LAMPIRAN A: Siklus I LAMPIRAN B: Siklus II Persiapan Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Penyampaian dan Pelatihan

Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

I. LAMPIRAN A: Siklus I

1. RPP Siklus I 2. Teks Wacana Siklus I 3. Lembar Kerja Siswa Siklus I 4. Hasil Tes Siswa Siklus I

II. LAMPIRAN B: Siklus II

1. RPP Siklus II 2. Teks Wacana Siklus II 3. Lembar Kerja Siswa Siklus II 4. Hasil Tes Siswa Siklus II III.LAMPIRAN C: Surat-Surat 1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing 2. Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi LapanganObservasi 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SD

IV. LAMPIRAN D: Foto Kegiatan

1. Foto Kegiatan Pra Siklus 2. Foto Kegiatan Siklus I 3. Foto Kegiatan Siklus II Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi vital bagi manusia. Dengan bahasa, manusia akan dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya, baik dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Begitupun pembelajaran bahasa di sekolah yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan tergantung pada konteks dan situasinya. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang berlaku saat ini, ruang lingkup dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis Depdiknas, 2005, hlm.318. Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dikuasai siswa secara utuh, agar siswa terampil berbahasa tidak hanya secara teori tetapi juga dalam prakteknya yaitu bahasa sebagai alat komunikasi. Dalam pembelajaran di sekolah, keempat keterampilan berbahasa ini harus dipelajari secara seimbang dan terpadu karena keempatnya memiliki keterkaitan satu sama lain. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang diajarkan di Sekolah Dasar adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai siswa agar dapat mengikuti semua kegiatan pembelajaran dengan baik. Apabila siswa tidak memiliki keterampilan membaca, maka siswa tersebut tidak mampu berkomunikasi melalui tulisan. Broughton Tarigan, 2008, hlm. 12 mengemukakan bahwa terdapat dua aspek penting dalam membaca yaitu keterampilan yang bersifat mekanis dan keterampilan yang bersifat pemahaman. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD kedua keterampilan tersebut diajarkan. Keterampilan yang bersifat mekanis diajarkan di kelas rendah meliputi kegiatan pengenalan huruf, Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengenalan unsur linguistik fonem, kata, kalimat dan ejaan. Sedangkan keterampilan membaca yang bersifat pemahaman diajarkan di kelas tinggi meliputi kegiatan memahami pengertian sederhana, memahami makna dan memahami isi bacaan. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa pengajaran membaca pemahaman membaca lanjut di sekolah dasar cenderung diabaikan. Umumnya, guru SD menganggap bahwa pengajaran membaca telah berakhir ketika seorang siswa sekolah dasar telah dapat membaca dan menulis permulaaan yang dilaksanakan di kelas rendah. Pada jenjang kelas yang lebih tinggi, pengajaran membaca lanjut belum mendapat perhatian yang serius. Sedangkan pelajaran membaca tidak hanya sekedar menyuarakan bunyi-bunyi bahasa, atau mencari kata-kata sulit dalam teks bacaan. Membaca juga melibatkan pemahaman, memahami apa yang dibacanya, memahami maksud bacaan dan implikasinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan, kemampuan membaca siswa di kelas V SDN Kenari secara keseluruhan menunjukkan skor yangtermasuk kategori rendah, begitupun dengan kemampuan membaca pemahaman siswa. Guru kelas sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana tercantum dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, akan tetapi kemampuan membaca siswa masih belum optimal. Tingkat penguasaan membaca pemahaman siswa diharapkan mencapai 75 namun pada kenyataannyabaru mencapai 59. Dalam pembelajaran di kelassiswa belum mampu menentukan pokok pikiran dan menyimpulkan isi cerita dengan baik. Rendahnya skor kemampuan membaca pemahaman tersebut disebabkan oleh minat baca yang rendah. Minat baca yang rendah ini disebabkan oleh metode yang digunakan guru mengajar tidak tepat dan tidak disesuaikan dengan karakteristik siswa di kelas. Dalam pembelajaran membaca pemahaman di kelas guru masih menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan tanya jawab, sehingga membuat siswa tidak antusias aktif dan cenderung pasif. Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guna meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, guru perlu menggunakan pendekatan yang inovatif sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan dan membuat siswa lebih aktif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran membaca adalah Pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intellectual SAVI. Pendekatan SAVI merupakan pendekatan yang melibatkan empat macam gaya belajar yaitu somatik kinestetik, auditori, visual dan intelektual. Pendekatan ini menggabungkan antara gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan menggunakan semua alat indera saat pembelajaran sehingga akan berpengaruh besar pada proses pembelajaran. Pendekatan SAVI ini memiliki beberapa unsur yang dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, seperti yang diungkapkan Meier 2002, hlm.91 yaitu somatik sebagai belajar dengan bergerak dan berbuat learning by moving and doing, auditori sebagai belajar dengan berbicara dan mendengarkan learning by talking and hearing, visual sebagai belajar dengan mengamati dan menggambarkan learning by observing and picturing, dan intelektual sebagai pembelajaran dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi learning by problem solving and reflecting. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan SAVI merupakan pendekatan yang melibatkan semua alat indera dan pikiran dalam pembelajaran. Dengan pendekatan SAVI diharapkan proses pembelajaran akan lebih menyenangkan, membuat siswa lebih aktif, tubuh dan otak senantiasa beraktifitas dan hasil pembelajaran dapat lebih optimal. Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENGGUNAAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL SAVI UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI ”. Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam dua bentuk pertanyaan yang meliputi: 1. Bagaimanakahkemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD dengan Pendekatan SAVI? 2. Seberapa besar peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD dengan Pendekatan SAVI?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk memperoleh gambaran kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD dengan Pendekatan SAVI. 2. Untuk menganalisis peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD dengan Pendekatan SAVI.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yaitu untuk peneliti, guru ataupun siswa yang secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan masalah penelitian tindakan kelas ini. Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Manfaat dari Segi Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan landasan pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan khususnya sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa Sekolah Dasar. 2. Manfaat dari Segi Kebijakan Dari segi kebijakan, pendekatan SAVI ini akan memberikan inovasi baru dalam pembelajaran membaca pemahaman.Pembelajaran membaca Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemahaman menggunakan pendekatan SAVI dapat menginspirasidan menjadi referensi guru untuk menerapkan metode baru yang lebih aktif, inovatif, kreatif, menarik, menyenangkan dan bermakna bagi siswa. 3. Manfaat dari Segi Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembelajaran membaca di kelas V Sekolah Dasar. a. Bagi Siswa: 1 Kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat melalui pendekatan SAVI. 2 Pembelajaran akan lebih menarik karena situasi belajar diciptakan lebih memberikan kenyamanan dan menyenangkan. 3 Menumbuhkan motivasi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran dengan dasar memadukan seluruh alat indra dan pikiran. b. Bagi Guru 1 Meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan SAVI pada pembelajaran membaca pemahaman. 2 Menawarkan inovasi baru dalam pembelajaran dapat dijadikan referensi sebagai pendekatan pembelajaran membaca pemahaman. c. Bagi Sekolah 1 Sebagai masukan untuk memberikan dorongan kepada guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar agar menerapkan cara mengajar yang menarik dan menyenangkan. 2 Menumbuhkan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga tercipta kualitas pembelajaran yang baik, aktif, efektif dan inovatif. d. Bagi Peneliti 1 Sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang permasalahan yang sama. 2 Sebagai bekal bagi peneliti, menambah wawasan tentang pendekatan SAVI dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran membaca pemahaman. Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap pada proses pembelajaran guru tidak lagi menggunakan metode konvensional yang berperan banyak di kelas.Saat ini siswa yang harus lebih banyak berperan aktif dalam pembelajaran di kelas agar lebih memberikan pemahaman bermakna pada siswa dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

E. Definisi Istilah

Agar pembaca tidak mengalami kesulitan dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam memahami istilah dalam penelitian ini, berikut ini peneliti jelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini. 1. Pendekatan SAVI Pendekatan SAVI adalah pendekatan yang melibatkan empat macam gaya belajar yaitu somatic, auditory, visual, intellectual. Empat macam gaya belajar tersebut menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan sebagai ciri khas pada pendekatan ini yaitu penggunaan semua alat indera dalam pembelajaran. S Somatic sebagai belajar dengan berbuat dan bergerak. A Auditory sebagai belajar dengan berbicara dan mendengar. V Visual sebagai belajar dengan mengamati dan menggambarkan. I Intellectual sebagai belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir. 2. Membaca Pemahaman Menurut Tarigan 2008, hlm.58, membaca pemahaman reading for understanding adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami 1 standar atau norma kesastraan, 2 resensi kritis, 3 drama tulis, 4 pola-pola fiksi. Membaca pemahaman juga sering didefinisikan sebagai perbuatan membaca yang dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Biasanya cara membacanya lambat dengan tujuan untuk memahami keseluruhan bahan bacaan sampai bagian-bagian yang paling kecil. Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. Action research, sesuai dengan arti katanya, diterjemahkan menjadi penelitian tindakan yang oleh Carr dan Kemmis Uno B. Hamzah, 2011, hlm. 40 didefinisikan sebagai berikut: Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participants teachers, students or principals, for example in social including educational situations in order to improve the rationality and justice of a their own social or educational practices, b their understanding of these practices, and the situations and institutions in which the practices are carried out. Jika kita cermati pengertian di atas, maka ditemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut: 1 Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. 2 Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa, atau kepala sekolah. 3 Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan. 4 Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan. Dari penjelasan tersebut maka Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan guna meningkatkan kualitas maupun kuantitas mengajar berdasarkan asumsi dan teori pendidikan. Penelitian tindakan kelas PTK terdiri atas empat rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan siklus berulang. Siklus di dalam penelitian tindakan kelas PTK yaitu terdiri dari, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model PTK yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah model PTK yang diperkenalkan oleh Stephen Kemmis dan Mc. Taggart. Alasan peneliti memilih model ini karena peneliti merasa bahwa model inilah yang tepat digunakan oleh peneliti untuk dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca pemahaman. Desain Penelitian Tindakan Kelas PTK model Kemmis dan Mc. Taggart dikenal dengan sistem spiral refleksi terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan tersebut sebagai berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Di dalam satu siklusnya dan selanjutnya mengadakan perencanaan kembali sebagai rencana perbaikan pada tahap perencanaan selanjutnya. Hal ini dilakukan agar kesulitan yang dihadapi siswa dapat diatasi dengan hasil yang memuaskan. Penjelasan tentang komponen PTK model Kemmis dan Mc. Taggart: 1. Perencanaan Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. 2. Tindakan Apa yang dilakukan guru sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. 3. Observasi Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan 4. Refleksi Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari tindakan dari berbagai kriteria. Untuk lebih jelasnya, siklus PTK model Kemmis dan Mc. Taggart dapat dilukiskan sebagai berikut: Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Prosedur Penelitian

1 Pra Siklus a Observasi Dilakukan pengamatan di kelas ketika proses kegiatan belajar mengajar sebelum menerapkan pendekatan SAVI.Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah melakukan pendekatan, pembicaraan Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Mc Taggart Sumber: Apriani, 2013, hlm. 27 Observasi PRA SIKLUS Refleksi Observasi SIKLUS I Perencanaan Refleksi Tindakan Perencanaan SIKLUS II Observasi Refleksi Tindakan Perencanaan SIKLUS III Observasi Refleksi Tindakan Dan seterusnya Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan Kepala Sekolah dan satu orang guru sebagai guru mitra serta kegiatan pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan dan kondisi nyata guru dan siswa di dalam kelas pada proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati berfokus pada kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. b Refleksi Berdasarkan berbagai pengamatan yang ditemukan peneliti terhadap proses pembelajaran akhirnya peneliti dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi guru di lapangan. Maka dari itu, peneliti pada fase ini mengadakan diskusi serta evaluasi untuk merumuskan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada proses pembelajaran. 2 Siklus I a Perencanaan Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun dan merancang tindakan yang akan dilakukan. Rancangan tindakan yang dibuat di dasarkan pada temuan-temuan dari pra siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap rencana ini antara lain: 1 Merancang materi pembelajaran yang berdasarkan pada kurikulum tentang konsep membaca RPP 2 Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa 3 Membuat alat evaluasi 4 Menentukan dan menyiapkan alat instrumen penelitian b Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan secara kolaboratif oleh guru kelas dan peneliti. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan RPP. Pelaksanaan RPP dapat bersifat fleksibel yaitu fleksibel terhadap perubahan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat dilaksanakan penelitian. Tindakan yang Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dimaksud adalah pembelajaran membaca pemahaman menggunakan pendekatan SAVI. Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI, peneliti menjelaskan terlebih dahulu kepada guru tentang pendekatan SAVI yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman beserta langkah- langkahnya. Kemudian siswa mulai melakukan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan SAVI. Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan Pendekatan SAVI, yakni: 1 Bagian awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi untuk menggali konsep awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. 2 Guru mengajukan pertanyaan yang memberikan stimulus dan menghasilkan respon dari siswa. 3 Memberikan Lembar Kerja Siswa LKS 4 Mengevaluasi proses pembelajaran dan menyimpulkan pembelajaran hari ini. c Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui pendekatan SAVI dengan menggunakan pedoman observasi sehingga hasil yang didapatkan akurat dari lembar atau instrumen pengamatan. Selanjutnya guru mengolah data yang didapat baik dari segi kelebihan serta kekurangan proses kegiatan untuk dijadikan dasar tahap refleksi. d Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis- sintesis, interpretasi dan eksplanasi penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami secara bersama. Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang diperoleh pada saat melakukan kegiatan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menganalisis dan mengevaluasi terhadap permasalahan yang ada selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil temuan yang diperoleh dapat dijadikan acuan bagi guru dan peneliti untuk mengevaluasi diri apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa dan mengatasi kesulitan siswa dalam memahami bacaan, apabila belum berhasil temuan yang didapat pada tahap observasi dijadikan dasar untuk menentukan dan merencanakan tindakan baru yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

C. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan Penelitian Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kenari Kecamatan Kasemen Kota Serang yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 15 orang. 2. Tempat Penelitian Pemilihan lokasi yang peneliti gunakan yaitu di SDN Kenari Kecamatan Kasemen Kota Serang. Alasan dipilihnya lokasi tersebut karena kurangnya pemahaman siswa dalam membaca wacana di sekolah tersebut, maka peneliti mencoba menerapkan dengan menggunakan pendekatan SAVI pada proses pembelajaran di kelas. Diharapkan ketika proses pembelajaran berlangsung situasi dalam kelas mampu aktif dan menarik serta menyenangkan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannnya lebih mudah dan Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis Arikunto, dkk, 2007, hlm. 160. Dalam kegiatan penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah observasi dan tes. 1. Observasi “Observasi adalah kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran” Arikunto, dkk, 2007, hlm. 127. Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan SAVI dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu khususnya membaca pemahaman di kelas V SDN Kenari. Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan Pendekatan SAVI No Aspek yang diamati Indikator Penilaian Tampak Tidak Tampak 1 Somatic - Siswa dalam kondisi rileks saat membaca - Siswa dapat membentuk kelompok kecil - Siswa berdiskusi dan mengikuti langkah-langkah kegiatan di LKS 2 Auditory - Siswa berani bertanya dengan bahasanya sendiri - Siswa mampu mengungkapkan idenya secara verbal dalam diskusi - Siswa dapat mengomentari Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu suatu masalah yang ditimbulkan dalam pembelajaran kegiatan LKS - Siswa menyimak penjelasan guru dan menyimak presentasi kelompok lain di depan kelas 3 Visual - Siswa dapat membaca teks dengan teliti dan seksama 4 Intellectual - Siswa dapat membuat kesimpulan dan ringkasan cerita - Siswa dapat menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas Jumlah Prosentase Rata-rata Keterangan: Setiap indikator yang muncul diberi tanda centang √ Selanjutnya dari hasil pengamatan tersebut, data diolah berdasarkan jumlah indikator yang tampak di setiap aspeknya dengan ketentuan sebagai berikut: Nilai 4 = Jika 4 indikator yang tampak Nilai 3 = Jika 3 indikator yang tampak Nilai 2 = Jika 2 indikator yang tampak Nilai 1 = Jika 1 indikator yang tampak Adapun kriteria penilaiannya adalah: 9,50 - 10 = istimewa 8,00 - 9,49 = amat baik 6,50 - 7,99 = baik 5,50 - 6,49 = cukup Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4,01 - 5,49 = kurang 4,01 = amat kurang Selain mengamati aktivitas siswa, dalam kegiatan observasi ini peneliti juga mengamati aktivitas guru selama proses pembelajaran. Berikut adalah lembar observasi yang disusun untuk mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran membaca pemahaman: Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru dengan Menggunakan Pendekatan SAVI No Indikator Aspek Yang Diamati Ya Tidak

I. Persiapan Kegiatan Pendahuluan

1. Kesesuaian RPP dengan pendekatan SAVI 2. Menyiapkan media yang sesuai dengan pendekatan SAVI 3. Menyiapkan instrumen evaluasi sesuai dengan indikator tujuan RPP 4. Melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran auditory 5. Membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan positif dan menempatkan mereka dalam situasi optimal dalam belajar somatic

II. Kegiatan Inti Penyampaian dan Pelatihan

A. Penyampaian Materi

6. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 7. Melakukan pembelajaran sesuai dengan kompetensi tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8. Mengkondisikan siswa dalam keadaan rileks sebelum membaca teks cerita somatic 9. Menyampaian materi secara jelas, sesuai dengan karakteristik siswa auditory

B. Pelatihan StrategiPendekatan Pembelajaran

10. Menguasai kelas Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11. Mengkondisikan siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang somatic 12. Membantu siswa menemukan materi belajar yang melibatkan pancaindera somatic, auditory, visual, intellectual 13. Membimbing siswa berdiskusi dalam kelompok mengikuti langkah-langkah yang ada di Lembar Kerja Siswasomatic, auditory, visual 14. Melaksanakan pembelajaran sesuai waktu yang telah dialokasikan

C. Pemanfaatan MediaSumber Belajar

15. Menggunakan media secara efektif dan efisien sesuai dengan aturan SAVI 16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media untuk menghasilkan pesan yang menarik somatic

D. Pembelajaran yang Memacu Keterlibatan Siswa

17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran somatic 18. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 19. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

20. Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran intellectual 21. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi tujuan

F. Penggunaan Bahasa

22 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar auditory, visual 23. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai somatic

III. Penampilan Hasil Kegiatan Penutup

Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP.

0 1 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI UMBUL TENGAH 1 TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 32

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

0 7 50

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP GAYA:PTK di Kelas IV SDN Sinarjaya 3 Kec. Mandalawangi Kab. pandeglang.

0 0 40

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN PENJAJAHAN JEPANG DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL) (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas V SDN 01 Tohudan, Colomadu, Karanganyar

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL (SAVI).

0 0 5

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL).

0 0 5

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA.

0 1 5

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP - repository UPI S MTK 1005326 Title

0 1 3