Spesifikasi Teknis PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A.

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 11 yang diadakan oleh Dinas Provinsi Yang Membidangi Perkebunan selanjutnya disalurkan kepada kelompok tanikoperasi sasaran penerima bantuan untuk dikelola. 3. Kegiatan fasilitasi pengembangan tebu lainnya melalui swakelola Kegiatan Penataan Varietas Tebu, Pemberdayaan Pekebun, Fasilitasi Tim Pengawas Rendemen, Pelaksanaan Data Base Tebu On-Line, Rekrutmen Tenaga Kontrak Pendamping TKP dan Petugas Lapang Pembantu TKP PLP-TKP, Operasional TKP dan PLP-TKP, serta Pengawalan dilaksanakan melalui swakelola.

B. Spesifikasi Teknis

1. Bongkar Ratoon a. Pelaksanaan bongkar ratoon dilaksanakan pada areal existing tebu; b. Pada tanaman tebu yang sudah dikepras lebih dari 3 kali danatau produktivitas dibawah 70 tonha; c. Bongkar ratoon Pola I yang dilaksanakan pada bulan Mei-September, menggunakan benih dari KBD konvensional berjenjang danatau kuljar bersertifikat; d. Bongkar ratoon Pola II yang dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember, menggunakan benih dari pembangunan KBD Kuljar bersertifikat; e. Penanaman bongkar ratoon dalam satu hamparan menggunakan varietas sesuai dengan rekomendasi PG; Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 12 f. Bongkar ratoon dapat dilakukan secara Kerjasama Operasional KSO antara KoperasiKelompok tani dengan PG, dimana lahannya milik petani yang tergabung dalam koperasi berbasis tebu dan pelaksanaannya dikerjakan oleh PG berdasarkan MoU. 2. Perluasan a. Penanaman tebu yang dilakukan pada lahan bukaan baru; b. Perluasan Pola I yang dilaksanakan pada bulan Mei- September, menggunakan benih dari KBD konvensional berjenjang danatau kuljar bersertifikat; c. Perluasan Pola II yang dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember, menggunakan benih dari pembangunan KBD Kuljar G2 bersertifikat; d. Perluasan dapat dilakukan secara Kerjasama Operasional KSO antara KoperasiKelompok tani dengan PG, dimana lahannya milik petani yang tergabung dalam koperasi berbasis tebu dan pelaksanaannya dikerjakan oleh PG berdasarkan MoU. 3. Rawat RatoonKeprasan Rawat ratoonkeprasan dilakukan pada tanaman tebu yang telah dikepras, diprioritaskan pada areal kegiatan bongkar ratoon dan perluasan tahun 2013. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 13 4. Kebun Benih Datar KBD Pembangunan KBD Kuljar G2: a. Pembangunan KBD kuljar G2 dilaksanakan pada lahan bukan bekas tanaman tebu pada tahun 2013, akses menuju lokasi mudah ditempuh dengan kendaraan roda-4, berpengairan dan drainase baik; b. Pembangunan KBD menggunakan benih kuljar G2 bersertifikat yang disertifikasi oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP; c. Penanaman KBD kuljar G2 untuk pemenuhan benih bongkar ratoon dan perluasan pola II, sudah harus dilaksanakan pada bulan AprilMei tahun 2014; d. Varietas yang digunakan sesuai dengan rekomendasi PG setempat; e. Benih hasil KBD kuljar G3 sebelum disalurkan ke petani sasaran penerima bantuan harus terlebih dahulu disertifikasi oleh UPTD Benih setempat. Jika petugas PBT terbatas dapat bekerjasama dengan BBPPTP; f. Pembangunan KBD dapat dilakukan secara Kerjasama Operasional KSO antara KoperasiKelompok tani dengan PG, dimana lahannya milik petani dan pelaksanaannya dikerjakan oleh PG berdasarkan MoU. Kriteria dan persyaratan benih tebu yang digunakan sesuai dengan persyaratan SNI 7312:2008. Penggunaan benih bagi provinsi khususnya Jambi dan Sumatera Barat dapat menggunakan varietas unggul lokal setempat bersertifikat. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 14 5. Pupuk organik dan pupuk majemuk an-organik untuk program bongkar ratoon, rawat ratoon, perluasan areal tebu, dan pembangunan KBD sesuai dengan rekomendasi PGDinas Yang Membidangi Perkebunan setempat 6. Penataan Varietas Pelaksanaan penataan varietas dimasing-masing provinsi dilakukan oleh Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi melalui pertemuan dengan PG, APTRI, Dinas Kabupaten Yang Membidangi Perkebunan, dan tenaga ahli. 7. PemberdayaanPelatihan PetaniKelembagaan Petani Tebu Pemberdayaan petanikelembagaan petani dilakukan melalui fasilitasi pelatihan, bimbingan, dan pendampingan. Kegiatan pemberdayaan petani didahului dengan Analisis Kebutuhan Pelatihan atau Tranning Need Assesment TNA, oleh tenaga ahlipakar di bidangnya. 8. Bantuan Alat Mesin Perkebunan a. Traktor roda empat 4 WD beserta Implementnya dengan spesifikasi: - Traktor roda empat 4 WD dengan daya ≥ 90 HP dan bobot minimal 3.900 kg; - Implement yang terdiri dari Discplough Bajak Piringan, Disc Harrow Garu Piringan dan Furrower Bajak Kair; - Traktor dan implement mampu digunakan untuk bongkar ratoon; Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 15 - Hasil Uji Test Report dari laboratorium uji yang terakreditasi atau laboratorium yang ditunjuk oleh Kementerian Pertanian. b. Alat Penyiang Gulma Cultivator - Hand Traktor dengan Daya Minimal 5 HP - Berat Minimal 60 kg - Implement sesuai kebutuhan - Dapat digunakan untuk membersihkan gulma c. Pompa Air - Daya minimal 8 HP - Diameter lubang Hsp 4 inchi - Tinggi Total Pemompaan minimal 17 M - Dapat digunakan untuk menghisap dan membuang air untuk mengairi lahan tebu d. Alat Putus AkarPedot Oyot Terrataine - Jumlah Tyne 24 - Lebar sesuai kebutuhan - Kedalaman Kerja 20-30 cm - Bobot ≥ 1.020 Kg e. Mesin Tebang TebuSugarcane Harvester - Daya minimal 15 HP 10.03 Kw - Bobot ≤ 1140 kg - Tingkat Standar Tinggi Pemotongan 96 - Tingkat Kerusakan Akar 12 Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2014 16 f. Alat Pengangkat Tebu Loader dengan spesifikasi - Kapasitas minimal 2 ton per jam - Daya muat ≥ 80 kg - Ketinggian angkut 2,5 meter 9. Pengembangan Database Tebu On-line Kegiatan penyusunan database tebu mencakup kegiatan: - Persiapan terdiri dari sosialisasi, pengadaan alat pendukung database, pelatihan penggunaan dan kalibrasi GPS; - Pelaksanaan pencacahan data spasial koordinat lokasi dan deliniasi luas kebun menggunakan GPS, data petani, kategori tanaman, varietas, saprodi, dan pengelolaan dana PMUK; - Pengolahan data hasil pencacahan menggunakan aplikasi SIG dan SIM; - Sinkronisasi dan validasi data; - Pengirimanpenayangan hasil pengolahan dari aplikasi SIG dan SIM secara on-line di website Kementerian Pertanian.

C. Kriteria Teknis Calon PetaniCalon Lahan CPCL