mempunyai manfaat yang sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang menjalani proses
tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Usaha menanggulangi serta
memperbaiki kesehatan gigi anak membutuhkan tenaga kesehatan dan peran serta orangtua.
2,5
2.1 Peran Orangtua
Kedekatan anak dengan orangtuanya pada beberapa menit pertama dan beberapa jam setelah lahir, secara meyakinkan mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan perilaku anak tersebut. Komunikasi antara anak dan orangtua terbentuk saat orangtua mengendong bayinya dengan lembut dan penuh cinta. Dalam
gendongan orangtua, anak merasakan rasa aman seperti yang dirasakannya selama di dalam kandungan.
Pada usia 2 tahun terjadi proses identifikasi yaitu proses mengadopsi sifat, sikap, pandangan orang lain dan dijadikan sifat, sikap dan pandangannya sendiri.
Anak akan melakukan segala sesuatu dengan cara menirunya. Orangtua akan menjadi contoh dan panutan untuk ditiru. Tugas sebagai panutan ini akan lebih sulit jika
5
Universitas Sumatera Utara
orangtua mengawalinya dengan cara yang keliru sehingga perlu menghabiskan waktu untuk mengoreksi kesalahan tersebut di saat anak sudah terlanjur terikat dengan
perilakunya. Oleh karena itu, pada masa ini perlu ketegasan orangtua untuk membiasakan anak dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Usia ini adalah saat paling
baik untuk mulai mengajarkan anak menggunakan sikat gigi. Orangtua sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ayah
mempunyai peran yang besar dalam keluarga yaitu sebagai pencari nafkah bagi keluarga, bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut bukan hanya kebutuhan materil, namun juga kebutuhan psikologi. Ibu juga mempunyai peran yang besar dalam merawat anak
terutama karena ibu lebih banyak menghabiskan waktu bersama anaknya.
5,6
Ayah, seperti yang dikatakan ahli World Health Organization, menyatakan bahwa perawatan anak adalah hal yang sama pentingnya dengan pekerjaannya.
Seorang ayah harus aktif dan setara dalam memberikan kontribusi ke semua aspek rumah tangga dan perawatan anak. Sering kali, ayah menunda untuk merawat
anaknya sampai anaknya tumbuh lebih besar. Jika seperti ini maka ayah kehilangan waktu berharga bersama anaknya dan istri menjadi ahli mengurus anak sementara
ayahnya masih berencana menunda “fathering” peran ayah. Ayah mungkin tidak akan merawat anak seperti yang dilakukan ibu, namun ayah tetap dapat ikut ambil
bagian dalam merawat dan mengikuti tumbuh kembang anak. Peran ayah dalam merawat anak dapat apa saja, misalnya dengan menemani anak bermain, mengawasi
anak melakukan sesuatu hal baru, menyediakan kebutuhan-kebutuhan anak, mengobati ketika anak terluka atau sakit, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam merawat anaknya orangtua harus memperhatikan pemeliharaan kesehatan anak. Dalam memelihara kesehatan anak, orangtua perlu pengetahuan
tentang kesehatan anak sehingga dapat membantunya menghadapi berbagai kemungkinan gejala yang akan timbul pada anaknya.
Untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, orangtua perlu mengetahui berbagai hal tentang kesehatan gigi dan mulut. Dalam pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut orangtua perlu mengajari anaknya cara menyikat gigi sedini mungkin, usia yang paling baik untuk mengajari anak menyikat gigi adalah usia 2 tahun. Setelah
anak diajarkan untuk menyikat gigi sebaiknya orangtua mengawasi anak ketika menyikat giginya apakah sudah dibersihkan dengan baik dan benar. Untuk menyikat
gigi, orangtua harus menyediakan sikat gigi yang sesuai ukurannya dengan anak dan pasta gigi yang mengandung fluoride. Edukasi tentang pemeliharaan kesehatan gigi
pun sebaiknya diberikan kepada anak, seberapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari yaitu pagi hari sebelum
sarapan dan sebelum tidur malam, dan memberitahukan kepada anak tentang makanan-makanan yang dapat merusak gigi dan apa tindakan atau upaya orangtua
dalam menyiasati agar anak tidak terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan tersebut, dan membiasakan anak untuk menyukai sayuran dan buah-buahan untuk
mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak. Orangtua perlu membawa anak ke dokter gigi untuk memeriksa gigi dan mulut anak sejak dini yaitu mulai usia 2 tahun,
dan bukan membawa anak ke dokter gigi hanya karena ada keluhan. Anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi secara rutin, 6 bulan sekali untuk mengetahui perkembangan
pertumbuhan gigi dan merawatnya jika diperlukan. Orangtua juga harus dapat aktif
Universitas Sumatera Utara
memeriksa gigi dan mulut anak misalnya melihat adanya gigi yang berlubang, karang gigi, gigi yang goyang, dan pertumbuhan gigi yang tidak normal gigi tumbuh
berlapis, gigi berjejal, dan lainnya.
2.2 Status Kesehatan Gigi Anak