Perubahan Dividend Payout Ratio (DPR) Melalui Arus Kas Bebas Rasio Leverage (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013)

(1)

v

ABSTRACT

Development of Dividend Payout Ratio (DPR) on manufacturing company of consumer goods sector listed in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 has increase and decrease. The purpose of this research was to determine and analyze how much the changes of Dividend Payout Ratio (DPR) influenced by Free Cash Flow and leverage ratio.

On this research Free Cash Flow and leverage ratio measured by Debt to Equity Ratio (DER) as an independent variable and Dividend Payout Ratio (DPR) as a dependent variable. The samples of this research is financial statements of 16 manufacturing company of consumer goods sector listed in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 amounts 64 financial statements. The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. The analysis tools used in this research are Path Analysis.

The results from this research show that (1) free cash flow has a significant positive effect to leverage ratio (2) changes of DPR the partially effect by free cash flow with significant positive effect (3) changes of DPR the partially effect by leverage ratio with hasn’t significant and negative effect (4) changes of DPR the simultaneously by free cash flow and leverage ratio with significant effect.


(2)

iv

ABSTRAK

Perkembangan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 mengalami peningkatan dan penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar perubahan Dividend Payout Ratio (DPR) dipengaruhi oleh arus kas bebas dan rasio leverage.

Dalam penelitian ini arus kas bebas dan rasio leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel independen dan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel dependen. Sampel dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan 16 perusahaan manufaktur industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 yang berjumlah 64 laporan keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path Analysis).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) arus kas bebas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap rasio leverage (2) perubahan DPR dipengaruhi secara parsial oleh arus kas bebas dengan pengaruh positif signifikan (3) perubahan DPR dipengaruhi secara parsial oleh rasio leverage dengan pengaruh negatif tidak signifikan (4) perubahan DPR dipengaruhi secara simultan oleh arus kas bebas dan rasio leverage dengan signifikan.


(3)

12

2.1 Kajian Pustaka

Berdasarkan masalah yang diteliti maka peneliti mengkaji pustaka yang telah dikumpulkan yang terdiri dari teori-teori sebagai dasar konsep yang dibangun dalam penelitian guna memperoleh data penelitian yang akurat, relevan dan valid.

2.1.1 Kebijakan Dividen

Warner (2013:65) menyatakan bahwa kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan yang dapat diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen (Warner, 2013:65).

2.1.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen

Handono (2009:4) mengemukakan pengertian kebijakan dividen sebagai berikut :

“Kebijakan dividen adalah seluruh kebijakan manajerial yang dilakukan

untuk menetapkan berapa besar laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa besar laba bersih yang tetap ditahan untuk cadangan investasi tahun depan. Kebijakan itu tercermin dari besarnya perbandingan laba yang dibayarkan sebagai dividen terhadap laba bersih (dividend payout)”.

I Made Sudana (2011:167) mengemukakan pengertian kebijakan dividen sebagai berikut :


(4)

“Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan pembelanjaan

perusahaan, khususnya berkaitan dengan pembelanjaan internal perusahaan.Hal ini karena besar kecilnya dividen yang dibagikan akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang ditahan”.

Sedangkan menurut Lukas Setia Atmaja (2008:285) kebijakan dividen adalah :

“Pembuatan keputusan tentang dividen apakah dibagi kepada pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen atau diinvestasikan kembali keperusahaan sebagai laba ditahan (retained earning)”.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen adalah suatu kebijakan manajerial untuk memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan dalam bentuk dividen atau laba ditahan untuk cadangan investasi di masa yang akan datang.

Menurut I Made Sudana (2011:171), aspek-aspek kebijakan dividen sebagai berikut :

1. Stabilitas Dividen

Perusahaan yang membayar dividen secara stabil dari waktu ke waktu kemungkinan dinilai lebih baik dari pada perusahaan yang membayar dividen secara fluktuasi.Hal ini karena perusahaan yang membayar dividen secara stabil mencerminkan kondisi keuangan perusahaan tersebut juga stabil dan sebaliknya.

2. Target Payout Ratio

Sejumlah perusahaan mengikuti kebijakan target dividen payout ratio jangka panjang. Hal ini akan mengakibatkan besarnya jumlah dividen yang dibayarkan berfluktuasi atau dividennya tidak stabil.

3. Dividen Reguler dan Dividen Ekstra

Salah satu cara perusahaan meningkatkan dividen kas adalah dengan memberikan dividen ekstra disamping dividen reguler. Hal ini biasanya dilakukan jika pendapatan perusahaan meningkat cukup besar, tetapi sifatnya sementara.


(5)

2.1.1.2 Dividend to Payout Ratio (DPR)

Sutrisno (2009:266) menyatakan bahwa persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen disebut sebagai dividend payout ratio. Dengan semakin tingginya dividend payout ratio semakin kecil porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (Sutrisno, 2009:266).

2.1.1.2.1 Pengertian Dividend to Payout Ratio (DPR)

Menurut Warner (2013:65) definisi Dividend Payout Ratio sebagai berikut:

“Dividend Payout Ratio merupakan rasio yang menggambarkan besarnya proporsi dividen yang dibagikan terhadap pendapatan bersih perusahaan”. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2008:623) definisi Dividend Payout Ratio sebagai berikut:

Dividend Payout Ratio adalah persentase dari pendapatan yang dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend disebut Dividend Payout Ratio”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Dividend Payout Ratio adalah rasio untuk mengukur berapa persentase pendapatan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Dividend Payout Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Sumber : Bambang Riyanto (2008:623)

Dari rumus diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

DPR = Dividen x 100%


(6)

1. Dividen

Menurut Zaki Baridwan (2008:430) dividen adalah :

“Pembagian laba kepada pemegang saham perusahaan yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki”.

2. Laba Bersih

Menurut Harmono (2011: 231) menyatakan bahwa pengertian laba bersih sebagai berikut :

“Laba bersih adalah pendapatan operasi perusahaan setelah dikurangi biaya bunga dan pajak”.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung laba bersih sebagai berikut :

Supriyono (2001:76)

2.1.2 Arus Kas Bebas

Arus kas bebas merupakan perhitungan turunan analitis dari laporan arus kas yang bermanfaat bagi para investor yang akan berinvestasi pada perusahaan untuk menilai atau memprediksi seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memberikan pengembalian dalam bentuk dividen, juga bermanfaat bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjaman.

2.1.2.1Pengertian Laporan Arus Kas

Menurut Harahap (2010:257) pengertian laporan arus kas adalah sebagai berikut :

“Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan


(7)

mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi”.

Arfan Ikhsan (2009:177) menyatakan bahwa pengertian laporan arus kas adalah sebagai berikut:

“Laporan arus kas (statement of cash flow) merupakan laporan utama arus kas masuk dan arus kas keluar dari perusahaan selama satu periode”. Sedangkan menurut Ihyaul Ulum MD (2004), pengertian Laporan Arus Kas sebagai berikut :

“Laporan arus kas adalah menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pembiayaan, dan non anggaran”.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas merupakan laporan utama arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar atau penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode tertentu dengan jenis transaksi pada kegiatan operasi, pembiayaan, investasi dan non anggaran.

Dalam PSAK 02 (2009) kegunaan laporan arus kas yaitu dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah.


(8)

2.1.2.2Pengertian Arus Kas Bebas

Guinan (2010:131) menyatakan bahwa arus kas bebas atau free cash flow sangat penting bagi perusahaan karena memungkinkan perusahaan memanfaatkan peluang yang bisa meningkatkan nilai pemegang saham (Guinan, 2010:131).

Menurut Agus Sartono (2001:101) pengertian arus kas bebas sebagai berikut :

“Arus kas bebas adalah cash flow yang tersedia untuk dibagikan kepada para investor setelah perusahaan melakukan investasi pada fixed asset dan working capital yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya”.

Menurut Brigham dan Houston (2009:109) yang dialih bahasakan oleh Ali Akbar, Free Cash Flow adalah :

“Arus kas yang benar-benar tersedia untuk dibayarkan kepada seluruh investor (pemegang saham dan pemilik hutang) setelah perusahaan menempatkan seluruh investasinya pada aktiva tetap, produk-produk baru dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang

sedang berjalan”.

Sedangkan menurut Toto Prihadi (2012:220) pengertian arus kas bebas adalah :

“Arus kas yang tersedia untuk pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan disini dalam

pengertian penyandang dana, yaitu kredit dan investor”.

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa arus kas bebas merupakan jumlah arus kas yang tersedia bagi investor, penyedia utang (kreditur) setelah perusahaan telah memenuhi semua kebutuhan operasi dan dibayar untuk investasi pada aktiva tetap dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi perusahaan yang sedang berjalan.


(9)

Arus kas bebas (Free Cash Flow) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Sumber: Guinan (2010 : 131)

Dari rumus diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Arus Kas Operasi

Toto Prihadi (2012:99) mengemukakan pengertian arus kas operasi sebagai berikut :

“Aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba dengan

menjual barang dan jasa. Singkatnya aktivitas rutin perusahaan”.

Sedangkan Kieso et al (2008: 215) mengemukakan pengertian arus kas operasi sebagai berikut :

“Kas yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan

kas atas pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan

mengonversi laba bersih atas dasar akrual menjadi dasar kas”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat dikatakan bahwa arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas utama perusahaan untuk memperoleh laba.

2. Belanja Modal (Capital Expenditure)

Toto Prihadi (2012:223) mengemukakan pengertian belanja modal sebagai berikut :

“Belanja modal atau capital expenditure adalah arus kas investasi. Dalam hal ini digunakan pendekatan total artinya yang dihitung adalah total net arus kas investasi”.


(10)

Sedangkan Abdul Halim (2007:101) mengemukakan pengertian belanja modal sebagai berikut :

“Belanja modal merupakan pengeluaran untuk perolehan aset lainnya yang

memberikan manfaat lebih dari periode akuntansi”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belanja modal (capital expenditure) adalah arus kas bersih yang berasal dari investasi.

2.1.3 Rasio Leverage

Utang dapat membuat pertumbuhan sebuah perusahaan menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan hanya mengandalkan modal sendiri. Namun, jika nilainya terlalu besar, utang yang sama juga bisa membuat kondisi keuangan perusahaan menjadi buruk atau tidak sehat. Oleh karena itu, investor perlu mempelajari rasio leverage yang dimiliki oleh setiap perusahaan.

2.1.3.1Pengertian Rasio Leverage

Irham Fahmi (2011:62) mengemukakan definisi rasio leverage sebagai berikut :

“Rasio Leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai

dengan hutang”.

Kasmir (2012 : 151) mengemukakan definisi rasio leverage sebagai berikut :

“Rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan utang”.

Brigham dan Houston (2009:154) mengemukakan definisi rasio leverage sebagai berikut :


(11)

“Rasio Leverage adalah suatu ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rasio leverage adalah rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan dana dari hutang.

2.1.3.2Tujuan dan Manfaat Rasio Hutang (Leverage)

Adapun tujuan rasio solvabilitas atau leverage ratio menurut Kasmir (2012:153) adalah :

1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lain.

2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap ( seperti angsuran pinjaman termasuk bunga)

3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap terhadap modal.

4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. 5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap

pengeloalaan aktiva.

6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.

7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki

8. Tujuan lainnya.

Masih menurut Kasmir (2012:154), mengemukakan pula manfaat dari rasio solvabilitas atau leverage ratio yaitu :

1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya.

2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).

3. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.

4. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang.


(12)

5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.

7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.

8. Manfaat lainnya.

2.1.3.3Jenis-jenis Rasio Leverage

Penggunaan rasio leverage tergantung dengan tujuan perusahaan, artinya perusahaan dapat menggunakan rasio leverage secara keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio leverage yang ada.

Menurut Kasmir (2012:155) adapun jenis-jenis rasio Leverage antara lain :

1. Debt To Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt To Assets Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

Rumus:

2. Debt To Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Rumus :

3. Long Term Debt To Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara utang jangka panjang dengan

DAR = Total Debt Total Asset

DER = Total Debt Total Equity


(13)

total modal sendiri. Rumus :

4. Time Interest Earned

Times Interest Earned Ratio merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga.

Rumus :

5. Fix Charged Covered

Fixed Charged Coverage merupakan rasio yang menyerupai Time Interest Earned Ratio. Hanya saja perbedaanya adalah rasio ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa (lease contract).

Rumus :

2.1.3.4Debt to Equity Ratio (DER)

Sartono (2001:121) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage atau penggunaan utang perusahaan. Leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100% (Sartono, 2001:121).

LTDtER = Long Term Debt Equity

Times Interest Earned = ���� ���������a

FCC = EBIT + Biaya bunga + Kewajiban sewa/lease Biaya Bunga + Kewajiban sewa/lease


(14)

2.1.3.4.1 Pengertian Debt to Equity Ratio (DER)

Toto Prihadi (2012:263) mengemukakan definisi Debt to Equity Ratio sebagai berikut :

Debt to Equity Ratio adalah rasio yang merupakan perbandingan antara utang dengan equitas. Rasio satu menunjukan jumlah utang sama dengan jumlah ekuitas. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi risiko

kebangkrutan perusahaan”.

Warner (2013:61) mengemukakan definisi debt to equity ratio sebagai berikut:

“Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukan perbandingan antara utang dan equitas perusahaan”.

Sedangkan menurut Harahap (2010:303) definisi debt to equity ratio sebagai berikut :

“Rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio adalah rasio yang menggambarkan sampai sejauhmana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini maka semakin baik”. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa rasio yang menunjukan perbandingan antara hutang yang dimiliki perusahaan dan ekuitas. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin sulit perusahaan menjamin kewajibannya dengan modal sendiri dan sebaliknya. Semakin besar proporsi utang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar jumlah kewajiban.

Adapun rumus untuk menghitung debt to equty ratio (DER) adalah sebagai berikut:


(15)

Sumber: Toto Prihadi (2012:264)

Kasmir (2012:113) mengemukakan Debt to Equity Ratio (DER) yang semakin besar menunjukkan bahwa struktur modal yang berasal dari utang semakin besar digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada. Kreditor memandang semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Semakin kecil rasio ini semakin baik (Kasmir, 2012:113).

Selain kreditor, investor pun harus memperhatikan DER perusahaan karena akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memberikan pengembalian (dividen) di masa yang akan datang.

Fakhruddin dan Hadianto (2001:6) mengemukakan pula bahwa tingkat DER yang aman biasanya kurang dari 50 persen. Semakin kecil DER semakin baik bagi perusahaan, maka berarti sebagian struktur modal perusahaan terdiri dari equity sehingga resiko finansial rendah (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 61).

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Rasio Leverage (DER)

Aliran kas bebas sebagai jumlah arus kas diskresioner suatu perusahaan dapat digunakan untuk tambahan investasi, melunasi hutang, membeli kembali saham perusahaan sendiri atau menambah likuiditas perusahaan (Kieso dan Weygandt, 2008:120).

DER = Total Utang x 100% Total Modal


(16)

Subramanyam dan Wild (2009) menjelaskan Free Cash Flow pada perusahaan menunjukkan efek tambahan pada investasi atau disinvestment pada aset operasi. Penampakan Free Cash Flow pada perusahaan menunjukkan kas yang bebas untuk digunakan sebagai pelunasan hutang atau imbal hasil ke pemegang saham (Subramanyam dan Wild, 2009).

Jensen (1986) menjelaskan pula bahwa tingkat besarnya leverage perusahaan dipengaruhi oleh tingginya aliran kas bebas yang dimiliki oleh perusahaan. Aliran kas bebas sebagai kelebihan kas yang diperlukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki nilai bersih sekarang positif. Aliran kas bebas mencerminkan keleluasaan perusahaan dalam melakukan investasi tambahan, melunasi hutang, membeli saham treasury atau menambah likuiditas, sehingga aliran kas bebas yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi (dalam Dini, 2009).

Pandu (2011) mengemukakan hasil penelitiannya bahwa aliran kas bebas berpengaruh terhadap leverage di perusahaan manufaktur dengan hubungan positif. Hal tersebut sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi (2004) yang menyatakan bahwa aliran kas bebas berpengaruh positif terhadap leverage.

2.2.2 Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Dividend Payout Ratio

Kebijakan perusahaan dalam membagikan dividen serta besarnya dividen yang dapat dibagikan pada pemegang saham sangat tergantung pada posisi kas perusahaan. Posisi kas yang benar-benar tersedia bagi para pemegang saham akan


(17)

tergambar pada arus kas bebas (free cash flow) yang dimiliki oleh perusahaan (Dini, 2009).

Menurut Jensen (1986) dalam Arfan (2006:56) manajer perusahaan dengan arus kas bebas yang relatif besar dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham melalui peningkatan pembayaran dividen atau membeli kembali saham.

Arus kas masuk sangat penting untuk kegiatan operasional perusahaan, arus kas yang dipakai perusahaan dalam menentukan seberapa besar dividen yang dibagikan adalah arus kas bebas (Lucyanda, 2012). Keputusan pembayaran dividen juga merupakan hal yang sangat penting, karena menyangkut apakah arus kas (cash flow) yang diperoleh oleh perusahaan akan dibagikan kepada para investor atau akan di tahan untuk dana cadangan perusahaan (Yulia, 2011).

Kieso dan Weygandt (2008:120) menyatakan aliran kas bebas sebagai jumlah aliran kas diskresioner suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk tambahan investasi, melunasi hutang, membeli kembali saham perusahaan sendiri (treasury stock), atau menambah likuiditas perusahaan. Pengertian tersebut menjelaskan adanya dana yang berlebih di perusahaan yang seharusnya didistribusikan kepada pemegang saham. Dengan demikan semakin besar aliran kas bebas perusahan maka rasio pembayaran dividen cenderung besar. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Sri (2009) bahwa free cash flow berpengaruh signifikan positif terhadap rasio pembayaran dividen (DPR). Artinya semakin besar free cash flow suatu perusahaan maka pembayaran dividen juga akan semakin besar.


(18)

Penelitian lain mengenai arus kas juga pernah dilakukan oleh Yulia (2011) yang menyebutkan bahwa free cash flow berhubungan positif dengan dividend to payout ratio. Semakin besar free cash flow, semakin besar dividend to payout ratio dan sebaliknya, semakin kecil free cash flow, semakin kecil dividend to payout ratio, karena semakin besar free cash flow yang dimiliki perusahaan maka manajemen akan mendapat tekanan yang besar dari para pemegang saham untuk membagikan dividen.

Esmaeel (2013) mengemukakan hasil penelitiannya yaitu “Regression results also indicated a positive insignificant effect of free cash flow on dividend (DPR)”. Hal ini sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Daniel (2014)

yang menyebutkan “From the results we can conclude that free cash flow is the major influence to dividend payout ratio compare to the other factors. The fact that free cash flow has positive and significant relationship to dividend payout ratio is supported by many researches and theories, such as Jansen agency theory of free cash flow”.

2.2.3 Pengaruh Rasio Leverage (DER) terhadap Dividend Payout Ratio

Pembayaran dividen oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh utang perusahaan. Utang jangka panjang diikat oleh sebuah perjanjian utang untuk melindungi kepentingan kreditor, kreditor biasanya membatasi pembayaran dividen, pembelian saham beredar, dan penambahan utang untuk menjamin pembayaran pokok utang dan bunga (Arilaha, 2009). Kebijakan utang suatu perusahaan sangat mempengaruhi pembayaran dividen perusahaan tersebut, karena dengan penggunaan utang yang terlalu tinggi, perusahaan harus


(19)

menyiapkan dana yang lebih besar untuk membayar utang tersebut, hal ini akan mengurangi jumlah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan (Kasmir, 2010:113). Menurut Hutami (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa leverage yang diukur oleh Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hubungan debt to equity ratio dengan dividen payout ratio adalah semakin tinggi rasio utang/ekuitas (DER) maka semakin ketatnya perusahaan terhadap perjanjian utang, maka dapat dikatakan semakin tinggi rasio utang/ekuitas (DER) pembayaran dividen akan semakin kecil (Hutami, 2014).

Waseem Khan (2014) menyatakan pula hasil penelitiannya “Debt to Equity ratio was significantly negative in relationship with dividend payout ratio which was considered not significant in other studies” (Waseem Khan, 2014).

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan rasio utang yang tinggi, maka arus kas bebas lebih diprioritaskan untuk pembayaran utang sehingga dividen yang dibagikan perusahaan semakin kecil yang berakibat Dividend Payout Ratio menurun. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kerangka pemikiran dengan skema sebagai berikut:


(20)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

(Kieso & Weygandt,

2008:120)

(Jensen ,1986 dalam Arfan, 2006:56 )

(Kasmir, 2010:113)

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Dari kerangka penelitian diatas maka dapat dibuat paradigma penelitian. Dengan paradigma penelitian, penulis dapat menggunakannya sebagai panduan untuk hipotesis penelitian yang selanjutnya dapat digunakan dalam mengumpulkan data dan analisis. Paradigma pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Laporan Keuangan Perusahaan Analisa Laporan Keuangan

Laporan Arus Kas Neraca

Arus Kas Operasi

Leverage (DER)

Perubahan DPR

Arus Kas Bebas(X1) Brigham (2009:109)

Rasio Leverage (X2) Kasmir (2012:151)

Dividend Payout Ratio (Y)

Warner (2013:65) Dividen

Hutang Modal

Arus Kas Bebas

Belanja Modal

H3

H4

H2


(21)

2.3 Hipotesis

Setelah adanya kerangka pemikiran maka diperlukan pengujian hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel.

Menurut Sugiyono (2010:93) pengertian hipotesis penelitian sebagai berikut :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara yang diungkapkan dalam pernyataan yang dapat diuji dan merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut:

H1 : Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi oleh Arus Kas Bebas H2 : Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi oleh Rasio Leverage H3 : Arus Kas Bebas dipengaruhi oleh Rasio Leverage

H4 : Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi secara simultan oleh Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage


(22)

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Pendekatan

Menurut Sugiyono (2010:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis (Sugiyono, 2010:2).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka, dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Sugiyono (2011:147) mengemukakan definisi metode analisis deskriptif sebagai berikut :

“Metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Sedangkan metode verifikatif menurut Masyhuri (2008:45) dalam Umi Narimawati (2010:29) adalah sebagai berikut:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan


(23)

dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa

dengan kehidupan”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih jauh pengaruh Arus Kas Bebas, Rasio Leverage dan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2013s Serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.1.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian maka diperlukan adanya desain penelitian yang bertujuan agar data dan informasi yang diperoleh akan lebih lengkap dan akurat sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis sehingga penelitian akan berjalan dengan baik dan sistematis.

Husein Umar (2005:55) mengemukakan definisi desain penelitian sebagai berikut:

“Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

penelitian”.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan semua rencana penelitian yang dilakukan oleh penulis secara sistematisagar diperoleh jawaban atau hasil dari pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Adapun langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) yang peneliti terapkan dalam penelitian sebagai berikut:


(24)

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian;

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;

4. Menetapkan tujuan penelitian;

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan;

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data;

8. Melakukan analisis data;

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian;

Berdasarkan uraian diatas, dapat dijelaskan langkah-langkah desain penelitian sebagai berikut:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian yaitu Perubahan Dividend Payout Ratio (DPR) melalui Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage. 2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi;

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis mengidentifikasi masalah antara lain :

1. Peningkatan Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur diindikasikan perusahaan tidak banyak menggunakan dana


(25)

eksternal sehingga arus kas bebas diprioritaskan untuk pembayaran dividen.

2. Penurunan Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur diindikasikan perusahaan terlalu banyak menggunakan dana eksternal, sehingga arus kas bebas diprioritaskan untuk membayar utang bukan untuk pembayaran dividen.

3. Penurunan Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur diindikasikan adanya beban bunga yang tinggi akibat perusahaan terlalu banyak menggunakan dana eksternal.

4. Penurunan Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur diindikasikan perusahaan tidak mengalokasikan arus kas bebas yang tersedia untuk pembayaran dividen melainkan untuk pengembangan perusahaan sehingga dividen yang dibagikan menurun.

3. Menetapkan rumusan masalah;

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian antara lain:

1. Seberapa besar perubahan dividend payout ratio dipengaruhi oleh arus kas bebas.

2. Seberapa besar perubahan dividend payout ratio dipengaruhi oleh rasio leverage.


(26)

4. Seberapa besar perubahan dividend payout ratio dipengaruhi secara simultan oleh arus kas bebas dan rasio leverage.

4. Menetapkan tujuan penelitian.;

Adapun tujuan penelitian untuk memperoleh bukti empiris mengenai : 1. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar perubahan

dividend payout ratio dipengaruhi oleh arus kas bebas.

2. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar perubahan dividend payout ratio dipengaruhi oleh rasio leverage.

3. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar arus kas bebas dipengaruhi oleh rasio leverage.

4. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar dividend payout ratio dipengaruhi secara simultan oleh arus kas bebas dan rasio leverage.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut:

H1 : Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi oleh Arus Kas Bebas H2 : Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi oleh Rasio Leverage

H3 : Arus Kas Bebas dipengaruhi oleh Rasio Leverage

H4 : Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi secara simultan oleh Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage


(27)

6. Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang digunakan;

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, variabel tergantung (terikat).

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data;

Dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yaitu data yang telah dipersiapkan oleh pihak lain berbentuk laporan keuangan yang berupa angka. Teknik penentuan sampel menggunakan

purposive sampling” dengan alasan pengumpulan data didasarkan pada kriteria dan syarat yaitu menyajikan laporan keuangan dari informasi keuangan yang lengkap agar dapat memperoleh data yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

8. Melakukan analisis data.

Data yang dijadikan sampel penelitian selanjutnya dianalisis sesuai dengan yang akan dicari seperti menghitung rasio dari komponen laporan keuangan.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Pelaporan hasil penelitian atau kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan masalah. Dengan menekankan pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.


(28)

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan dua variabel bebas (Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage)) dan satu variabel terikat (Dividend Payout Ratio).

3.1.2 Objek Penelitian

Objek penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian yangbertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan agar sesuai dengan tujuan tertentu.

Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2010:13) sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan

reliable tentang suatu hal (variabel tertentu)”.

Berdasarkan pernyataan diatas, yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah Arus Kas Bebas, Rasio Leverage dan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2013.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2010:58) definisi operasional variabel sebagai berikut:

“Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.


(29)

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan konsep, indikator, ukuran serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.

Operasionalisasi variabel dalam penelitian tentang Perubahan Dividend Payout Ratio (DPR) melalui Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2013 akan dijelaskan dalam tabel 3.1.


(30)

FCF = Arus Kas Operasi – Belanja Modal

DER = Total Utang x 100 Total Modal

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Arus Kas Bebas (X1)

Arus kas bebas adalah cash flow yang tersedia untuk dibagikan kepada para investor setelah perusahaan melakukan investasi pada fixed asset dan working capital yang diperlukan untuk

mempertahankan kelangsungan

usahanya.

Agus Sartono (2001:101)

Guinan (2010 : 131)

Rasio

Rasio Leverage

(DER)(X2)

Rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Kasmir (2012:151) Toto Prihadi (2012:264)

Rasio

DPR (Y) Dividend Payout Ratio

merupakan rasio yang

menggambarkan besarnya

proporsi dividen yang dibagikan

terhadap pendapatan bersih

perusahaan. Warner (2013:65)

Bambang Riyanto (2008:623)

Rasio

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan data primer dan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan.

1. Data Primer

Menurut Andi Supangat (2007:2) data primer adalah :

“Data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna”.

DPR =Dividen x 100 Laba Bersih


(31)

2. Data Sekunder

Menurut Andi Supangat (2007) data sekunder adalah :

“Data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan pihak kedua baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna”.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Definisi teknik pengumpulan data menurut Andi Supangat (2007:2) sebagai berikut :

“Teknik pengumpulan data adalah bentuk jamak dari data, yang dapat diartikan sebagai informasi yang di terima yang membentuknya dapat berupa angka-angka, kata-kata atau dalam bentuk lisan dan tulisan

lainnya”.

Teknik mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi

Pada tahap ini, penulis mengambil data sekunder berupa dokumen berbentuk laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 dimana data tersebut didapat dari Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data Arus Kas Bebas, DER, Dividend Payout Ratio dan informasi lain yang diperlukan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data maupun teori yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitiaanya.


(32)

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan membaca literatur ataupun buku-buku yang memuat teori yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian serta dapat dilakukan dengan menggunakan media internet sebagai sarana tambahan dalam mencari informasi mengenai teori ataupun data-data yang diperlukan dalam menjawab permasalahan dalam penelitian yang dilakukan.

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian

Didalam suatu penelitian, populasi dan sampel sangat diperlukan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan.

3.4.1 Populasi

Adapun pengertian populasi menurut Sugiyono (2012:119) adalah sebagai berikut :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dari seluruh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 yang berjumlah 37 perusahaan yang telah dipublikasikan selama 4 periode yaitu dari tahun 2010-2013, sehingga dalam penelitian ini terdapat populasi sebanyak 148 laporan keuangan.


(33)

3.4.2 Penarikan Sampel

Adapun pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:120) adalah sebagai berikut :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi. Dari populasi tersebut, dipilih sampel dengan menggunakan beberapa teknik sampling.

Menurut Sugiyono (2012:121) menyatakan bahwa :

“Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”.

Untuk menentukan sampel yang akan diteliti terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan untuk penelitian. Teknik yang akan digunakan oleh adalah nonprobability sampling.

Adapun pengertian nonprobability sampling menurut Sugiyono (2012:125) sebagai berikut:

Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.

Teknik Nonprobability Sampling yang akan dipilih oleh penulis adalah sampling purposive. Sugiyono (2012:126) menyatakan bahwa :

“Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.


(34)

Oleh karena itu peneliti menentukan kriteria dalam pengambilan sampel, adapun penentuan kriteria berdasarkan pada penelitian sebelumnya oleh Sri Novelma (2009:12) dan Rita (2012).

1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013 (Sri Novelma, 2009:12).

2. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang membagikan dividen selama 4 tahun berturut-turut yaitu 2010-2013 (Rita:2012).

3. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 yang mempunyai data laporan keuangan yang lengkap guna penelitian (Rita:2012).

Tabel 3.2

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Kriteria Penentuan Sampel

No. Kode & Nama Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3

1. ADES (PT Akasha Wira International Tbk) - -

2. AISA (PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) - -

3. ALTO (PT Tri Banyan Tirta Tbk) - - - -

4. CEKA (PT Cahaya Kalbar Tbk) - -

5. DVLA (PT Darya Varia Laboratoria Tbk) 1

6. DLTA (PT Delta Djakarta Tbk) 2

7. ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) - -

8. INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk) 3

9. MLBI (PT Multi Bintang Indonesia Tbk) 4

10. MYOR (PT Mayora Indah Tbk) 5

11. PSDN (PT Prashida Aneka Niaga Tbk) - -

12. ROTI (PT Nippon Indosari Corpindo Tbk) 6

13. SKBM (PT Sekar Bumi Tbk) - -

14. SKLT (PT Sekar Laut Tbk) 7

15. STTP (PT Siantar Top Tbk) - -

16. ULTJ (PT Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company Tbk) -

-17. GGRM (PT Gudang Garam Tbk) 8


(35)

19. RMBA (PT Bentoel International Investama Tbk)

-

-

20. WIIM (PT Wismilak Inti Makmur Tbk) - - - -

21. MBTO (PT Martina Berto Tbk) - -

22. MRAT (PT Mustika Ratu Tbk) - -

23. TCID (PT Mandom Indonesia Tbk) 10

24. UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk) 11

25. INAF (Indofarma (persero) Tbk) - -

26. KAEF (PT Kimia Farma Tbk) 12

27. KLBF (PT Kalbe Farma Tbk) 13

28. MERK (PT Merck Indonesia Tbk) 14

29. PYFA (PT Pyridam Farma Tbk) - -

30. SCPI (PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk) - -

31. SIDO (Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Tbk)

- -

--

32. SQBB (PT Taisho Pharmaceutical Indonesia

Tbk)

15

33. TSPC (PT Tempo Scan Pasific Tbk) 16

34. CINT (Chitose International Tbk) - - - -

35. KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk) - -

36. KICI (PT Kedawung Indah Can Tbk) - -

37. LMPI (PT Langgeng Makmur Industry Tbk) - -

Sumber : Bursa Efek Indonesia (2015)

Berdasarkan tabel 3.2 maka perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk ke dalam kriteria penentuan sampel hanya ada 16 perusahaan yaitu PT Delta Djakarta Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT Sekar Laut Tbk, PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk dan PT Tempo Scan Pasific Tbk dengan laporan keuangan 4 periode, jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 laporan keuangan.


(36)

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190. Data sekunder diperoleh melalui Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Bandung yang berlokasi di Jl.Veteran No.10 Bandung.

3.4.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan selesai. Berikut adalah waktu penelitian.

Tabel 3.3 Waktu Penelitian

Kegiatan 2014 2015

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag

Pra Survei:

1. Persiapan Judul

2. Pengajuan Proposal

3. Pengajuan Judul

4. Mencari

Perusahaan

Usulan Penelitian:

1. Pengajuan UP

2. Bimbingan UP

3. Seminar UP

4. Revisi UP

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penyusunan Skripsi

1. Bimbingan Skripsi

2. Sidang Skripsi

3. Revisi Skripsi

4. Pengumpulan draft


(37)

3.5 Metode Pengujian Data

3.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41) definisi rancangan analisis sebagai berikut:

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain”.

Adapun analisis yang digunakan penulis menggunakan metode analisis deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif).

Menurut Sugiyono (2010:14) analisis deskriptif sebagai berikut:

“Metode penelitian deskriptif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.

Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakteristik data sampel. Dalam penelitian ini analisis deskriptif dengan cara membandingkan variabel penelitian tahun dasar dengan tahun sekarang, kemudian diuraikan ke dalam grafik, tabel atau diagram. Adapun langkah – langkah analisis deskriptif menurut Margaretha (2004:22) sebagai berikut :

1. Analisis horisontal/trend analysis, yaitu membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu tertentu. 2. Analisis vertikal, yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan

dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau standar industri untuk waktu yang sama.


(38)

Penelitian ini juga menggunakan analisis kuantitatif dimana analisis datanya menggunakan statistik untuk menganalisis data rasio.

Menurut Sugiyono (2010:31) definisi analisis kuantitatif sebagai berikut :

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan”.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dimana analisis datanya menggunakan statistik inferensial/induktif atau yang disebut juga sebagai statistik probabilitas. Statistik yang digunakan adalah statistik parametris dimana statistik tersebut digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

1. Analisis Jalur (Path Analysis)

Riduwan dan Engkos (2011:115) menyatakan bahwa :

“Teknik analisis jalur digunakan untuk menguji besarnya sumbangan

(kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2terhadap Y”.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Metode analisis jalur (path analysis) ini dipilih beberapa pertimbangan yaitu :


(39)

a. Terdapat keterkaitan atau saling mempengaruhi antara dua variabel bebas (X1-X2) .

b. Terdapat sistem aliran kausal kesatu arah antara variabel bebas dengan variabel terikat.

c. Variabel terikat diukur dengan skala ukuran interval.

Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, menurut Riduwan dan Engkos (2011: 116), yaitu :

1. Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel independen (variabel penyebab) terhadap variabel dependen (variabel akibat). Misalnya : X1, Y

2. Anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasional antara variabel independen(variabel penyebab). Misalnya : X1, X2

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa path analysis merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Alasan peneliti menggunakan analisis jalur karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage terhadap perubahan Dividend Payout Ratio.

Gambar 3.1


(40)

Diagram jalur seperti digambarkan tersebut dapat diformulasikan kedalam persamaan struktural sebagai berikut :

Sumber: Riduwan dan Engkos (2011:119)

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi p = Koefisien Jalur X1 = Arus Kas Bebas

X2 = Rasio Leverage

Y = Dividend Payout Ratio

PyX1 = Koefisien Jalur Arus Kas Bebas terhadap Dividend Payout Ratio

PyX2 = Koefisien Jalur Rasio Leverage terhadap Dividend Payout Ratio

Py ε = Pengaruh Faktor lain

2. Analisis Korelasi

Hubungan antara Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage dihitung menggunakan korelasi product pearson moment dengan rumus sebagai berikut:

Sumber Ridwan (2012:62)

Dimana: -1 ≤ r ≤ +1 r = Koefisien korelasi

n = Jumlah tahun yang di hitung x = Variabel bebas (independen) y = Variabel terikat (dependen)

a. Untuk menghitung koefisien korelasi antara Arus Kas Bebas (X1) dengan

Rasio Leverage (X2) sebagai berikut: Y= ρyx1X1 + ρyx2X2 + py ε


(41)

b. Untuk menghitung koefisien korelasi antara Arus Kas Bebas (X1) dengan

Dividend Payout Ratio (Y) sebagai berikut:

c. Untuk menghitung koefisien korelasi antara Rasio Leverage (X2) dengan

Dividend Payout Ratio (Y) sebagai berikut:

Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila penelitian ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan signifikansi sebagai berikut.

Hipotesis :

Ha : Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y. Ho : Variabel X tidak berhubungan secara signifikan variabel Y.

d. Untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Rumus korelasi ganda:


(42)

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut.

Hipotesis:

Ha : Variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap

variabel y.

Ho : variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan

terhadap variabel y. Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

b. Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi Nilai sebagai berikut:

Tabel 3.4

Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah


(43)

3. Analisis Determinasi

Persentase peranan semua variabel harus bebas atas nilai variabel bebas ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin besar nilainya maka menunjukan bahwa persamaan yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

KP = r2 x 100%

Sumber: Riduwan (2012:62)

Dimana:

KP = Nilai Koefisien Diterminasi R = Nilai Koefisien Korelasi

3.5.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar perubahan dividend payout ratio melaui Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage baik secara simultan maupun secara parsial.

1. Pengujian Secara Simultan

Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: Ha :

Ho:

a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual : menggunakan tabel F


(44)

Dimana :

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel eksogen

Jika Fhitung≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

Jika Fhitung≤ Ftabel, terima Ho artinya tidak signifikan.

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 maka Ftabel dapat dirumuskan

menggunkan Tabel F sebagai berikut: Ftabel =

Cara mencari Ftabel: nilai (dk=k) atau v1 disebut nilai pembilang.

nilai (dk=n-k-1) atau v2 disebut penyebut.

b. Hipotesis

H0 ; β = 0, Perubahan Dividend Payout Ratio tidak dipengaruhi secara

simultan dan signifikan oleh Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage.

H1 ; β≠ 0, Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi secara simultan

dan signifikan oleh Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage. Kaidah pengujian signifikasi: program SPSS

1) Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.


(45)

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang –

kurangnya ada sebuah βyxi ≠ 0. Untuk mengetahui βyxi tidak sama dengan 0, maka dilakukan pengujian secara parsial.

2. Pengujian Secara Parsial

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic sebagai berikut:

Ha : Ho:

a. Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikasi 5%.

b. Hipotesis

H01 ; β = 0, Perubahan Dividend Payout Ratio tidak dipengaruhi secara

signifikan oleh Arus Kas Bebas.

H11 ; β ≠ 0, Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi secara

signifikan oleh Arus Kas Bebas.

H02 ; β = 0, Perubahan Dividend Payout Ratio tidak dipengaruhi secara


(46)

H12 ; β ≠ 0, Perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi secara

signifikan oleh Rasio Leverage.

H03 ; β = 0, Arus Kas Bebas tidak dipengaruhi secara signifikan oleh Rasio

Leverage.

H13 ; β ≠ 0, Arus Kas Bebas dipengaruhi secara signifikan oleh Rasio

Leverage.

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :

a. Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria:

1) Tolak Ho jika Fhitung> Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. 2) Tolak Ho jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. 3) Tolak Ho jika nilai Fhitung< 0,05.

b. Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria:

1) Jika thitung> ttabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima

artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.

2) Jika -thitung ≤ ttabel ≤ thitung maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha

ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. 3) thitung dicari dengan rumus perhitungan thitung.

4) ttabel dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai


(47)

Sumber : Sugiono (2012:163)

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak

(diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan atau signifikan) antara dua variabel tersebut.


(48)

The Changes Of Dividend Payout Ratio (DPR) Through

Free Cash Flow and Leverage Ratio

(Case On Manufacturing Company of Consumer Goods Sector Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata I Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

RISHA FERDANIA 21111043

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(49)

viii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 10

1.5 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 10

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Kebijakan Dividen ... 12

2.1.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen ... 12

2.1.1.2 Dividend Payout Ratio (DPR) ... 14

2.1.1.2.1 Pengertian Dividend Payout Ratio (DPR) ... 14

2.1.2 Arus Kas Bebas ... 15


(50)

ix

2.1.3.3 Jenis-jenis Rasio Leverage ... 21

2.1.3.4 Debt to Equity Ratio (DER) ... 22

2.1.3.4.1 Pengertian Debt to Equity Ratio (DER) ... 23

2.2 Kerangka Pemikiran ... 24

2.2.1 Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Leverage ... 24

2.2.2 Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Dividend Payout Ratio ... 25

2.2.3 Pengaruh Rasio Leverage (DER) terhadap Dividend Payout Ratio ... 27

2.3 Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI ... 31

3.1 Metode Pendekatan ... 31

3.1.1 Desain Penelitian ... 32

3.1.2 Objek Penelitian ... 37

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 38

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.3.1 Sumber Data ... 39

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 41

3.4.1 Populasi ... 41

3.4.2 Penarikan Sampel ... 42

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 45

3.4.3.2 Waktu Penelitian ... 45

3.5 Metode Pengujian Data ... 46

3.5.1 Rancangan Analisis ... 46


(51)

x

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar

di BEI Periode 2010-2013 ... 58

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Arus Kas Bebas Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 ... 67

4.1.1.3 Analisis Deskriptif Rasio Leverage Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 ... 76

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 84

4.1.2.1 Analisis Korelasi Antara Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage . 84 4.1.2.2 Perhitungan Koefisien Jalur Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage terhadap Perubahan Dividend Payout Ratio (DPR) ... 86

4.1.2.3 Perhitungan Koefisien Determinasi ... 87

4.1.2.4 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ... 89

4.1.2.5 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) ... 91

4.2 Hasil Pembahasan ... 94

4.2.1 Perubahan Dividend Payout Ratio Melalui Arus Kas Bebas ... 94

4.2.2 Perubahan Dividend Payout Ratio Melalui Rasio Leverage ... 96

4.2.3 Arus Kas Bebas dipengaruhi Rasio Leverage ... 98

4.2.4 Perubahan Dividend Payout Ratio Melalui Arus Kas Bebas dan Rasio Leverage ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1 Kesimpulan ... 102

5.2 Saran ... 103


(52)

(53)

xii

1.1 Data Arus Kas Bebas, Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) pada PT Merk Indonesia Tbk, PT Kimia

Farma Tbk dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ... 6

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 39

3.2 Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI dan Kriteria Penentuan Sampel ... 43

3.3 Waktu Penelitian ... 45

3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 51

4.1 Perkembangan Dividend Payout Ratio (DPR) Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 ... 59

4.2 Perkembangan Arus Kas Bebas Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 ... 68

4.3 Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 ... 77

4.4 Koefisien Korelasi Pada Sub Struktur Pertama ... 85

4.5 Nilai Koefisien Jalur pada Masing-Masing Variabel ... 86

4.6 Koefisien Determinasi (R2) ... 87

4.7 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 90


(54)

xiii

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 29

2.2 Paradigma Penelitian ... 29

3.1 Hubungan Struktur X1 dan X2 terhadap Y ... 48

3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 56

4.1 Grafik Rata-Rata Perkembangan Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 ... . 67

4.2 Grafik Rata-Rata Perkembangan Arus Kas Bebas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 ... 76

4.3 Grafik Rata-Rata Perkembangan Rasio Leverage (DER) pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 ... 84

4.4 Hubungan Struktural Antara X1, X2 dan Y ... 88

4.5 Kurva Pengujian Hipotesis Simultan ... 91

4.6 Kurva Uji Hipotesis Parsial X1 terhadap Y ... 92


(55)

xiv

Lampiran 1 Surat Permohonan Penelitian... 109

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Bursa Efek Indonesia ... 110

Lampiran 3 Berita Acara Bimbingan Usulan Penelitian ... 111

Lampiran 4 Lembar Revisi Sidang Usulan Penelitian ... 112

Lampiran 5 Berita Acara Bimbingan Skripsi ... 114

Lampiran 6 Lembar Revisi Sidang Skripsi ... 115

Lampiran 7 Hasil Perhitungan SPSS ... 118

Lampiran 8 Laporan Keuangan PT Darya Varia Laboratoria Tbk ... 120

Lampiran 9 Laporan Keuangan PT Delta Djakarta Tbk ... 133

Lampiran 10 Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk ... 146

Lampiran 11 Laporan Keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk ... 173

Lampiran 12 Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk ... 185

Lampiran 13 Laporan Keuangan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ... 198

Lampiran 14 Laporan Keuangan PT Sekar Laut Tbk ... 211

Lampiran 15 Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk ... 227

Lampiran 16 Laporan Keuangan PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk ... 240

Lampiran 17 Laporan Keuangan PT Mandom Indonesia Tbk ... 257

Lampiran 18 Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk ... 270

Lampiran 19 Laporan Keuangan PT Kimia Farma Tbk ... 289


(56)

xv

Lampiran 24 Surat Keterangan Persetujuan Publikasi ... 363 Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup ... 364


(57)

106

Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE.

Arfan, Muhammad. 2006. Pengaruh Arus Kas Bebas, Set Kesempatan Investasi dan Financial Leverage Terhadap Manajemen Laba.

Arief Budiman. 2013. <economy.okezone.com>

Arif widianto. 2012. Free Cash Flow (Arus Kas Bebas). <www.bolasalju.com> Andi Supangat. 2007. Statistik adalam Kajian Deskriftif, Inferensi dan

Nonparametrik. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Arfan Ikhsan. 2009. Pengantar Praktis Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

Penerbit GPFE

Brigham, Eugene F and Joel F, Houston. 2009. Fundamental of Financials Mnagement (Dasar-dasar Manajemen Keuangan). alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku Satu, Edisi 10. Jakarta : PT Salemba Empat.

Daniel Budisatrio Martua & Isrochmani Murtaqi. 2014. Determinants of Dividend Payout Ratio in Indonesia Mining Sector. ISBN: 978-1-922096-58-0.

Dini Rosdini. 2009. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio. Research Day, Faculty of Economics-Padjajaran University,Bandung. Working Paper In Accounting and Finance.

Dithi Amanda, Putri. 2012. Pengaruh Investment Opportunity Set, Kebijakan Utang Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Universitas Negeri Padang.

Esmaeel F.K. 2013. The Relationship between Free Cash Flow and Agency Costs Levels: Evidence from Tehran Stock Exchange. Research Journal of Finance and Accounting, Vol.4 No.14, ISSN 2222-1697.


(58)

107

Farah Margaretha. 2004. Teori Dan Aplikasi Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana Jangka Pendek. Jakarta : Grasindo Gramedia Widiasarana Indonesia.

Guinan, Jack. 2010. Investopedia : Cara Mudah Memahami Istilah Investasi. Jakarta : Hikmah.

Handono Mardiyanto. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Ihyaul Ulum MD. 2004. Akuntansi Sektor Publik: Sebuah Pengantar. Universitas

Muhammadiyah Malang : Malang

I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan : Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga.

Jurica Lucyanda, Lilyana. Pengaruh Free Cash Flow dan Struktur Kepemilikan terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Dinamika Akuntansi,Vol. 4 No. 2 September 2012, pp. 129-138. ISSN 2085-4277.

Karsana, Y, W, dan Supriyadi. 2014. Analisis Moderasi Set Kesempatan Investasi terhadap Hubungan antara Kebijakan Dividen dan Aliran Kas Bebas dengan Tingkat Leverage Perusahaan . Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.XI: 234-251.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja grafindo.

Kieso, Donald E. dan Jerry J. Wseygandt. 2002. Intermediate Accounting.John Wiley and Sons, Inc. New York.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Leonard Cornelis Jorden Evers. 2011. <market.bisnis.com>

Lukas Setia Atmaja. 2008. Manajemen Keuangan. Buku I. Yogyakarta : Penerbit Andi.


(59)

108

Pandu Fajar Wisudha. 2011. Analisis Pengaruh Dividen Dan Aliran Kas Bebas Terhadap Leverage Perusahaan Dengan Moderasi Set Kesempatan Investasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis , Vol. 5, No. 2, Juli 2011: 133-143 Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan

Publik Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. No 1 Jilid 8, Tahun 2003. R. A., Supriyono. 2001. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit BPFE. Riduwan, Kuncoro, Engkos. 2011. Cara Menggunakan Dan Memaknai Path

Analysis. Bandung : Alfabeta.

RP Hutami. 2014. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen.

Sofyan Syafri Harahap. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sofyan Syafri Harahap. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sri Novelma. 2009. Pengaruh Insider Ownership, Free Cash Flow Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen.Vol 2, No 1.

Sriyatun. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2007-2011. Universitas Pandanaran Semarang

Sulistiyowati, Anggraini, Utaminingtyas. 2010. Pengaruh profitabilitas, leverage, dan growth terhadap kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening. SNA XIII purwokerto 2010.

Subramanyam., & John J. Wild. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono.2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.


(60)

109

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi). Yogyakarta : Ekonisia.

Thanatawee, Y. 2011. Life-Cycle Theory and Free Cash Flow Hypothesis: Evidence Policy in Thailand. International Journal of Financial Research. Vol 2, No. 2; July 2011.

Titie Kharisma Ayu. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set, Leverage dan Growth terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ekonomi Bisnis. Surakarta

Toto Prihadi. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK . Jakarta : PPM Manajemen.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, & Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah Panduan awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi : GENESIS.

Warner R Murhadi. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi danValuasi Saham. Jakarta : Salemba Empat.

Waseem Khan, Naheed Ashraf. 2014. In Pakistani Service Industry: Dividend Payout Ratio as Function of some Factors. Vol.4, No.1 pp 390-396 E-ISSN:2225-8329, P-ISSN: 2308-0337.

Yulia Efni. 2011. Analisis Kebijakan Pendanaan, Kepemilikan Manajerial dan Aliran Kas Bebas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Non Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).Vol19 , No. 01 (2011)

Zaki Baridwan. 2008. Akuntansi Intermediate Edisi 8. Yogyakarta : BPFE www.idx.co.id


(61)

364

Risha Ferdania

Bandung, February 10 th 1993

Female 22 Years old Islam

Pagermaneuh RT 03/RW 07 Lembang 40391 085721127107

rferdania@gmail.com

[ 2011 – now ] Universitas Komputer Indonesia

[ 2008 – 2011] SMAN 1 Lembang

[ 2005 – 2008 ] SMPN 1 Lembang

[ 1999 – 2005 ] SDN Pagermaneuh

[ 2013 ] Brevet A&B Tax Centre UNIKOM

Place/Date of Birth

Gender Age Religion Address Phone E-mail

Formal Education

Non-formal Education


(62)

vi

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERUBAHAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) MELALUI ARUS KAS BEBAS DAN RASIO

LEVERAGE” Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

Skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat menempuh program Strata I guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari do’a dan dukungan dari berbagai pihak, terutama penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. sebagai dosen pembimbing yang telah senantiasa meluangkan waktu dan membimbing penulis. Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia;

2. Prof. Dr. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia;

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Si., Ak.,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia;


(63)

vii

SE., M.Si., Ak selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan kritikan sekaligus masukan demi kesempurnaan skripsi ini;

6. Bapak, Ibu dan keluarga besar yang selalu memberikan doa, kasih sayang, kesabaran, dukungan, nasihat, bimbingan dan pengorbanan yang tiada hentinya;

7. Untuk para sahabatku dan teman-teman AK-1 yang telah memberikan saran, motivasi dan dukungan yang terbaik;

8. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya;

Penulis berharap agar semua yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak lain. Penulis pun sadar bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan serta jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat lebih baik dimasa yang akan datang.

Bandung, Juli 2015 Penulis

Risha Ferdania 21111043


(64)

(65)

(66)

(1)

364

LAMPIRAN 25

Curriculum Vitae

(Daftar Riwayat Hidup)

Risha Ferdania

Bandung, February 10 th 1993

Female

22 Years old

Islam

Pagermaneuh RT 03/RW 07 Lembang 40391

085721127107

rferdania@gmail.com

[ 2011 – now ] Universitas Komputer Indonesia [ 2008 – 2011] SMAN 1 Lembang

[ 2005 – 2008 ] SMPN 1 Lembang [ 1999 – 2005 ] SDN Pagermaneuh

[ 2013 ] Brevet A&B Tax Centre UNIKOM

Place/Date of Birth

Gender Age Religion Address Phone E-mail Formal Education Non-formal Education


(2)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERUBAHAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) MELALUI ARUS KAS BEBAS DAN RASIO LEVERAGE” Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

Skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat menempuh program Strata I guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari do’a dan dukungan dari berbagai pihak, terutama penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. sebagai dosen pembimbing yang telah senantiasa meluangkan waktu dan membimbing penulis. Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia;

2. Prof. Dr. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia;

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Si., Ak.,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia;


(3)

vii

4. Inta Budi Setyanusa, SE., M.,Ak selaku wali kelas AK-1 yang selalu memberi motivasi kepada mahasiswa walinya;

5. Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak.,CA dan Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Ak selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan kritikan sekaligus masukan demi kesempurnaan skripsi ini;

6. Bapak, Ibu dan keluarga besar yang selalu memberikan doa, kasih sayang, kesabaran, dukungan, nasihat, bimbingan dan pengorbanan yang tiada hentinya;

7. Untuk para sahabatku dan teman-teman AK-1 yang telah memberikan saran, motivasi dan dukungan yang terbaik;

8. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya;

Penulis berharap agar semua yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak lain. Penulis pun sadar bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan serta jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat lebih baik dimasa yang akan datang.

Bandung, Juli 2015 Penulis

Risha Ferdania 21111043


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 97

Pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio), Profitability Ratio (ROA dan ROE) Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 64 101

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2010

0 64 58

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 79

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Industri Perbankan Dan Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 24 156

Pengaruh DPR (Dividend Payout Ratio), Earning Growth, ROI (Return On Investment) Terhadap Price Earning Ratio (PER) Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 63 92

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ)

0 31 78

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

Pengaruh Likuiditas Dan Arus Kas Bebas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Dan Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2014

0 2 1