Fanni Hanifah, 2013 Aplikasi Model Advance Organizer Pada Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Kognitif
Siswa Di SMP Negeri 30 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang- orang  yang diserahi  tanggung jawab untuk  mempengaruhi peserta didik
agar  mempunyai  sifat  dan  tabiat  sesuai  dengan  cita-cita  pendidikan Achmad  Munib,  2004:34.  Pendidikan  ialah  pimpinan  yang  diberikan
dengan  sengaja  oleh  orang  dewasa  kepada  anak-anak,  dalam pertumbuhannya jasmani dan rohani agar berguna bagi diri sendiri dan
bagi  masyarakat  M.  Ngalim  Purwanti,  2001:10.  Dari  penjelasan tersebut,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  pendidikan  merupakan
usaha  sadar  dan  terstruktur  yang  dilakukan  oleh  setiap  orang,  yang diberikan  oleh  orang  dewasa  kepada  anak-anak  atau  oleh  orang  tua
kepada anak-anak. Pendidikan  merupakan  pendewasaan  peserta  didik  siswa  agar
dapat  mengembangkan  bakat,  potensi,  dan  keterampilan  yang  dimiliki dalam menjalani kehidupan, maka dari itu dunia pendidikan pun didesain
sedemikian  rupa,  guna  memberikan  pemahaman  serta  meningkatkan prestasi  belajar  peserta  didik  siswa.  Belajar  merupakan  proses  hidup
yang sadar atau harus dijalani  semua manusia untuk  mencapai berbagai
kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pada  era  globalisasi  sekarang  ini,  seorang  pendidik  dituntut  agar dapat menerima serta menyeleksi segala informasi yang datang dari luar.
Seni  dan  budaya  yang  datang  dari  luar  sangat  berpengaruh  terhadap perkembangan seni dan budaya di  Indonesia. Pengaruh ini dapat berupa
pengaruh positif dan negatif, maka seorang pendidik dituntut agar dapat menyeleksi pengaruh mana saja yang dapat diterima, sehingga pengaruh
2
Fanni Hanifah, 2013 Aplikasi Model Advance Organizer Pada Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Kognitif
Siswa Di SMP Negeri 30 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang masuk pun tidak akan berdampak negatif dalam dunia pendidikan, melainkan  sebaliknya  dapat  berpengaruh  positif  terhadap  dunia
pendidikan  agar  dapat  menambah  wawasan,  pengetahuan,  dan
memperkaya seni budaya di Indonesia.
Muatan  seni  budaya  sebagaimana  yang  diamanatkan  dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia  Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar  Nasional  “Pendidikan  tidak  hanya  terdapat  dalam  satu  mata pelajaran,  karena  budaya  itu  sendiri  meliputi  seg
ala  aspek  kehidupan.“ Dalam  proses  pembelajaran  seni  tari  guru  tidak  hanya  menguji
kemampuan  psikomotorik  saja,  akan  tetapi  di  dalamnya  terdapat penanaman  nilai,  sikap,  dan  perilaku.  Maka  disini  guru  harus  memiliki
metode  dan  strategi  khusus  dalam  proses  pembelajaran,  karena  strategi yang  dipilih  nantinya  akan  berkaitan  dengan  keberhasilan  dalam  proses
pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk terpenuhinya keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah dengan pemilihan model
pembelajaran yang tepat, sesuai dengan kebutuhan siswa.
Ketepatan  seorang  guru  dalam  memilih  model  pembelajaran, merupakan  hal  yang  penting  untuk  memperoleh  hasil  belajar  yang
maksimal. Begitu pula pada proses pembelajaran seni tari, guru dituntut agar  dapat  memilih  model  pembelajaran  apa  yang  tepat  untuk
meningkatkan  minat  dan  kreatifitas  siswa  pada  mata  pelajaran  seni  tari. Aplikasi  pembelajaran  seni  budaya  di  sekolah  melalui  beragam  model
pembelajaran  yang  ada  di  kelas  maupun  di  luar  kelas,  dilakukan  dalam rangka  memperbaiki  proses  pembelajaran  yang  sesuai  dengan  materi
serta  bahan  ajar  yang  akan  disampaikan  oleh  guru.  Untuk  memperoleh hasil  pembelajaran  yang  maksimal,  seorang  pendidik  dituntut  untuk
memiliki  inovasi-inovasi  dalam  proses  kegiatan  belajar  mengajar,  baik dalam  teori  maupun  praktek  dan  pengaplikasian  model-model
pembelajaran  harus  relevan  sesuai  dengan  materi  pembelajaran  yang
akan diberikan. Seperti yang dikemukakan oleh Sagala 2005:174 :
3
Fanni Hanifah, 2013 Aplikasi Model Advance Organizer Pada Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Kognitif
Siswa Di SMP Negeri 30 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bahwa  pengajar  harus  menggunakan  model-model  atau pendekatan          mengajar  yang  dapat  menjamin  pembelajaran  yang
berhasil sesuai yang direncanakan. Metode mengajar dapat berfungsi optimal,  jika  diselaraskan  dengan  materi  pelajaran,  tujuan
pengajaran, serta keterampilan menggunakannya.
Dalam hal bagaimana mengajar, seluruh proses akulturasi menuntun guru  pada  praktik  yang  didominasi  oleh  pola  hafalan.  Pada  dasarnya,
siswa diberi tugas yang pada umumnya merupakan “sesuatu yang harus dipelajari”, dan ditanyakan apakah mereka sudah menguasai atau tidak.
Melatih  siswa  untuk  hanya  sekedar  menghafal  dalam  beberapa  hal tertentu,  seakan  membentuk  dan  memberi  kesan  bahwa  pendidikan
adalah  bidang  yang  sudah  dewasa,  sebuah  bidang  dengan  praktik  yang sudah  memiliki  dasar  yang  baik.  Para  guru  disosialisasikan  untuk
menggunakan  hafalan  dan  mengatakan  bahwa  metode  hafalan  sudah didasarkan pada pengalaman dan penelitian Sirotnik, 1983.
Hal  ini  tentu  saja  membuat  kreatifitas  guru  dan  siswa  menjadi terhambat  dan  tidak  dapat  bereksplorasi,  karena  hanya  bergantung  pada
metode  hafalan  saja.  Sosialisasi  terus  menerus  tentang  hafalan  saja tidaklah  sehat,  ketika  ada  kajian-kajian  yang  berusaha  membandingkan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model yang beragam, dengan siswa  yang diajarkan dengan metode hafalan saja, tentu metode hafalan
hampir selalu kalah. Pendidikan guru tetap seharusnya berkaitan dengan masalah ini.
Melihat dari fenomena yang terjadi, maka kini banyak model-model pembelajaran  yang  muncul  dalam  dunia  pendidikan.  Dimana  model-
model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.  Pentingnya  seorang  guru  untuk  memilih  model  pembelajaran
yang  sesuai  dengan  materi  ajar,  dapat  menguntungkan  bagi  guru  dalam menyampaikan  materinya,  dan  menguntungkan  siswa  dalam  mencerna
materi yang diberikan guru.
4
Fanni Hanifah, 2013 Aplikasi Model Advance Organizer Pada Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Kognitif
Siswa Di SMP Negeri 30 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam  hal  ini,  peneliti  tertarik  untuk  mengaplikasikan  salah  satu model  pembelajaran  yang  termasuk  kedalam  rumpun  pemrosesan
informasi,  untuk  digunakan  dalam  proses  belajar  mengajar  didalam kelas.  Model  itu  adalah  model  pembelajaran  Advance  Organizer,  yang
bertujuan  untuk  mengembangkan  kemampuan  memproses  informasi yang  efisien  untuk  menyerap  dan  menghubungkan  satuan  ilmu
pengetahuan secara bermakna. Jika  hal  ini  dikaitkan  dengan  mata  pelajaran  seni  tari,  kini
kebanyakan  guru-guru  seni  budaya  kurang  terampil  dalam  mengeksplor model-model  pembelajaran  yang  sudah  ada,  sehingga  siswa  cenderung
kurang  bisa  mencerna  materi  yang  diberikan.  Oleh  karena  itu  peneliti ingin  menggunakan  model  pembelajaran  Advance  Organizer  sebagai
salah satu strategi pembelajaran dalam menyampaikan materi seni tari di sekolah,  sehingga  dapat  meningkatkan  struktur  kognitif  siswa,
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam  mencerna mengolah dan  menyimpan  berbagai  informasi  tentang  materi  pembelajaran  seni
tari,  sehingga  siswa  dapat  interaktif  dalam  proses  kegiatan  belajar mengajar dan materi pembelajaran bisa tersampaikan dengan maksimal.
Model  pembelajaran  Advance  Organizer  dikeluarkan  oleh  David Ausubel  yang  merupakan  seorang  teoritikus  sekaligus  psikolog.
Perhatian  utama  Ausubel  adalah  membantu  guru  dalam  mengelola  dan mentransfer  beragam  informasi  sebermanfaat  dan  seefisien  mungkin.
Advance  Organizer  menyediakan  konsep-konsep  dan  prinsip-prinsip pada siswa secara langsung. Dalam istilah Indonesia, Advance Oranizer
dimaknai bermacam-macam: pengaturan awal, dan pembangkit motivasi. Model Advance Organizer dirancang untuk memperkuat struktur kognitif
siswa.  Pengetahuan  siswa  tentang  pelajaran  tertentu  dan  bagaimana mengelola,  memperjelas,  dan  memelihara  pengetahuan  tersebut  dengan
baik  Ausubel,  1963,  sehingga  struktur  kognitif  sesuai  dengan  jenis
5
Fanni Hanifah, 2013 Aplikasi Model Advance Organizer Pada Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Kognitif
Siswa Di SMP Negeri 30 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengetahuan  dalam  bidang  apa  yang  ada  dalam  pikiran  kita,  seberapa banyak pengetahuan tersebut, dan bagaimana pengetahuan ini dikelola.
Ausubel  menyatakan  bahwa  faktor  tunggal  yang  sangat  penting dalam proses belajar mengajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa
berupa  materi  pelajaran  yang  telah  dipelajarinya.  Materi  pembelajaran yang telah dipelajari siswa dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai titik
tolak dalam mengkomunikasikan informasi atau ide baru dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat melihat keterkaitan
antara  materi  pelajaran  yang  telah  dipelajari  dengan  informasi  atau  ide baru.  Namun  sering  terjadi  siswa  tidak  mampu  melakukannya.  Dalam
kegiatan  seperti  inilah  sangat  diperlukan  adanya  alat  penghubung  yang dapat  menjembatani  informasi  atau  ide  baru  dengan  materi  pelajaran
yang  telah  diterima  oleh  siswa,  alat  penghubung  yang  dimaksud  adalah Advance Organizer.
Model  pembelajaran  Advance  Organizer  merupakan  suatu  cara belajar  untuk  memperoleh  pengetahuan  baru  yang  dikaitkan  dengan
pengetahuan  yang  telah  ada  dalam  pembelajaran,  artinya  setiap pengetahuan  mempunyai  struktur  konsep  tertentu  yang  membentuk
kerangka  dari  sistem  pemrosesan  informasi  yang  dikembangkan  dalam pengetahuan  ilmu  tersebut.  Model  Pembelajaran  Advance  Organizer
memiliki tujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa. Dalam  penyampaian  materi  pelajaran  seni  tari  dengan  model
pembelajaran  Advance  Organizer,  peneliti  menggunakan  media pembelajaran sebagai alat untuk membantu dalam menyampaikan materi
di  dalam  kelas.  Media  pembelajaran  yang  digunakan  adalah  Media Audiovisual,  karena  media  audiovisual  ini  merupakan  jenis  media  yang
mengandung  unsur  suara  serta  mengandung  unsur  gambar  yang  dapat dilihat dan didengar . Kemampuan media audiovisual ini dianggap lebih
baik  dan  lebih  menarik  dari  media  pembelajaran  yang  lainnya,  sebab mengandung  unsur  suara  dan  unsur  gambar  di  dalamnya.  Selain  itu,
6
Fanni Hanifah, 2013 Aplikasi Model Advance Organizer Pada Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Kognitif
Siswa Di SMP Negeri 30 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penggunaan media audivisual dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, dapat  membantu  peserta  didik  untuk  merangsang  kemampuan
kognitifnya, sehingga  peserta didik dapat lebih aktif dan interkatif lagi. Dalam mengartikan penyampaian informasi mengenai pembelajaran
seni  tari  dengan  multimedia  perlu  dibedakan  apa  yang  disebut  dengan media  pengantar  pembelajaran,  desain  pesan    informasi  tentang  materi
seni  tari,   serta  kemampuan  sensorik  yang  dimiliki  oleh  peserta  didik. Media  pengantar  pembelajaran  ini  mengacu  pada  sistem  yang  dipakai
untuk menyajikan informasi tentang pembelajaran seni tari. Desain pesan mengacu  pada  bentuk  yang  digunakan  untuk  menyajikan  informasi
tentang  seni  tari.  Kemampuan  sensorik  mengacu  pada  jalur  pemrosesan informasi  yang dipakai untuk memproses informasi yang diperoleh oleh
peserta  didik.  Oleh  karena  itu,  media  audiovisual  ini  dapat  membantu dalam  menyampaikan  materi  pelajaran  seni  tari  melalui  model
pembelajaran Advance Organizer. Dari  penjelasan  latar  belakang  masalah  tersebut,  peneliti  tertarik
untuk  melakukan  penelitian  dengan  mengambil  judul: “Aplikasi Model
Pembelajaran  Advance  Organizer  Pada  Pembelajaran  Seni  Tari  Untuk Meningkatkan Kognitif Siswa Di SMP Negeri 30 Bandung
”.
B. Rumusan Masalah