1 Non Publik : Pesan biasanya
ditujukan kepada orang tertentu. 2
Disesuaikan : Pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang
yang dituju. 3
Terbaru : Pesan disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada
seseorang. 4
Interaktif : Pesan dapat diubah tergantung
pada tanggapan
orang tersebut. e.
Word of Mouth Setiap
orang yang
berhubungan dengan
suatu merek
akan mendiskusikan
merek tersebut dengan orang lain. Pengalaman dengan merek
itu akan mempengaruhi citra suatu perusahaan atau merek
tersebut. Word
of mouth
merupakan alat komunikasi yang sangat
penting dalam
mempengaruhi proses
pembelian. Untuk membentuk citra, perusahaan berusaha keras
dalam menjamin kualitas produk dan
pelayanannya. Menurut
Sutisna 2001:184, sebenarnya pengetahuan
konsumen atas
berbagai macam merek produk lebih banyak disebabkan adanya
komunikasi mulut ke mulut.
D. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
E. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini
merupakan penelitian diskriptif yang didukung
dengan data kualitatif. Sebagai peneliti deskriptif, penelitian ini
memaparkan suatu permasalahan keadaan
peristiwa sebagaimana
adanya sehingga bersifat sekedar mengungkapkan fakta.
Data diperoleh dengan cara wawancara
dan observasi.
Wawancara dilakukan kepada orang yang dianggap bisa memberikan data
yang dibutuhkan,
yaitu kepada
pemilik Ayam-ayam Resto, staf marketing Ayam-ayam Resto, dan
beberapa pelanggan
Ayam-ayam Resto. Selain itu, sumber data juga
Ayam-ayam Resto
Strategi Komunikasi Pemasaran
Point of
Purchase
Advertis ing
Public Relations
Direct Marketing
Word of
Mouth
Customer
diperoleh melalui berbagai macam data dan teori yang terkait dengan
penelitian ini. Teknik
analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Penelitian
ini bergerak di antara tiga komponen data dan penarikan kesimpulan.
Aktivitas ketiga komponen tersebut bukanlah
linear, namun
lebih merupakan siklus dalam struktur
kerja interaktif. Komponen data yang pertama adalah reduksi data, yaitu
merangkum, memilih hal-hal yang pokok dari data yang didapat. Kedua,
penyajian data
yaitu rakitan
organisasi informasi
yang memungkinkan
kesimpulan riset
dapat dilakukan. Ketiga adalah penarikan
kesimpulan, yaitu
mengambil garis beras dari data yang diperoleh di lapangan.
F. PEMBAHASAN
Analisis data akan terbagi menjadi dua bagian yaitu Analisis
terhadap Produk Ayam-ayam Resto dan
Analisis terhadap
Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-ayam
Resto.
Analisis terhadap Produk Ayam- ayam Resto.
Pemasaran produk
diwujudkan melalui merek. Dimana merek perusahaan restaurant tersebut
adalah Ayam-ayam Resto. Pemilihan nama merek dapat menunjukkan
segmen merk
atau perusahaan
tersebut. Nama “Ayam-ayam Resto” dapat menunjukkan segmentasinya,
dimana kata
“Ayam-ayam” menunjukkan sesuatu nama makanan
yang familiar, semua orang sudah mengingatnya sendiri. Ayam-ayam
resto memfokuskan Nama merek dengan kesederhanaan namun mudah
di ingat oleh konsumen. Dengan menggunakan nama merk “Ayam-
ay am Resto” berharap dapat
mengingatkan kembali
kepada konsumen bahwa Ayam-ayam resto
merupakan restaurant spesial ayam. Hal tersebut sesuai dengan apa yang
diungkapkan Terence A. Shimp 2003: 303 bahwasanya nama merek
yang baik salah satunya adalah mudah diingat memorable dan
mudah pula diucapkan. Ayam-Ayam Resto memilih
logo berupa gambar ayam dengan bertuliskan “Ayam-Ayam Resto”
yang ditampilkan dengan varian warna yang cerah. Pemilihan logo
berupa gambar
ayam dengan
tampilan warna
yang cerah
dikarenakan gambar ayam tersebut mewakili dari produk apa yang
ditawarkan yaitu menu makanan berbahan dasar ayam dengan menu
andalan ayam tulang lunak serta warna yang cerah serta berwarna
warni dipilih dengan alasan dapat menarik minat pelanggan dengan
desain warna yang menarik. Seperti diungkapkan oleh Terence A. Shimp
2003: 306, secara umum bisa dikatakan, logo yang baik adalah
yang mudah dikenali, membawa arti yang sama bagi seluruh anggota
sasaran, dan menimbulkan perasaan yang positif.
Analisis terhadap
Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-
ayam Resto
1. Advertising
Ayam-ayam Resto
mempertimbangkan waktu,
biaya, audience, dan kebutuhan dalam memilih media iklan dan
sarana yang
sesuai dengan
produknya. Dalam iklan, hal yang paling ditonjolkan adalah
logo, dan gambar menu maupun tempat-tempatnya. Pada setiap
iklannya, produk dan lokasi ditempatkan menonjol sebagai
latar depan.
Media yang
digunakan Ayam-ayam Resto adalah melalui Koran Radar Solo
dan berupa brosur yang disebar. Selain iklan tersebut, Ayam-
ayam Resto juga melakukan iklan outdoor yang berupa papan
nama. Papan nama dipasang dengan tujuan agar Ayam-ayam
Resto lebih dikenal masyarakat, produk-produknya dapat dilihat
oleh masyarakat
sehingga masyarakat
bisa mengenal
produk mereka
sebelum membeli.
2. Point of Purchase
Display menu yang diberikan Ayam-ayam Resto juga menjadi
media promosi karena dapat menarik minat konsumen yang
datang untuk mencoba produk yang ditawarkan. Display menu
tersebut disebut dengan point of purchase. Point of purchase
merupakan bentuk
yang melibatkan alat peraga, poster,
tanda dan berbagai materi lain
yang didesain
untuk mempengaruhi keputusan untuk
membeli dalam
tempat pembelian. Display di dalam toko
memainkan peran penting dalam menarik
perhatian konsumen
untuk mencoba. Menurut Shimp, kemasan produk adalah salah
satu bentuk media point of purchase
yang harus
dimanfaatkan dengan
baik. Mengapa? Karena saat tertepa
media, seluruh elemen penjualan konsumen, produk, dan daya beli
berada dalam
kondisi siap
mengambil keputusan
untuk membeli atau tidak. Wenats dkk,
2012:139 3.
Public Relation Kegiatan public relation yang
dilakukan Ayam-ayam
Resto adalah berupa obrolan langsung
dan dalam bentuk sponsorship. Obrolan langsung dilakukan oleh
karyawan dan general manager Ayam-ayam Resto. Hal tersebut
dilakukan untuk menjalin serta menjaga
komunikasi dengan
konsumen yang bertujuan agar loyalitas tetap terjaga.
Kegiatan public
Relation yang dilakukan selain dengan
obrolan langsung juga berupa kegiatan
sponsorship. Sponsorship
yang dilakukan
dengan cara bekerjasama dengan instansi-instansi yang bersifat
sosial. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar Ayam-ayam
Resto makin
dikenal oleh
masyarakat secara lebih luas. 4.
Direct Marketing Direct Marketing Pemasaran
Langsung yang
dilakukan Ayam-ayam Resto adalah dengan
cara telemarketing.
Bentuk pemasaran tersebut dilakukan
karena bersifat
fleksibel, interaktif, dan merupakan media
perantara cepat. Kegiatan pemasaran langsung
Ayam-ayam Resto
juga mengalami perkembangan, yaitu
dengan pemanfaatan blog dari internet. Pembuatan Blog juga di
anggap effektif
dalam menjangkau konsumen. Karena
sebagian besar pencari informasi saat ini yang paling mudah
adalah menggunakan internet. Blog
merupakan salah
satu
bentuk pemasaran langsung dan dampak kemajuan teknologi yang
canggih. 5.
Word of Mouth Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, beberapa konsumen mengetahui keberadaan Ayam-
ayam Resto melalui informasi yang diberikan oleh teman-
temannya. Ini menunjukkan word of mouth terjadi antara konsumen
berdasarkan pengalaman yang didapat, sehingga menjadikan
berkurangnya pencarian
informasi. Kegiatan pertukaran informasi dari mulut ke mulut
yang dilakukan
Ayam-ayam Resto
dapat memberikan
informasi yang lengkap dan lebih terpercaya daripada informasi
yang didapatkan dari iklan.
G. PENUTUP