Tanaman Buah Naga TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Buah Naga

Tanaman buah naga yang dikenal dengan nama dragon frui. Buah naga yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah dari genus Hylocereus kulit buah matang berwarna merah dan Selenicerus kulit buah matang berwarna kuning. Genus Hylocereus meliputi Hylocereus undatus berdaging putih, Hylocereus polyrhizus berdaging merah dan Hylocereus costaricensis berdaging ungu dan genus Selenicerus yaitu Selenicerus megalanthus berdaging putih Tel-Zur et. al., 2003. Klasifikasi buah naga sebagai berikut : Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Caryophyllales Family : Cactaceae Subfamily : Cactoideae Tribe : Hylocereeae Genus : Hylocereus Selenicereus Spesies : Hylocereus undatus Britt Rose Hylocereus polyrhizus Britt Rose Hylocereus costaricensis Britt Rose Selenicereus megalanthus Britt Rose Mizrahi and Nerd, 1999 Buah naga daging putih memiliki kulit berwarna merah dan sangat kontras dengan warna daging buahnya yang putih. Di dalam daging terdapat banyak biji berwarna hitam. Jenis ini banyak dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara, bobot rata-rata 400-500 gram perbuah. Buah jenis ini bercitarasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai 4 commit to user 5 kehijauan di sisi luar, dengan kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan buah naga jenis lain, yakni 10-13 briks Andipati, 2006. Selenicerus megalanthus memiliki penampilan yang berbeda dibandingkan jenis Hylocereus. Kulit buahnya berwarna kuning tanpa sisik sehinggga cenderung lebih halus. Walaupun tanpa sisik, kulit buahnya masih menampilkan tonjolan-tojolan. Rasa buahnya jauh lebih manis dibanding buah naga jenis lainnya karena memiliki kadar kemanisan mencapai 15-18 briks Kristanto, 2008. Buah naga berkulit kuning memiliki batang hijau ramping, tepinya tidak tajam. Bunga berwarna putih, dengan panjang bunga sekitar 30 cm. Buah naga berkulit kuning ini mempunyai ukuran paling kecil jika di bandingkan dengan jenis lain, yakni hanya sekitar 80-100 gr Winarsih, 2007. Akar buah naga bersifat epifit, merambat, dan menempel pada tanaman lain. Akar buah naga seperti akar kaktus lainnya, sangat cepat menyerap air. Akar ini tidak hanya tumbuh di pangkal batang di dalam tanah tetapi juga pada batang. Akar tersebut juga berfungsi sebagai alat pelekat atau memanjat tumbuhan lain serta tiang penyangga. Akar ini juga dapat disebut akar udara atau akar gantung yang memungkinkan tumbuhan tetap dapat hidup tanpa tanah atau hidup sebagai epifit Winarsih, 2007. Batang tanaman buah naga mengandung air dalam bentuk lendir dan berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Warnanya hijau kebiru-biruan. Batang berukuran panjang dan bentuknya siku atau segitiga. Pada batang tanaman buah naga tumbuh banyak cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang. Batang dan cabang ini juga berfungsi sebagai daun dalam proses asimilasi, itulah sebabnya batang dan cabangnya berwarna hijau. Batang dan cabang mengandung kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan tanaman. Batang dan cabang tumbuh duri-duri yang keras, tetapi sangat pendek. Letak duri tersebut pada tepi batang maupun cabang Kristanto, 2008. Bunga tanaman buah naga merupakan bunga lengkap, benangsari dan putik dalam satu bunga dengan jumlah benangsari banyak lebih dari 100. Bunga mekar pada malam hari dan penyerbukan alami dibantu oleh pollinator commit to user 6 alami berupa angin maupun kelelawar. Kekurangan pollinator alami menyebabkan hasil buah tidak optimal dan memerlukan penyerbukan buatan Weis, et. al., 1994. Bunga buah naga mulai mekar 18.30. Bunga mekar sempurna mulai tengah malam hingga pukul 07.00. Pada saat bunga sudah mulai menutup lebah madu mengadakan persilangan pada bunga kira-kira pukul 05.00-08.00 pagi. Bunga buah naga menutup secara sempurna pada pukul 12.00 Weiss et al., 1994. Tanaman buah naga mulai berbuah umur 1,5-2 tahun. Buah yang telah masak dapat dipanen. Pemanenan pada tanaman buah naga daging putih dilakukan pada buah yang memiliki ciri - ciri warna kulit merah mengkilap, jumbai atau sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar. Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 sampai dengan 10 buah naga dengan bobot antara 400 - 650 gram. Buah naga kuning yang telah masak ditandai dengan berubahnya warna kulit menjadi kuning dan lepasnya duri pada buah naga. Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret. Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 - 20 tahun Dinas Pertanian Jawa Timur, 2007. Bentuk buah bervariasi dari bulat sampai lonjong. Letak buah pada umumnya mendekati ujung cabang atau batang. Pada cabang atau batang dapat tumbuh buah lebih dari satu, terkadang bersamaan atau berhimpitan. Ketebalan kulit buah 2-3 cm. Permukaan kulit buah terdapat jumbai atau jambul berukuran 1-2 cm Tel-Zur et. al., 2003

B. Persilangan Buah Naga