Desain Penelitian Metode Penelitian

36 Aris Apriansyah, 2013 Korelasi Antara Kemapuan Cadence Dengan Prestasi Lari Sprint 100 Meter Pada Cabang Olahraga Atletik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Dengan demikian berdasarkan penjelasan tersebut diatas bahwa populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian tempat diperolehnya data atau informasi yang dapat berupa individu maupun kelompok. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah atlet atletik UKM Atletik UPI Bandung.  Sampel Mengenai sampel penelitian, Arikunto 2010:174 menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Menurut Sugiyono 2011:118 sampel adalah: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tektik purposive sampling, yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Dalam teknik ini penulis menggunakan pengetahuannya dalam melakukan pertimbangn memilih sampel. Atlet yang akan dijadikan sampel adalah atlet atletik nomor lari jarak pendek UKM Atletik UPI Bandung . Adapun kriteria yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah: 1. Atlet atletik nomor lari jarak pendek. 2. Atlet yang telah mengikuti pertandingan tingkat daerah maupun nasional. 3. Atlet yang aktif mengikuti program latihan. Sampel yang ditentukan penulis diharapkan dapat memberikan data secara maksimal. Data yang diperoleh dari pelatih UKM Atletik UPI Bandung, jumlah atlet atletik nomor lari jarak pendek yang aktif adalah 10 orang.

B. Desain Penelitian

Penelitian agar berjalan dengan baik harus menempuh langkah yang berurutan. Mulai dari menentukan sampel hingga menarik kesimpulan. Pengambilan data yang digunakan harus dipilih dasar yang tepat dengan variabel- 37 Aris Apriansyah, 2013 Korelasi Antara Kemapuan Cadence Dengan Prestasi Lari Sprint 100 Meter Pada Cabang Olahraga Atletik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu variabel yang terdapat dalam penelitian. Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah: 1. Menetapkan populasi dan sampel. 2. Pengambilan dan pengumpulan data, melalui tes dan pengukuran. 3. Analisis data. 4. Menetapkan desain penelitian yang digunakan. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: r xy Tabel 3.2 Desain penelitian Keterangan : X : kemampuan cadence Y : prestasi lari sprint 100 meter r xy : koefisien korelasi X dan Y Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: X Y Populasi Sampel Tes Prestasi Sprint 100 meter Cadence Pengolahan Data dan Analisis Data Kesimpulan 38 Aris Apriansyah, 2013 Korelasi Antara Kemapuan Cadence Dengan Prestasi Lari Sprint 100 Meter Pada Cabang Olahraga Atletik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Langkah-langkah penelitian

C. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannyaa. Metode penelitian membicarakan mengenai tata cara melaksanakan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan urutan kerja penelitian dan teknik penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur dan teknik penelitian. Mengenai metode penelitian, menurut Arikunto 2010:203 metode pene litian adalah: “Cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Sedangkan menurut Sugiyono 2011:6 metode penelitian adalah: “Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.” Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengadakan penelitian diantaranya seperti metode historis, deskriptif, dan eksperimen. Dari ketiga metode tersebut, yang sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan penulis adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan atas dasar bahwa sifat penelitian ini yaitu melakukan satu kali tes untuk mengetahui hasil korelasi antara kemampuan cadence dengan prestasi lari sprint 100 m sprinter UKM Atletik UPI Bandung. Mengenai metode deskriptif Winarno Surakhmad 1982:139 menjelaskan: Penyelidikan dekstiptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Di antaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survei, dengan teknik interviu, angket, observasi, atau dengan teknik test; studi kasus, studi komperatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional. 39 Aris Apriansyah, 2013 Korelasi Antara Kemapuan Cadence Dengan Prestasi Lari Sprint 100 Meter Pada Cabang Olahraga Atletik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Senada dengan pendapat tersebut, Sudjana dan Ibrahim Rodianto, 2012:33 menjelaskan tentang metode deskriptif yaitu: „Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang.‟ Dari berbagai uraian tersebut, maka untuk meneliti pada penelitian kali ini penulis menggunakan metode deskriptif, karena penulis langsung memperoleh data pada saat itu juga.

D. Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

2 43 11

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

0 2 19

KORELASI REAKSI START DENGAN HASIL SPRINT 100 METERATLET PORDA JAWA BARAT XII(Studi Deskriptif Pada Seluruh Atlet Sprint 100 meter PORDA Jawa Barat XII).

0 7 31

PERBANDINGAN KECEPATAN MAKSIMAL DAN KECEPATAN DI METER 80 – 100 PADA LARI 100 METER ANTARA SPRINTER PPLP JABAR DENGAN PPLM JABAR.

1 6 27

HUBUNGAN KEMAMPUAN LARI KECEPATAN MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN CADENCEPADA ATLET SPRINT : StudiDeskriptifPadaAtletSprinterPPLM danUKM Atletik UPI Bandung.

0 7 40

PENGARUH LATIHAN LARI SPRINT 10 METER DAN RESISTEN KARET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN NARAE CHAGI PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO.

7 33 39

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

2 8 93

HUBUNGAN PANJANG LANGKAH LARI 25 METER DAN FREKUENSI LANGKAH PER DETIK LARI 20 METER TERHADAP KEMAMPUAN LARI SPRINT 100 METER SISWA SMK KRISTEN 2 KLATEN.

0 1 199

KORELASI REAKSI START DENGAN HASIL SPRINT 100 METERATLET PORDA JAWA BARAT XII(Studi Deskriptif Pada Seluruh Atlet Sprint 100 meter PORDA Jawa Barat XII) - repository UPI S KOR 1001992 Title

0 0 3

HUBUNGAN KEMAMPUAN LARI KECEPATAN MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN CADENCEPADA ATLET SPRINT : StudiDeskriptifPadaAtletSprinterPPLM danUKM Atletik UPI Bandung - repository UPI S KOR 0900097 Title

0 0 4