Tatalaksana Kejang yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan

Bila dijumpai 4 atau lebih kriteria diatas, diagnosis SLE memiliki sensitifitas 85 dan spesifisitas 95. Sedangkan bila hanya 3 kriteria dan salah satunya ANA positif, maka sangat mungkin SLE dan diagnosis bergantung pada pengamatan klinis. Bila hasil tes ANA negatif, maka kemungkinan bukan SLE. Apabila hanya tes ANA positif dan manifestasi klinis lain tidak ada, maka belum tentu SLE, dan observasi jangka panjang diperlukan. Perjalanan penyakit SLE yang ditandai dengan eksaserbasi dan remisi, memerlukan pemantauan yang ketat akan aktivitas penyakitnya. Evaluasi aktivitas penyakit ini berguna sebagai panduan dalam pemberian terapi. Indeks untuk menilai aktivitas penyakit seperti SLEDAI, MEX-SLEDAI, SLAM, BILAG Score,dsb. Dianjurkan untuk menggunakan MEX-SLEDAI atau SLEDAI. MEX-SLEDAI lebih mudah diterapkan pada pusat kesehatan primer yang jauh dari tersedianya fasilitas laboratorium canggih Kasjmir et al., 2011.

2.1.5 Tatalaksana

Penyuluhan dan intervensi psikososial sangat penting diperhatikan dalam penatalaksanaan pasien SLE, terutama pada penderita yang baru terdiagnosis. Hal ini dapat dicapai dengan penyuluhan langsung kepada pasien atau dengan membentuk kelompok pasien yang bertemu secara berkala untuk membicarakan masalah penyakitnya. Sebelum pasien SLE diberi pengobatan , harus diputuskan dulu apakah pasien tergolong yang memerlukan terapi konservatif, atau imunosupresif yang agresif. Pada umumnya, pasien SLE yang tidak mengancam nyawa dan tidak berhubungan dengan kerusakan organ, dapat diterapi secara konservatif Isbagio et al., 2009. Tabel 2.3 Tatalaksana konservatif pada SLE Gordon, 2010. Nasihat Faktor Risiko Tatalaksana Hindari sinar matahari dan sinar ultraviolet Pakai sun block Hindari Infeksi Terapi infeksi secepatnya dengan antibiotika Hindari kehamilan yang tidak direncanakan Penggunaan kontrasepsi Gunakan NSAID dengan hati-hati Gunakan Steroid oral dengan hati-hati Monitor aktivitas sakit Obati hipertensi Obati DM dan lemak Obati risiko osteoporosis Gunakan analgetik seperlunya Pertimbangkan steroid lokal dan intra muskular atau intravena dan agen sitotoksik Cek urinalisis, darah lengkap, kreatinin, anti- dsDNA antibody, C3, C4 Dengan penghambat channel Calsium dan penghambat ACE Anjurkan diet dan berikan obat bila diperlukan Berikan wanita post menopause dengan bifosfonat Bila penyakit ini mengancam nyawa dan mengenai organ-organ mayor, maka dipertimbangkan pemberian terapi agresif yang meliputi kortikosteroid dosis tinggi dan imunosupresan lainnya Isbagio et al., 2009. Gambar 2.2 Algoritme Penatalaksanaan SLE Kasjmir et al., 2011. Algoritma ini merekomendasikan penggunaan steroid serta agen imunosupresan sebagai modalitas dasar terapi dan disesuaikan dengan derajat beratnya penyakit. Pada SLE derajat berat yang tidak menunjukkan respon yang baik dengan steroid dan imunosupresan konvensional dapat ditambahkan targetted therapy seperti rituximab Kasjmir et al., 2011. 2.2 Aterosklerosis 2.2.1 Definisi