dalam air. Pertikel yang tersuspensi menyebabkan kekeruhan di dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan organisme air lainnya memperoleh makanan,
pakan ikan menjadi tertutup lumpur.
5.2.2. Pengaruh Parameter Kualitas Kimia
Kualitas kimia yang diteliti meliputi pH, minyak dan lemak, Nitrat, DO Oksigen terlarut, Seng Zn, Sulfida H2S, Detergen, Tembaga Cu dan Ammonia.
1. pH Derajat Keasaman
Hasil penelitian pH pada air tambak dari jarak 100 yaitu 8,4, jarak 200 m ada 7,9 dan jarak 300 m yaitu 7,8, sedangkan kondisi di TPA kualitas pH yaitu 8,6. Ini berarti
kandungan pH dalam air tambak dan di TPA masih sesuai dengan baku mutu air yang ditetapkan yaitu 6-9. Air yang mempunyai pH antara 6,7 sampai 8,6 mendukung
populasi ikan dalam kolam. Dalam jangkauan pH itu pertumbuhan dan pembiakkan air tidak terganggu, karena ada juga ikan yang mampu hidup antara pH 5 sampai 9.
2. Minyak dan Lemak
Hasil penelitian kandungan minyak dan lemak dalam air tambak didapat pada jarak 100 m yaitu 1,3878 mgL, pada jarak 200 m ada 1,5432 mgL dan jarak 300 m
yaitu 3,85560 mgL, sedangkan jika dibandingkan di TPA kualitas minyak dan lemak 0,9398 mgL ini menunjukkan bahwa hasil minyak dan lemak pada air tambak tidak
sesuai dengan baku mutu air yang ditetapkan yaitu 1 mgL. Minyak tidak dapat larut dalam air, melainkan akan mengapung di atas permukaan air. Bahan buangan sampah
yang mengandung minyaklemak yang dibuang apabila terkena air hujan akan mengalir ke kolam dan akan mengapung menutupi permukaan air. Kalau bahan
Universitas Sumatera Utara
buangan cairan berminyak mengandung senyawa yang relatil maka akan terjadi penguapan dan luasan permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan
menyusut. Lapisan minyak di permukaan air akan mengganggu kehidupan organisme di
dalam air. Hal ini disebabkan oleh : 1. Lapisan minyak dan lemak pada permukaan air akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air sehingga jumlah oksigen
yang terlarut di dalam air menjadi berkurang, 2. Adanya lapisan minyak dan lemak pada permukaan air juga akan meghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air
sehingga fotosintesis oleh tanaman air tidak dapat berlangsung.
3. Nitrat NO
2
Hasil penelitian dari laboratorium bahwa kandungan Nitrat pada air tambak dari jarak 100 ada 4,5 mgL, jarak 200 m yaitu 5,9 mgL dan jarak 300 sebesar 12,1
mgL, sedangkan jika dibandingkan dengan kandungan Nitrat pada air lindi yaitu 77 mgL. Jadi dari hasil tersebut pada jarak 300 m dan di TPA ternyata melampaui dari
baku mutu air yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 10 mgL. Nitrat dalam tanah dan air terbanyak dibuat oleh mikroorganisme dengan cara biologis. Nitrat dapat juga
berasal dari dekomposisi bakteri terhadap organik yang berasal dari vegetasi atau hewan pupuk yang mengandung senyawa N, buangan rumah tangga dan industri.
Sampah yang mengandung nitrat, bila hujan lebat air akan membawa nitrat dari tanah masuk menuju ke dalam aliran sungai, tambak, dan danau. Hal ini akan
merangsang tumbuhnya algae dan tanaman air lainnya. Kelimpahan unsur nitrisi nitrat dalam air disebut Euthrophication. Pengaruh negatif dari eutrofikasi adalah
Universitas Sumatera Utara
terjadinya perubahan keseimbangan kehidupan antara tanaman air dengan hewan air, sehingga beberapa spesies ikan akan musnah dan tanaman air akan dapat
menghambat laju arus air Darmono, 2001.
4. DO Oksigen Terlarut