Iklim menurut Junghuhn Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
4. Iklim menurut W. Koppen
Iklim menurut W. Koppen didasarkan pada suhu, banyaknya curah hujan, dan penguapan. Iklim W. Koppen dibagi menjadi lima. a. Iklim A iklim tropik meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Af : iklim hutan hujan tropis. 2 Iklim Am : iklim hujan tropis dengan musim kering yang pendek. 3 Iklim Aw : iklim hujan tropis yang kering pada musim dingin. b. Iklim B iklim kering meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Bs : iklim stepa padang rumput. 2 Iklim Bw : iklim padang pasir atau iklim gurun. c. Iklim C iklim hujan sedang meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Cf : iklim hujan sedang yang tidak pernah kering. 2 Iklim Cs : iklim hujan sedang yang kering pada musim panas. 3 Iklim Cw: iklim hujan sedang yang kering pada musim dingin. d. Iklim D iklim hutan salju atau iklim boreal meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Df : iklim hutan salju yang basah. 2 Iklim Dw: iklim hutan salju yang kering pada musim dingin. e. Iklim E iklim kutub meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Et : iklim tundra. 2 Iklim Ef : iklim kutub yang selalu tertutup salju abadi. Pembagian iklim menurut W. Koppen untuk wilayah Indonesia a. Iklim Af di Sumatra, Kalimatan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. b. Iklim Am di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan. c. Iklim Cw di beberapa pegunungan tinggi di Sumatra dan Kalimantan. d. Iklim Aw di Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara. e. Iklim Cf di gunung-gunung tinggi di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. f. Iklim Cw di Pegunungan Jawa Timur dan Nusa Tenggara. Jumlah hujan pada bulan terkering A w A m A f C w A f 6 4 3 2 1.000 1.250 1.500 2.000 2.500 mm Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.14 Perhitungan iklim menurut Koppen 88 Nuansa Geografi SMAMA Kelas X Menurut W. Koppen, untuk menentukan iklim suatu daerah dapat diketahui dengan cara menghubungkan jumlah hujan pada bulan terkering dengan jumlah hujan setahun secara lurus. Misalnya, berdasarkan Gambar 3.14, jumlah hujan terkering X adalah 3, rata- rata hujan setahun 1.250 mm. Jika dihubungkan, keduanya terletak pada Aw, maka daerah X menurut Koppen termasuk iklim Aw.5. Iklim menurut Schmidt dan Ferguson
a. Iklim menurut Schmidt dan Ferguson digunakan untuk menentukan tipe curah hujan yang didasarkan pada kebasahan Q. b. Adapun untuk menentukan Q digunakan rumus Q = Banyak jumlah bulan kering Banyak jumlah bulan basah 100 c. Kriteria: Bulan kering : curah hujan kurang dari 60 mm. Bulan sedang : curah hujan antara 60 mm – 100 mm tidak dihitung. Bulan basah : curah hujan lebih dari 100 mm. Berdasarkan besarnya rasio Q, tipe curah hujan dapat digolongkan sebagai berikut. 1 Tipe A jika Q = 0 – 14,3 2 Tipe B jika Q = 14,3 – 33,3 3 Tipe C jika Q = 33,3 – 60 4 Tipe D jika Q = 60 – 100 5 Tipe E jika Q = 100 – 167 6 Tipe F jika Q = 167 – 300 7 Tipe G jika Q = 300 – 700 8 Tipe H jika Q = lebih dari 700 Contoh: Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Curah 260 160 200 170 140 50 15 30 25 150 180 250 hujan mm Dari data tersebut diperoleh: Jumlah bulan kering = 4 Juni, Juli, Agustus, dan September Jumlah bulan basah = 8 Januari, Februari, Maret, April, Mei, Oktober, November, dan Desember Q = x 100 = 50, berarti Q terletak antara 33,3 – 60. Jadi, daerah tersebut bercorak C tipe C. 4 8Parts
» Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Interaksi antara manusia dan lingkungannya
» Dalam konteks keruangan dan kewilayahan
» Ilmu penunjang geografi Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Hidrosfer air Objek material
» Antroposfer manusia Objek material
» Analisis keruangan Objek formal
» Analisis ekologikelingkungan Objek formal
» Galaksi Bimasakti Galaksi Awan Magellan
» Bentuk tidak beraturan Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Bagian-bagian matahari Gangguan matahari
» Asteroid Asteroid adalah benda-benda angkasa Satelit Satelit adalah benda langit yang
» Komet Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Teori Nebula atau teori Kabut Immanuel Kant 1749 – 1827 seorang ahli
» Teori Planetisimal Thomas C. Chamberlin 1843 – 1928 ahli
» Teori Pasang Surut Teori Pasang Surut dikemukakan oleh Sir James
» Teori Awan Debu teori proto planet Carl von Weizsaeker 1940 ahli astronomi
» Menurut Descartes 1596 – 1650, karena terjadi pendinginan, bumi kita makin lama
» Gunung api strato stratos = lapisan
» Gerak epirogenetik Gerak epirogenetik yaitu gerak lapisan kulit bumi yang lambat meliputi daerah
» Gunung api Pembentukan pegunungan
» Batuan beku Batuan beku adalah batuan yang pada mulanya dalam keadaan cair serta sangat
» Batuan endapan atau batuan sedimen Batuan metamorf atau batuan berubah sifat
» Macam-macam erosi Jenis batuan pembentuk litosfer
» Sedimen marine Sedimen marine
» Tanah organosol tanah gambut
» Gaya eksogen, yaitu gaya-gaya kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar bumi,
» Troposfer Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Stratosfer Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Mesosfer Termosfer Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Eksosfer Dissipasisfer Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Sirkulasi angin di bumi Angin muson
» Awan Awan adalah uap air di udara yang mengalami kondensasi. Pembagian awan
» Kabut Kabut adalah awan yang rendah pada permukaan bumi. Kabut dibedakan menjadi
» Iklim menurut Junghuhn Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Iklim menurut Schmidt dan Ferguson
» Halo Halo merupakan kabut putih yang Aurora Aurora disebut juga cahaya kutub,
» Pelangi Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Kilat dan guntur Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Pola cuaca biasa Penyebab El Nino
» Siklus besar Nuansa Geografi SMA Kelas X-Saptanti Rahayu-2009
» Evaporasi, yaitu penguapan dari benda-benda abiotik dari air menjadi gas, 80 penguapan
» Lapisan kedap atau tidak tembus air impermeable
» Lapisan tidak kedap atau tembus air permeable
» Pendalaman lembah sungai Pemanjangan lembah sungai
» Sungai stadium muda Sungai stadium dewasa
» Danau karst atau danau doline
» Metode isohiet DAS daerah aliran sungai
» Metode thiessen DAS daerah aliran sungai
» Menurut bentuknya Pantai berdanau Danau pantai laguna atau
» Karang pantai atau karang pesisir Karang penghalang atau karang barrier
» Karang atol atau karang berbentuk cincin
» Laut transgresi atau laut meluas Laut ingresi atau laut tanah turun atau laut dalam
» Batas zone ekonomi eksklusif
» Gelombang yang terjadi karena angin
» Gelombang yang terjadi karena gempa
» Gelombang terjadi karena eksplosi gunung api
» Angin Pembedaan kadar garam salinitas
» Pasang naik dan pasang surut
» Banyak sedikitnya air sungai yang bermuara di laut Penambahan air tawar karena pencairan es
» Sebelah selatan khatulistiwa Samudra Pasifik a. Sebelah utara khatulistiwa
» Pengertian, Ruang Lingkup, dan Objek Gaografi
» 1. a; 2. a; 7. b I 4. Pangea; 6. silikon; 9. spiral; 10. Bimasakti.
Show more