commit to user
6
b Diharapkan berguna sebagai bahan masukan dalam penelitian serupa.
E. METODE PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Tempat yang menjadi objek penelitian adalah CV. Al Abrar Divisii AMDK, yang berlokasi di Jl. KH. Agus Salim No. 36 B, Kel. Sondakan,
Kec. Laweyan, Surakarta.
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode diskriptif yang dilakukan dengan meneliti layout fasilitas produksi yang diterapkan
pada CV. AL ABRAR apakah sudah efisien atau belum. Metode diskriptif adalah memperoleh jawaban dari pertanyaan tentang siapa,
kapan, dimana, dan bagaimana dari suatu topik penelitian Sumarni Dan Wahyuni, 2006:52. Dengan melihat hal tersebut apakah
perusahaan perlu mengadakan penataan ulang atau layout yang sudah diterapkan atau mempertahankan layout yang sudah ada sekarang.
3. Jenis dan Sumber Data a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari observasi dan wawancara penelitian dengan staff atau karyawan CV. AL ABRAR
yang berupa deskripsi proses pembuatan air minum murni.
commit to user
7
b Data sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari
perusahaan. Data yang diperoleh dari catatan-catatan, studi pustaka yang relevan dengan tujuan penelitian.
4. Metode Pengumpulan Data a Interview
Cara memperoleh data dengan cara menanyakan langsung kepada karyawan atau kepala bagian bagian produksi terhadap
proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. b Observasi
Cara memperoleh data dengan cara turun secara langsung kelapangan untuk melihat proses produksi dan mengamati
permasalahan yang ada. c Pemeriksaan dokumentasi
Pemeriksaan yang mengadakan pencatatan data atau informasi, memeriksa arsip-arsip terkait yang dibutuhkan
diperusahan dari asuhan pejabat yang berwenang.
5. Metode Analisis Data
a Inventaris Kegiatan Yang Ada Melakukan pencatatan terhadap semua jenis kegiatan yang
ada pada proses produksi dengan membuat tabel kegiatan- kegiatan yang mendahului serta waktu penyelesaian kegiatan. Hal
commit to user
8
ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam melalukan analisis data.
Tabel 1.1 Format tabel Inventarisasi pekerjaan
No Pekerjaan Simbol Pekerjaan
yang Mendahului
Waktu proses
b Menggambar jaringan kerja Dari hasil inventarisasi kegiatan, maka dibuat suatu jaringan
kerja untuk memberi kemudahan dalam menentukan jumlah stasiun yang ada.
Stasiun kerja : I
II III IV V VI
VII VIII IX
Urutan pekerjaan: A B C D E F G H I J K L M N O P
Gambar 1.1 Jaringan kerja dan pengelompokan stasiun kerja
c Melakukan analisis keseimbangan lini Langkah yang terakhir melakukan analisis dengan metode
keseimbangan lini line balancing.
commit to user
9
Cara penentuan besarnya tingkat keseimbangan dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1 Menentukan cycle time waktu daur
Cyle time merupakan waktu terpanjang yang diperlukan antara bagian-bagian proses produksi yang harus dilalui suatu
produk.
Rumus : C = cyle time
t = waktu kerja perhari D = permintaan perhari
Untuk memperoleh kapasitas yang memadai dengan cara :
Render dan Heizer, 2001:357
2 Mencari stasiun kerja terkecil Perhitungan untuk mendapatkan jumlah stasiun kerja
terkecil yang dibutuhkan untuk menempatkan tugas atau pekerjaan yang ada. Akan dilaksanakan untuk menghasilkan
produk.
commit to user
10
Rumus : Keterangan :
N = Stasiun kerja yang dibuat D = Produksi
T = Waktu proses total t = Waktu kerja perhari
Render dan Heizer, 2001:357
3 Melakukan penugasan ke stasiun kerja dengan aturan LOT longest operation time
Yaitu melakukan penugasan pada elemen-elemen tugas berikutnya. Penundaan balancing delay di pakai sebagai
ukuran tentang bagaimana baiknya alokasi penugasan bebann kerja pada stasiun kerja, yang merupakan indicator
efisiensi, menunjukkan jumlah waktu menganggur yang disebabkan tidak sempurnanya penugasan elemen pekerjaan
antara stasiun kerja yang ada. Menghitung Tingkat penundaan dengan rumus :
Tingkat efisiensi = 100 - balancing delay
commit to user
11
Stevenson, 2005:241
F. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran
Pengaturan layout fasilitas produksi akan memperlancar proses produksi. Dalam melaksanakan proses produksi, perusahaan selalu
berupaya agar dapat mencapai tingkat efisiensi waktu yang optimal. Layout Fasilitas
Produksi
Proses Produksi
Line Balancing keseimbangan lini
Tercapai efisiensi dan efektifitas
commit to user
12
Efisiensi dalam proses produksi dapat dicapai apabila terdapat layout fasilitas produksi yang tepat, karena adanya layout fasilitas produksi
yang tepat dapat menciptakan kelancaran dalam menjalankan proses produksi.
Untuk mencapai efisiensi waktu, layout fasilitas produksi yang tepat dilakukan dengan menerapkan metode line balancing. Dengan
adanya penerapan metode line balancing dapat menyeimbangkan antara kapasitas produksi dari suatu bagian dengan bagian produksi
yang lainnya, sehingga waktu menganggur yang terjadi dapat diminimalkan karena aktivitas produksi dapat berjalan dengan lancar.
Maka tidak akan mengakibatkan penumpukan barang pada bagian produksi, serta dapat mengurangi kerugian waktu. Dengan demikian
waktu menganggur dapat dihindari, sehingga tercapai efisiensi dan efektifitas yang optimal.
commit to user
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA