STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN AYAM-AYAM RESTO (STUDI DISKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-Ayam Resto (Studi Diskirptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-Ayam Resto Klodran Solo).

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN AYAM-AYAM RESTO (STUDI DISKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI

PEMASARAN AYAM-AYAM RESTO KLODRAN SOLO)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika

Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Komunikasi

Disusun Oleh : Fauzi Fajrin L100 080 034

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417 – Fax. (0271) 715448

Surat persetujuan artikel publikasi ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:

Nama : M. Toharuddin, MA

Telah membaca mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:

Nama : Fauzi Fajrin NIM : L 100 080 034 Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-Ayam Resto (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-Ayam Resto Klodran Solo)

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan yang dibuat, semoga dapat dipergunakan sepenuhnya.

Pembimbing,


(3)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN AYAM-AYAM RESTO (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Pemasaran

Ayam-ayam Resto Klodran Solo) Oleh:

Fauzi Fajrin

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta

E-mail: fauzi_fajrin@ymail.com ABSTRAK

Bisnis kuliner merupakan bentuk usaha yang menjanjikan di Solo. Banyaknya peminat jajan menimbulkan bertambahnya restoran dari tahun ke tahun. Persaingan usaha sejenispun sudah tidak dapat terelakkan. Maka untuk memenangkan persaingan tersebut, suatu peruasahaan harus mempunyai strategi jitu yang pada akhirnya dapat menarik perhatian dan hati masyarakat. Hal tersebut disadari oleh Ayam-ayam Resto guna menyikapi persaingan bisnis yang serupa.

Komunikasi menjadi sarana yang paling efektif untuk menyampaikan suatu pesan. Komunikasi pemasaran merupakan suatu bentuk pertukaran informasi antara perusahaan dengan konsumen, yang nantinya mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian dan mempengaruhi opini konsumen terhadap perusahaan. Pelaksanaan komunikasi pemasaran tentunya disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga dapat berjalan dengan baik. Persaingan bisnis kulinar membuat Ayam-ayam Resto lebih kreatif dalam merancang strategi komunikasi pemasaran.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran Ayam-ayam Resto menggunakan advertising, point of purchase, public relations, direct marketing, dan word of mouth.

Kata Kunci : Strategi, Komunikasi, Pemasaran, Restoran

A. PENDAHULUAN

Pergeseran pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat

perkotaan, mengakibatkan terjadi peningkatan kegiatan-kegiatan yang disebabkan oleh aktivitas yang


(4)

dilakukan di luar rumah. Kondisi ini menyebabkan adanya peningkatan pada permintaan terhadap makanan jadi. Jenis usaha yang terkait dengan penyediaan makanan adalah salah satunya melalui bisnis restoran. Kebiasaan makan di luar rumah yang berkembang saat ini mengakibatkan jumlah restoran di daerah Solo mengalami pertumbuhan. Jumlah rumah makan dan restoran terus berkembang dari tahun ke tahun.

Ayam-Ayam Resto adalah salah satu restoran yang muncul untuk memanfaatkan peluang pasar tersebut. Ayam-Ayam Resto telah memberikan alternatif sajian makanan yang sesuai dengan lidah masyarakat Solo serta memacu pertumbuhan restoran di kota Solo.

Dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat, tentunya setiap perusahaan mempunyai strategi khusus untuk mendapatkan hati konsumen. Komunikasi pemasaran merupakan suatu usaha untuk menyampaikan pesan kepada calon konsumen. Aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran adalah

dikarenakan berhasilnya pertukaran informasi antara dua arah antara perusahaan dan konsumen. Dalam situasi ini, restoran/perusahaan dan konsumen dihubungkan melalui informasi mengenai produk kepada konsumen, sedangkan bagi konsumen informasi yang didapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan pembelian. Dengan demikian, keberhasilan merebut hati konsumen banyak ditentukan oleh keberhasilan komunikasi pemasaran yang dijalankan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarakan uaraian di atas, maka peniliti rumuskan masalah sebagai berikut: "Bagaiaman strategi komunikasi pemasaran Ayam-ayam Resto Solo dalam menghadapi persaingan usaha sejenis di kota Solo?"

C. TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi

Komunikasi sering di artikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikannya. Gerald R. Miller mendefinisikan komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan


(5)

niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. (Mulyana, 2005:62) Sumber dimaksud disini adalah suatu organisasi atau perusahaan yang memanfaatkan komunikasi untuk menginformasikan suatu produk yang dimiliki dan mengingatkan akan tawaran yang dilakukan perusahaan.

Pemasaran

Menurut Swastha dan Irawan (Swastha, 2005:10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah filsafah bisnis yang menyatakan bahwa kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Jadi pemasaran bukanlah sekedar salah satu kegiatan perusahaan, melainkan merupakan bagian besar yang saling berkaitan dengan kegiatan yang lain, yang dirancang, dikembangkan, dipromosikan, serta disebarluaskan kepada semua pihak untuk memuaskan konsumen terhadap produk, jasa, dan ide yang dipasarkan.

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai proses penyebaran informasi

tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan (offering) pada pasar sasaran (Sulaksana, 2003:23). Sedangkan menurut De Lozier (1994), dalam buku Sinergi Komunikasi Pemasaran: Integrasi Iklan, Publik Relation, dan Promosi, Komunikasi pemasaran adalah proses penyampaian dan perpaduan stimulasi kepada target pasar yang bertujuan untuk menimbulkan respon dan minat akan produk serta membangun saluran untuk menerima, menginterprestasikan dan melakukan tindakan terhadap pesan dari pasar dengan maksud menyesuaikan ide perusahaan saat ini dan mengidentifikasi peluang baru dalam berkomunikasi.

Bauran Promosi

Michael Ray dalam Morissan (2010) mendefinisikan promosi sebagai, koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.

a. Advertising

Adalah cara yang efektif untuk menjangkau para pembeli


(6)

yang tersebar secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk dan mempercepat penjualan. Fungsi dari periklanan sendiri meliputi : member informasi, menghibur, membujuk (mempengaruhi), mengingatkan, menyakinkan, membantu berbagai kegiatan pemasaran lainnya, sehingga juga menambah nilai suatu produk (Delozier, 2000:353). b. Point of Purchase

Point of Purchase

merupakan bentuk komunikasi yang melibatkan alat-alat peraga seperti : poster, tanda berbagai materi lain yang bisa dipakai untuk mengkomunikasikan produk, dengan tujuan dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan membeli.

Shimp mengungkapkan, kemasan produk adalah salah satu bentuk media point of purchase communication yang harus dimanfaatkan dengan baik. Mengapa? Karena saat tertepa

media, seluruh elemen penjualan konsumen, produk, dan daya beli berada dalam kondisi siap mengambil keputusan untuk membeli atau tidak. (Wenats dkk, 2012:139)

c. PublicRelations

Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada dua sifat khusus, kredibilitas tinggi : 1) Berita dan gambar lebih otentik

dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan. 2) Kemampuan menangkap

pembeli yang tidak menduga. Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan diterima oleh pembeli lebih sebagai berita, bukan sebagai komunuikasi bertujuan penjualan.

d. DirectMarketing

Bentuk pemasaran langsung, surat langsung, pemasaran lewat telepon, pemasaran elektronik. Semuanya memiliki empat karakteristik. Pemasaran langsung bersifat :


(7)

1) Non Publik : Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu. 2) Disesuaikan : Pesan dapat

disesuaikan untuk menarik orang yang dituju.

3) Terbaru : Pesan disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada seseorang.

4) Interaktif : Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut.

e. WordofMouth

Setiap orang yang berhubungan dengan suatu merek akan mendiskusikan merek tersebut dengan orang lain. Pengalaman dengan merek itu akan mempengaruhi citra suatu perusahaan atau merek tersebut. Word of mouth

merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam mempengaruhi proses pembelian. Untuk membentuk citra, perusahaan berusaha keras dalam menjamin kualitas produk dan pelayanannya. Menurut Sutisna (2001:184), sebenarnya pengetahuan konsumen atas berbagai macam merek produk

lebih banyak disebabkan adanya komunikasi mulut ke mulut.

D. KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran E. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yang didukung dengan data kualitatif. Sebagai peneliti deskriptif, penelitian ini memaparkan suatu permasalahan/ keadaan/ peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar mengungkapkan fakta.

Data diperoleh dengan cara wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada orang yang dianggap bisa memberikan data yang dibutuhkan, yaitu kepada pemilik Ayam-ayam Resto, staf marketing Ayam-ayam Resto, dan beberapa pelanggan Ayam-ayam Resto. Selain itu, sumber data juga

Ayam-ayam Resto

Strategi Komunikasi Pemasaran

Pointof Purchase

Advertis ing

Public

Relations

Direct

Marketing

Wordof Mouth


(8)

diperoleh melalui berbagai macam data dan teori yang terkait dengan penelitian ini.

Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Penelitian ini bergerak di antara tiga komponen data dan penarikan kesimpulan. Aktivitas ketiga komponen tersebut bukanlah linear, namun lebih merupakan siklus dalam struktur kerja interaktif. Komponen data yang pertama adalah reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok dari data yang didapat. Kedua, penyajian data yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Ketiga adalah penarikan kesimpulan, yaitu mengambil garis beras dari data yang diperoleh di lapangan.

F. PEMBAHASAN

Analisis data akan terbagi menjadi dua bagian yaitu Analisis terhadap Produk Ayam-ayam Resto dan Analisis terhadap Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-ayam Resto.

Analisis terhadap Produk Ayam-ayam Resto.

Pemasaran produk diwujudkan melalui merek. Dimana merek perusahaan restaurant tersebut adalah Ayam-ayam Resto. Pemilihan nama merek dapat menunjukkan segmen merk atau perusahaan

tersebut. Nama “Ayam-ayam Resto”

dapat menunjukkan segmentasinya,

dimana kata “Ayam-ayam”

menunjukkan sesuatu nama makanan yang familiar, semua orang sudah mengingatnya sendiri. Ayam-ayam resto memfokuskan Nama merek dengan kesederhanaan namun mudah di ingat oleh konsumen. Dengan

menggunakan nama merk “Ayam

-ayam Resto” berharap dapat

mengingatkan kembali kepada konsumen bahwa Ayam-ayam resto merupakan restaurant spesial ayam. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan Terence A. Shimp (2003: 303) bahwasanya nama merek yang baik salah satunya adalah mudah diingat (memorable) dan mudah pula diucapkan.

Ayam-Ayam Resto memilih logo berupa gambar ayam dengan


(9)

yang ditampilkan dengan varian warna yang cerah. Pemilihan logo berupa gambar ayam dengan tampilan warna yang cerah dikarenakan gambar ayam tersebut mewakili dari produk apa yang ditawarkan yaitu menu makanan berbahan dasar ayam dengan menu andalan ayam tulang lunak serta warna yang cerah serta berwarna warni dipilih dengan alasan dapat menarik minat pelanggan dengan desain warna yang menarik. Seperti diungkapkan oleh Terence A. Shimp (2003: 306), secara umum bisa dikatakan, logo yang baik adalah yang mudah dikenali, membawa arti yang sama bagi seluruh anggota sasaran, dan menimbulkan perasaan yang positif.

Analisis terhadap Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-ayam Resto

1. Advertising

Ayam-ayam Resto mempertimbangkan waktu, biaya, audience, dan kebutuhan dalam memilih media iklan dan sarana yang sesuai dengan produknya. Dalam iklan, hal yang paling ditonjolkan adalah

logo, dan gambar menu maupun tempat-tempatnya. Pada setiap iklannya, produk dan lokasi ditempatkan menonjol sebagai latar depan. Media yang digunakan Ayam-ayam Resto adalah melalui Koran Radar Solo dan berupa brosur yang disebar.

Selain iklan tersebut, Ayam-ayam Resto juga melakukan iklan outdoor yang berupa papan nama. Papan nama dipasang dengan tujuan agar Ayam-ayam Resto lebih dikenal masyarakat, produk-produknya dapat dilihat oleh masyarakat sehingga masyarakat bisa mengenal produk mereka sebelum membeli.

2. Point of Purchase

Display menu yang diberikan Ayam-ayam Resto juga menjadi media promosi karena dapat menarik minat konsumen yang datang untuk mencoba produk yang ditawarkan. Display menu tersebut disebut dengan point of purchase. Point of purchase

merupakan bentuk yang melibatkan alat peraga, poster, tanda dan berbagai materi lain


(10)

yang didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian. Display di dalam toko memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen untuk mencoba. Menurut Shimp, kemasan produk adalah salah satu bentuk media point of

purchase yang harus

dimanfaatkan dengan baik. Mengapa? Karena saat tertepa media, seluruh elemen penjualan konsumen, produk, dan daya beli berada dalam kondisi siap mengambil keputusan untuk membeli atau tidak. (Wenats dkk, 2012:139)

3. Public Relation

Kegiatan public relation yang dilakukan Ayam-ayam Resto adalah berupa obrolan langsung dan dalam bentuk sponsorship.

Obrolan langsung dilakukan oleh karyawan dan general manager

Ayam-ayam Resto. Hal tersebut dilakukan untuk menjalin serta menjaga komunikasi dengan konsumen yang bertujuan agar loyalitas tetap terjaga.

Kegiatan public Relation

yang dilakukan selain dengan obrolan langsung juga berupa kegiatan sponsorship. Sponsorship yang dilakukan dengan cara bekerjasama dengan instansi-instansi yang bersifat sosial. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar Ayam-ayam Resto makin dikenal oleh masyarakat secara lebih luas. 4. Direct Marketing

Direct Marketing (Pemasaran Langsung) yang dilakukan Ayam-ayam Resto adalah dengan cara telemarketing. Bentuk pemasaran tersebut dilakukan karena bersifat fleksibel, interaktif, dan merupakan media perantara cepat.

Kegiatan pemasaran langsung Ayam-ayam Resto juga mengalami perkembangan, yaitu dengan pemanfaatan blog dari internet. Pembuatan Blog juga di anggap effektif dalam menjangkau konsumen. Karena sebagian besar pencari informasi saat ini yang paling mudah adalah menggunakan internet. Blog merupakan salah satu


(11)

bentuk pemasaran langsung dan dampak kemajuan teknologi yang canggih.

5. Word of Mouth

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, beberapa konsumen mengetahui keberadaan Ayam-ayam Resto melalui informasi yang diberikan oleh teman-temannya. Ini menunjukkan word of mouth terjadi antara konsumen berdasarkan pengalaman yang didapat, sehingga menjadikan berkurangnya pencarian informasi. Kegiatan pertukaran informasi dari mulut ke mulut yang dilakukan Ayam-ayam Resto dapat memberikan informasi yang lengkap dan lebih terpercaya daripada informasi yang didapatkan dari iklan. G. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal terkait strategi komunikasi pemasaran Ayam-ayam Resto sebagai berikut :

1. Advertising, yang meliputi Iklan Koran, Brosur, dan Media Outdoor.

2. Point of Purchase, yang berupa display daftar menu dari produk-produk Ayam-ayam Resto.

3. Public Relations (Humas), yaitu melalui kegiatan obrolan langsung dan

sponsorship. Kegiatan yang disponsir Ayam-ayam Resto tidak boleh melenceng dari segmentasinya. Untuk itu mereka sangat selektif dalam memberikan sponsor. Acara-cara yang dipilih selain sebagai dalam rangka sosialisasi, juga mampu meningkatkan penjualan dan kesadaran merek dimana sesuai dengan target pasar Ayam-ayam Resto.

4. Direct Marketing. Melalui

telemarketing dan online

(web/blog). Media

Telemarketing digunakan

karena dapat menyentuh sasaran dengan tepat, dengan hasil cepat karena adanya interaksi langsung, dan bisa


(12)

menjalin hubungan jangka panjang dengan konsumen. Sedangkan dengan media

online diharapkan dapat menjangkau yang belum terjangkau media promosi lain.

5. Word of Mouth, selain

melakukan kegiatan komunikasi pemasaran dnegan menggunaka teknik komunikasi pemasaran diatas, Ayam-ayam Resto juga memanfaatkan komunikasi

word of mouth untuk

memperkenalkan mengenai merek dan juga produk mereka. Kegiatan ini sebagian besar terjadi antara konsumen yang bertukar informasi atau pengalaman, selain itu juga terjadi dari pihak internal (karyawan).

Word of Mouth merupakan cara efektif dalam mengenalkan produk kepada masyarakat luas.

Kegiatan komunikasi pemasaran Ayam-ayam Resto sudah cukup efektif dan berhasil dalam merebut hati konsumen. Ini dilihat dari tanggapan

positif dari beberapa pelanggan Ayam-ayam Resto dan sesuai dengan yang diterapkan perusahaan.

Saran

Ayam-ayam Resto sebaiknya lebih aktif lagi dalam melakukan komunikasi pemasaran. Salah satunya dengan adanya pemasangan iklan yang berkelanjutan agar produk mereka lebih dikenal.

Selain hal tersebut, sebaiknya dibentuk juga divisi public relation

yang berkompeten agar dapat mengembangkan program komunikasi yang nantinya akan berpengaruh terhadap kemajuan Ayam-ayam Resto.

Untuk penelitian selanjutnya yang tentunya berhubungan dengan komunikasi pemasaran, diharapkan agar tema penelitian fokus pada salah satu strategi komunikasi pemasaran saja, baik itu fokus terhadap periklanan, sponsorship, ataupun strategi komunikasi pemasaran yang lain.

H. PERSANTUNAN

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak M. Toharuddin, MA selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa


(13)

membimbing dengan sabar, memberi nasehat serta semangat selama proses bimbingan skripsi sampai selesai.

Tak lupa ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Palupi, S. Sos, MA selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa membimbing, memberikan arahan serta masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA Delozier, Wayne. 2000. The

Marketing Communication Process, terj. Ahmad

Mardalis dan Ahmad Firdaus. Sukoharjo: Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Morissan, M.A. 2010. Periklanan :

Komunikasi Pemasaran

Terpadu. Jakarta. Kencana Prenada media Group. Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu

Komunikasi (suatu

pengantar). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Shimp, A Terennce. 2003,

Advertising and promotion

& supplemental aspects of integrated communications, sixth edition, thomson south-western. Ohio.

Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated MarketingCommunication. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sutisna, SE. ME. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005.

Manajemen Pemasaran

Modern. Yogyakarta : Liberty.

Wenats, AG Eka dkk. 2012.

Integrated Marketing

Communication;

Komunikasi Pemasaran di

Indonesia. Jakarta:


(1)

diperoleh melalui berbagai macam data dan teori yang terkait dengan penelitian ini.

Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Penelitian ini bergerak di antara tiga komponen data dan penarikan kesimpulan. Aktivitas ketiga komponen tersebut bukanlah linear, namun lebih merupakan siklus dalam struktur kerja interaktif. Komponen data yang pertama adalah reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok dari data yang didapat. Kedua, penyajian data yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Ketiga adalah penarikan kesimpulan, yaitu mengambil garis beras dari data yang diperoleh di lapangan.

F. PEMBAHASAN

Analisis data akan terbagi menjadi dua bagian yaitu Analisis terhadap Produk Ayam-ayam Resto dan Analisis terhadap Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-ayam Resto.

Analisis terhadap Produk Ayam-ayam Resto.

Pemasaran produk

diwujudkan melalui merek. Dimana merek perusahaan restaurant tersebut adalah Ayam-ayam Resto. Pemilihan nama merek dapat menunjukkan segmen merk atau perusahaan tersebut. Nama “Ayam-ayam Resto” dapat menunjukkan segmentasinya, dimana kata “Ayam-ayam” menunjukkan sesuatu nama makanan yang familiar, semua orang sudah mengingatnya sendiri. Ayam-ayam resto memfokuskan Nama merek dengan kesederhanaan namun mudah di ingat oleh konsumen. Dengan menggunakan nama merk “Ayam -ayam Resto” berharap dapat mengingatkan kembali kepada konsumen bahwa Ayam-ayam resto merupakan restaurant spesial ayam. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan Terence A. Shimp (2003: 303) bahwasanya nama merek yang baik salah satunya adalah mudah diingat (memorable) dan mudah pula diucapkan.

Ayam-Ayam Resto memilih logo berupa gambar ayam dengan bertuliskan “Ayam-Ayam Resto”


(2)

yang ditampilkan dengan varian warna yang cerah. Pemilihan logo berupa gambar ayam dengan tampilan warna yang cerah dikarenakan gambar ayam tersebut mewakili dari produk apa yang ditawarkan yaitu menu makanan berbahan dasar ayam dengan menu andalan ayam tulang lunak serta warna yang cerah serta berwarna warni dipilih dengan alasan dapat menarik minat pelanggan dengan desain warna yang menarik. Seperti diungkapkan oleh Terence A. Shimp (2003: 306), secara umum bisa dikatakan, logo yang baik adalah yang mudah dikenali, membawa arti yang sama bagi seluruh anggota sasaran, dan menimbulkan perasaan yang positif.

Analisis terhadap Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam-ayam Resto

1. Advertising

Ayam-ayam Resto

mempertimbangkan waktu, biaya, audience, dan kebutuhan dalam memilih media iklan dan sarana yang sesuai dengan produknya. Dalam iklan, hal yang paling ditonjolkan adalah

logo, dan gambar menu maupun tempat-tempatnya. Pada setiap iklannya, produk dan lokasi ditempatkan menonjol sebagai latar depan. Media yang digunakan Ayam-ayam Resto adalah melalui Koran Radar Solo dan berupa brosur yang disebar.

Selain iklan tersebut, Ayam-ayam Resto juga melakukan iklan outdoor yang berupa papan nama. Papan nama dipasang dengan tujuan agar Ayam-ayam Resto lebih dikenal masyarakat, produk-produknya dapat dilihat oleh masyarakat sehingga masyarakat bisa mengenal produk mereka sebelum membeli.

2. Point of Purchase

Display menu yang diberikan Ayam-ayam Resto juga menjadi media promosi karena dapat menarik minat konsumen yang datang untuk mencoba produk yang ditawarkan. Display menu tersebut disebut dengan point of purchase. Point of purchase merupakan bentuk yang melibatkan alat peraga, poster, tanda dan berbagai materi lain


(3)

yang didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian. Display di dalam toko memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen untuk mencoba. Menurut Shimp, kemasan produk adalah salah satu bentuk media point of purchase yang harus dimanfaatkan dengan baik. Mengapa? Karena saat tertepa media, seluruh elemen penjualan konsumen, produk, dan daya beli berada dalam kondisi siap mengambil keputusan untuk membeli atau tidak. (Wenats dkk, 2012:139)

3. Public Relation

Kegiatan public relation yang dilakukan Ayam-ayam Resto adalah berupa obrolan langsung dan dalam bentuk sponsorship. Obrolan langsung dilakukan oleh karyawan dan general manager Ayam-ayam Resto. Hal tersebut dilakukan untuk menjalin serta menjaga komunikasi dengan konsumen yang bertujuan agar loyalitas tetap terjaga.

Kegiatan public Relation yang dilakukan selain dengan obrolan langsung juga berupa kegiatan sponsorship. Sponsorship yang dilakukan dengan cara bekerjasama dengan instansi-instansi yang bersifat sosial. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar Ayam-ayam Resto makin dikenal oleh masyarakat secara lebih luas. 4. Direct Marketing

Direct Marketing (Pemasaran Langsung) yang dilakukan Ayam-ayam Resto adalah dengan cara telemarketing. Bentuk pemasaran tersebut dilakukan karena bersifat fleksibel, interaktif, dan merupakan media perantara cepat.

Kegiatan pemasaran langsung Ayam-ayam Resto juga mengalami perkembangan, yaitu dengan pemanfaatan blog dari internet. Pembuatan Blog juga di anggap effektif dalam menjangkau konsumen. Karena sebagian besar pencari informasi saat ini yang paling mudah adalah menggunakan internet. Blog merupakan salah satu


(4)

bentuk pemasaran langsung dan dampak kemajuan teknologi yang canggih.

5. Word of Mouth

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, beberapa konsumen mengetahui keberadaan Ayam-ayam Resto melalui informasi yang diberikan oleh teman-temannya. Ini menunjukkan word of mouth terjadi antara konsumen berdasarkan pengalaman yang didapat, sehingga menjadikan berkurangnya pencarian informasi. Kegiatan pertukaran informasi dari mulut ke mulut yang dilakukan Ayam-ayam Resto dapat memberikan informasi yang lengkap dan lebih terpercaya daripada informasi yang didapatkan dari iklan. G. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal terkait strategi komunikasi pemasaran Ayam-ayam Resto sebagai berikut :

1. Advertising, yang meliputi Iklan Koran, Brosur, dan Media Outdoor.

2. Point of Purchase, yang berupa display daftar menu dari produk-produk Ayam-ayam Resto.

3. Public Relations (Humas), yaitu melalui kegiatan obrolan langsung dan sponsorship. Kegiatan yang disponsir Ayam-ayam Resto tidak boleh melenceng dari segmentasinya. Untuk itu mereka sangat selektif dalam memberikan sponsor. Acara-cara yang dipilih selain sebagai dalam rangka sosialisasi, juga mampu meningkatkan penjualan dan kesadaran merek dimana sesuai dengan target pasar Ayam-ayam Resto.

4. Direct Marketing. Melalui telemarketing dan online (web/blog). Media Telemarketing digunakan karena dapat menyentuh sasaran dengan tepat, dengan hasil cepat karena adanya interaksi langsung, dan bisa


(5)

menjalin hubungan jangka panjang dengan konsumen. Sedangkan dengan media online diharapkan dapat menjangkau yang belum terjangkau media promosi lain.

5. Word of Mouth, selain melakukan kegiatan komunikasi pemasaran dnegan menggunaka teknik komunikasi pemasaran diatas, Ayam-ayam Resto juga memanfaatkan komunikasi word of mouth untuk memperkenalkan mengenai merek dan juga produk mereka. Kegiatan ini sebagian besar terjadi antara konsumen yang bertukar informasi atau pengalaman, selain itu juga terjadi dari pihak internal (karyawan). Word of Mouth merupakan cara efektif dalam mengenalkan produk kepada masyarakat luas.

Kegiatan komunikasi pemasaran Ayam-ayam Resto sudah cukup efektif dan berhasil dalam merebut hati konsumen. Ini dilihat dari tanggapan

positif dari beberapa pelanggan Ayam-ayam Resto dan sesuai dengan yang diterapkan perusahaan.

Saran

Ayam-ayam Resto sebaiknya lebih aktif lagi dalam melakukan komunikasi pemasaran. Salah satunya dengan adanya pemasangan iklan yang berkelanjutan agar produk mereka lebih dikenal.

Selain hal tersebut, sebaiknya dibentuk juga divisi public relation yang berkompeten agar dapat

mengembangkan program

komunikasi yang nantinya akan berpengaruh terhadap kemajuan Ayam-ayam Resto.

Untuk penelitian selanjutnya yang tentunya berhubungan dengan komunikasi pemasaran, diharapkan agar tema penelitian fokus pada salah satu strategi komunikasi pemasaran saja, baik itu fokus terhadap periklanan, sponsorship, ataupun strategi komunikasi pemasaran yang lain.

H. PERSANTUNAN

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak M. Toharuddin, MA selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa


(6)

membimbing dengan sabar, memberi nasehat serta semangat selama proses bimbingan skripsi sampai selesai.

Tak lupa ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Palupi, S. Sos, MA selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa membimbing, memberikan arahan serta masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA Delozier, Wayne. 2000. The

Marketing Communication

Process, terj. Ahmad

Mardalis dan Ahmad Firdaus. Sukoharjo: Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Morissan, M.A. 2010. Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta. Kencana Prenada media Group. Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu

Komunikasi (suatu pengantar). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Shimp, A Terennce. 2003, Advertising and promotion

& supplemental aspects of integrated communications, sixth edition, thomson south-western. Ohio.

Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated MarketingCommunication. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sutisna, SE. ME. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty.

Wenats, AG Eka dkk. 2012. Integrated Marketing Communication;

Komunikasi Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

13 136 138

Strategi Komunikasi Pemasaran dan Loyalitas Nasabah (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Setia Budi Medan)

2 69 86

Komunikasi Pemasaran Dengan Program Street Entertaiment (Studi Pada Ria Djenaka Coffe and Resto Jalan Bandung No.5C Malang)

0 19 18

Strategi Komunikasi Pemasaran Rumah Cantik Citra Bandung (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Rumah Cantik Citra Bandung Dalam Upaya Meningkatkan Minat Beli Pengunjung)

0 11 1

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAERAH

0 6 10

2. PROMOSI PENJUALAN - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 6

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 5 15

Strategi Komunikasi Pemasaran dan Keputusan Pelanggan Menginap (Studi Deskriptif tentang Strategi Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Pelanggan menginap di Hotel Grand Aston City Hall Medan)

0 1 13

STRATEGI KOMUNIKASI PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN (Studi Korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 0 15