Latar Belakang KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA.

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015 KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 BAB 1 PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang

Kota Bandung memiliki banyak fungsi baik bagi penduduk yang berdomisili di kota ini maupun untuk masyarakat disekitarnya. Kondisi alamnya yang merupakan dataran tinggi dan subur serta statusnya sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Menjadikan sebagian dari berbagai faktor pendorong dalam pertumbuhan pembangunan yang ada. Berbagai fasilitas pemenuh kebutuhan mulai dari fasilitas penunjang kegiatan pemerintahaan birokrasi, pendidikan, kesehatan, peribadatan, pariwisata sampai dengan banyaknya lapangan pekerjaan menjadi sebagian dari alasan banyaknya orang yang melakukan mobilitas ke Kota Bandung, baik untuk berkunjung atau bahkan tinggal menetap di Kota Bandung. Ada dua pilihan alternatif transportasi yang dapat digunakan untuk masuk Kota Bandung, diantarannya adalah transportasi darat dan transportasi udara. Namun bagi pihak-pihak yang berasal dari lokasi yang cukup jauh dan menginginkan waktu yang cepat, transportasi udara adalah pilihan yang tepat. Seiring dengan berbagai faktor penarik yang dimiliki dan pertumbuhan pembangunan Kota Bandung, pertumbuhan penggunaan transportasipun ikut tumbuh tidak terkecuali transportasi udara. Berbagai pemenuhan kebutuhan ataupun keinginan masyarakat yang melakukan mobilitas lewat udara nampaknya bisa didapatkan. Hal ini terbukti dari pertumbuhan transportasi udara di Kota Bandung yang tergolong cukup tinggi. Tabel 1.1 : Kedatangan dan Kebrangkatan Pesawat Komersil Melalui Bandara Udara di Jawa Barat 2010 – 2012 Unit Bandara Kedatangan Keberangkatan 2011 2012 2011 2012 Husein Sastranegara 5.705 10.620 5.606 10.596 Nusawiru 1.017 1.415 1.018 1.415 JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015 KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Cakrabhuana 1.361 1.364 1.361 1.364 Sumber: Statistik Transportasi Jawa Barat 2013 Berdasarkan Laporan Statistik Transportasi Jawa Barat, data yang ada menunjukan tingginya pertumbuhan jumlah aktifitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara sebagai pelabuhan udara di Kota Bandung. Bandara Husein Sastranegara sebagai salah satu dari 3 bandara di Jawa Barat merupakan bandara dengan tingkat kesibukan paling tinggi, hampir lima kali bandara lain yang ada di Provinsi Jawa Barat. Tidak hanya aktifitas penerbangan yang terbilang tinggi, pertumbuhan aktifitas penerbangan yang ada di bandara ini ada dalam urutan paling tinggi. Jika dilihat dari data tahun 2011 dan 2012, pertumbuhan aktifitas penerbangan yang ada di Husein Satranegara sebesar 87,57, sedangkan Bandara Nusawiru dan Bandara Cakrabhuana hanya tumbuh sebesar 39,07 dan 0,20. Catatan tentang tingginya pertumbuhan lalu lintas penerbangan tidak hanya dicatat oleh Statistik Transportasi Jawa Barat. Menurut PT.Angkasa Pura II dalam dokumen yang dipublikasikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat memperkirakan jumlah penerbangan yang ada di Kota Bandung akan terus bertambah. Menurut analisis yang dilakukan, pada tahun 2032 jumlah penerbangan akan mencapai angka 23.000tahun hanya untuk pesawat Boeing. Angka ini dapat diartikan ada sekitar 64 untuk jenis Boeing yang akan lepas landas dan mendarat di Kota Bandung dalam 1 hari. Hal ini sejalan dengan pernyataan Manajer Teknik PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Husein Sastranegara Bandung Antoni dalam Bisinis.com terbitan 18 April 2013, mengatakan saat ini pembangunan terminal baru sudah mendesak karena daya tampungnya sudah tidak sebanding dengan pertumbuhan penumpang. Pandangan di sudut lain lahir dengan ide yang sangat bertolak belakang. Ditengah-tengah tingginya pertumbuhan penerbangan yang didukung dengan penebalan landasan pacu agar dapat dilalui Boeing 737 dan rencana perluasan terminal penumpang. Menurut informasi dari wawancara kepada pihak Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat ada wacana kecil untuk mengembalikan status JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015 KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 bandara Husein dari Enklav Civil menjadi bandara murni untuk militer jika Bandara Kertajati di Majalengka telah selesai dibangun. Hal ini didukung dengan sebagian pendapat para pengamat tata ruang tentang letak Bandar Husein Sastranegara sudah tidak sesuai dengan keadaan Kota Bandung. Mereka berpendapat sebaiknya Bandara Husein dipindahkan agar tidak menghambat pertumbuhan properti bangunan vertikal, tertutama di pusat CBD Bagian Bandung Barat dan Bandung Tengah. Namun sebagaiannya lagi tetap optimis dengan keberadaan bandara karena masih banyak wilayah lain Kota Bandung yang dapat dikembangkan dan tentunya akan mendorong pemerataan pembangunan ke wilayah yang lainnya. Gambar 1.1 : Perkiraan Lalu Lintas Udara Bandara Husein Sastranegara Sumber :Analisis BIJB beroperasi Transportasi udara pesawat terbang dapat mengudara di atmosfer walaupun bobot yang dimilikinya jauh lebih berat dibandingkan udara. Dengan kemampuan yang dimilikinya untuk melaju dengan cepat dan mengangkut barang dengan kapasitas yang besar, tentu ikut serta dalam mendukung perkembangan pembangunan yang ada di Kota Bandung. Hal ini dibuktikan dengan dukungan langsung yang diberikan oleh Wali Kota Bandung, Pak Ridwan Kamil yang JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015 KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 mendukung pembangunan Bandara Husein sebagai salah satu pintu gerbang yang dimiliki Kota Bandung Kompas,9April 2015. Tetapi dari berbagai dampak positif yang ada dengan pertumbuhan jumlah aktifitas penerbangan tentu tidak menutup kemungkinan adanya dampak yang dirasakan bagi masyarakat sekitar, dengan frekuensi yang cukup tinggi dan terus tumbuh dampak dari kebisingan merupakan hal yang sangat mungkin dirasakan oleh masyarakat. Berbagai dampak baik positif maupun negatif tentang aktifitas bandara terhadap masyarakat disekitar dapat dilihat dari berbagai penelitiaan sebelumnya, seperti: Tabel 1.2 : Penelitiaan Sebelumnya No Nama Asal Judul Penelitiaan Hasil Penelitiaan 1 Ninda Ramita Program Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Pengaruh Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Internasional Juanda Surabaya Terdapat pengaruh sebagai berikut : Gangguann terhadap pembicaraan atau komunikasi, terhadap waktu istirahat, tidur dan aktifitas kerja. Berpengaruh tidak baik terhadap bayi dalam kandungan dan menyebabkan menurunnya ambang pendengaran manusia. Menyebabkan menurunya kualitas lingkungan hidup. 2 Arga Maulana Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia Analisa Dampak Perpindahan Bandar Udara Terhadap Perekonomian Kota Mataram Terjadinya penurunan nilai output dibeberapa sektor, meski untuk sektor-sektor tertentu mengalami hal yang sebaliknya. Penurunan pada total output sebesar 40,2 miliar, pendapatan masyarakat sebesar 150,15 miliar dan penurunan tenaga kerja sebanyak 2.772 orang. 3 Hartono Endi Eko Wibowo Department Of Physiology, Sebelas Maret University School Of Medicine, Solo Studi Tentang General Reaction Score Pada Wanita Yang Mengalami Stres Bising Pesawat Udara di Sekitar Bandara Adi Sumarmo Boyolali Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bising pesawat udara dengan taraf intensitas 71,49 skala wecpnl, dengan lama paparan lebih dari 1 tahun Sudah dapat menyebabkan kondisi stress atau gangguan yang ditunjukkan dari meningkatnya general reaction score pada wanita di Kawasan Kemunginan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara Adi Sumarmo Boyolali. Peningkatan taraf intensitas menjadi 92,29 db akan semakin meningkatkan general reaction score. JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015 KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5 4 Mocham ad Chaeran Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang Kajian Kebisingan Akibat Aktifitas Di Bandara Studi Kasus Bandara Ahmad Yani Semarang Pengaruh kebisingan tehadap kesehatan umumnya berpengaruh terhadap kurangnya pendengaran dengan presentasenya 60 disusul susah tidur prosentasenya 20 dari 100 penduduk sekitar. 5 Wahyu Hidayati Universitas Gajah Mada Analisis Dampak Kebisingan Lalu Lintas Udara Terhadap Nilai Rumah Kebisingan Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai rumah. Hal ini terjadi karena kebisingan dapat mengganggu dan mengurangi kenyamanan yang akan diterima penghuni. 6 Mitha Andhini S Univeristas Pendidikan Indonesia Respon Masyarakat Terhadap Perkembangan Aktifitas Penerbangan Disekitar Bandara Husein Sastranegara Sebesar 65,8 persepsi masyarakat positif karena antusias terhadap berbagai kemungkinan lapangan pekerjaan baru. 50 sikap dari responden menyatakan kurang positif karena mekanisme harga dinilai kurang baik. 63,9 prilaku responden siap melepaksan lahan dan bersedia untukmempersiapkan keterampilan. Mengingat ada berbagai dampak terhadap kawasan sekitar bandara yang timbul akibat aktifitas penerbangan cukup banyak tentu penataan ruang disekitarnya perlu diperhatikan dengan baik. Pengaturan tata ruang di Kawasan Kemunginan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara sangatlah penting untuk meminimalisir berbagai dampak negatif yang mungkin ada dan dapat mendorong berbagai dampak positif yang ada. Di sisi lain selain berdasarkan proyeksi Sensus Penduduk pada tahun 2010 jumlah penduduk di Kota Bandung pada tahun 2012 ada pada angka 2.455.517 orang. Jika dilihat jumlah penduduk disekitar Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan jumlah penduduk yang tercatat adalah sebagai berikut : Tabel 1.3 : Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bandung Kota Bandung Penduduk orang 2007 2012 JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015 KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6 Jumlah 2.329.928 2.455.517 Sumber : Kecamatan CicendoKota Bandung Dengan bertambahnya jumlah penduduk tentu menstimulus adanya pembangunan fasilitas untuk pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat yang ada di Kawasan Kemunginan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara tentu akan mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan. Lahan kosong atau yang asalnya merupakan wilayah pertanian dapat berubah menjadi pemukiman atau berbagai bangunan lain sebagai ruang tempat aktifitas manusia. Besarnya perubahan penggunaan lahan yang ada di Kota Bandung dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Adanya kemungkinan dampak yang tidak diingankan untuk daerah sekitar bandara diperkuat dengan pembangunan yang biasa tumbuh tidak sesuai rencana sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Koestoer 2001, yaitu: Perkembangan kota yang terjadi di Indonesia pada umumnya berkembang secara alamiah dan amat jauh dari perencanaan yang matang dan sistematis, akibatnya banyak terjadi kampung yang berkembang menjadi kota dan merupakan hasil pertumbuhan pemukiman pada daerah-daerah yang sebenarya ada pada keadaan amenitas atau kenyamanan lingkungan yang rendah atau bahkan tidak layak huni. Tabel 1.4 : Perkembangan Penggunaan Lahan Tahun Jenis Penggunaan Lahan Ha 2007 2013 Pekarangan+Bangunan Rumah+Sekolah+Kesehatan+Peribadatan+Industri 7.523,195 8.908,88400 PerkantoranRekreasi - 1.125,819 Sumber Source : BPS Kota Bandung JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015 KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 Pendapat yang dikemukkan oleh Koestoer ini diperkuat dengan temuan yang dikemukakan oleh Nanin Sugito dalam tesisnya yang berjudul “Penerapan Informasi 3 Dimensi Untuk Kepentingan Keselamatan Penerbangan”. Dalam tesisnya beliau menemukan ada 3 obstacle penghalang yang tidak sesuai dengan Keputusan Mentri Perhubungan No 49 tahun 2000 tentang pengaturan tata ruang dikawasan keselamatan operasional penerbangan. Dari berbagai data lapangan maupun peraturan yang telah dijabarkan diatas penulis merasa tertarik untuk menganalisis lebih jauh tentang bagaimana respon masyarakat sekitar bandara. Respon masyarakat yang dapat dilihat dari persepsi dan sikap masyarakat terhadap perkembangan aktifitas penerbangan serta melihat prilaku masyarakat yang dilakukan. Hasil penelitiaan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pihak terkait seperti Pemerintah Provinsi, Dinas Perhubungan Provinsi dan TNI-AU Lanud dalam menentukan kebijakan terkait tentang status Bandar Husein yang paling ideal baik bagi aktifitas penerbangan maupun masyarakat sekitar. Untuk itu, penulis mengambil judul “Kajian Ruang dan Respon Masyarakat Terhadap Aktifitas Penerbangan di Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara. ”

B. Rumusan Masalah