Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
I. LAMPIRAN A: Siklus I
1. RPP Siklus I
2. Teks Wacana Siklus I
3. Lembar Kerja Siswa Siklus I
4. Hasil Tes Siswa Siklus I
II. LAMPIRAN B: Siklus II
1. RPP Siklus II
2. Teks Wacana Siklus II
3. Lembar Kerja Siswa Siklus II
4. Hasil Tes Siswa Siklus II
III.LAMPIRAN C: Surat-Surat
1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing
2. Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi LapanganObservasi
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SD
IV. LAMPIRAN D: Foto Kegiatan
1. Foto Kegiatan Pra Siklus
2. Foto Kegiatan Siklus I
3. Foto Kegiatan Siklus II
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi vital bagi manusia. Dengan bahasa, manusia akan dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia
lainnya, baik dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Begitupun pembelajaran bahasa di sekolah yang memiliki tujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan tergantung pada konteks dan situasinya.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang berlaku saat ini, ruang lingkup dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis Depdiknas, 2005, hlm.318. Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dikuasai siswa secara utuh, agar siswa terampil
berbahasa tidak hanya secara teori tetapi juga dalam prakteknya yaitu bahasa sebagai alat komunikasi. Dalam pembelajaran di sekolah, keempat
keterampilan berbahasa ini harus dipelajari secara seimbang dan terpadu karena keempatnya memiliki keterkaitan satu sama lain.
Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang diajarkan di Sekolah Dasar adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca merupakan
keterampilan dasar yang harus dikuasai siswa agar dapat mengikuti semua kegiatan pembelajaran dengan baik. Apabila siswa tidak memiliki
keterampilan membaca, maka siswa tersebut tidak mampu berkomunikasi melalui tulisan.
Broughton Tarigan, 2008, hlm. 12 mengemukakan bahwa terdapat dua aspek penting dalam membaca yaitu keterampilan yang bersifat mekanis
dan keterampilan yang bersifat pemahaman. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD kedua keterampilan tersebut diajarkan. Keterampilan yang
bersifat mekanis diajarkan di kelas rendah meliputi kegiatan pengenalan huruf,
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengenalan unsur linguistik fonem, kata, kalimat dan ejaan. Sedangkan keterampilan membaca yang bersifat pemahaman diajarkan di kelas tinggi
meliputi kegiatan memahami pengertian sederhana, memahami makna dan memahami isi bacaan.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa pengajaran membaca pemahaman membaca lanjut di sekolah dasar cenderung diabaikan.
Umumnya, guru SD menganggap bahwa pengajaran membaca telah berakhir ketika seorang siswa sekolah dasar telah dapat membaca dan menulis
permulaaan yang dilaksanakan di kelas rendah. Pada jenjang kelas yang lebih tinggi, pengajaran membaca lanjut belum mendapat perhatian yang serius.
Sedangkan pelajaran membaca tidak hanya sekedar menyuarakan bunyi-bunyi bahasa, atau mencari kata-kata sulit dalam teks bacaan. Membaca juga
melibatkan pemahaman, memahami apa yang dibacanya, memahami maksud bacaan dan implikasinya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan, kemampuan membaca siswa di kelas V SDN Kenari secara keseluruhan menunjukkan skor
yangtermasuk kategori rendah, begitupun dengan kemampuan membaca pemahaman siswa. Guru kelas sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran
sebagaimana tercantum dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, akan tetapi kemampuan membaca siswa masih belum optimal. Tingkat
penguasaan membaca pemahaman siswa diharapkan mencapai 75 namun pada kenyataannyabaru mencapai 59.
Dalam pembelajaran di kelassiswa belum mampu menentukan pokok pikiran dan menyimpulkan isi cerita dengan baik. Rendahnya skor
kemampuan membaca pemahaman tersebut disebabkan oleh minat baca yang rendah. Minat baca yang rendah ini disebabkan oleh metode yang digunakan
guru mengajar tidak tepat dan tidak disesuaikan dengan karakteristik siswa di kelas. Dalam pembelajaran membaca pemahaman di kelas guru masih
menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan tanya jawab, sehingga membuat siswa tidak antusias aktif dan cenderung pasif.
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Guna meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, guru perlu menggunakan pendekatan yang inovatif sehingga proses pembelajaran
lebih menyenangkan dan membuat siswa lebih aktif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran membaca
adalah Pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intellectual SAVI. Pendekatan SAVI merupakan pendekatan yang melibatkan empat
macam gaya belajar yaitu somatik kinestetik, auditori, visual dan intelektual. Pendekatan ini menggabungkan antara gerakan fisik dengan aktivitas
intelektual dan menggunakan semua alat indera saat pembelajaran sehingga akan berpengaruh besar pada proses pembelajaran.
Pendekatan SAVI ini memiliki beberapa unsur yang dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, seperti yang diungkapkan Meier 2002,
hlm.91 yaitu somatik sebagai belajar dengan bergerak dan berbuat learning by moving and doing, auditori sebagai belajar dengan berbicara dan
mendengarkan learning by talking and hearing, visual sebagai belajar dengan mengamati dan menggambarkan learning by observing and
picturing, dan intelektual sebagai pembelajaran dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi learning by problem solving and reflecting.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan SAVI merupakan pendekatan yang melibatkan semua alat indera dan pikiran
dalam pembelajaran. Dengan pendekatan SAVI diharapkan proses pembelajaran akan lebih menyenangkan, membuat siswa lebih aktif, tubuh dan
otak senantiasa beraktifitas dan hasil pembelajaran dapat lebih optimal. Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul “PENGGUNAAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL,
INTELLECTUAL SAVI
UNTUK MENINGKATAN
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI
”.
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam dua bentuk
pertanyaan yang meliputi: 1.
Bagaimanakahkemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD dengan Pendekatan SAVI?
2. Seberapa besar peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas V SD dengan Pendekatan SAVI?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh gambaran kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas V SD dengan Pendekatan SAVI. 2.
Untuk menganalisis peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD dengan Pendekatan SAVI.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yaitu untuk peneliti, guru ataupun siswa yang
secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan masalah penelitian tindakan kelas ini. Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut: 1.
Manfaat dari Segi Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan landasan pengembangan
pembelajaran Bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan khususnya sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman siswa Sekolah Dasar. 2.
Manfaat dari Segi Kebijakan Dari segi kebijakan, pendekatan SAVI ini akan memberikan inovasi baru
dalam pembelajaran membaca pemahaman.Pembelajaran membaca
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pemahaman menggunakan pendekatan SAVI dapat menginspirasidan menjadi referensi guru untuk menerapkan metode baru yang lebih aktif,
inovatif, kreatif, menarik, menyenangkan dan bermakna bagi siswa. 3.
Manfaat dari Segi Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap pembelajaran membaca di kelas V Sekolah Dasar. a.
Bagi Siswa: 1
Kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat melalui pendekatan SAVI.
2 Pembelajaran akan lebih menarik karena situasi belajar diciptakan
lebih memberikan kenyamanan dan menyenangkan. 3
Menumbuhkan motivasi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran dengan dasar memadukan seluruh alat indra dan
pikiran. b.
Bagi Guru 1
Meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan SAVI pada pembelajaran membaca pemahaman.
2 Menawarkan inovasi baru dalam pembelajaran dapat dijadikan
referensi sebagai pendekatan pembelajaran membaca pemahaman. c.
Bagi Sekolah 1
Sebagai masukan untuk memberikan dorongan kepada guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar agar menerapkan cara
mengajar yang menarik dan menyenangkan. 2
Menumbuhkan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga tercipta kualitas pembelajaran yang baik, aktif, efektif dan inovatif.
d. Bagi Peneliti
1 Sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi peneliti selanjutnya
yang ingin melakukan penelitian tentang permasalahan yang sama. 2
Sebagai bekal bagi peneliti, menambah wawasan tentang pendekatan SAVI dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
membaca pemahaman.
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial
Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap pada proses pembelajaran guru tidak lagi menggunakan metode konvensional yang
berperan banyak di kelas.Saat ini siswa yang harus lebih banyak berperan aktif dalam pembelajaran di kelas agar lebih memberikan
pemahaman bermakna pada siswa dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
E. Definisi Istilah
Agar pembaca tidak mengalami kesulitan dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam memahami istilah dalam penelitian ini, berikut ini
peneliti jelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini.
1. Pendekatan SAVI
Pendekatan SAVI adalah pendekatan yang melibatkan empat macam gaya belajar yaitu somatic, auditory, visual, intellectual. Empat macam gaya
belajar tersebut menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan sebagai ciri khas pada pendekatan ini yaitu penggunaan semua alat
indera dalam pembelajaran. S
Somatic sebagai belajar dengan berbuat dan bergerak. A
Auditory sebagai belajar dengan berbicara dan mendengar. V
Visual sebagai belajar dengan mengamati dan menggambarkan. I
Intellectual sebagai belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir.
2. Membaca Pemahaman
Menurut Tarigan 2008, hlm.58, membaca pemahaman reading for understanding adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk
memahami 1 standar atau norma kesastraan, 2 resensi kritis, 3 drama tulis, 4 pola-pola fiksi. Membaca pemahaman juga sering didefinisikan
sebagai perbuatan membaca yang dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Biasanya cara membacanya lambat dengan tujuan untuk memahami
keseluruhan bahan bacaan sampai bagian-bagian yang paling kecil.
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. Action research, sesuai dengan arti
katanya, diterjemahkan menjadi penelitian tindakan yang oleh Carr dan Kemmis Uno B. Hamzah, 2011, hlm. 40 didefinisikan sebagai berikut:
Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participants teachers, students or principals, for example in social
including educational situations in order to improve the rationality and justice of a their own social or educational practices, b their
understanding of these practices, and the situations and institutions in which the practices are carried out.
Jika kita cermati pengertian di atas, maka ditemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut:
1 Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang
dilakukan melalui refleksi diri. 2
Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa, atau kepala sekolah.
3 Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi
pendidikan. 4
Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut,
serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan. Dari penjelasan tersebut maka Penelitian Tindakan Kelas PTK
merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan guna meningkatkan kualitas maupun kuantitas mengajar berdasarkan asumsi dan
teori pendidikan. Penelitian tindakan kelas PTK terdiri atas empat rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan siklus berulang. Siklus di
dalam penelitian tindakan kelas PTK yaitu terdiri dari, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Model PTK yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah model PTK yang diperkenalkan oleh Stephen Kemmis dan
Mc. Taggart. Alasan peneliti memilih model ini karena peneliti merasa bahwa model inilah yang tepat digunakan oleh peneliti untuk dapat mengatasi
kesulitan siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca pemahaman.
Desain Penelitian Tindakan Kelas PTK model Kemmis dan Mc. Taggart dikenal dengan sistem spiral refleksi terdiri dari beberapa tahapan.
Tahapan tersebut sebagai berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Di dalam satu siklusnya dan selanjutnya mengadakan perencanaan
kembali sebagai rencana perbaikan pada tahap perencanaan selanjutnya. Hal ini dilakukan agar kesulitan yang dihadapi siswa dapat diatasi dengan hasil
yang memuaskan. Penjelasan tentang komponen PTK model Kemmis dan Mc. Taggart:
1. Perencanaan
Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
2. Tindakan
Apa yang dilakukan guru sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan 4.
Refleksi Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari tindakan dari
berbagai kriteria. Untuk lebih jelasnya, siklus PTK model Kemmis dan Mc. Taggart
dapat dilukiskan sebagai berikut:
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Prosedur Penelitian
1 Pra Siklus
a Observasi
Dilakukan pengamatan di kelas ketika proses kegiatan belajar mengajar sebelum menerapkan pendekatan SAVI.Kegiatan yang
dilakukan pada fase ini adalah melakukan pendekatan, pembicaraan
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Mc Taggart
Sumber: Apriani, 2013, hlm. 27
Observasi
PRA SIKLUS
Refleksi Observasi
SIKLUS I
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Perencanaan
SIKLUS II
Observasi Refleksi
Tindakan
Perencanaan
SIKLUS III
Observasi Refleksi
Tindakan
Dan seterusnya
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dengan Kepala Sekolah dan satu orang guru sebagai guru mitra serta kegiatan pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan dan kondisi nyata guru dan siswa di dalam kelas pada proses
pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati berfokus pada kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
b Refleksi
Berdasarkan berbagai pengamatan yang ditemukan peneliti terhadap proses
pembelajaran akhirnya
peneliti dapat
mengetahui permasalahan yang dihadapi guru di lapangan. Maka dari itu, peneliti
pada fase ini mengadakan diskusi serta evaluasi untuk merumuskan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang
ada pada proses pembelajaran.
2 Siklus I
a Perencanaan
Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun dan merancang tindakan yang akan dilakukan. Rancangan tindakan yang dibuat di dasarkan
pada temuan-temuan dari pra siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap rencana ini antara lain:
1 Merancang materi pembelajaran yang berdasarkan pada
kurikulum tentang konsep membaca RPP 2
Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa 3
Membuat alat evaluasi 4
Menentukan dan menyiapkan alat instrumen penelitian b
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan secara
kolaboratif oleh guru kelas dan peneliti. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan RPP. Pelaksanaan RPP dapat bersifat fleksibel
yaitu fleksibel terhadap perubahan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat dilaksanakan penelitian. Tindakan yang
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dimaksud adalah pembelajaran membaca pemahaman menggunakan pendekatan
SAVI. Sebelum
pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan SAVI, peneliti menjelaskan terlebih dahulu kepada guru tentang pendekatan SAVI yang akan digunakan
dalam pembelajaran membaca pemahaman beserta langkah- langkahnya. Kemudian siswa mulai melakukan pembelajaran
membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan SAVI. Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan Pendekatan
SAVI, yakni: 1
Bagian awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi untuk menggali konsep awal siswa dengan melakukan tanya jawab
yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. 2
Guru mengajukan pertanyaan yang memberikan stimulus dan menghasilkan respon dari siswa.
3 Memberikan Lembar Kerja Siswa LKS
4 Mengevaluasi proses pembelajaran dan menyimpulkan
pembelajaran hari ini. c
Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap
pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui pendekatan SAVI dengan menggunakan pedoman observasi sehingga hasil yang
didapatkan akurat dari lembar atau instrumen pengamatan. Selanjutnya guru mengolah data yang didapat baik dari segi
kelebihan serta kekurangan proses kegiatan untuk dijadikan dasar tahap refleksi.
d Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis- sintesis, interpretasi dan eksplanasi penjelasan terhadap semua
informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami secara bersama.
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang diperoleh pada saat melakukan kegiatan.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menganalisis dan mengevaluasi terhadap permasalahan yang ada selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil temuan yang diperoleh dapat dijadikan acuan bagi guru dan peneliti untuk mengevaluasi diri
apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa dan mengatasi kesulitan siswa dalam memahami bacaan,
apabila belum berhasil temuan yang didapat pada tahap observasi dijadikan dasar untuk menentukan dan merencanakan tindakan baru
yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
C. Partisipan dan Tempat Penelitian
1. Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kenari Kecamatan Kasemen Kota Serang yang berjumlah 33 siswa yang
terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 15 orang.
2. Tempat Penelitian
Pemilihan lokasi yang peneliti gunakan yaitu di SDN Kenari Kecamatan Kasemen Kota Serang. Alasan dipilihnya lokasi tersebut
karena kurangnya pemahaman siswa dalam membaca wacana di sekolah tersebut, maka peneliti mencoba menerapkan dengan
menggunakan pendekatan SAVI pada proses pembelajaran di kelas. Diharapkan ketika proses pembelajaran berlangsung situasi dalam
kelas mampu aktif dan menarik serta menyenangkan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannnya lebih mudah dan
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis Arikunto, dkk, 2007, hlm. 160.
Dalam kegiatan penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah observasi dan tes.
1. Observasi
“Observasi adalah kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”
Arikunto, dkk, 2007, hlm. 127. Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan SAVI dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu
khususnya membaca pemahaman di kelas V SDN Kenari.
Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan Pendekatan SAVI
No Aspek
yang diamati
Indikator Penilaian
Tampak Tidak
Tampak
1 Somatic
- Siswa dalam kondisi rileks saat
membaca -
Siswa dapat
membentuk kelompok kecil
- Siswa berdiskusi dan mengikuti
langkah-langkah kegiatan di LKS
2 Auditory
- Siswa berani bertanya dengan
bahasanya sendiri -
Siswa mampu mengungkapkan idenya secara verbal dalam
diskusi -
Siswa dapat mengomentari
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
suatu masalah yang ditimbulkan dalam pembelajaran kegiatan
LKS -
Siswa menyimak penjelasan guru dan menyimak presentasi
kelompok lain di depan kelas 3
Visual -
Siswa dapat membaca teks dengan teliti dan seksama
4
Intellectual
- Siswa
dapat membuat
kesimpulan dan ringkasan cerita -
Siswa dapat menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
Jumlah Prosentase
Rata-rata
Keterangan: Setiap indikator yang muncul diberi tanda centang √
Selanjutnya dari hasil pengamatan tersebut, data diolah berdasarkan jumlah indikator yang tampak di setiap aspeknya dengan ketentuan
sebagai berikut: Nilai 4 = Jika 4 indikator yang tampak
Nilai 3 = Jika 3 indikator yang tampak Nilai 2 = Jika 2 indikator yang tampak
Nilai 1 = Jika 1 indikator yang tampak Adapun kriteria penilaiannya adalah:
9,50 - 10 = istimewa
8,00 - 9,49 = amat baik 6,50 - 7,99 = baik
5,50 - 6,49 = cukup
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4,01 - 5,49 = kurang 4,01
= amat kurang Selain mengamati aktivitas siswa, dalam kegiatan observasi ini
peneliti juga mengamati aktivitas guru selama proses pembelajaran. Berikut adalah lembar observasi yang disusun untuk mengamati
aktivitas guru dalam pembelajaran membaca pemahaman:
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru dengan Menggunakan Pendekatan SAVI
No Indikator Aspek Yang Diamati
Ya Tidak
I. Persiapan Kegiatan Pendahuluan
1. Kesesuaian RPP dengan pendekatan SAVI
2. Menyiapkan media yang sesuai dengan pendekatan
SAVI 3.
Menyiapkan instrumen evaluasi sesuai dengan indikator tujuan RPP
4. Melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran auditory
5. Membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan
positif dan menempatkan mereka dalam situasi optimal dalam belajar somatic
II. Kegiatan Inti Penyampaian dan Pelatihan
A. Penyampaian Materi
6. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
7. Melakukan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa
8. Mengkondisikan siswa dalam keadaan rileks sebelum
membaca teks cerita somatic
9. Menyampaian materi secara jelas, sesuai dengan
karakteristik siswa auditory
B. Pelatihan StrategiPendekatan Pembelajaran
10. Menguasai kelas
Ika Rosmawati, 2015 PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
11. Mengkondisikan siswa untuk membentuk kelompok
yang terdiri dari 4-5 orang somatic 12.
Membantu siswa menemukan materi belajar yang melibatkan pancaindera somatic, auditory, visual,
intellectual
13. Membimbing siswa berdiskusi dalam kelompok
mengikuti langkah-langkah yang ada di Lembar Kerja Siswasomatic, auditory, visual
14. Melaksanakan pembelajaran sesuai waktu yang telah
dialokasikan
C. Pemanfaatan MediaSumber Belajar
15. Menggunakan media secara efektif dan efisien sesuai
dengan aturan SAVI 16.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media untuk menghasilkan pesan yang menarik somatic
D. Pembelajaran yang Memacu Keterlibatan Siswa
17. Menumbuhkan
partisipasi aktif
siswa dalam
pembelajaran somatic 18.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 19.
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
20. Memantau
kemajuan belajar
selama proses
pembelajaran intellectual 21.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi tujuan
F. Penggunaan Bahasa
22 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas,
baik dan benar auditory, visual 23.
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai somatic
III. Penampilan Hasil Kegiatan Penutup