METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 16 Tabel 2.2 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu 20 Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Atas Nilai Peningkatan Kelompok 20 Tabel 2.4 Tabel m Untuk Berbagai Subkulit 33 Tabel 2.5 Penyimpangan pada Orbital d 39 Tabel 2.6 Penyimpangan pada Orbital f 30 Tabel 3.2 Korelasi Antara Nilai Angket Siswa dan Nilai Hasil Belajar Siswa 58 Tabel 4.1 Rata-rata dan Standar Deviasi 62 Tabel 4.2 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 63 Tabel 4.3 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 63 Tabel 4.4 Tabulasi Frekuensi Hasil Belajar 63 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data 65 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data 66 Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis I 67 Tabel 4.10.Hasil Uji Hipotesis II 68 Tabel 4.11.Descritive Correlatons Eksperimen I 69 Tabel 4.12.Descritive Correlatons Eksperimen II 70 Tabel 4.13 Data Perhitungan Gain 71 Tabel 4.14.Persen Peningkatan Hasil Belajar 72 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.4. Gambar Arah Spin 33 Gambar 2.5. Bentuk orbital s 34 Gambar 2.6. Bentuk-bentuk orbital P x ,P y ,P z 34 Gambar 2.8. Tabel Periodik Unsur Modern 38 Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian 50 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1. Frekweni Motivasi Siswa 65 Grafik 4.2. Nilai Rata- rata Hasil Belajar dan Motivasi Siswa 65 Grafik 4.3. Persentase Gain 73 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus 81 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 84 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrument Test 94 Lampiran 4 Instrument Test 95 Lampiran 5 Kunci Jawaban Kisi-Kisi Soal 102 Lampiran 6 Angket Motivasi Belajar Siswa 103 Lampiran 7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar 108 Lampiran 8 LKS 109 Lampiran 9 Kunci Jawaban LKS 112 Lampiran 10. Soal-Soal Instrument Setelah Validasi 113 Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrument Penelitian 117 Lampiran 12. Uji Validitas Test 118 Lampiran 13. Uji Reliabilitas Test 121 Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 122 Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 124 Lampiran 16. Data Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Eksperimen I 126 Lampiran 17. Data Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Eksperimen II 127 Lampiran 14. Tabulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 128 Lampiran 15. Tabulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 130 Lampiran 16. Tabulasi Motivasi Belajar 132 Lampiran 17. Uji Normalitas Data 133 Lampiran 18. Uji Homogenitas 139 Lampiran 19. Uji Hipotesis 140 Lampiran 20. Uji Peningkatan Hasil Belajar 147 Lampiran 22. Daftar Tabel r Product Moment 149 Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 150 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan. Masalah yang dihadapi di dunia pendidikan selalu dihubungkan dengan kuantitas, kualitas dan relevansinya dengan dunia kerja. Fungsi pendidikan adalah membimbing anak ke arah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semua nak didik kepada tujuan itu Sadiman, 2007. Sejalan dengan itu Hamlik, dalam Arsyad,2002 mengatakan bahwa : Suatu hasil pendidikan dikatakan tinggi mutunya apabila pengetahuan sikap dan keterampilan yang dimiliki lulusan kelak berguna bagi pengembangan selanjutnya baik bagi lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun di masyarakat. Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan komposisi materi yang tersusun oleh senyawa-senyawa serta perubahannya, bagaimana senyawa- senyawa itu bereaksi berkombinasi membentuk senyawa lain Mortimer, dalam Ashadi, 2009. Menurut Arifin dalam Ariani, 1995, kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada: 1 kesulitan dalam memahami istilah, 2 kesulitan dalam memahami konsep kimia. Kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang berupa abstrak dan kompleks sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep tersebut dengan benar dan mendalam, dan 3 kesulitan perhitungan. Seorang guru mata pelajaran kimia diharapkan mampu menyajikan materi-materi kimia dengan lebih menarik dan penuh inovasi. Salah satunya dengan mengembangkan metode pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal dan anggapan siswa yang keliru mengenai kimia tersebut dapat ditepis bahkan hilang sama sekali. Permasalahan di atas dapat diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru sehingga menghadapkannya pada pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu sikap bekerja diantara sesama dalam bentuk kerja kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari 2 orang atau lebih yang keberhasilannya dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok. Menurut Salvin dalam Isjoni 2009, pembelajaran kooperatif merupakan sekelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kelompoknya. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa dalam menerima pendapat orang lain dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya, membantu memudahkan menerima materi pembelajaran, meningkatkan kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah. Dengan adanya komunikasi antara anggota-anggota kelompok dalam menyampaikan pengetahuan dapat meningkatkan hasil belajar serta hubungan sosial setiap anggota kelompok. Pembelajaran kooperatif model STAD memberikan pengalaman- pengalaman sosial bagi siswa sebab mereka akan bertanggung jawab pada diri sendiri dan anggota kelompoknya. Keberhasilan anggota kelompok berasal dari tingkat prestasi yang berbeda-beda, sehingga melatih siswa untuk bertoleransi atas perbedaan dan kesadaran perbedaan. Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan model pembelajaran STAD lebih membawa siswa untuk memahami materi yang disajikan oleh guru, karena siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Kita semua tentunya mengetahui arti penting motivasi dalam proses belajar. Dalam belajar sangat diperlukan motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil juga pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi berkaitan erat dengan suatu tujuan. Motivasi mempengaruhi adanya kegiatan dalam belajar. Motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin, motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT.

1 11 21

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 2 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 2 22

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SKRIPSI

0 0 18