Euis Karwati, 2015 Penerapan Model Problem Based Learning Pbl D alam Meningkatkan Pemahaman Konsep
D an Sikap Ecoliteracy Siswa Kelas IV Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja pendidik dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan cara melakukan suatu tindakan untuk menyelesaikan masalah agar proses pembelajaran menjadi lebih baik. Dalam hal ini Penelitian Tindakan Kelas akan
digunakan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model problem based learning PBL untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy
siswa kelas IV.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus. Adapun alur yang digunakan adalah model Lewin yang dikembangkan oleh Elliott Wiriaatmadja
2008: 64. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilakukan sesuai dengan
perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat sejauh mana siswa mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang terdapat di masyarakat dengan benar
sebagai bahan tindakan yang dilakukan berikutnya. Sedangkan observasi awal dilakukan agar dapat mengetahui tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan
pemahaman konsep dan sikap ecolieracy siswa dengan menggunakan mosdel PBL. Dari hasil evaluasi dan observasi awal yang telah dilakukan, maka dalam
refleksi ditetapkan tindakan yang tepat. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut maka dilakukan penelitian
tindakan kelas dengan prosedur tindakan pertama, sebelum peneliti melakukan tindakan, langkah awalnya adalah membuat rencana kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan pada tindakan pertama ini. Kedua setelah rencana disusun secara matang,
barulah tindakan
itu dilakukan,
Ketiga bersamaan
dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu
sendiri dan mencatat akibat ditimbulkan tindakan melalui lembar obsevasi. Keempat berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan
refleksi atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar
mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya
Euis Karwati, 2015 Penerapan Model Problem Based Learning Pbl D alam Meningkatkan Pemahaman Konsep
D an Sikap Ecoliteracy Siswa Kelas IV Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal. Alur yang digunakan mengacu pada model PTK yang dikembangkan oleh Elliott.
Gambar 3.1 Desain PTK Model John Elliott Wiriaatmaja: 64
Penelitian dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses pembelajaran, evaluasi dan refleksi yang
Identifikasi
M asalah M emeriksa
Di lapangan
Reconnasissance Perencanaan
LangkahTindakan 1
LangkahTindakan 2
Pelaksanaan Langkah
Tindakan 1
ObservasiPengaruh Reconnasissance
Diskusi Kegagalan dan
PengaruhnyaRefleksi
Revisi Perencanaan Rencana Baru
LangkahTindakan 1 LangkahTindakan 2
ObservasiPengaruh
Reconnasissance Diskusi Kegagalan dan
PengaruhnyaRefleksi
Revisi Perencanaan Rencana Baru
LangkahTindakan 2 LangkahTindakan 1
ObservasiPengaruh Reconnasissance
Diskusi Kegagalan dan
PengaruhnyaRefleksi Pelaksanaan
LangkahTindakan Selanjutnya
Pelaksanaan LangkahTindakan
Selanjutnya
S i
k
l u
s 1
S i
k
l
u s
2
S i
k
l u
s
3
Euis Karwati, 2015 Penerapan Model Problem Based Learning Pbl D alam Meningkatkan Pemahaman Konsep
D an Sikap Ecoliteracy Siswa Kelas IV Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dilakukan pada akhir setiap siklus. Adapun pelaksanaannya dilakukan dalam tiga siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari dua tindakan. Pada setiap
pelaksanaan tindakan dilakukan observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh observer dengan panduan-panduan lembar observasi. Selain itu digunakan
catatan lapangan untuk mencatat temuan yang dianggap penting oleh peneliti ketika pembelajaran berlangsung. Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan lalu
diadakan wawancara dengan siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu peneliti melaksanakan diskusi
dengan observer untuk membahas hasil observasi dan tahap pembelajaran. Kemudian hasil wawancara dan diskusi tersebut dijadikan bahan analisis dan
refleksi dan tindakan yang telah dilaksanakan serta dijadikan bahan untuk revisi pada tindakan selanjutnya.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Identifikasi Masalah
Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk melakukan suatu penyelidikan atau penelitian terhadap situasi dan kondisi dari peserta didik
di dalam kelas ketika menghadapi suatu pembelajaran yang diberikan. Peneliti melihat keadaan awal sekolah, baik itu keadaan fisik sekolah, kegiatan
pembelajaran di kelas, aktivitas siswa, aktivitas guru, respon sikap siswa b.
Memeriksa di Lapangan Tahap ini merupakan tahap dari penemuan masalah-masalah yang terjadi
di dalam kelas mengenai situasi dan kondisi peserta didik yang mengalami pembelajaran setelah diidentifikasi terlebih dahulu untuk mela Identifikasi
masalah dilakukan dengan cara merumuskan masalah yang muncul ketika berlangsungnya proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi awal
mengenai kondisi kelas dalam pembelajaran di kelas IV sekolah dasar, telah ditemukan masalah yang muncul yaitu keadaan kelas yang tidak teratur, sampah
berserakan, jendela yang kotor oleh debu, dinding yang banyak dicorat-coret, keadaan sekolah yang gersangpanas juga mengenai keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam berpendapat pada pembelajaran IPS yang menurut pandangan peneliti masih kurang.
Euis Karwati, 2015 Penerapan Model Problem Based Learning Pbl D alam Meningkatkan Pemahaman Konsep
D an Sikap Ecoliteracy Siswa Kelas IV Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan identifikasi masalah yang mucul yaitu mengenai masalah kebersihan dan lingkungan sekolah serta keaktifan dan keterlibatan siswa dalam
berpendapat pada pembelajaran IPS di sekolah dasar, maka dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah pada penelitian yang akan dilaksanakan. Alternatif
pemecahan masalah yang diajukan pada penelitian ini yaitu dengan menerapkan model Problem Based Learning PBL dalam proses pembelajaran IPS di sekolah
dasar untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy siswa.kukan tindakan atau solusi alternatif dengan sebuah perbaikan-perbaikan.
c. Perencanaan
Tahap perencanaan adalah tahap guru sebagai peneliti merencanakan segala hal yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan dalam rangka
memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta meminimalisir
masalah-masalah yang muncul pada penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun perencanaan yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu
meliputi: 1
Melakukan kajian terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP 2006, buku paket IPS kelas IV SD.
2 Merumuskan dan menyusun jenis metode, media dan bahan ajar yang akan
diajarkan yang sesuai dengan lingkungan belajar siswa, serta yang sesuai dengan karakteristik Model yang akan digunakan yaitu PBL dalam
rangka meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy siswa. 3
Menyusun tema masalah yang akan disajikan dalam pembelajaran selama enam kali pertemuan diantaranya yaitu:
a Siklus 1
- Tindakan 1 temanya tentang “Banyaknya didirikan pabrik di
kabupaten Cianjur” -
Tindakan 2 temanya tentang “Limbah-limbah yang didirikan olek kegiatan rumah tangga”
b Siklus 2
- Tindakan 1 temanya tentang “Sampah”
- 2 Tindakan 2 temanya tentang “Pembuatan Bank Sampah”
Euis Karwati, 2015 Penerapan Model Problem Based Learning Pbl D alam Meningkatkan Pemahaman Konsep
D an Sikap Ecoliteracy Siswa Kelas IV Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c Siklus 3
- Tindakan 1 temanya tentang “ Pemanfaatan lahan pekarangan
sekolah” -
Tindakan 2 temanya tentang “Penanaman kebun sekolah” 4
Menyusun teknik pengamatan pada setiap tindakan penelitian, yaitu berupa lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja siswa LKS.
d. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahap dimana terjadi proses pembelajaran yang dilakukan oleh observer untuk melaksanakan tindakan yang
harus dilakukan dalam rangka perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan
pada penelitian ini yaitu dibagi menjadi tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua tindakan.
Pelaksanaan setiap hari kamis tiap minggu siklus satu yaitu tanggal 19 Maret dan tanggal 26 Maret 2015, siklus dua pada tanggal 2 dan 9 April 2015, dan
terakhir siklus tiga pada tanggal 16 dan 23 April 2015. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui lima tahapan PBL yaitu:
1 Mengorientasi siswa kepada masalah, guru melakukan tanya jawab tentang
keadaankejadian di sekitar lingkungan siswa yang telah direncanakan sebelumnya untuk menyamakan persepsi sehingga mengarah pada masalah
yang akan dibahas. 2
Mengorganisasi siswa untuk belajar, yaitu mengarahkan siswa agar siap untuk belajar, membagi kelas menjadi lima kelompok
3 Membimbing penyelidikan individual dan kelompok, siswa dibimbing
untuk mengidentifikasi masalah yang dibahas, mengumpulkan informasi, mencari solusi. Untuk pembuatan Bank Sampah dan Penanaman kebun
sekolah, siswa diberikan bimbingan dan tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran jadi siswa melakukan tahap-tahap yang telah ditetapkan
4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, siswa dilatih untuk
mengemukan pendapat hasil diskusi kelompok dalam bentuk tanya jawab dan presentasi di depan kelas mewakili kelompok masing-masing secara
bergantian tiap minggunya.
Euis Karwati, 2015 Penerapan Model Problem Based Learning Pbl D alam Meningkatkan Pemahaman Konsep
D an Sikap Ecoliteracy Siswa Kelas IV Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, siswa melalui
bimbingan dan dorongan dari guru menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dilakukan,
menganalisis kekurangan
selama proses
pembelajaran e.
Observasi Observasi penelitian dilakukan terhadap kelas yang akan dijadikan subyek
penelitian secara utuh. Tujuannya yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan proses belajar mengajar, kemampuan siswa dalam menerima dan
memahami bahan ajar suatu konsep, serta sikap dan perilaku siswa pada saat mengikuti pembelajaran IPS di sekolah dasar.
Selain mengamati siswa kelas IV yang menjadi subyek penelitian, observasi penelitian ini juga dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap
materi pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam penelitian. Berdasarkan observasi tersebut, maka telah ditetapkan bahwa pokok bahasan yang akan
dijadikan sebagai
bahan ajar
dalam pelaksanaan
penelitian ini
adalah “Permasalahan Sosial” pada pembelajaran IPS di kelas IV sekolah dasar.
Tahap ini dilaksanakan untuk melihat pengaruh yang terjadi dalam upaya perbaikan pembelajaran yang diharapkan pada tahap perencanaan sesuai dengan
tujuan yang hendak peneliti capai baik dilihat dari sisi guru dalam melaksanakan pembelajaran maupun dilihat dari sisi siswa yang mengalami atau menjalankan
proses pembelajaran f.
Refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat sejauh mana keefektifan model yang
diterapkan yaitu PBL dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy siswa kelas empat dilihat dari semua aspek baik itu perencanaan,
pelaksanakan dan hasil observasi agar dapat memutuskan perbaikan atau bahan pertimbangan yang harus dilakukan pada siklus selanjutnya sehinga tujuan utama
yang harus dicapai dapat terlaksana.
C. Penjelasan Istilah