bekerja, dimana seseorang yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan berusaha melaksanakan tugasnya dengan sekuat tenaga agar pekerjaannya berhasil.
Berdasarkan dari hasil analisis pada instrumen Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Kerja Guru, semua butir pertanyaan yang telah diujikan
kepada responden guru dinyatakan valid dan reliabel. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sugiyono menyebutkan instrumen yang valid dan reliabel
merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
Analisis hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh Gaya
Kepemimpinan Demokratis Kepala Madrasah terhadap motivasi kerja guru secara positif dan signifikan. Hasil analisis menunjukkan korelasi variabel bebas dengan
variabel terikat adalah 0,648 dan R2= 0,237. Hasil tersebut memiliki arti bahwa hipotesis yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya
Kepemimpinan Demokratis Kepala Madrasah terhadap Motivasi Kerja Guru di MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung
”, diterima. Determinasi Pengaruh
gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Madrasah terhadap Motivasi Kerja Guru Adalah 0,648 x 100 = 64,8. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala
Madrasah terhadap Motivasi Kerja Guru sebesar 23,7 dan sebesar 76,3 merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi Motivasi Kerja Guru.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada BAB sebelumnya, kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara Gaya
Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Kerja Guru di MTs Al- Hikmah Kedaton Bandar Lampung memiliki kecenderungan sangat baik. Selain
itu, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Madrasah Terhadap Motivasi
Kerja Guru di MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung, dengen nilai korelasi antara X dan Y sebesar 64,8. Selain itu, sebesar 23,7 variabel Y dijelaskan
oleh variabel X dan sekitar 100 - 23,7 = 76,3 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan kontribusi Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap
Motivasi Kerja Guru adalah sebesar 23,7 sehingga masih ada 76,3 faktor lain yang mempengaruhi Motivasi Kerja Guru.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Penerapan Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah di MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung menunjukkann kecenderungan yang sangat
baik. Dengan demikian, keadaan ini hendaknya dapat ditingkatkan, yaitu melalui upaya-upaya penyelenggaraan tata kelola yang baik yaitu dengan
adanya partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas.
2. Motivasi Kerja guru telah menunjukkan kecenderungan yang sangat baik. Hal ini hendaknya dapat ditingkatkan, bahkan lebih ditingkatkan lagi
sehingga peserta didik memiliki prestasi yang baik dalam bidang akademik maupun non akademik, serta dapat menghasilkan lulusan yang
siap kerja. 3. Peneliti lain diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian dengan
melakukan penelitian pada variabel lain misalnya kepemimpinan kepala sekolah, Profesionalisme guru, Kinerja guru maupun lingkungan kerja
yang dapat berpengaruh terhadap Motivasi Kerja Guru, serta melakukan pada populasi yang lebih luas dan menggunakan desain penelitian yang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
A. P. Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: PT Refika Aditama, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2010. B. Siswanto, Manajemen Modern. Konsep dan Aplikasi, Bandung: Sinar Baru,
1990. B. Uno, Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2008. Departemen Agama RI, Al-
Qur’an Terjemah, Bandung: Cv. Diponegoro. Departemen Agama RI, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta:
Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, 1981. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar
bahasa Indonesia, Jakarta: Perum Balai Pustaka, 1988. Departemen Pendidikan, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafik, 2007. Danim, Sudarman, Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Jakarta:
Rineka Cipta, 2004. ,
Sudarman, Menjadi
Komunitas Pembelajar:
Kepemimpinan Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran, Jakarta:
Bumi Aksara, 2004. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
, Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media, 2011.
Darsono, Max, dkk. Belajar dan Pembelajaran Semarang: CV IKIP Semarang Press, 2002.
Daud, Ma‟mur, Terjemah Hadits Shahih Muslim, Jakarta: Widjaya, 1993.
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 2001. Hasibuan, Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2005. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
http:meetabied.wordpress.com20091224gaya-kepemimpinan diakses pada Tanggal 20 Juli 2016.
Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006.
Irfani Arista,
http:www.Kompasiana.comIrfaniaristaPerkembangan- Pendidikan-Di
Indonesia_54f984e4a33311f1068b52e0 Di
Download Tanggal 19 September 2016.