Bentuk Buah Berat Buah

commit to user 22 Persilangan PP memiliki simpangan baku terkecil yakni 0,43. Nilai simpangan baku yang kecil mengindikasikan keragaman yang dimiliki oleh tipe persilangan tersebut kecil. Persilangan PK memiliki simpangan baku terbesar 3,54. Nilai simpangan baku yang tinggi menunjukkan besarnya sebaran data dari hasil persilangan. Keragaman yang dimiliki oleh tipe persilangan tersebut menunjukkan beragamnya sifat genetik dari buah tersebut.

E. Bentuk Buah

Bentuk buah hasil persilangan diamati untuk mencirikan kemiripan buah hasil persilangan terhadap tetuanya. Buah naga putih pada dasarnya memiliki bentuk bulat, sedangkan buah naga kuning memiliki bentuk lonjong oval. Bentuk buah hasil persilangan ditentukan dengan membandingkan panjang dengan diameter buah Tjitrosoepomo, 1989. Pengamatan terhadap bentuk buah dilakukan setelah buah dipanen Lampitan Tabel 3 . Pengaruh tipe persilangan terhadap persentase bentuk buah naga disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Persentase Bentuk Buah Naga Hasil Persilangan Persilangan Bulat Oval K X P - 100 P X K 83,33 16,67 K X K - 100 P X P 78,57 21,43 Keterangan: K : Buah naga kuning P : Buah naga putih Menurut Murti et al., 2004, bentuk buah dipengaruhi oleh faktor genetik tumbuhan, sehingga masing-masing tumbuhan memiliki morfologi buah berbeda satu sama lain. Buah naga putih memiliki bentuk buah bulat sedangkan buah naga kuning memiliki bentuk buah oval. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Setyowati 2008, bentuk buah S. megalanthus adalah oval, sedangkan Hylocereus undatus dan Hylocereus polyrhizus memiliki bentuk buah bulat telur. Hasil persilangan buah naga kuning dengan buah naga kuning memiliki bentuk oval. Persilangan buah naga putih dengan buah naga commit to user 23 kuning dan persilangan buah naga putih dengan buah naga putih rata-rata berbentuk bulat. Hal tersebut menunjukkan bahwa sifat yang muncul pada hasil persilangan cenderung menyerupai sifat yang dimiliki oleh induk betinanya. Menurut Mizrahi et al. 2004, tidak ada efek xenia akibat persilangan buah naga terhadap bentuk buah yang diamati.

F. Berat Buah

Berat buah merupakan salah salah satu parameter kualitas buah. Berat buah biasanya berpengaruh terhadap nilai jual dari buah tersebut. Persilangan antara buah naga putih dengan kuning dan sebaliknya serta silang sendiri menunjukkan kisaran berat buah yang berbeda Tabel 5. Berdasarkan hasil persilangan, persilangan buah naga kuning dengan buah naga putih memiliki rata-rata berat 113,17 gram, persilangan buah naga putih dengan buah naga kuning memiliki rata-rata berat 146,49 gram, persilangan buah naga kuning dengan buah naga kuning memiliki rata-rata berat 94,30 gram dan persilangan buah naga putih dengan buah naga putih memiliki rata-rata berat 291,29 gram. Tabel. 5. Rata-Rata Berat Buah Naga Hasil Persilangan Persilangan Rata-rata berat buah gram K X P 113,17 + 27,35 P X K 146,49 + 82,06 K X K 94,30 + 13,12 P X P 291,29 + 79,39 Keterangan: K : Buah naga kuning P : Buah naga putih Berat buah hasil persilangan antara spesies, yaitu buah naga putih dan buah naga kuning menunjukkan perubahan berat buah bila dibandingkan dengan persilangan sesama spesies. Pada persilangan dengan induk betina buah naga kuning dengan tetua jantan putih menunjukan bahwa serbuk sari dari buah naga putih dapat menambah berat buah naga kuning, apabila dibandingkan terhadap persilangan dengan tetua jantan kuning. Sedangkan, persilangan buah naga putih dengan tetua jantan kuning, hasil persilangan commit to user 24 menunjukan bahwa serbuk sari dari tetua jantan buah naga kuning justru menurunkan berat dari buah naga putih. Selain itu penurunan berat buah hasil persilangan juga dimungkinkan karena sedikitnya serbuk sari yang jatuh ke putik, sehingga mengakibatkan jumlah biji yang terbentuk menjadi rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Goldsworthy and Fisher 1996, banyaknya biji yang terbentuk dipengaruhi oleh lingkungan, kualitas dan jumlah pollen saat penyerbukan, frekuensi melakukan penyerbukan dan kompatibilitas antar tanaman yang diserbuki. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mizrahi et al. 2004, banyaknya serbuk sari signifikan dalam mempengaruhi berat buah. Selain itu proses yang mengakibatkan penambahan ukuran buah juga dapat disebabkan karena pembelahan dan pembesaran sel. Proses pembelahan dan pembesaran sel yang terjadi secara berurutan dapat mengakibatkan penambahan ukuran buah. Pada umumnya, penambahan ukuran awal bergantung pada perbanyakan sel yang dimulai sebelum bunga mekar dan diteruskan setelah pembuahan Hidayah, 1995. Pada variabel berat buah, persilangan KK memiliki simpangan baku terkecil 13,12. Nilai simpangan baku yang kecil mengindikasikan keragaman yang dimiliki oleh tipe persilangan tersebut kecil, yakni berat buah yang terbentuk cukup seragam. Persilangan PK memiliki simpangan baku terbesar yakni 82,06. Hal tersebut menunjukkan bahwa berat buah yang terbentuk memiliki keberagaman yang besar.

G. Jumlah Biji