Kepuasan Karyawan Terhadap Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda
KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RUMAH SAKIT
PT PUPUK ISKANDAR MUDA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh :
MAYA RENINTHA YH NIM : 070600025
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
(2)
Fakultas Kedokteran Gigi
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat
Tahun 2011
Maya Renintha YH
Kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda.
ix + 35 halaman
Karyawan yang sehat merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung produktivitas perusahaan. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan dengan menggunakan skala Likert yang meliputi dimensi wujud fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (empathy) terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan yang berjumlah 1070 orang. Ditentukan confidence level 95% dan presisi mutlak 5% maka sampel diperoleh 150 responden. Kriteria sampel adalah karyawan yang sudah pernah mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Cara sampling adalah stratified random sampling. Pengumpulan data dengan mengirimkan kuesioner melalui pihak manajemen agar lebih terkoordinir.
(3)
Hasil penelitian menunjukkan kepuasan karyawan terhadap dimensi wujud fisik adalah berkisar antara 82,00% - 92,67%. Pada dimensi kehandalan diperoleh hasil berkisar antara 62,67% - 69,33%, namun dalam hal lama waktu tunggu sebelum perawatan terdapat ketidakpuasan yaitu 24,66%. Pada dimensi daya tanggap lebih dari setengah karyawan merasa puas (53,33% - 70,67%), hanya saja dalam hal jam kerja di poliklinik gigi terdapat ketidakpuasan yaitu 22,00%. Pada dimensi jaminan kepuasan karyawan berkisar antara 62,67% - 84,00%, namun dalam hal pemberian giliran oleh perawat dijumpai ketidakpuasan (7,34%). Pada dimensi empati kepuasan karyawan berkisar antara 63,33% - 78,67%, namun dalam hal pemeriksaan yang teliti terhadap kemungkinan adanya penyakit lain oleh dokter gigi dijumpai ketidakpuasan (10,00%).
Harapan karyawan terhadap poliklinik gigi adalah peningkatan terhadap fasilitas di poliklinik gigi yaitu penambahan pelayanan perawatan gigi seperti pemasangan kawat gigi dan bleaching, adanya poster dan brosur kesehatan gigi serta bahan bacaan di ruang tunggu untuk mengurangi kejenuhan pasien sewaktu menunggu perawatan.
(4)
KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RUMAH SAKIT
PT PUPUK ISKANDAR MUDA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh :
MAYA RENINTHA YH NIM : 070600025
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
(5)
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi
Medan, 28 April 2011
Pembimbing : Tanda Tangan
Simson Damanik, drg., M.kes ...
(6)
TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 28 April 2011
TIM PENGUJI
KETUA : Rika Mayasari Alamsyah, drg., M.Kes ANGGOTA : 1. Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM
(7)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan, saran-saran dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Nazruddin, drg., Sp.Ort., Ph.D selaku Dekan FKG USU yang memberi izin dilaksanakannya penelitian dan sebagai pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani masa pendidikan.
2. Simson Damanik, drg., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, pengarahan serta dorongan semangat kepada penulis mulai dari pembuatan proposal, seminar, penelitian hingga penyusunan dan penyempurnaan skripsi ini.
3. Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM dan Rika Mayasari Alamsyah, drg., M.Kes selaku tim penguji skripsi yang telah memberikan masukan yang berharga untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D selaku Ketua Departemen dan seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat FKG USU atas masukan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
(8)
4. Prof. dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD., Sp.JP (K) sebagai ketua komisi etik penelitian bidang kesehatan FK USU yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan penelitian ini.
5. Pimpinan PT Pupuk Iskandar Muda beserta karyawan/i, khususnya kepada Kepala dan staf RS PT Pupuk Iskandar Muda yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian hingga selesai.
5. Rasa terimakasih yang tak terhingga khususnya penulis sampaikan kepada ayahanda Ir. Hasbi Ibrahim, MM dan ibunda tercinta Hilda Novianti serta adik-adik tersayang M. Ichsan Arshanda dan Drizka Renintha yang senantiasa memberikan dorongan baik moril dan material selama menempuh pendidikan.
6. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Sarinah, Sanny, Indra, Ida, Riri, Mey, Ika, Fina, Ima, Suci, Elin, Mukhlis, Nona, Uta, Dewi, Lena, Robert dan Ristoria atas informasi dan dukungan yang diberikan kepada penulis serta teman-teman stambuk 2007 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran bagi fakultas, pengembangan ilmu dan peningkatan mutu kesehatan gigi masyarakat.
Medan, 28 April 2011 Penulis,
(Maya Renintha YH) NIM : 070600025
(9)
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 7
2.2 Pelayanan Kesehatan ... 8
2.3 Pelayanan Kesehatan Kerja ... 8
2.3.1 Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja ... 9
2.3.2 Persyaratan Pelayanan Kesehatan Kerja di Perusahaan ... 9
2.4 Kepuasan Pasien ... 10
2.5 Profil RS PT Pupuk Iskandar Muda ... 15
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 18
3.2 Populasi Penelitian ... 18
3.3 Besar Sampel ... 18
3.4 Cara Sampling ... 19
3.5 Variabel Penelitian ... 19
(10)
3.7 Cara pengumpulan Data ... 21
3.8 Pengolahan Data ... 21
3.9 Analisis Data ... 21
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Karyawan yang Berobat di Poliklinik Gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda ... 22
4.2 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Wujud Fisik ... 23
4.3 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Kehandalan ... 23
4.4 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Daya Tanggap ... 24
4.5 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Jaminan ... 25
4.6 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Empati ... 26
4.7 Harapan Karyawan ... 27
BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Wujud Fisik ... 28
5.3 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Kehandalan ... 28
5.3 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Daya Tanggap ... 28
5.4 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Jaminan ... 29
5.5 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Empati ... 29
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 30
6.2 Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 32 LAMPIRAN
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Komposisi jumlah ukuran sampel penelitian ... 19 2. Persentase distribusi karakteristik karyawan di poliklinik gigi
RS PT Pupuk Iskandar Muda ... 22 3. Persentase distribusi kepuasan karyawan terhadap dimensi wujud fisik
(tangibles) di poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda... 23 4. Persentase distribusi kepuasan karyawan terhadap dimensi kehandalan
(reliability) di poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda ... 24 5. Persentase distribusi kepuasan karyawan terhadap dimensi daya tanggap
(responsiveness) di poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda ... 25 6. Persentase distribusi kepuasan karyawan terhadap dimensi jaminan
(assurance) di poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda... 26 7. Persentase distribusi kepuasan karyawan terhadap dimensi empati
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuesioner kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda
2. Lembar observasi terhadap kenyataan lapangan kerja pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda
3. Surat keterangan izin penelitian di PT Pupuk Iskandar Muda, Lhokseumawe 4. Surat keterangan telah melakukan penelitian di PT Pupuk Iskandar Muda,
Lhokseumawe
5. Surat persetujuan komisi etik penelitian
(14)
Fakultas Kedokteran Gigi
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat
Tahun 2011
Maya Renintha YH
Kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda.
ix + 35 halaman
Karyawan yang sehat merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung produktivitas perusahaan. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan dengan menggunakan skala Likert yang meliputi dimensi wujud fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (empathy) terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan yang berjumlah 1070 orang. Ditentukan confidence level 95% dan presisi mutlak 5% maka sampel diperoleh 150 responden. Kriteria sampel adalah karyawan yang sudah pernah mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Cara sampling adalah stratified random sampling. Pengumpulan data dengan mengirimkan kuesioner melalui pihak manajemen agar lebih terkoordinir.
(15)
Hasil penelitian menunjukkan kepuasan karyawan terhadap dimensi wujud fisik adalah berkisar antara 82,00% - 92,67%. Pada dimensi kehandalan diperoleh hasil berkisar antara 62,67% - 69,33%, namun dalam hal lama waktu tunggu sebelum perawatan terdapat ketidakpuasan yaitu 24,66%. Pada dimensi daya tanggap lebih dari setengah karyawan merasa puas (53,33% - 70,67%), hanya saja dalam hal jam kerja di poliklinik gigi terdapat ketidakpuasan yaitu 22,00%. Pada dimensi jaminan kepuasan karyawan berkisar antara 62,67% - 84,00%, namun dalam hal pemberian giliran oleh perawat dijumpai ketidakpuasan (7,34%). Pada dimensi empati kepuasan karyawan berkisar antara 63,33% - 78,67%, namun dalam hal pemeriksaan yang teliti terhadap kemungkinan adanya penyakit lain oleh dokter gigi dijumpai ketidakpuasan (10,00%).
Harapan karyawan terhadap poliklinik gigi adalah peningkatan terhadap fasilitas di poliklinik gigi yaitu penambahan pelayanan perawatan gigi seperti pemasangan kawat gigi dan bleaching, adanya poster dan brosur kesehatan gigi serta bahan bacaan di ruang tunggu untuk mengurangi kejenuhan pasien sewaktu menunggu perawatan.
(16)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap pasien yang mengunjungi suatu unit pelayanan kesehatan tentu mempunyai keinginan atau harapan untuk mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan sesuai dengan yang diinginkannya. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan adalah tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan antara persepsinya terhadap pelayanan yang diterima dengan harapannya sebelum mendapatkan pelayanan tersebut. Apabila harapannya terpenuhi, berarti pelayanan tersebut telah memberikan suatu kualitas yang luar biasa dan akan menimbulkan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya, apabila harapannya tidak tercapai, maka dapat diartikan kualitas pelayanan tersebut tidak memenuhi apa yang diharapkannya.1
Penelitian Newsome menunjukkan bahwa hal-hal yang mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah faktor interpersonal, kenyamanan, biaya dan fasilitas.2 Hasil penelitian di RSGM FKG UNMAS Denpasar menunjukkan penyebab ketidakpuasan pasien adalah petugas pendaftaran yang sulit ditemui, pelayanan yang kurang memuaskan, biaya perawatan yang murah sehingga kualitas pelayanan tidak memadai, waktu perawatan yang lama dan ruang tunggu yang tidak nyaman.3
Berbagai faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan antara lain karakteristik pasien yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat
(17)
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status perkawinan serta kunjungan dan kualitas pelayanan kesehatan yang meliputi faktor dokter gigi, fasilitas poli gigi rumah sakit, lingkungan poli gigi rumah sakit dan sistem administrasi pelayanan.4 Akan tetapi, pada penelitian ini karakteristik pasien tidak dapat dijadikan dasar dalam melakukan analisis untuk menentukan kepuasan sebab pelayanan yang diberikan di poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda adalah gratis, tersedia dan perawatan diberikan secara berkala.
Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dari kualitas hidup manusia dan segala upaya kesehatan bertujuan untuk mencapai taraf hidup dan derajat kesehatan yang optimal, khususnya bagi setiap karyawan perusahaan. Indonesia Sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Dalam upaya mencapai visi tersebut ditetapkan program-program unggulan, salah satunya adalah program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).5
Suatu perusahaan perlu memelihara kesehatan para karyawannya. Karyawan yang sehat merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung produktivitas perusahaan. Salah satu upaya dalam rangka menjamin kesehatan karyawan secara optimal adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin. Karena tidak dapat disangkal bahwa kesehatan karyawan sangat dipengaruhi oleh sistem pelayanan kesehatan yang diberikan.6 Pada saat ini pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga perlu mendapatkan perhatian, khususnya bagi setiap karyawan perusahaan. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
(18)
meningkatkan kesehatan dalam bentuk pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan guna memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani, rohani dan sosial karyawan sehingga dicapai tingkat kesehatan optimal yang dapat meningkatkan hasil kinerja yang maksimal untuk kemajuan perusahaan.7-9 Menurut Zeithaml dan Berry ada 5 dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaituwujud fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy).10-12
Keluhan sakit gigi bisa berakibat seseorang tidak bekerja. Gangguan tersebut rata-rata 3,86 hari dengan kisaran berhenti beraktivitas antara 2,5 hari hingga 5,28 hari.13 Apabila masalah karies dibiarkan dan kecenderungan peningkatannya di masa mendatang tidak dicegah, dampaknya akan sangat merugikan. Akibat penyakit karies antara lain rasa sakit, gangguan fungsi pengunyahan yang menghambat konsumsi makanan/nutrisi, gangguan kenyamanan berupa gangguan tidur, gangguan konsentrasi belajar dan produktivitas kerja, yang akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia.14
PT Pupuk Iskandar Muda adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri pupuk urea dan industri kimia lainnya dengan jumlah karyawan tahun 2010 adalah 1.070 orang.15 Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, bentuk dan cara penyelenggaraan kesehatan kerja di perusahaan tergantung pada jumlah tenaga kerja dan tingkat bahaya yang ada di tempat kerja yaitu apabila perusahaan mempunyai tenaga kerja lebih dari 500 orang
(19)
maka harus menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja berupa klinik yang dipimpin oleh seorang dokter yang praktek tiap hari kerja.16 Oleh karena itu PT Pupuk Iskandar Muda mendirikan rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang mempunyai fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan. Dalam penyelanggaraan kegiatannya, perusahaan mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan kesehatan karyawan dan keluarga. Terjaminnya kesinambungan usaha pelayanan kesehatan sangat penting dalam peningkatan derajat kesehatan karyawan yang optimal.
Hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari 2011 diketahui bahwa jumlah tenaga kesehatan di poliklinik gigi terdiri atas tiga orang dokter gigi dan satu orang perawat gigi. Poliklinik gigi sudah cukup baik dan juga didukung oleh fasilitas yang lengkap. Akan tetapi masih ada karyawan yang merasa kurang puas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang mereka dapatkan. Ketidakpuasan ini disebabkan waktu tunggu perawatan yang lama sehingga banyak waktu yang terbuang. Hal ini sangat berat mengingat jam kerja karyawan akan berkurang.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda masih perlu ditingkatkan agar kebutuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi karyawan terpenuhi. Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda.
(20)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan penelitian ini, yaitu bagaimana tingkat kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda.
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut, meliputi :
1. Tingkat kepuasan karyawan mengenai dimensi wujud fisik (tangibles). 2. Tingkat kepuasan karyawan mengenai dimensi kehandalan (reliability). 3. Tingkat kepuasan karyawan mengenai dimensi daya tanggap (responsiveness).
4. Tingkat kepuasan karyawan mengenai dimensi jaminan (assurance). 5. Tingkat kepuasan karyawan mengenai dimensi empati (empathy).
6. Mengetahui harapan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik gigi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi RS PT Pupuk Iskandar Muda, bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
2. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
(21)
3. Memberikan pengalaman kepada peneliti dalam melakukan penelitian tentang kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut
4. Dapat menambah kepustakaan Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat mengenai kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan dapat menjadi landasan teoritis bagi penelitian berikutnya.
(22)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Karyawan yang sehat merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung produktivitas perusahaan. Dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin terhadap karyawan, maka tingkat kesehatan yang optimal akan tercapai sekaligus meningkatkan hasil kinerja yang maksimal untuk kemajuan perusahaan.6
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan kerja merupakan usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Sasaran keselamatan kerja adalah lingkungan kerja dan bersifat teknik.17
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun sosial melalui usaha-usaha preventif, promotif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan – gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.Sasaran kesehatan kerja adalah manusia dan bersifat medis. Disamping itu, kesehatan kerja bertujuan agar pekerja sehat, selamat, sejahtera dan produktif.18
(23)
2.2 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat.7,8
Dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 dalam Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.19
Tujuan pelayanan kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan derajat kebutuhan masyarakat melalui pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan yang juga akan memberikan kepuasan dalam harapan dan kebutuhan pemberi pelayanan dalam institusi pelayanan yang diselenggarakan secara efisien.20
(24)
Pelayanan kesehatan kerja adalah upaya pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat pekerja secara (peningkatan, pencegahan, diberikan pada masyarakat pekerja secara paripurna pengobatan, dan pemulihan).
2.3.1 Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja
Tujuan pelayanan kesehatan kerja adalah meningkatkan status kesehatan pekerja dan optimalisasi produktivitas kerja melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan kerja. Upaya Departemen Kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bertujuan sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat pekerja yang bermutu, merata dan terjangkau untuk meningkatkan produktivitas kerja masyarakat pekerja dan kondisi kerja yang aman, sehat dan produktif.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya standar pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
b. Mendorong terbentuknya jaringan pelayanan kesehatan kerja yang sadar mutu/berkualitas.
c. Memelihara dan meningkatkan kemitraan lintas program, lintas sektoral, tokoh masyarakat, organisasi dan dunia usaha dalam pembinaan pelayanan kesehatan dasar.21
2.3.2 Persyaratan Pelayanan Kesehatan Kerja di Perusahaan
Suatu pelayanan kesehatan perusahaan dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :7,8
(25)
1. Tersedia (available); perusahaan harus menyediakan pelayanan kesehatan untuk pegawainya dengan cara mempunyai poliklinik atau rumah sakit, bila tidak menyerahkan kepada pihak ketiga.
2. Wajar (appropriate); pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan.
3. Berkesinambungan (continue); pelayanan kesehatan yang memerlukan kelanjutan harus diberikan berkesinambungan. Pemeriksaan berkala harus dilakukan secara periodik sehingga keadaan kesehatan karyawan bisa dipantau secara terus-menerus.
4. Dapat diterima (acceptable); suatu perusahaan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dan dapat diterima oleh karyawan.
5. Dapat dicapai (accesible); pelayanan kesehatan diharapkan mudah dicapai. 6. Terjangkau (affordable); perusahaan bisa memilih layanan kesehatan dan harganya terjangkau oleh perusahaan.
2.4 Kepuasan Pasien
Menurut Philip Kotler, kepuasan pasien terhadap pelayanan adalah perbandingan antara persepsinya terhadap pelayanan yang diterima dengan harapannya sebelum mendapatkan pelayanannya tersebut. Apabila harapannya terpenuhi, berarti pelayanan tersebut telah memberikan suatu kualitas yang luar biasa dan juga akan menimbulkan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya apabila harapannya tidak tercapai, maka diartikan kualitas pelayanan tersebut tidak memenuhi apa yang diharapkannya.1,22 Menurut Wijono, kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara pelayanan yang dirasakan dan harapannya. Ada tiga tingkat kepuasan yaitu
(26)
apabila pelayanan kurang dari harapan, maka pasien merasa tidak puas. Apabila pelayanan sebanding dengan harapan, maka pasien akan merasa puas dan apabila pelayanan melebihi harapan, maka pasien akan merasa sangat puas dan senang.23 Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepuasan pasien adalah perasaan senang atau kecewa yang dialami setelah membandingkan antara kenyataan yang diterima atau dirasakan dengan harapan pasien.
Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik pasien dan kualitas pelayanan kesehatan.4
1) Karakteristik Pasien a. Umur
Umur memiliki hubungan erat dengan tingkat kepuasan. Penelitian Haydar Sur menunjukkan bahwa pasien yang berusia ≥ 50 tahun lebih puas daripada pasien yang lebih muda.24 Berbeda dengan penelitian Ramadanura yang menunjukkan bahwa kelompok umur muda (23-39 tahun) mudah merasa puas,25 hal tersebut didukung oleh penelitian Finkelstein (cit Chinglin) yang menyatakan bahwa pada umumnya pasien dengan usia 25-40 tahun lebih cenderung melaporkan kepuasan yang lebih baik.26
b. Jenis kelamin
Gopalkrishna dan Mummalaneni menemukan bahwa perempuan lebih mudah merasa puas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut,2 hal tersebut didukung oleh penelitian Hashim yang menyatakan perempuan lebih mudah merasa puas (63%).27 Tetapi hal tersebut berlawanan dengan hasil penelitian Haydar Sur yang menyatakan bahwa pria mudah merasa puas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan
(27)
mulut.24 Didukung oleh penelitian Suhamiarti yang menyatakan bahwa laki-laki lebih mudah merasa puas (67,1%).28
c . Tingkat Pendidikan
Pendidikan berhubungan dengan tingkat kepuasan. Muninjaya dan Safran menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka lebih cenderung mencapai tingkat kepuasan yang lebih optimal.29,30 Penelitian Wiwik Dian di poliklinik PT Sinar Sosro Ungaran menunjukkan bahwa 64,3% pasien yang berobat adalah lulusan SMU. 31
d. Pekerjaan
Pekerjaan pasien merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan. Penelitian Ramadanura menunjukkan bahwa pasien dengan pekerjaan bersifat manual seperti buruh lebih mudah puas terhadap pelayanan.25
e. Pendapatan
Pasien dari kelompok berpenghasilan rendah menunjukkan sikap yang sangat berbeda tentang kepuasan dengan menunjukkan persepsi negatif terhadap perawatan dan niat yang lebih rendah untuk mencari perawatan kesehatan gigi dan mulut, hal ini didukung oleh Golletz, et al yang menyatakan bahwa pasien dengan penghasilan lebih rendah kurang merasa puas dibandingkan dengan pasien dengan penghasilan yang lebih tinggi.2 Menurut penelitian Bedi bahwa pasien dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi lebih banyak menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut.32
(28)
Status perkawinan adalah identitas pasien sehingga dapat dikategorikan sebagai sudah kawin, belum kawin, janda atau duda. Penelitian Suhamiarti menyatakan bahwa pasien yang belum kawin lebih merasa puas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut daripada mereka yang sudah kawin atau bercerai.28
g. Kunjungan
Penelitian Newsome menunjukkan bahwa ada pengaruh pengalaman sebelumnya dengan kepuasan dan terdapat korelasi positif antara tingkat kunjungan dengan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut.2
Pada penelitian ini, semua karakterteristik tersebut tidak menjadi dasar pengolahan data untuk dianalisis dan tidak berpengaruh terhadap kepuasan karyawan. Hal ini disebabkan oleh karena berdasarkan umur semua karyawan homogen dan berada dalam usia produktif. Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas karyawan adalah berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas karyawan adalah lulusan SMU. Berdasarkan jabatan, mayoritas lebih banyak karyawan dengan jabatan pelaksana dan berdasarkan pendapatan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien karena semua pelayanan yang diberikan adalah gratis.
2) Kualitas Pelayanan Kesehatan a. Dokter Gigi
Faktor dokter gigi meliputi kejelasan informasi, keterampilan dan penampilan dokter gigi juga berpengaruh pada kepuasan pasien, yaitu pasien lebih puas apabila dokter gigi menjelaskan perawatan yang sedang diberikan. Keterampilan dokter gigi berhubungan dengan kecakapan merawat pasien, terutama apabila pasien tidak mengalami rasa sakit pada perawatan yang diberikan. Burhanuddin dalam
(29)
penelitiannya menemukan bahwa ketidakpuasan pasien pada keterampilan dokter gigi paling banyak terjadi di Puskesmas. Namun peneliti lain menemukan keadaan sebaliknya yaitu pasien umumnya merasa puas terhadap keterampilan dokter gigi puskesmas menghilangkan rasa sakit. Penelitian di RSUP di Medan menemukan keterampilan dokter gigi berpengaruh pada kepuasan pasien.33
b. Fasilitas Poli Gigi Rumah Sakit
Fasilitas meliputi reputasi rumah sakit, kecanggihan peralatan, kemudahan parkir dan kenyamanan ruangan.3 Penelitian di Poliklinik Gigi RSU Pirngadi dan RS Tembakau Deli menunjukkan berturut-turut 85,20% dan 99.20% pasien puas pada kelengkapan alat-alat kedokteran gigi. Penelitian di salah satu rumah sakit umum di Thailand menunjukkan keadaan yang sama yaitu 92,50% pasien puas terhadap peralatan kedokteran gigi yang ada.33
c. Lingkungan Poli Gigi Rumah Sakit
Lingkungan meliputi kebersihan lingkungan, keindahan lingkungan, ketenangan lingkungan, yang dapat membuat pasien nyaman berada di rumah sakit.3 Lingkungan yang bersih seperti ruang tunggu dan ruang praktek berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Berbagai penelitian menemukan rasa puas pasien pada ruang tunggu dan ruang rawat yang bersih.33
d. Sistem Administrasi Pelayanan
Sistem Administrasi Pelayanan adalah proses pengaturan atau pengolahan pasien di rumah sakit dan harus diikuti oleh pasien (rujukan atau biasa), mulai dari kegiatan pendaftaran sampai perawatan.4
(30)
Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan dasar teori untuk mengukur dimensi kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut menggunakan teori yang dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan Parasuraman, yaitu:10-12
1. Wujud fisik (tangibles) yaitu meliputi fasilitas fisik, peralatan yang digunakan dan penampilan tenaga medis.
2. Kehandalan (reliability) yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang diharapkan dengan segera dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness) yaitu para tenaga medis memberikan pelayanan yang cukup tanggap.
4. Jaminan (assurance) yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya dari para tenaga medis, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan.
5. Empati (empathy) yaitu sikap sopan, hormat, penuh pengertian dan memahami kebutuhan pasien dari petugas medis, paramedis dan petugas administrasi dan kemudahan dalam melakukan hubungan serta komunikasi yang baik.
2.5 Profil Rumah Sakit PT Pupuk Iskandar Muda
Pada awalnya implementasi yang dilakukan perusahaan di lapangan adalah membuat poliklinik kecil di salah satu rumah di Jl.Geurudong no.32 Perumahan PT Pupuk Iskandar Muda yang dilayani dua orang perawat dan satu orang apoteker. Sarana untuk pelayanan kesehatan tersebut diadakan satu tahun sesudah PT Pupuk Iskandar Muda diresmikan tahun 1982.
(31)
Tahun 1984 poliklinik kesehatan tersebut dipindahkan ke area perkantoran dan dilakukan rekruitmen tenaga dokter umum dan tenaga perawat tambahan. Guna mengantisipasi peningkatan jumlah karyawan dan keluarga, maka pada tanggal 1 Februari 1985 rumah sakit ini diresmikan dan dipergunakan sampai saat ini.
Sarana dan fasilitas kesehatan yang dimiliki rumah sakit meliputi enam kamar perawatan dengan 12 tempat tidur pasien. poli emergency dengan tiga tempat tidur pasien, poli umum, poli gigi, poli BKIA, poli spesialis, fasilitas pemeriksaan laboratorium, fasilitas pemeriksaan radiologi/rontgen, fisiotherapy, fasilitas general check up seperti treadmill test, spirometri, USG, dll.
RS PT Pupuk Iskandar Muda mempunyai visi dan misi. Visinya adalah menjadi unit kerja yang memberikan kontribusi bagi kelancaran operasional perusahaan, sedangkan misinya adalah memberikan pelayanan yang optimal bagi tersedianya akomodasi perlengkapan administrasi dan telekomunikasi, terwujudnya rasa aman dan kesehatan karyawan. Rumah sakit ini juga mengemban tugas pokok yaitu sebagai unit kerja yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga serta masyarakat lingkungan dalam bidang preventif, kuratif dan adm. keuangan, untuk mencapai kesehatan yang optimal dan bertanggung jawab langsung kepada kepala kompartemen umum.34
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda dilakukan oleh tiga orang dokter gigi dan satu orang perawat gigi yang bertugas memanggil pasien, menjadi asisten dokter gigi, melakukan pembersihan karang gigi dan menambal gigi. Jam kerja di poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda adalah dari hari Senin sampai Jumat dimulai jam 07.00 s.d 16.00 WIB.
(32)
Jumlah pasien yang datang ke poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda rata-rata sebanyak 10-20 pasien/hari. Jenis perawatan yang dilakukan meliputi pencabutan (3-5 pasien/hari), tumpatan tetap (5-10 pasien/hari), pengobatan pulpa termasuk tumpatan sementara (3-4 pasien/hari), pembersihan karang gigi (1-5 pasien/hari) dan pembuatan prothesa (1-3 pasien/hari).
Terdapat dua buah dental unit yang keduanya masih berfungsi dengan baik dan peralatan kesehatan gigi dan mulut yang sudah bisa dikatakan cukup lengkap dan sesuai dengan standar peralatan kedokteran gigi di poliklinik gigi.
Poliklinik gigi ini juga menjalankan sistem rujukan, sehingga apabila ada kasus yang tidak dapat ditangani akan segera dirujuk ke luar seperti ke Medan (RSGM FKG USU, RS Columbia Asia dan RSU Martha Friska) dan Jakarta (RS Pertamina dan Klinik Esti).
Gambar 1. Struktur organisasi RS PT Pupuk Iskandar Muda34
Direktur SDM & Umum
Kompartemen Umum
Bagian Kesehatan
Adm/TU Kel. Profesi
Seksi Kuratif Seksi Preventif
Seksi Adm & Perlengkapan
-Emergency -Kes.Gigi -Rawat Inap -Rawat Jalan -Radiologi
-BKIA
-General Check Up -Laboratorium -Kel. Perlengkapan
-Adm.Keuangan -Medical Record -Pemeliharaan
(33)
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif.
3.2 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT Pupuk Iskandar Muda yaitu sebanyak 1070 orang.
3.3 Besar Sampel
Penentuan besar sampel berdasarkan estimasi proporsi dengan presisi mutlak. Prakiraan proporsi berdasarkan hasil penelitian Nurmala Situmorang (2004) menunjukkan jumlah responden yang pernah berobat gigi ke sarana pelayanan kesehatan gigi sebesar 10%.
Dengan menggunakan rumus prakiraan proporsi populasi yaitu :
Z2 1-α /22 P(1-P) N n=
(34)
Ditentukan Confidence Level 95% dan presisi mutlak 5% sehingga diperoleh sampel minimal 123 responden. Pada penelitian ini ditentukan besar sampel 150 responden. Kriteria sampel adalah karyawan PT Pupuk Iskandar Muda yang sudah pernah mendapatkan pelayanan di poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda.
3.4 Cara Sampling
Cara sampling yang digunakan adalah stratified random sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel dengan membagi populasi sasaran dalam strata (subpopulasi) menurut karakteristik tertentu yang dianggap penting, dalam hal ini berdasarkan jabatan pekerjaan (Kepala Kompartemen, Kepala Departemen/Biro, Kepala Bagian/Urusan, Kepala Seksi/Dinas, Kepala Regu/Pengatur dan Pelaksana). Tabel 1. KOMPOSISI JUMLAH UKURAN SAMPEL PENELITIAN
TINGKAT JABATAN ESELON
KARYAWAN PT PIM (Orang)
JUMLAH UKURAN SAMPEL
(Orang)
(a) (b) (c) (d) = (c) / 1070 x 150
Kepala Kompartemen 1A – 1B 4 1
Kepala Departemen/Biro 2A – 2B 35 5
Kepala Bagian/Urusan 3A – 3B 88 12
Kepala Seksi/Dinas 4 168 23
Kepala Regu/Pengatur Non Eselon 361 51
Pelaksana Non Eselon 414 58
TOTAL : 1070 150
3.5 Variabel Penelitian Kepuasan pasien :
(35)
b. Kehandalan (reliability) c. Daya tanggap (responsiveness) d. Jaminan (assurance)
e. Empati (empathy)
3.6 Definisi Operasional Kepuasan pasien :
a. Wujud fisik (tangibles) yaitu kenyataan yang sudah dialami pasien mengenai kebersihan ruang tunggu, kebersihan ruang praktek, penampilan dokter gigi dan penampilan perawat gigi.
b. Kehandalan (reliability) yaitu kenyataan yang sudah dialami pasien mengenai prosedur pengambilan kartu, kesigapan petugas kartu, lama waktu tunggu sebelum perawatan dan pelayanan dokter gigi.
c. Daya tanggap (responsiveness) yaitu kenyataan yang sudah dialami pasien mengenai jam kerja di poliklinik gigi, informasi yang diberikan dokter gigi, tanggapan dokter gigi dan tanggapan perawat gigi terhadap pasien yang darurat.
d. Jaminan (assurance) yaitu kenyataan yang sudah dialami pasien mengenai keterampilan dokter gigi, kesopanan dokter gigi, jaminan kepercayaan dan keamanan terhadap prosedur pelayanan medis yang diberikan dokter gigi dan pemberian giliran oleh perawat.
e. Empati (empathy) yaitu kenyataan yang sudah dialami pasien mengenai perhatian dokter gigi, pemeriksaan yang teliti terhadap kemungkinan adanya penyakit
(36)
lain oleh dokter gigi, kemudahan komunikasi dengan dokter gigi dan kemudahan komunikasi dengan perawat gigi.
3.7 Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yaitu :
1. Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik gigi. Observasi dilakukan pada bulan Januari 2011.
2. Penyebaran kuesioner sebanyak 150 responden dilakukan pada hari Senin tanggal 7 Februari 2011 yang dilakukan oleh pihak manajemen PT Pupuk Iskandar Muda dengan alasan agar terkoordinir dan tidak mengganggu produktivitas serta kuesioner dapat kembali semua.
3. Kuesioner mengenai kepuasan karyawan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut diisi oleh karyawan dengan menggunakan skala Likert yang disesuaikan dengan pertanyaan, contoh : sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4) dan sangat setuju (5) yang diartikan sebagai sangat tidak puas (1), tidak puas (2), biasa saja (3), puas (4) dan sangat puas (5).
3.8 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan coding card. Data disajikan dengan menghitung persentase distribusi dalam bentuk tabel.
3.9 Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dikelompokkan dan kemudian dianalisis berdasarkan metode kualitatif, yaitu data yang ada ditabulasi dengan
(37)
memberikan bobot frekuensi dan persentase selanjutnya diinterpretasikan dengan memberikan uraian secara deskriptif sesuai dengan fakta dan atau keadaan lokasi penelitian.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Karyawan yang Berobat di Poliklinik Gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda
Karakteristik karyawan yang datang berobat di poliklinik gigi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. PERSENTASE DISTRIBUSI KARAKTERISTIK KARYAWAN DI POLIKLINIK GIGI RS PT PUPUK ISKANDAR MUDA (N=150)
KARAKTERISTIK KARYAWAN RESPONDEN
(Jumlah) (%)
Umur
1. 21-30 tahun 30 20
2. 31-40 tahun 9 6
3. 41-50 tahun 78 52
4. > 51 tahun 33 22
Jenis Kelamin
1. Laki-laki 140 93
2. Perempuan 10 7
Pendidikan
1. SMU/Sederajat 95 63
2. Diploma/Sederajat 20 13
3. S-1 (Strata I) 31 21
4. S-2 (Strata II) 4 3
6. S-3 (Strata III) 0 0
Jabatan
1. Kepala Kompartemen (Eselon 1) 1 1
2. Kepala Departemen/Biro (Eselon 2) 5 3
3. Kepala Bagian/Urusan (Eselon 3) 12 8
4. Kepala Seksi/Dinas (Eselon 4) 23 15
5. Kepala Regu/Pengatur (Non Eselon) 51 34
6. Pelaksana (Non Eselon) 58 39
Pendapatan
1. < Rp 2.500.000 2 1
2. ≥ Rp 2.500.000 - 5.000.000 60 40
3. > Rp 5.000.000 - 7.500.000 64 43
4. > Rp 7.500.000 - 10.000.000 16 11
(38)
Status Perkawinan
1. Belum Menikah 17 11
2. Menikah 133 89
Kunjungan
1. Pertama Datang 21 14
2. Pernah Datang/Pasien Ulang 129 86
4.2 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Wujud Fisik (Tangibles) Hasil penelitian tentang kepuasan karyawan terhadap dimensi wujud fisik (tangibles) menunjukkan persentase sangat puas - puas berkisar antara 82,00% - 92,67%, meliputi kebersihan ruang tunggu, ruang praktek, kerapian dan kebersihan dokter gigi serta perawat gigi (Tabel 3).
Tabel 3. PERSENTASE DISTRIBUSI KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP DIMENSI WUJUD FISIK (TANGIBLES) DI POLIKLINIK GIGI RS PT PUPUK ISKANDAR MUDA
DIMENSI WUJUD FISIK (TANGIBLES)
FREKUENSI JAWABAN RESPONDEN Sangat
Puas Puas
Biasa Saja Tidak Puas Sangat Tidak Puas
F % F % F % F % F %
Kebersihan ruang tunggu 34 22,67 101 67,33 14 9,33 0 0,00 1 0,67
Kebersihan ruang praktek 39 26,00 100 66,67 11 7,33 0 0,00 0 0,00
Kerapian dan kebersihan dokter gigi
33 22,00 99 66,00 17 11,33 1 0,67 0 0,00
Kerapian dan kebersihan perawat gigi
25 16,67 98 65,33 26 17,33 1 0,67 0 0,00
4.3 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Kehandalan (Reliability) Hasil penelitian tentang kepuasan karyawan terhadap dimensi kehandalan (reliability) menunjukkan persentase sangat puas - puas berkisar antara 62,67% - 69,33%, meliputi prosedur pengambilan kartu, kesigapan petugas kartu dan pelayanan dokter gigi terhadap pasien sesuai kebutuhannya, namun dalam hal lama
(39)
waktu tunggu sebelum perawatan terdapat karyawan yang tidak puas yaitu sebesar 24,66% (Tabel 4).
Tabel 4. PERSENTASE DISTRIBUSI KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP DIMENSI KEHANDALAN (RELIABILITY) DI POLIKLINIK GIGI RS PT PUPUK ISKANDAR MUDA
4.4 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness)
Hasil penelitian tentang kepuasan karyawan terhadap dimensi daya tanggap (responsiveness) menunjukkan persentase sangat puas - puas berkisar antara 53,33% - 70,67%, meliputi informasi yang diberikan dokter gigi sebelum dan sesudah perawatan, tanggapan yang diberikan dokter gigi dan ketanggapan perawat terhadap pasien yang darurat, namun dalam hal jam kerja di poliklinik gigi terdapat karyawan yang tidak puas yaitu sebesar 22,00% (Tabel 5).
DIMENSI KEHANDALAN
(RELIABILITY)
FREKUENSI JAWABAN RESPONDEN Sangat
Puas Puas Biasa Saja
Tidak Puas
Sangat Tidak
Puas
F % F % F % F % F %
Prosedur pengambilan kartu 9 6,00 95 63,33 39 26,00 5 3,33 2 1,33
Kesigapan petugas kartu 10 6,67 84 56,00 45 30,00 9 6,00 2 1,33
Lama waktu tunggu sebelum perawatan
7 4,67 50 33,33 56 37,33 32 21,33 5 3,33
Pelayanan dokter gigi terhadap pasien sesuai kebutuhannya
(40)
Tabel 5. PERSENTASE DISTRIBUSI KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP DIMENSI DAYA TANGGAP (RESPONSIVENESS) DI POLIKLINIK GIGI RS PT PUPUK ISKANDAR MUDA
4.5 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Jaminan (Assurance)
Hasil penelitian tentang kepuasan karyawan terhadap dimensi jaminan (assurance) menunjukkan persentase sangat puas - puas berkisar antara 62,67% - 84,00%, meliputi keterampilan dokter gigi, kesopanan dokter gigi, jaminan kepercayaan dan keamanan dari dokter gigi dan pemberian giliran oleh perawat, namun dalam pemberian giliran oleh perawat terdapat karyawan yang tidak puas yaitu 7,34% (Tabel 6).
DIMENSI DAYA TANGGAP (RESPONSIVENESS)
FREKUENSI JAWABAN RESPONDEN Sangat
Puas Puas Biasa Saja Tidak Puas
Sangat Tidak
Puas
F % F % F % F % F %
Jam kerja di poliklinik gigi 12 8,00 52 34,67 53 35,33 29 19,33 4 2,67 Informasi yang diberikan
dokter gigi sebelum dan sesudah perawatan
21 14,00 80 53,33 39 26,00 8 5,33 2 1,33
Tanggapan yang diberikan dokter gigi
22 14,67 84 56,00 38 25,33 5 3,33 1 0,67
Ketanggapan perawat terhadap pasien yang darurat
(41)
Tabel 6. PERSENTASE DISTRIBUSI KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP DIMENSI JAMINAN (ASSURANCE) DI POLIKLINIK GIGI RS PT PUPUK ISKANDAR MUDA
DIMENSI JAMINAN (ASSURANCE)
FREKUENSI JAWABAN RESPONDEN Sangat
Puas Puas Biasa Saja
Tidak Puas
Sangat Tidak
Puas
F % F % F % F % F %
Keterampilan dokter gigi 23 15,33 88 58,67 35 23,33 3 2,00 1 0,67
Kesopanan dokter gigi 21 14,00 105 70,00 21 14,00 3 2,00 0 0,00
Jaminan kepercayaan dan keamanan dari dokter gigi
16 10,67 78 52,00 51 34,00 5 3,33 0 0,00
Pemberian giliran oleh perawat
29 19,33 81 54,00 29 19,33 10 6,67 1 0,67
4.6 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Empati (Empathy)
Hasil penelitian tentang kepuasan karyawan terhadap dimensi empati (empathy) menunjukkan persentase sangat puas - puas berkisar antara 63,33% - 78,67%, meliputi perhatian dokter gigi terhadap keluhan pasien, kemudahan komunikasi dengan dokter gigi dan perawat gigi, namun dalam hal pemeriksaan yang teliti terhadap kemungkinan adanya penyakit lain oleh dokter gigi terdapat karyawan yang tidak puas yaitu 10,00% (Tabel 7).
(42)
Tabel 7. PERSENTASE DISTRIBUSI KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP DIMENSI EMPATI (EMPATHY) DI POLIKLINIK GIGI RS PT PUPUK ISKANDAR MUDA
DIMENSI EMPATI (EMPATHY)
FREKUENSI JAWABAN RESPONDEN Sangat
Puas Puas
Biasa Saja Tidak Puas Sangat Tidak Puas
F % F % F % F % F %
Perhatian dokter gigi terhadap keluhan pasien
21 14,00 97 64,67 26 17,33 5 3,33 1 0,67
Pemeriksaan yang teliti terhadap kemungkinan adanya penyakit lain oleh dokter gigi
24 16,00 58 38,67 53 35,33 11 7,33 4 2,67
Kemudahan komunikasi dengan dokter gigi
21 14,00 75 50,00 47 31,33 7 4,67 0 0,00
Kemudahan komunikasi dengan perawat gigi
14 9,33 81 54,00 47 31,33 8 5,33 0 0,00
4.7 Harapan Karyawan terhadap Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di RS PT Pupuk Iskandar Muda
Harapan karyawan untuk dokter gigi di poliklinik gigi adalah agar dokter gigi dapat memaksimalkan jam kerja yang efektif. Harapan karyawan untuk fasilitas poliklinik gigi adalah ruang tunggu diperlebar karena pasien merasakan ruang tunggu terlalu sempit, pelayanan perawatan gigi ditambah seperti pemasangan kawat gigi dan bleaching, adanya bahan bacaan dan poster kesehatan gigi di ruang tunggu, musik-musik klasik, adanya fasilitas rontgen gigi,. Harapan karyawan untuk lingkungan dan sistem administrasi pelayanan di poliklinik gigi adalah agar dapat ditingkatkan lagi.
(43)
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Wujud Fisik (Tangibles) Kepuasan karyawan terhadap dimensi wujud fisik menunjukkan persentase sangat puas - puas berkisar antara 82,00% - 92,67%. Hal ini menunjukkan bahwa dari dimensi wujud fisik, poliklinik gigi sudah sangat baik. Hal disebabkan karena adanya petugas kebersihan yang selalu membersihkan ruang tunggu dan ruang praktek setiap pagi sebelum jam praktek dimulai. Lingkungan yang bersih seperti ruang tunggu dan ruang praktek berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Penelitian Hashim pada tahun 2005 menemukan rasa puas pasien adalah pada ruang tunggu dan ruang rawat yang bersih.27 Penampilan dokter gigi juga berpengaruh terhadap kepuasan pasien.33
5.2 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Kehandalan (Reliability) Karyawan masih ada yang tidak puas terhadap lama waktu tunggu sebelum perawatan yaitu sebesar 24,66%. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nurmala Situmorang yang menunjukkan bahwa hambatan mencari pengobatan terutama dalam hal lama waktu menunggu yaitu hampir separuh pasien (49,25%) mengatakan waktu menunggu lama sehingga banyak waktu yang terbuang.33
(44)
5.3 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Ketanggapan (Responesiveness)
Karyawan masih ada yang tidak puas terhadap jam kerja di poliklinik gigi yaitu sebesar 22,00%. Hal ini mungkin disebabkan karena pada pagi hari dokter harus mempersiapkan peralatan dan pada siang hari pasien sudah tidak datang.
5.4 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Jaminan (Assurance)
Karyawan masih ada yang tidak puas terhadap pemberian giliran oleh perawat yaitu 7,34%. Hal ini mungkin disebabkan karena pada saat itu ada pasien yang darurat sehingga harus dipanggil terlebih dahulu atau beberapa karyawan dengan tingkat jabatan yang lebih tinggi harus dilayani terlebih dahulu dimana setelah pelayanan ini karyawan tersebut harus segera kembali bekerja.
5.5 Kepuasan Karyawan terhadap Dimensi Empati (Empathy)
Karyawan masih ada yang tidak puas terhadap pemeriksaan yang teliti terhadap kemungkinan adanya penyakit lain oleh dokter gigi yaitu 10,00%. Hal ini mungkin disebabkan jam kerja yang terbatas dan jumlah kunjungan pasien yang banyak setiap hari sehingga dokter gigi harus melayani pasien berikutnya.
(45)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran pada bab ini berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan. Adapun kesimpulan dan saran penelitian ini adalah sebagai berikut.
6.1 Kesimpulan
Pada dimensi wujud fisik persentase sangat puas - puas berkisar antara 82,00% - 92,67%.
Pada dimensi kehandalan persentase sangat puas - puas berkisar antara 62,67% - 69,33%, namun dalam hal lama waktu tunggu sebelum perawatan terdapat karyawan yang tidak puas yaitu sebesar 24,66%
Pada dimensi daya tanggap persentase sangat puas - puas berkisar antara 53,33% - 70,67%, namun dalam hal jam kerja di poliklinik gigi terdapat karyawan yang tidak puas yaitu sebesar 22,00%.
Pada dimensi jaminan persentase sangat puas - puas berkisar antara 62,67% - 84,00%, namun dalam hal pemberian giliran oleh perawat terdapat karyawan yang tidak puas yaitu 7,34%
Pada dimensi empati persentase sangat puas - puas berkisar antara 63,33% - 78,67%, namun dalam hal pemeriksaan yang teliti terhadap kemungkinan adanya penyakit lain oleh dokter gigi terdapat karyawan yang tidak puas yaitu 10,00%
(46)
6.2 Saran
Perlu peningkatan terhadap fasilitas di poliklinik gigi seperti penambahan pelayanan perawatan gigi seperti pemasangan kawat gigi dan bleaching, adanya poster dan brosur kesehatan gigi serta bahan bacaan di ruang tunggu untuk mengurangi kejenuhan pasien sewaktu menunggu perawatan.
Untuk mengatasi lama waktu tunggu sebelum perawatan, sebaiknya dapat ditetapkan pengaturan jadwal penerimaan pasien agar pasien tidak perlu menunggu terlalu lama.
(47)
DAFTAR PUSTAKA
1. Kotler P. Manajemen pemasaran di Indonesia. Edisi 1. Jakarta : Salemba Empat, 1999 : 52.
2. Newsome PRH, Wright GH. A review of patient satisfaction : dental patient satisfaction : an appraisal of recent literature. Br Dent J 1999; 186 : 167-8. 3. Lily Y, Rahina Y, Feby G. Analisis mutu pelayanan terhadap kepuasan
pasien (kajian di RSGM FKG UNMAS Denpasar). Interdental Jurnal Kedokteran Gigi 2007; 5 : 47-8.
4. Rachmadi. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten Karimun. Tesis. Jakarta : Universitas Terbuka Jakarta, 2008 : 19-20.
5. Setyawan DA. Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010 (Hand Out Ilmu Kesehatan Masyarakat). Klaten : STIKES Duta Gama Klaten, 2008 : 15-6.
6. Astono S. Poliklinik sebagai salah satu usaha subsistem upaya kesehatan di perusahaan. Cemin Dunia Kedokteran 2002; 136 : 9.
7. Azwar A. Menjaga mutu pelayanan kesehatan. Edisi 2. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996 : 1, 33-5.
8. Djojodibroto RD. Kesehatan kerja di perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1999 : 16, 18-20.
(48)
9. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Undang-undang republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Jakarta, 2009.
10. Tjiptono F, Diana A. Total quality management. Yogyakarta : Penerbit Andi, 2005 : 27-28.
11. Muninjaya AAG. Manajemen kesehatan. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004 : 239.
12. Laksana F. Manajemen pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008 : 91. 13. Udiana GK, Sujana KY, Yohana P. Aktivitas antimikrobial ekstrak buah
pinang (areca catechu) terhadap bakteri pembentuk asam yang diisolasi dari rongga mulut. IPTEKMA 2009; 1 : 1.
14. Yuyus R. Status penyakit gigi mulut dan perilaku anak terhadap kesehatan gigi di Klinik Afia, Beji, Depok I. Cermin Dunia Kedokteran 1996; 113 : 15. 15. PT Pupuk Iskandar Muda. PT Pupuk Iskandar Muda Fertilizer Leading
Company. 2010. <http://www.pim .co.id> (18 Okt. 2010).
16. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor KEP.22/DJPPK/V/2008. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, 2008 : 13.
17. Sumamur. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta : Masagung Haji CV, 2001 : 104.
18. Notoatmodjo S. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta : Rineka Cipta, 2007 : 199.
(49)
19. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Jakarta, 1992.
20. Satrianegara MF. Organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan serta kebidanan. Jakarta : Salemba Medika, 2009 : 139.
21. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kebijakan teknis program kesehatan kerja. Jakarta : Departemen Kesehatan, 2003.
22. Lupiyando R. Manajemen pemasaran jasa : teori dan praktek. Edisi 1. Jakarta : Salemba Empat, 2001 : 158-62.
23. Wijono DJ. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press, 1999 : 37.
24. Sur H, Hayran O, Yildirim C, Mumcu G. Patient satisfaction in dental outpatient clinics in Turkey. Croat Med J 2004; 45 : 652.
25. Ramadanura. Patient’s satisfaction toward oral care service at Huayploo Community Hospital in Nakhon Chaisri Thailand. Dentika Dent J 2002; 7 : 96, 100-1.
26. Chinglin H, Xirasagar S, Laditka JN. Patient perceptions of service quality in group versus solo practice clinics. International Journal for Quality in Health Care 2004; 16 : 440.
27. Hashim R. Patient satisfaction with dental services at Ajman University, United Arab Emirates. Eastern Mediterranean Health Journal 2005; 11 : 3. 28. Suhamiarti, Budijanto D. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kepuasan responden pengguna rawat jalan rumah sakit pemerintah di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 2007; 10 : 125.
(50)
29. Muninjaya AAG. Manajemen kesehatan. Edisi 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1999 : 246.
30. Safran DG, Wilson IB, Rogers WH, Montgomery JE, Chang H. Primary care quality in the medicine program : comparing the performance of HMOs and traditional medicare. Archives of Internal Medicine 2002; 162 : 760.
31. Cahyani WD. Faktor-faktor pelayanan kesehatan berdasarkan persepsi karyawan yang berhubungan dengan tingkat kepuasan karyawan di PT Sinar Sosro Ungaran. Disertasi. Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2005 : 66.
32. Bedi R, Gulati N, McGrath C. A study of satisfaction with dental services among adults in the United Kingdom. Br Dent J 2005; 198 : 434.
33. Situmorang N, Hutagalung E. Survei kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik gigi Puskesmas Teladan Medan Kota. Dentika Dent J 2006; 11 : 100-1.
34. PT Pupuk Iskandar Muda. Pelayanan Kesehatan Tahun 1988-2007 RS PT Pupuk Iskandar Muda. Aceh : PT PIM, 2007.
(51)
NO. Kepada :
Yth. Bapak/Ibu
Karyawan PT Pupuk Iskandar Muda Di tempat
Dengan hormat,
Berkenan dengan adanya penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RS PT PUPUK ISKANDAR MUDA”, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner ini.
Dengan maksud menghasilkan data yang akurat dan relevan, saya sangat mengharapkan Bapak/Ibu berkenan menjawab semua point pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan pengetahuan dan penilaian dari kenyataan yang dialami. Sesuai dengan kode etik penelitian, identitas dan jawaban Bapak/Ibu selaku responden akan diolah secara keseluruhan hanya untuk kepentingan penelitian semata dan dijamin kerahasiaannya. Jawaban Bapak/Ibu tidak akan mempengaruhi penilaian kinerja di perusahaan.
Partisipasi Bapak/Ibu sebagai responden akan sangat membantu kelancaran penelitian ini. Mohon maaf bila ada sesuatu yang kurang berkenan dalam proses pengumpulan data ini. Untuk partisipasi dan kerja samanya saya mengucapkan terima kasih.
Medan, Februari 2011 Hormat Peneliti,
(52)
PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah identitas (data diri responden) dengan benar dan lengkap pada tempat yang telah disediakan.
2. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dan jangan sampai ada yang terlewatkan. 3. Jawablah pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan apa yang dirasakan. 4. Jawablah setiap bagian kuesioner sesuai dengan petunjuk pengisian yang ada.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
Umur
<20 21-30 31-40 41-50 >51
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Pendidikan Terakhir
SMP SMU D-1/D-2/D-3 S-1 (Sarjana) S-2 (Pasca Sarjana) S-3
Jabatan
Kepala Kompartemen Kepala Departemen/Biro Kepala Bagian/Urusan Kepala Seksi/Dinas Kepala Regu/Pengatur Pelaksana
Pendapatan
< Rp 2.500.000
≥ Rp 2.500.000 - 5.000.000 > Rp 5.000.000 - 7.500.000 > Rp 7.500.000 - 10.000.000 > Rp 10.000.000
Status Perkawinan
Belum Menikah Menikah
(53)
BAGIAN 1
Jawablah pertanyan-pertanyaan bagian pertama berikut dengan seksama. Bapak/Ibu diminta memberikan pendapat mengenai KEYAKINAN/PERSEPSI selaku pasien akan pelayanan poliklinik gigi dan mulut RS PT Pupuk Iskandar Muda yang diterima saat ini dengan memberikan Tanda Conteng ( ) dalam kotak salah satu jawaban yang tersedia, dimana: 1. SANGAT SETUJU (SS)
2. SETUJU (S) 3. NETRAL (N)
4. TIDAK SETUJU (TS)
5. SANGAT TIDAK SETUJU (STS)
I. TANGIBLES (WUJUD FISIK)
No PERTANYAAN PERSEPSI KARYAWAN
1. Poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda memiliki ruang tunggu yang bersih
SS S N TS STS
2. Poliklinik gigi RS PT Pupuk Iskandar Muda memiliki ruang praktek yang bersih
SS S N TS STS 3. Dokter gigi berpenampilan rapi dan bersih
SS S N TS STS 4. Perawat gigi berpenampilan rapi dan bersih
(54)
II. RELIABILITY (KEHANDALAN)
III. RESPONSIVENESS (DAYA TANGGAP)
No PERTANYAAN PERSEPSI KARYAWAN
1. Pelayanan dimulai tepat waktu
SS S N TS STS 2. Dokter gigi memberikan informasi sebelum
dan sesudah perawatan
SS S N TS STS
3. Dokter gigi memberikan tanggapan yang baik
SS S N TS STS
4. Perawat tanggap terhadap pasien yang darurat
SS S N TS STS
No PERTANYAAN PERSEPSI KARYAWAN
1. Prosedur pengambilan kartu cepat
SS S N TS STS
2. Petugas kartu sigap dalam melayani pasien
SS S N TS STS 3. Waktu tunggu yang cepat sewaktu menunggu
perawatan
SS S N TS STS
4. Dokter gigi memberikan pelayanan yang memuaskan sesuai dengan kebutuhan pasien
(55)
IV. ASSURANCE (JAMINAN)
No PERTANYAAN PERSEPSI KARYAWAN
1. Dokter gigi mempunyai ketrampilan dalam menjalankan tugasnya
SS S N TS STS 2. Dokter gigi memiliki sifat sopan
SS S N TS STS 3. Dokter gigi memberikan jaminan kepercayaan
dan keamanan terhadap prosedur pelayanan medis yang dilakukan
SS S N TS STS
4. Perawat memberikan giliran sesuai dengan urutan
SS S N TS STS
V. EMPATHY (EMPATI)
No PERTANYAAN PERSEPSI KARYAWAN
1. Dokter gigi memberikan perhatian terhadap keluhan pasien
SS S N TS STS 2. Dokter gigi melakukan pemeriksaan yang
teliti terhadap kemungkinan adanya penyakit lain
SS S N TS STS
3. Adanya kemudahan dalam melakukan
hubungan serta terdapat komunikasi yang baik dengan dokter gigi
SS S N TS STS
4. Adanya kemudahan dalam melakukan
hubungan serta terdapat komunikasi yang baik dengan perawat gigi
(56)
BAGIAN 2
Jawablah pertanyan-pertanyaan bagian kedua berikut dengan seksama. Bapak/Ibu diminta memberikan pendapat mengenai HARAPAN selaku pasien akan pelayanan poliklinik gigi dan mulut RS PT Pupuk Iskandar Muda yang diterima saat ini dengan mengisi titik-titik sesuai dengan harapan untuk penanganan yang lebih baik lagi dimasa mendatang.
Pertanyaan :
1. Harapan untuk Dokter Gigi :
... ... 2. Harapan untuk Fasilitas Poliklinik Gigi dan Mulut RS PT Pupuk Iskandar Muda :
(Fasilitas meliputi peralatan medis, kenyamanan ruang tunggu dan ruang praktek) ... ... 3. Harapan untuk Lingkungan Poliklinik Gigi dan Mulut RS PT Pupuk Iskandar Muda :
(Lingkungan meliputi kebersihan, keindahan dan ketenangan lingkungan poliklinik gigi dan mulut)
... ... 4. Harapan untuk Sistem Administrasi Pelayanan RS PT Pupuk Iskandar Muda :
... ...
(57)
OBSERVASI TERHADAP KENYATAAN LAPANGAN KERJA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI
RS PT PUPUK ISKANDAR MUDA JANUARI 2011
1. Dokter gigi di poliklinik gigi dan lama bekerja
a. ... (PNS/PTT/KARYAWAN/I)* Lama Bekerja : tahun
b. ... (PNS/PTT/KARYAWAN/I)* Lama Bekerja : tahun
c. ... (PNS/PTT/KARYAWAN/I)* Lama Bekerja : tahun
2. Perawat gigi di poliklinik gigi a. ... b. ... c. ...
3. Tugas perawat gigi
a. ... b. ... c. ...
(58)
4. Jam jadwal kerja poliklinik gigi : Senin : ... Selasa : ... Rabu : ... Kamis : ... Jumat : ... Sabtu : ...
5. Jumlah pasien yang dirawat dokter gigi per hari : ... pasien/hari
6. Perawatan yang diterima oleh pasien per hari :
a. Pencabutan : ... ... pasien/hari b. Tumpatan tetap : ... ... pasien/hari c. Pengobatan pulpa termasuk tumpatan sementara : ... pasien/hari d. Pembersihan karang gigi : ... ... pasien/hari e. Lain-lain : ... ... pasien/hari
(59)
7. Peralatan dan bahan yang tersedia :
No. Jenis peralatan Nama Alat Ketersediaan Fungsi
1 Peralatan Besar
1. Foot pump dental chair Landasan Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Seperangkat duduk kursi
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sandaran punggung Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Sandaran tangan kanan
dan kiri
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sandaran kepala Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Seperangkat alat gerak naik turun
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Seperangkat alat gerak reclining
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Seperangkat alat gerak tilting
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
2. Field dental chair Seperangkat duduk
kursi
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sandaran punggung Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Sandaran tangan kanan
dan kiri
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sandaran kepala Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Seperangkat alat gerak reclining
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
3. Dental unit Rangka bodi Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Meja unit Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(60)
High speed air turbine Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Low speed air Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Theree way syringe Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Compressor oil free Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Water cup filter Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Spitton bowl dengan
flush
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Water container Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Saliva ejector Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Vacuum evacuator Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
X-Ray viewer Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
4. Micromotor Low speed mocromotor Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
2 Peralatan Kecil
1. Alat diagnostik Kaca mulut datar Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tangkai kaca mulut Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sonde lengkung Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sonde lurus Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Pinset gigi Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Ekskavator berujung dua (besar)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Ekskavator berujung dua (kecil )
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
2. Alat Konservasi Pengaduk semen Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Pengaduk silikat Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Penumpat semen Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Penumpat amalgam kecil
(61)
Penumpat amalgam besar
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Burnisher kecil Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Burnisher besar Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Plastis filling instrument
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Matrix retainer Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Matrix band Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Mixing glass slab Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Mortar and pestle Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Clip blower
(penghembus udara)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tongue holder (penahan lidah)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
3. Peralatan pembersih karang gigi
Scaler standard Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
4. Alat cabut gigi Tang cabut gigi seri
taring atas
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham kecil atas
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham atas kanan
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham atas kiri
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi molar 3 atas
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(62)
gigi atas bentuk lurus Tang cabut sisa akar gigi atas bentuk bayonet
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi seri-geraham kecil bawah
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham bawah
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi molar 3 bawah
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut sisa akar gigi bawah
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut geraham atas anak
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi seri taring atas anak
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi sering taring bawah anak
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham bawah anak
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut sisa akar gigi atas anak bentuk bayonet
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Bein besar lurus Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Bein kecil lurus Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Cryer Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(63)
pemotong tulang)
5. Alat pelengkap cabut gigi Scalpel handle Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Scalpel blade Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Gunting operasi Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Needle holder Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Surgery holder Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Disposile syringe Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Water syringe Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Cannula water syringe Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
6. Bahan dan obat Bahan tumpatan
sementara
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Bahan tumpatan tetap Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Fine grain silver alloy Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Mercuri dental Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Synthetic porcelain filling material / powder + lid)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Zine phospat cement / powder + lid)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Eugenol 10 ml Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Trikersol formalin 10 ml
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
CHKM 10 ml Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Deritalizing pasta (Arsenika pasta)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Local anestheticum den epinephrine
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(64)
tanpa epinephrine
Chloraetyl 100 ml Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Calsium hidroksida
(CaOH)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Yodium Povidon 10% Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
7. Alat lain yg diperlukan Diamond bur Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tempat menyimpan alat steril
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Mangkok ginjal stainless steel
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tempat alcohol (dappen glass)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tempat kapas dan logam dengan pegas dan tutup
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tempat pembuangan kapas
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Bonding water sterilisator
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sterilisator spoon Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Tang pengambil alat
steril (korentang)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Langer proection dengan beck
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Lampu spiritus stainless steel
Celluloid strip Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(1)
7. Peralatan dan bahan yang tersedia :
No. Jenis peralatan Nama Alat Ketersediaan Fungsi
1 Peralatan Besar
1. Foot pump dental chair Landasan Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Seperangkat duduk
kursi
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sandaran punggung Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Sandaran tangan kanan
dan kiri
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sandaran kepala Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Seperangkat alat gerak
naik turun
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Seperangkat alat gerak reclining
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Seperangkat alat gerak tilting
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
2. Field dental chair Seperangkat duduk kursi
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sandaran punggung Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Sandaran tangan kanan
dan kiri
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sandaran kepala Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Seperangkat alat gerak
reclining
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
3. Dental unit Rangka bodi Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Meja unit Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Lampu hologen Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(2)
High speed air turbine Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Low speed air Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Theree way syringe Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Compressor oil free Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Water cup filter Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Spitton bowl dengan
flush
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Water container Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Saliva ejector Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Vacuum evacuator Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi X-Ray viewer Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi 4. Micromotor Low speed mocromotor Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi 2 Peralatan Kecil
1. Alat diagnostik Kaca mulut datar Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Tangkai kaca mulut Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Sonde lengkung Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Sonde lurus Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Pinset gigi Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Ekskavator berujung
dua (besar)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Ekskavator berujung dua (kecil )
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
2. Alat Konservasi Pengaduk semen Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Pengaduk silikat Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Penumpat semen Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Penumpat amalgam
kecil
(3)
Penumpat amalgam besar
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Burnisher kecil Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Burnisher besar Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Plastis filling
instrument
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Matrix retainer Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Matrix band Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Mixing glass slab Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Mortar and pestle Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Clip blower
(penghembus udara)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tongue holder (penahan lidah)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
3. Peralatan pembersih karang gigi
Scaler standard Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
4. Alat cabut gigi Tang cabut gigi seri taring atas
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham kecil atas
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham atas kanan
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham atas kiri
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi molar 3 atas
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(4)
gigi atas bentuk lurus Tang cabut sisa akar gigi atas bentuk bayonet
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi seri-geraham kecil bawah
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham bawah
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi molar 3 bawah
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut sisa akar gigi bawah
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut geraham atas anak
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi seri taring atas anak
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi sering taring bawah anak
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut gigi geraham bawah anak
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tang cabut sisa akar gigi atas anak bentuk bayonet
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Bein besar lurus Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Bein kecil lurus Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Cryer Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Bone roungers (tang Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(5)
pemotong tulang)
5. Alat pelengkap cabut gigi Scalpel handle Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Scalpel blade Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Gunting operasi Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Needle holder Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Surgery holder Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Disposile syringe Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Water syringe Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Cannula water syringe Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi 6. Bahan dan obat Bahan tumpatan
sementara
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Bahan tumpatan tetap Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Fine grain silver alloy Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Mercuri dental Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Synthetic porcelain
filling material / powder + lid)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Zine phospat cement / powder + lid)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Eugenol 10 ml Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Trikersol formalin 10
ml
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
CHKM 10 ml Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Deritalizing pasta
(Arsenika pasta)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Local anestheticum den epinephrine
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
(6)
tanpa epinephrine
Chloraetyl 100 ml Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Calsium hidroksida
(CaOH)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Yodium Povidon 10% Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi 7. Alat lain yg diperlukan Diamond bur Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tempat menyimpan alat steril
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Mangkok ginjal stainless steel
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tempat alcohol (dappen glass)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tempat kapas dan logam dengan pegas dan tutup
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Tempat pembuangan kapas
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Bonding water sterilisator
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Sterilisator spoon Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi Tang pengambil alat
steril (korentang)
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Langer proection dengan beck
Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi
Lampu spiritus stainless steel
Celluloid strip Ada Tidak ada Fungsi Tidak berfungsi