Pengertian Kesegaran Jasmani Tinjauan Pustaka 1. Kesegaran Jasmani

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Kesegaran Jasmani

a. Pengertian Kesegaran Jasmani

Banyak orang melakukan olahraga dengan kesenangan masing- masing, hal ini berarti semakin banyak orang yang sadar akan manfaat dari olahraga, tetapi banyak orang yang belum mengetahui caranya untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Keuntungan atau manfaat olahraga antara lain membuat jantung lebih berdaya guna, dapat menormalisasi tekanan darah, meningkatkan kesegaran jasmani, menurunkan denyut nadi pada saat istirahat, memperlancar peredaran darah, mempertajam kekuatan mental, menambah kapasitas berpikir dan merangsang produk endorphin. Kegiatan fisik yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari perlu di topang dengan kesegaran jasmani yang baik. Istilah kesegaran jasmani bersinonim dengan physical fitness. Meskipun secara umum sudah disepakati bahwa kesegaran jasmani adalah bagian yang penting dari pertumbuhan dan perkembangan yang normal, namun definisi yang umum mengenai ketepatan sifat kesegaran jasmani belum pernah dapat diterima secara universal. Setiap ahli mempunyai definisi sendiri-sendiri tentang pengertian kesegaran jasmani itu sendiri. Muhammad Sajoto 1998 : 43 menyatakan bahwa “kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kesulitan berarti, dengan mengeluarkan energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan”. Kesegaran jasmani adalah kemampuan berbuat sebaik-baiknya baik fisik, mental dan spiritual, untuk melaksanakan tugas kewajiban pribadinya terhadap kesejahteraan keluarga, masyarakat, negara dan bangsanya. Menurut Soedjatmo Soemowerdojo yang dikutip Ismaryati 2006 : 39 “kesegaran 7 commit to user jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya dalam batas-batas fisiologis terhadap keadaan lingkungan dan atau kerja fisik dengan cara yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan, sehingga masih dapat melakukan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat rekreaif dan telah mengalami pemulihan yang sempurna sebelum datangnya tugas yang sama esok harinya” Berdasarkan pengertian di atas tentang kesegaran jasmani dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Orang yang fit atau segar adalah orang yang sehat, mempunyai kemampuan untuk mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih mempunyai tenaga cadangan yang cukup tidak hanya untuk menghadapi keadaan daruruat, tetapi juga untuk mengisi waktu-waktu terluang. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah unsur yang penting bagi semua orang untuk menjalankan tugas dengan baik dan mencapai prestasi yang baik dalam kerja maupun belajar, maka harus dilakukan latihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani tersebut. Peningkatkan kesegaran jasmani tentunya harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani tersebut. Kesegaran jasmani terdiri dari beberapa komponen atau unsur fisik. Kesegaran jasmani seseorang sangat ditentukan oleh befungsinya kerja komponen-komponen yang ada. Dengan demikian segala hal yang mempengaruhi unsur-unsur yang ada dalam kesegaran jasmani tentunya juga mempengaruhi kesegaran jasmani secara menyeluruh. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani menurut Brian J. Sharkey 2003: 80 antara lain : 1 Hereditas keturunan Faktor keturunan atau genetik merupakan sifat bawaan sejak lahir yang diperoleh dari orang tuanya. Faktor keturunan sangat berpengaruh terhadap sifat dan pertumbuhan fisik seseorang. Pengaruh genetik pada kekuatan otot pada umumnya berhubungan dengan komposisi serabut commit to user otot yang terdiri dari serat merah dan putih. Seseorang yang banyak mempunyai serabut otot yang berwarna merah, lebih tepat untuk melakukan kegiatan yang bersifat aerobik. Pengaruh faktor keturunan terhadap komposisi tubuh adalah secara umum dihubungkan dengan tipe tubuh. Seseorang yang memiliki tipe tubuh endomorph yaitu tipe tubuh yang gemuk, bulat dan pendek cenderung memiliki jaringan lemak yang lebih banyak dibandingkan dengan tipe eksomorph, yaitu tubuh yang kecil kerempeng tinggi. 2 Aktifitas Fisik dan Latihan Kegiatan atau aktifitas fisik sangat mempengaruhi semua komponen kesegaran jasmani. Latihan yang bersifat aerobik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan daya tahan kardiovaskuler dan dapat mengurangi lemak dalam tubuh, yang berarti pula seluruh organ tubuh yang dilatih secara teratur dapat beradaptasi dengan pembedaan yang diberikan. Latihan olahraga dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan badan. Latihan fisik adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu yang mempunyai sasaran peningkatan kesegaran jasmani, peningkatan yang diperoleh antara lain berupa peningkatan gerak, tidak cepat lelah, peningkatan keterampilan dan sebagainya. Aktifitas fisik berupa olahraga secara teratur akan mempengaruhi dan meningkatkan nilai aerobik. Aktifitas fisik yang teratur dapat menyebabkan perbaikan kesegaran jasmani, yaitu kemampuan badan akan berfungsi pada efisiensi yang optimal dalam melakukan tugas sehari-hari. Dengan demikian untuk meningkatkan kesegaran jasmani dapat dilakukan melalui aktifitas olahraga secara teratur. 3 Jenis Kelamin Kesegaran jasmani antara pria dan wanita berbeda, hal ini disebabkan adanya perbedaan ukuran tubuh terutama terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan kardiovaskuler pada masa anak-anak antara pria dan wanita tidak jauh berbeda, namun setelah masuk pada masa pubertas commit to user terdapat perbedaan, karena wanita memiliki jaringan lemak lebih besar dan kadar hemoglobin yang lebih rendah dibanding laki-laki. Hal yang sama juga terjadi pada ukuran otot, karena perbedaan kekuatan pria dan wanita baik dari ukuran otot maupun proporsinya dalam tubuh. Besar kecilnya otot sangat berpengaruh dan berperan dalam daya tahan otot. Empat alasan utama mengapa terjadi perbedaan dalam penampilan fisik anak laki-laki dan perempuan adalah bentuk tubuh, struktur anatomis, fungsi fisiologis, dan faktor-faktor budaya. Secara kodrati bahwa antara laki-laki dan perempuan memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda. Antara laki-laki dan perempuan secara otomatis dan fisiologis memiliki perbedaan. Hal ini sangat nampak dengan adanya perbedaan ukuran tubuh, komposisi tubuh, serta kemampuan fungsi paru- paru dan jantung. Perbedaan tersebut sangat nampak terutama sejak mulai masa pubertas. Setelah menginjak masa pubertas, laki-laki rata-rata memiliki ukuran badan termasuk kemampuan fisiknya sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan wanita. Hormon pertumbuhan antara laki-laki dan wanita juga berbeda, pada laki-laki terjadi penambahan jaringan otot, sedangkan pada wanita cenderung menuju pada pengurangan otot dan penambahan jaringan lemak. Keadaan tersebut jelas menyebabkan laki-laki akan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada wanita. Oleh kaena itu anak laki-laki setelah masa pubertas rata-rata memiliki kebugaran jasmani yang lebih tinggi daripada perempuan. 4 Usia Usia mempengaruhi hampir semua komponen kesegaran jasmani. Perbedaan usia seseorang mempunyai pengaruh terhadap kesegaran jasmani yang dimiliki. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari anak-anak hingga dewasa kesegaran jasmani seseorang juga akan meningkat. Bertambahnya masa dan bertambahnya ukuran organ jantung dan paru-paru pada masa pertumbuhan, akan meningkatkan kapasitas seseorang dalam melakukan kerja. Pada daya tahan commit to user kardiovaskuler, sejak usia anak-anak sampai sekitar usia 20 tahun terjadi peningkatan mencapai maksimal pada usia 20 – 30 tahun, daya tahan tersebut akan mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya usia, namun penurunan ini dapat diminimalkan apabila seseorang berolahraga secara teratur semenjak dini. Pengaruh usia terhadap kelenturan dan komposisi tubuh pada umumnya terjadi karena proses penuaan, yang disebabkan oleh menurunnya daya elastisitas karena telah berkurangnya aktifitas dan pengapuran pada usia tua. Setiap orang yang berada pada usia lanjut pasti akan mengalami penurunan kemampuan fisik, khususnya mengenai kesegaran jasmani yang dimiliki. Mulai anak-anak sampai sekitar usia 20 tahun, daya tahan kardiovaskuler meningkat, mencapai maksimal pada usia 20-30 tahun. Pada usia tua fungsi jantung paru juga akan menurun. Kesegaran jasmani pada usia lanjut juga akan menurun secara drastis. Untuk menanggulangi hal tersebut didapat dengan cara tetap melakukan aktifitas fisik, seperti olahraga aerobik. Dengan demikian untuk mempertahankan kesegaran jasmani, seseorang harus selalu melakukan aktifitas fisik seperti misalnya olahraga secara teratur. 5 Lemak Tubuh Perlu diingat bahwa kesegaran dihitung per unit berat badan. Keadaan fisik seseorang sebagian besar tergantung pada lemak tubuh yang dapat diatur dengan kualitas makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang mengandung nilai gizi yang baik. Makanan bergizi mempengaruhi kesehatan dan kesegaran jasmani, makanan bergizi tidak harus mahal dan banyak, yang penting cukup mempunyai kandungan gizi yang tinggi akan lebih banyak mempengaruhi terhadap kesehatan. Golongan makanan yang bergizi harus mengandung beberapa unsur yang dibutuhkan oleh tubuh antara lain : a Protein b Karbohidrat c Lemak commit to user d Mineral e Vitamin f Air Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh kita, yaitu protein, hidrat arang, lemak, mineral, vitamin dan air. Selain ditinjau dari kelengkapan gizinya, juga ditinjau dari kalorinya. Menu yang cukup zat gizi dan kalori membantu manusia untuk hidup sehat serta dapat melakukan tugas sehari-hari dengan baik dan mempunyai daya tahan yang kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa makanan yang kita makan harus diperhatikan nilai gizinya. Manfaat makanan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : a. Makanan sebagai sumber tenaga. b. Makanan sebagai sumber zat pembangun. c. Makanan sebagai zat pengatur. Setiap orang harus mengkonsumsi makanan yang lengkap dan seimbang kandungan gizinya. Semakin lengkap dan seimbang makanan yang kita makan akan menunjang kesehatan dan kesegaran jasmani kita.

c. Unsur-unsur Kesegaran Jasmani

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS SEPAK TAKRAW MELALUI MODIFIKASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MARGAMULYA JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 46

Pembelajaran Penjasorkes Melalui Bermain Bola Voli Mini Dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010 2011

0 3 77

Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Besar Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas IV, V SD Negeri Sambung Kecamatan Gajah Kabupaten Demak Tahun 2010 2011

0 11 97

Penerapan Permainan Bola Tangan Modifikasi Terhadap Hasil Belajar Bola Tangan Melalui Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangrandu Pecangaan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2010 2011

0 26 97

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI II MOJOSONGO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

7 136 61

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN HUTAN JATI SISWA KELAS V SD NEGERI PENUSUPAN 04 KECAMATAN PANGKAH KAB. TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011.

0 0 129

(ABSTRAK) Penerapan Permainan Bola Tangan Modifikasi Terhadap Hasil Belajar Bola Tangan Melalui Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangrandu Pecangaan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK KUDA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI MOJOSONGO III TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 1 1

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER PERMAIANAN SEPAK BOLA DAN PERMAINAN BOLA VOLI SD NEGERI KEDUNGREJO KULON PROGO TAHUN 2016.

0 1 88

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN BOLBUM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI LESANPURO KAJORAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 60