Mekanisme Penyaluran dan Pencairan Dana Bantuan

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 22

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

Tatacara pemanfaatan anggaran untuk Uang Persediaan UP, Tambahan Uang Persediaan TUP dan pengadaan langsung LS diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan nomor: PER- 11PB2011 tanggal 18 Februari 2011 Perubahan atas PER-66PB2005 tanggal 28 Desember 2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN, dan pelaksanaan di lapangan mengacu kepada pedoman teknis pengembangan tebu tahun 2014.

A. Mekanisme Penyaluran dan Pencairan Dana Bantuan

Sosial Bansos Penyaluran dana dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN setempat. Penyaluran dana Bansos dengan mekanisme Langsung LS. Pelaksanaannya dilakukan melalui pemindah bukuan transfer dana dari rekening kas Negara kepada rekening kelompok sasaran. Prosedur pencairan dan penyaluran dana bansos oleh kelompok sasaran penerima bantuan dilakukan sebagai berikut: 1. Rencana Usulan Kegiatan RUK kelompok sasaran disahkanditandatangani oleh ketua kelompok sasaran, 2 dua anggota kelompok sasaran dan diketahuidisetujui oleh Tim Teknis Kabupaten yang menangani perkebunan. Dengan persyaratan 4 empat tanda tangan tersebut diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan penyalahgunaan dana bantuan tersebut. 2. Ketua kelompok sasaran menyampaikan RUK kepada Tim Teknis KabupatenKota yang dilampiri dengan nama-nama anggota calon penerima Bansos dan fotocopy identitas KTPKK calon petani Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 23 sasaran penerima Bansos. Selanjutnya tim teknis Kabupaten menyiapkan usulan sesuai RUK yang disampaikan kepada Satker Dinas Provinsi Yang Membidangi Perkebunan. 3. Ketua kelompok sasaran membuka rekening kelompok pada Kantor Cabang Bank Pemerintah terdekat dan memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen PPK Dinas Provinsi Yang Membidangi Perkebunan. 4. Tim Teknis Kabupaten mengusulkan RUK kelompok sasaran yang telah diverifikasi dan disetujui kepada PPK Provinsi. 5. PPK melakukan verifikasi dan meneliti kelayakankeabsahan RUK masing-masing kelompok yang akan dibiayai. RUK yang layak dibiayai diajukan kepada Kuasa Pengguna Anggaran KPA Dinas Provinsi Yang Membidangi Perkebunan. Selanjutnya KPA mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung SPP-LS dengan melampirkan: a. SK Kepala Dinas Provinsi Yang Membidangi Perkebunan, tentang penetapan CPCL; b. Rekapitulasi RUK dengan mencantumkan: - Nama kelompok sasaran, alamat Desa, Kecamatan dan calon petani penerima Bansos; - Luas areal tebu, jumlah kebutuhan benih, dan pupuk majemuk dan organik disesuaikan dengan kegiatan; - Nomor rekening atas nama ketua kelompok sasaran; - Nama dan alamat kantor cabang perbankan terdekat; Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 24 - Jumlah dana dan susunan keanggotaan kelompok tani. c. Kuitansi harus ditanda tangani secara bersama oleh 3 lembaga Ketua kelompok tani sasaran, Ketua KPTRKoperasi berbasis tebu dan Kepala DinasPejabat Yang Membidangi Perkebunan KabupatenKota yang ditunjuk oleh Kepala Dinas selaku koordinator Tim Teknis KabupatenKota; d. Surat perjanjian kerjasama antara PPK dengan kelompok tani sasaran tentang pemanfaatan dana Bansos; 6. Atas dasar SPP-LS, Pejabat Penandatangan SPM PP-SPM menguji dan menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung SPM-LS, dan selanjutnya disampaikan ke KPPN Provinsi; 7. KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D sesuai ketentuan yang berlaku; Format rekapitulasi RUK, kuitansi, dan Surat Perjanjian Kerjasama SPK disajikan pada Lampiran 2.

B. Prosedur Pencairan dan Pemanfaatan Dana