Indeks Kesukaran Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validasi Tes

Hasil ujicoba reliabilitas dengan menggunakan split half dari spearman - brown diperoleh indeks sebesar 0.850. Alat pengumpul data dikatakan reliable jika r hitung r tabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-2. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa r hitung r tabel 0.8500.361 maka, berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan bahwa item yang digunakan reliabel. Untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek maka perlu diadakan analisis butir soal. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto 2006: 206-207 bahwa “analisis soal antara lain bertujuan untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek”. Dengan analisis butir soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. Lebih lanjut dikatakan bahwa “ada tiga masalah yang berhubungan dengan analisis soal, yaitu taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola jawaban soalDistraktor” Arikunto, 2006:207.

3. Indeks Kesukaran

“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar” Arikunto, 2006:207. “Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha siswa untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya”. Di lain pihak Arikunto 2006: 210 mengatakan bahwa “soal-soal yang terlalu mudah dan atau terlalu sukar bukan berarti tidak boleh digunakan”. Lebih lanjut dikatakan bahwa soal- soal yang terlalu mudah akan membangkitkan semangat kepada siswa yang lemah sementara soal yang sukar akan menambah gairah belajar bagi siswa yang pandai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal-soal dengan tingkat kesukaran mudah dan sukar dapat digunakan. Arikunto 2006:207 menjelaskan bahwa “bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.” Indeks kesukaran dalam penilaian ini diberi simbol P p besar, singkatan dari “proporsi”. Rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran atau rumus mencari P adalah: Gambar 3.3 Rumus Indeks Kesukaran Arikunto Di mana : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul N B P ∑ = N = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: - Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Arikunto, 2006: 210 Berdasarkan hasil pengujian indeks kesukaran dapat diketahui bahwa dari 50 item soal yang diuji 88 termasuk soal - soal dengan indeks kesukaran sedang karena mempunyai indeks kesukaran antara 0,30 sampai dengan 0,70 sedangkan 12 masuk dalam ketegori soal mudah dengan rentang 0,70 sampai 1,00. Dalam analisa butir soal untuk Tingkat Kesukaran dijelaskan bahwa jika Indeks Tingkat Kesukaran P suatu item tes P 0.30 maka item tes tersebut sepenuhnya harus direvisi, dan jika memiliki Indeks Tingkat Kesukaran P 0.70 maka item tes tersebut diperbaiki option pengecohnya Ali, 1992:87, untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

4. Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS VIII SMP N 1 PETARUKAN

0 24 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMP.

0 1 42

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN INTRAPERSONAL INTELLIGENCES SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

1 2 44

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR GURU TIK NON-LINER DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 1 31

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 46

PENGGUNAAN MOBILE LEARNING BERBASIS WEB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 3 45

Materi Pembelajaran Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

0 0 4

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

0 0 12

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

1 1 5

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS VIII SMP NEGERI 25 PURWOREJO - STIE Widya Wiwaha Repository

0 5 104